Fotografi terdiri dari dua unsur kata Photo yang

  • Slides: 23
Download presentation
Fotografi terdiri dari dua unsur kata : Photo yang berarti Cahaya dan Graphy yang

Fotografi terdiri dari dua unsur kata : Photo yang berarti Cahaya dan Graphy yang berarti Gambar atau Bentuk. Fotografi berarti Gambar atau lukisan yang dibuat dari cahaya (pencahayaan) Alat Fotografi disebut Kamera. Proses Fotografi melalui proses pembiasan cahaya melalui celah lensa yang membentuk gambar dan direkam media perekam (film atau sensor digital) yang berada dalam kamera. Fotografi pada perkembangannya bukan hanya sekadar sebagai media dokumentasi, melainkan juga sebagai karya seni. Orang sering menilai bahwa Fotografi adalah Seni Melihat. Karena gambar akan menjadi menarik bila dilihat dari sudut tertentu (angle).

Kamera dari sistem kerja pembidikan dan perekaman Kamera Pocket dengan sistem View Finder atau

Kamera dari sistem kerja pembidikan dan perekaman Kamera Pocket dengan sistem View Finder atau jendela pembidik terpisah dengan jendela (celah) perekam. Kamera pocket dibuat dengan ukuran kecil agar dapat dimasukkan dalam saku. Karena menggunakan sistem View Finder maka terjadi penyimpangan bidang gambar (paralax). Kamera Twins Lens Reflek adalah kamera dengan dua lensa kembar yang tersusun sejajar atas bawah. Lensa atas sebagai celah pembidik dan lensa bawah sebagai celah perekam. Kamera jenis ini memiliki film berformat besar (6 x 6 cm) dan jendela pembidiknya terletak di atas.

Kamera Single Lens Reflex adalah kamera yang memiliki satu lensa namun berfungsi ganda, sebagai

Kamera Single Lens Reflex adalah kamera yang memiliki satu lensa namun berfungsi ganda, sebagai celah pembidik dan celah perekam gambar pada media film atau sensor. Kamera SLR disebut juga Reflek Lensa Tunggal (RLT). Karena memiliki lensa yang berfungsi ganda maka hasil pemotretannya tidak mengalami penyimpangan bidang rekam gambar. Hasil bidikan dengan hasil perekaman gambar sama persis. Kamera dengan sistem inilah yang disebut kamera profesional.

Media Film terkendala jumlah expose dan kepekaan ASA Untuk melihat hasil harus dicetak (afdruk)

Media Film terkendala jumlah expose dan kepekaan ASA Untuk melihat hasil harus dicetak (afdruk) Awet/kuat/bandel karena sistem penggerak kinetik (bukan elektronik) sehingga tidak bergantung baterai, Media Memori Card tidak terkendala expose dan kepekaan ASA. Bisa dilihat hasil pemotretan secara langsung. Digerakkan secara elektronik sehingga rentan terhadap kerusakan elektronik.

 • Body Kamera : Merupakan mekanik penggerak kamera. Body kamera miliki fungsi menggerakkan

• Body Kamera : Merupakan mekanik penggerak kamera. Body kamera miliki fungsi menggerakkan celah perekaman dan mengatur waktu (lamanya) proses perekaman. Body juga sebagai tempat media penyimpanan film / Memori Card. Untuk mengatur waktu perekaman terdapat menu speed / kecepatan. Berada pada bagian atas kamera dan dapat diubah sesuai pilihan. B : 1 : 2 : 4 : 8 : 15 : 30 : 60 : 125 : 250 : 500 : 1000 : dst angka ini sebagai pembagi kecepatan. Misalnya 60 berarti 1/60 detik, 1000 berarti 1/1000 detik

Pada kamera otomatik terdapat menu : M, A, S, P dan Automatic M :

Pada kamera otomatik terdapat menu : M, A, S, P dan Automatic M : Manual (Penyetelan Diafragma dan Kecepatan secara manual) A : Aperture Priority (Prioritas pada Diafragma, Kecepatan otomatis) S : Speed Priority (Prioritas pada Kecepatan, Diafragma otomatis) P : Program (Kecepatan dan Diafragma mengatur otomatis) Automatic : Menu instan terkoneksi dengan lampu blitz.

 • Lensa Kamera : Alat penginderaan gambar pada kamera yang terdiri dari susunan

• Lensa Kamera : Alat penginderaan gambar pada kamera yang terdiri dari susunan lensa. Lensa inilah yang merekam cahaya dan membiaskan spektrumnya menjadi gambar pada film / sensor. Lensa kamera memiliki ukuran perbesaran. Ukuran Lensa disebut Fokal Lensa. Makin kecil angka Fokal Lensa-nya makin lebar cakupan perekaman gambarnya (menjauhkan). Makin besar angka Fokal Lensa-nya makin sempit cakupan perekaman gambarnya (mendekatkan).

Dalam lensa juga terdapat celah diafragma (f) yang berfungsi mengatur intensitas cahaya yang masuk.

Dalam lensa juga terdapat celah diafragma (f) yang berfungsi mengatur intensitas cahaya yang masuk. Angka f misal : 3, 5 : 4 : 5, 6 : 8 : 11 : 16 : 22 Merupakan angka pembanding cahaya. Angka diafragma selain untuk membatasi intensitas cahaya yang masuk sesuai yang dibutuhkan juga mampu membentuk ruang ketajaman gambar. Angka terendah atau terkecil membentuk ruang tajam sempit, sedangkan angka tertinggi membentuk ruang luas.

Kecepatan Rekam Cahaya pada kamera dibutuhkan selain untuk mengatur jumlah intensitas caya yang masuk

Kecepatan Rekam Cahaya pada kamera dibutuhkan selain untuk mengatur jumlah intensitas caya yang masuk juga untuk menghentikan kecepatan gerak obyek foto. Misalnya dalam memotret kendaraan yang melaju kencang, agar kedaraan bisa terabadikan berhenti / tidak kabur maka kecepatan yang digunakan harus tinggi (misalnya 1/500 detik). Semakin tinggi kecepatan yang digunakan maka semakin kecil intensitas cahaya yang masuk.

Menurut jenisnya : Lensa Fix : Lensa yang hanya memiliki satu fokal (ukuran). Misalnya

Menurut jenisnya : Lensa Fix : Lensa yang hanya memiliki satu fokal (ukuran). Misalnya 50 mm, 135 mm, 300 mm dsb. Lensa Vario : Lensa ini memiliki fokal lensa lebih dari satu. Misalnya 18 -55 mm, 18 -135 mm, 70 -200 mm dsb. Fokal Lensa (FL) berpengaruh pada luasnya bidang rekam. Semakin kecil FL maka bidang rekamnya makin melebar (menjauhkan), sedangkan makin besar FL maka bidang rekamnya makin sempit (mendekatkan). Menurut Ukurannya : Lensa Fish Eye : FL 8 mm hingga 16 mm Lensa Wide : FL 17 mm hingga 35 mm Lensa Normal : FL 50 mm Lensa Tele : FL 135 mm - diatasnya

Memotret itu mudah, tetapi memotret dengan hasil yang sempurnya harus memenuhi standar fotografi. Antara

Memotret itu mudah, tetapi memotret dengan hasil yang sempurnya harus memenuhi standar fotografi. Antara lain : v Exposure atau penyinaran sesuai dengan kebutuhan perekaman. Penyinaran antara kecepatan dengan diafragma sesuai. Sehingga gambar tidak kelebidan kekurangan cahaya. Untuk mendapatkan penyinaran yang sesuai, bila pemotretan menggunakan menu Manual, maka berpatokan pada alat pengukur cahaya berupa light meter yang ada dalam kamera. Angle atau sudut pemotretan sangat menentukan kekeluasaan dalam mengambil gambar. v Komposisi gambar menentukan menarik dan tidaknya karya foto anda. v

Light Meter membantu Fotografer untuk mendapatkan pencahayaan yang tepat dalam membuat gambar. Caranya dengan

Light Meter membantu Fotografer untuk mendapatkan pencahayaan yang tepat dalam membuat gambar. Caranya dengan memadukan setelah kecepatan dengan diafragma. Pada pemotretan dengan kamera dalam genggaman tangan yang perlu diperhatikan adalah speed shutter agar tidak lebih redah dari 1/60 detik. Hal ini supaya gambar tidak goyang. Setelah ditetapkan speed-nya, maka pilih diafragma yang sesuai dengan tabel light meter. Pencahayaan yang normal saat tabel menunjuk tanda tengah.

Kamera membutuhkan media perekam gambar yang disebut film (kamera analog) atau sensor digital pada

Kamera membutuhkan media perekam gambar yang disebut film (kamera analog) atau sensor digital pada kamera digital. Film atau sensor memiliki kepekaan dalam menerima dan mengubah cahaya menjadi citra gambar. Kepekaan mempengaruhi kecepatan pengubahan cahaya menjadi citra gambar. Kecepatan inilah yang diindekkan dengan ASA (American Standart Association) atau ISO (International Standart Organisation). Nilai atau Indek ASA/ISI dari rendah sampai tinggi : 25 ; 50 ; 100 ; 200 ; 400 ; 800 ; 1600 ; 3200 ; dst. Makin rendah indek ASA maka semakin rendah kepekaannya (lambat), sebaliknya semakin tinggi indeks ASA maka semakin tinggi kepekaannya. ASA Rendah biasa digunakan untuk pemotretan dengan sumber cahaya kuat (terang). Namun karena karakter gambar yang dihasilkan memiliki kerapatan tinggi, sering digunakan untuk kepentingan perbesaran gambar. Menggunakan ASA rendah dibutuhkan penyinaran yang lama. ASA Tinggi biasa digunakan untuk pemotretan dengan sumber cahaya minim. Selain itu juga sering digunakan untuk memotret gerakan dengan kecepatan tinggi, misalnya balap motor, sepakbola dan sebagainya. Karakter gambar memiliki resolusi rendah (pecah). Pada kamera analog, film dibedakan menurut kepekaannya. Sehingga tidak memungkinkan dalam pemotretan bisa mengubah-ubah kepekaan tanpa mengganti film. Namun berbeda dengan kamera digital, nilai ASA bisa diubah sesuai kebutuhan tanpa menggantik memori card.

Angle Pemotretan sama dengan sudut pemotretan. Seni Foto adalah Seni melihat, adalah benar. Kemenarikan

Angle Pemotretan sama dengan sudut pemotretan. Seni Foto adalah Seni melihat, adalah benar. Kemenarikan gambar adalah dari sudut mana kita melihat dan mengabadikannya. Satu obyek akan tampak berneda manakala dilihat dari sudut berbeda. Prinsip dasarnya, angle ada 3 sudut : Low Angle atau Frog Eye View : Sudut Penglihatan dari Bawah Horizon Angle atau Human Eye View : Sejajar Horizon High Angle atau Bird Eye View : Sudut Penglihatan dari Atas

Ø Kenali Obyek yang hendak difoto. ØTemukan Tujuan dan Sasaran Foto. ØCiptakan Konsep Pemotretan

Ø Kenali Obyek yang hendak difoto. ØTemukan Tujuan dan Sasaran Foto. ØCiptakan Konsep Pemotretan ØKenali hambatan dan Rintangan yang mungkin terjadi atau ditemui saat pemotretan. ØTentukan Peralatan dan Perlengkapan Pendukung. ØLakukan Eksplorasi Sasaran dan Sesuaikan dengan Konsep.

Pemotretan ada 2 jenis menurut sumber pencahayaan. Out Door (luar ruangan) dan In Door

Pemotretan ada 2 jenis menurut sumber pencahayaan. Out Door (luar ruangan) dan In Door (dalam ruangan). OUT DOOR menggunakan sumber cahaya alam (matahari dan pantulannya). Dalam pemotretan ini hendaknya memperhatikan darimana arah sinar datang menerangi obyek. Pemotretan bisa menggunakan Manual dengan memperhatikan pengukuran Light Meter. Selain itu bisa menggunakan menu instan : Apabila menghendaki ruang tajam tertentu. S : Apabila obyek foto bergerak cepat. P : Apabila menghendaki pemotretan mudah. Automatic : Apabila suasana mendung atau redup. IN DOOR : pemotretan di dalam menggunakan sumber cahaya lampu blitz atau kilat. Bila ingin mudah, gunakan menu Manual dalam mengatur kecepatan diafragma. Untuk kecepatan hendaknya tidak melebihi speed syncro-nya (125 -250) Bila menggunakan lampu kilat tempel maka kenali dulu Gnnya. Untuk mencari diafragma yang tepat gunakan rumus : f = GN/m f : diafragma GN : Guide Number m : jarak

Silhouete Bila membuat foto siluet maka hal yang harus diperhatikan adalah cahaya latar belakang

Silhouete Bila membuat foto siluet maka hal yang harus diperhatikan adalah cahaya latar belakang harus lebih kuat dari obyek yang akan kita foto. Prioritas pengukurannya ada pada cahaya yang kuat. Foto siluet hendaknya menampilkan tekstur yang mudah dikenali. Sebab detil obyek tidak mungkin tampak karena hanya tampilan gambar gelap.

Foto Makro / Mikro

Foto Makro / Mikro

Karya Foto yang dibuat menekankan pada aspek pesan (informasi / komunikasi). Momentnya : Tokoh

Karya Foto yang dibuat menekankan pada aspek pesan (informasi / komunikasi). Momentnya : Tokoh (sosok) dan Peristiwa. Foto Jurnalistik dibuat untuk kepentingan pemaparan Informasi melalui Media Massa