Gametogenesis pada Tumbuhan Tingkat Tinggi Angiospermae disusun oleh
Gametogenesis pada Tumbuhan Tingkat Tinggi (Angiospermae) disusun oleh : R. M. Geubrina Effendy Jaraputra
Gametogenesis pada Tumbuhan Tingkat Tinggi Gametogenesis pada tumbuhan merupakan proses pembentukan sel-sel gamet di dalam tumbuhan. Gametogenesis pada tumbuhan tingkat tinggi yang dimaksud terjadi pada tumbuhan berbunga tertutup (Angiospermae). Gametogenesis dibedakan menjadi dua macam, yaitu mikrosporogenesis (jantan) dan megasporogenesis (betina).
Ø Gametogenesis Mikrosporogenesis adalah proses pembentukan mikrospora (serbuk sari/polen). Mekanisme : • Sel induk (mikrosporosit) diploit mengalami pembelahan meosis I kemudian meosis II. Menghasilkan 4 sel mikrospora haploid (n). • Masing-masing mikrospora (n) terpisah, kemudian berkembang menjadi butir serbuk sari (polen yang haploid (n)) • Inti sel (nukleus) di dalam butir serbuk sari pembelahan kariokinesis l menjadi nukleus generatif (inti generatif) dan nukelus tabung (inti vegetatif) haploid (n) • Setelah penyerbukan, butir serbuk sari akan tumbuh membentuk buluh polen. Lalu buluh polen mengalami pembelahan kariokinesis ll menjadi nukleus sperma I (inti generatif I) dan sperma ll (inti generatif ll. Hasil pada tahap ini terbentuk gametofit jantan yang memiliki 3 nukelus, yaitu nukleus sperma l, nukleus sperma ll, dan nukleus tabung yang bersifat haploid (n)
Ø Megasporogenesis Proses pembentukan megaspora yang terjadi di dalam bakal buah (ovarium). Mekanisme : • Sel induk (megasporosit) diploid mengalami pembelahan miosis I kemudian meiosis II dan menghasilkan 4 sel megaspora yang haploid linear (n). • • Seetelah meiosis hanya satu sel megaspora yang aktif, sedangkan 3 lainnya mati. • Inti inti sel didalam kantong embrio : Nukleus dari megaspora yang berfungsi megalami pembelahan kariokensis I, kariokinesis II, dan kariokinesis III sehingga membentuk 8 nukleus yang haploid(n). o o Satu ditengah dekat mikropil berkembang menjadi ovum (sel telur) yang haploid (n). Dua disamping kanan kiri ovum disebut sinergit yang haploid (n) akan mati. Dua ditengah melebur menjadi fusi nukleus polar. Dilpoid (2 n). Tiga ditengah kalaza (bersebrangan dengan mikropil) disebut antipoda. Yang haploid (n) Hasil akhir adalah kantong embrio matang (mega gametofit) yang memiliki 1 ovum, 2 sinergit, 2 fusi nukleus polar dan 3 antipoda
- Slides: 5