FRASA dan KLAUSA Materi semester 2 IBB FRASA
FRASA dan KLAUSA Materi semester 2 IBB
FRASA • Adalah kelompok kata / gabungan dua kata atau lebih yang membentuk satu kesatuan dan memiliki satu makna gramatikal.
CIRI FRASA • terbentuk atas dua kata atau lebih dalam pembentukannya. • menduduki fungsi gramatikal dalam kalimat. • mengandung satu kesatuan makna gramatikal. • bersifat nonpredikatif.
CONTOH FRASA • gunung tinggi • guru bahasa Indonesia • dengan tangan kiri • tidak harus belajar • membanting tulang • ayah ibu • kepada orang tua
KATEGORI FRASA 1. Berdasarkan jenis/kelas kata frasa terbagi menjadi : q Frasa nominal, yaitu frasa yang unsur pembentukannya berinti kata benda. • Dapat berfungsi menggantikan kata benda. Contoh : buku tulis lemari besi ibu bapak
q Frasa verbal, yaitu frasa yang unsur pembentukannya berinti kata kerja. • Dapat berfungsi menggantikan kedudukan kata kerja dalam kalimat. Contoh : sedang belajar akan datang belum muncul baru menyadari tidak mandi
q Frasa ajektiva, yaitu frasa yang unsur pembentukannya berinti kata sifat. Contoh : cukup pintar tidak cantik hitam manis murah sekali agak jauh
q. Frasa preposisional, yaitu frasa yang unsur pembentukannya menggunakan kata depan. Contoh : di rumah dari Bandung ke pantai dengan tangan kiri oleh mereka kepada nenek
2. Berdasarkan fungsi unsur pembentuknya frasa terbagi menjadi : v Frasa endosentris, yaitu frasa yang unsurnya berfungsi diterangkan dan menerangkan (DM) atau menerangkan diterangkan (MD). contoh : kuda hitam (DM) anak ayam (DM) sudah datang (MD) dua orang (MD)
• Macam-macam frasa endosentris: Ø Frasa atributif, yaitu frasa yang unsur pembentukannya menggunakan pola DM atau MD. contoh : ibu kandung (DM) rumah ibu (DM) tiga ekor (DM) seorang anak (MD) rumah bersejarah (DM)
Ø Frasa apositif, yaitu frasa yang salah satu unsurnya (pola menerangkan) dapat menggantikan kedudukan unsur intinya (pola diterangkan). contoh : Farah, si penari ular, sangat cantik. D M Yanto, anak Pak Lurah lulus ujian D M SPMB.
Ø Frasa koordinatif, yaitu frasa yang unsur - unsur pembentuknya menduduki fungsi inti (setara). contoh : ayah ibu susah senang warta berita sunyi sepi tua muda
Ø Frasa eksosentris, yaitu frasa yang salah satu unsur pembentuknya menggunakan kata tugas. contoh : dari Bandung kepada teman di kelurahan ke atap rumah pada malam hari
3. Berdasarkan satuan makna yang dikandung / dimiliki unsur-unsur pembentuknya frasa terbagi menjadi : ü Frasa biasa, yaitu frasa yang hasil pembentukannya memiliki makna sebenarnya (denotasi). contoh : Ayah membeli kambing hitam. Meja hijau itu milik adik.
ü Frasa idiomatik, yaitu frasa yang hasil pembentukannya menimbulkan/memiliki makna baru atau makna yang bukan sebenarnya (makna konotasi). Contoh : Pak Aldin membanting tulang demi memenuhi kebutuhan keluarganya.
FRASA AMBIGU • Frasa ambigu yaitu frasa yang menimbulkan makna ganda dalam pemakaian kalimat. Contoh: Perusahaan pakaian milik perancang busana wanita terkenal, berbaik hati mau melunaskan semua tunggakan sekolahku. Frase perancang busana wanita dapat menimbulkan pengertian ganda: 1. Perancang busana yang berjenis kelamin wanita. 2. Perancang yang menciptakan model busana untuk wanita
KLAUSA Satuan gramatik yang terdiri atas S–P baik disertai O, PEL, dan KET maupun tidak. Dengan ringkas, klausa ialah S + P + (O) + (PEL) + (KET). Tanda kurung menandakan bahwa yang terletak dalam kurung itu bersifat manasuka, artinya boleh ada, boleh juga tidak ada.
q Ketika orang-orang mulai menyukai ayam bekisar, Edwin sudah memelihara untuk dijual di pasaran. • Kalimat di atas terdiri dari empat klausa, yaitu: 1. (ketika) orang-orang mulai (S–P); 2. menyukai ayam bekisar (P–O); 3. Edwin sudah memelihara (S–P); dan 4. untuk dijual di pasaran (P–Ket. ).
Klausa Berdasarkan Ada Tidaknya Kata Negatif yang secara Gramatik Menegatifkan Predikat q Klausa Positif Klausa yang tidak memiliki kata negatif yang secara gramatik menegatifkan P. Contoh: - Mereka diliputi oleh perasaan senang. - Mertua itu sudah dianggap sebagai ibunya.
q Klausa Negatif Klausa yang memiliki kata-kata negatif yang secara gramatik menegatifkan P. Katakatanegatif itu ialah tiada, tak, bukan, belum, dan jangan. Contoh: - Orang tuanya sudah tiada. - Yang dicari bukan dia.
Penggolongan Klausa Berdasarkan Kategori Kata atau Frasa yang Menduduki Fungsi Predikat • Klausa Nominal Klausa nominal ialah klausa yang Predikatnya terdiri atas kata atau frasa golongan N.
Kata golongan N ialah kata-kata yang secara gramatik mempunyai perilaku sebagai berikut: - Pada tataran klausa dapat menduduki fungsi S, P, dan O. - Pada tataran frasa tidak dapat dinegatifkan dengan kata tidak, melainkan dengan kata bukan. Contoh: - Ia guru. - Yang dibeli orang itu sepeda.
Klausa Verbal • Klausa verbal ialah klausa yang Predikatnya terdiri atas kata atau frasa golongan V. Contoh: - Petani mengerjakan sawahnya dengan tekun. - Dengan rajin, bapak guru memeriksa karangan murid. Kata golongan V ialah kata yang pada tataran klausa cenderung menduduki fungsi P dan pada tataran frasa dapat dinegatifkan dengan kata tidak. Misalnya kata-kata berdiri, gugup, menoleh, berhati, membaca, tidur, dan kurus.
klausa verbal dapat digolongkan sebagai berikut • Klausa verbal adjektif Klausa ini predikatnya terdiri atas kata yang termasuk golongan kata sifat atau terdiri atas frasa yang unsur pusatnya berupa kata sifat. Contoh: -- Udaranya panas sekali. -- Harga buku sangat mahal.
• Klausa verbal intransitif Klausa ini predikatnya terdiri atas kata verbal yang termasuk golongan kata kerja intransitif atau terdiri atas frasa verbal yang unsur pusatnya berupa kata kerja intransitif. Contoh: -- Burung-burung beterbangan di atas permukaan air laut. -- Anak-anak sedang bermain-main di teras belakang.
• Klausa verbal aktif Klausa ini predikatnya terdiri atas kata verbal yang termasuk golongan kata kerja transitif atau terdiri atas frasa verbal yang unsur pusatnya berupa kata kerja transitif. Contoh: -- Arifin menghirup kopinya. -- Ahmad sedang membaca buku novel.
• Klausa verbal pasif Klausa ini P-nya terdiri atas kata verbal yang termasuk golongan kata kerja pasif atau terdiri atas frasa verbal yang unsur pusatnya berupa kata kerja pasif. Contoh: -- Tepat di muka pintu, aku disambut oleh seorang petugas. -- Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh MPR untuk jangka waktu lima tahun.
• Klausa verbal yang refleksif Klausa ini P-nya terdiri atas kata verbal yang termasuk golongan kata kerja refleksif, yaitu kata kerja yang menyatakan perbuatan yang mengenai pelaku perbuatan itu sendiri. Pada umumnya kata kerja ini berbentuk kata kerja me diikuti kata diri. Contoh: -- Anak-anak itu menyembunyikan diri. -- Mereka sedang memanaskan diri.
• Klausa verbal yang resiprokal Klausa ini P-nya terdiri atas kata verbal yang termasuk golongan kata kerja resiprokal, yaitu kata kerja yang menyatakan kesalingan. Contoh: -- Pemuda dan gadis itu berpandangan. -- Mereka saling memukul.
• . Klausa Bilangan Klausa bilangan atau klausa numeral ialah klausa yang P-nya terdiri atas kata atau frasa golongan bilangan. Contoh: - Roda truk itu ada enam. - Kerbau petani itu hanya dua ekor.
Klausa Depan • Klausa depan atau klausa preposisional ialah klausa yang P nya terdiri atas frasa depan, yaitu frasa yang diawali oleh kata depan sebagai penanda. Contoh: Kredit itu untuk para pengusaha lemah. Pegawai itu ke kantor setiap hari.
• Dalam kalimat tertentu, klausa memiliki dua bagian, yakni klausa induk (induk kalimat) dan klausa subordinatif (anak kalimat).
Klausa - Ibu tidak berbelanja - sebagai klausa induk, dan klausa - uangnya habis - sebagai klausa anak. Jadi, ada klausa induk dan klausa anak.
- Slides: 33