GAMBARAN SPECTRUM GAYA MENGAJAR oleh Surya Adi Saputra
GAMBARAN SPECTRUM GAYA MENGAJAR oleh Surya Adi Saputra, M. Pd
PENGERTIAN GAYA MENGAJAR Gaya mengajar dapat disebut juga strategi mengajar. Dalam dunia pendidikan banyak pengertian tentang gaya atau strategi mengajar. § (J. R. David, 1976) mengartikan strategi sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. § (Kemp, 1995) menjelaskan strategi adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. § (Dick and Carey, 1985) menyebutkan bahwa strategi adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa.
berkesinambungan antara guru dengan siswa, yaitu: 1. Mencoba mencapai keserasian antara apa yang diniatkan dengan apa yang sebenarnya terjadi • 2. 3. 4. 5. MAKSUD=PERBUATAN Masalah yang bertentangan tentang metode mengajar mengatasi kecenderungan-kecenderungan pribadi seorang guru Mengajar-Belajar-Tujuan Mosston memakai perilaku guru sebagai titik masuk
KEPUTUSAN-KEPUTUSAN 1. Pra-pertemuan a) b) c) d) e) f) g) h) i) j) k) l) m) n) sasaran pembelajaran Pemilihan gaya Gaya belajar yang diharapkan Siapa yang akan diajar Pokok bahasan Dimana mengajar Kapan mengajar Sikap badan Pakaian dan penampilan Cara menjawab pertanyaan Pengaturan organisasi Parameter-pembatasan golongan Suasana kelas Evaluasi belajar dan prosedur
2. Selama pertemuan a) b) 3. Melaksanakan keputusan-keputusan prapertemuan Menyesuaikan keputusan-keputusan – mungkin keputusan yang diambil harus diubah untuk lancarnya pembelajaran Pasca pertemuan a) b) Harus melihat penampilan siswa dan mengumpulkan keterangan-keterangan mengenai hal itu. Harus mengukur informasi yang diperoleh dengan kriteria yang telah ditentukan. Ini harus dicantumkan dalam sasaran pelajaran.
Jenis-jenis Gaya Mengajar Menurut Mosston Ada 11 gaya mengajar menurut Moska Mosston. Spektrum tersusun dalam dua kelompok gaya, yaitu AE dan F-J. Kelompok-kelompok ini berbeda satu dari yang lain dalam hal perilaku guru, perilaku siswa, dan sasaran. • A-E berhubungan dengan penampilan kegiatan yang telah dikenal, dan ini dilakukan oleh guru. • F-K berhubungan dengan penemuan dan penampilan kegiatan-kegiatan yang belum dikenal atau kegiatan-kegiatan baru
Gaya A: Komando (Command). Adalah pendekatan mengajar yang paling bergantung pada guru. Pada semua tahap pembelajaran, keputusan sepenuhnya dilakukan oleh guru. Murid hanya sebagai pelaku. - Kekurangan: 1. • • - Kurang mengembangkan penalaran Kurang mengembangkan pembentukan sifat Tidak demokratis Penyaluran aspek sosial, emosional, dan kognitif sangat terbatas Kelebihan: • • Keseragaman gerak Jika dilakukan oleh banyak orang dapat membuat suasana indah dan menyenangkan Mengembangkan perilaku disiplin Menghasilkan tingkat kegiatan yang tinggi
2. Gaya B: Latihan (Practice). Dalam gaya ini siswa diberikan waktu untuk melaksanakan tugas secara perorangan, sedangkan guru memberi umpan balik kepada semua siswa secara perorangan. - kekurangan: • • • - Kurang mengembangkan kreatifitas Tugas yang kurang jelas dan terlalu panjang dapat menimbulkan lupa Bagi sebagian anak dapat menghindari tugas yang sebenarnya Kelebihan: • • Guru dapat memberikan umpan balik secara individual Dapat mengembangkan rasa tanggung jawab
3. Gaya C: Timbal Balik (Resiprocal) Pada gaya resiprokal, kelas diorganisir dan dikondisikan dalam peran-peran tertentu, ada siswa yang berperan sebagai pelaku, dan sebagai observer (pengamat) terhadap aktivitas yang dilakukan oleh kelompok pelaku, sedangkan guru sebagai fasilitator. - kekurangan: • - Sering menimbulkan situasi yang emosional antar pelaku dan pengamat Kelebihan: • • • Memberikan umpan balik seketika tanpa di tunda-tunda yang mempunyai pengaruh nyata terhadap proses belajar siswa Dapat mengembangkan cara kerja dalam tim kecil. Sehingga aspek sosialnya berkembang. Meningkatkan proses belajar mengajar dengan cara mengamati secara sistematik gerakan atau pokok bahasan dari teman
4. Gaya D: Evaluasi Diri (Shelfcheck) Pengertian dari Self Check Style adalah menilai penampilannya sendiri dan menetapkan kriteria untuk memperbaiki penampilannya sendiri serta belajar bersikap objektif terhadap penampilannya, baik belajar menerima keterbatasannya, membuat keputusan baru dalam bagian pelajaran selama dan sesudah pelajaran. Tujuan dari gaya ini adalah untuk memahami cara mengerjakan tugas dan memeriksa atau mengevaluasi pekerjaan sendiri. peserta didik mengukur sendiri kinerjanya berdasar kriteria gerak yang diberikan. Hakikat: Siswa mengerjakan tugas secara individu dan mandiri, memberikan umpan balik untuk dirinya sendiri dengan menggunakan kriteria yang dikembangkan oleh guru.
5. Gaya E: Inklusi (Inclusion) Pada gaya inklusi, guru berperan sebagai pembuat keputusan dalam perencanaan, sedangkan peserta didik menentukan pilihan terhadap kelompok kegiatan dalam pelaksanaan dan evaluasi. - tujuan: • • • Melibatkan semua siswa Penyesuaian terhadap perbedaan individu Memberi kesempatan untuk memulai pada tingkat kemampuan sendiri Memberi kesempatan untuk mulai kerja dengan tugas-tugas yang ringan ke berat, sesuai dengan tingkat kemampuan siswa Belajar melihat hubungan antara kemampuan merasa dengan tugas apa yang dapat dilakukan oleh siswa Individualisasi dimungkinkan, karena memilih diantara alternatif tingkat tugas yang telah disediakan
6. Gaya F: Penemuan Terpandu (Guided Discovery) Model penemuan terbimbing menempatkan guru sebagai fasilitator. Sedangkan siswa didorong untuk berpikir sendiri, menganalisis sendiri sehingga dapat "menemukan" prinsip umum berdasarkan bahan atau data yang telah disediakan guru. - kekurangan: • • • - Untuk materi tertentu, waktu yang tersita lebih lama. Tidak semua siswa dapat mengikuti pelajaran dengan cara ini. Dilapangan, beberapa siswa masih terbiasa dan mudah dimengerti dengan model ceramah. Tidak semua topik cocok disampaikan dengan model ini. Kelebihan: • • • Siswa dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran yang disajikan Menumbuhkan sekaligus menanamkan sikap inguiry (mencari-temukan) Mendukung kemampuan problem solving siswa. Memberikan wahana interaksi antar siswa, maupun siswa antar guru, dengan demikian siswa juga terlatih untuk menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Lama membekas karena siswa dilibatkan dalam proses menemukannya
7. Gaya G: Penemuan Konvergen. Gaya ini penekanannya terpusat pada perkembangan kognitif. Pada gaya ini, siswa mencari solusi dari masalah dan belajar untuk mengklarifikasi isu dan menghasilkan kesimpulan dengan menggunakan prosedur yang logis, beralasan, dan berpikir kritis. Sedangkan guru menyusun serangkaian pertanyaan yang disusun hanya satu jawaban yang dianggap benar. Siswa terlibat dalam kegiatan berfikir (atau kegiatan kognitif lainnya) dan berusaha mencari satu jawaban atau solusi yang tepat.
8. Gaya H: Penemuan Mandiri/Produksi (Divergen) Gaya mengajar Divergen merupakan suatu bentuk pemecahan masalah. Dalam gaya ini siswa memperoleh kesempatan untuk mengambil keputusan mengenai suatu tugas yang khusus di dalam pokok bahasan. Gaya ini memungkinkan jawaban-jawaban yang beraneka ragam atau divergen atau jawaban-jawaban pilihan.
9. Gaya I: Program Rancangan Individu Siswa (Individual Programme) Tujuan gaya ini adalah untuk merancang, mengembangkan, dan menampilkan serangkaian tugas yang disusun ke dalam program pribadi dengan berkonsultasi dengan guru. Siswa memilih topik, mengidentifikasi pertanyaan, mengumpulkan data, mencari jawaban, dan menyusun informasi.
10. Gaya J: Inisiasi Siswa. Tujuan gaya ini adalah agar siswa mampu menginisiasi atau memprakarsai pengalaman belajarnya, merancangnya, menampilkannya, dan mengevaluasinya, bersama-sama dengan guru berdasarkan kriteria yang telah disepakati sebelumnya. Siswa mempunyai pilihhan untuk memilih gaya manapun di dalam Spektrum. Siswa harus mengenal deretan gaya yang terdapat dalam Spektrum.
11. Gaya K: Melatih Diri (Shelf Teaching). Gaya ini memberikan siswa kesempatan untuk membuat keputusan maksimal tentang pengalaman belajarnya tanpa adanya campur tangan langsung guru. Gaya ini sangat jarang digunakan di sekolah. Gaya ini sangat cocok dikembangkan sebagai hobi atau kegiatan hiburan.
KESIMPULAN Gaya mengajar adalah hal yang sangat penting untuk menentukan bagaimana cara mengajar yang tepat atau yang terbaik. Untuk memilih gaya mengajar yang tepat biasanya dilihat dari karakteristik guru dan muridnya juga dan didasarkan atas interaksi antara perilaku siswa dan perilaku guru, serta hubungannya dalam mencapai suatu sasaran tertentu. Guru harus bisa memilih gaya yang benar atau pas untuk materi pembelajaran yang akan diberikan terhadap muridnya. Dalam satu pertemuan tidak hanya satu gaya mengajar saja yang digunakan, akan tetapi harus banyak variasinya dalam gaya mengajar supaya murid atau siswa tertarik terhadap penampilan mengajar guru.
- Slides: 18