Filsafat Islam Oleh Iffan Ahmad Gufron Pengantar Filsafat

  • Slides: 20
Download presentation
Filsafat Islam Oleh: Iffan Ahmad Gufron

Filsafat Islam Oleh: Iffan Ahmad Gufron

Pengantar Filsafat itu mencari kebenaran. Dengan cara berpikir dan bertanya terus-menerus tentang segala hal:

Pengantar Filsafat itu mencari kebenaran. Dengan cara berpikir dan bertanya terus-menerus tentang segala hal: dari persoalan gajah sampai persoalan semut, dari soal hukum dan politik hingga soal moral dan metafisika, dari soal galaksi sampai soal bakteri.

Lanjutan… Kalau begitu, berarti filsafat itu ada dimana -mana. Memang benar, filsafat ada di

Lanjutan… Kalau begitu, berarti filsafat itu ada dimana -mana. Memang benar, filsafat ada di Barat dan di Timur. Ada filsafat Yunani, filsafat India, filsafat Cina, filsafat Kristen, dan juga filsafat Islam. Inilah makna filsafat sebagai kearifan (sophia) dan pengetahuan (sapientia) yang dicapai manusia dengan akal pikirannya.

3 istilah yang umum untuk Filsafat dalam tradisi intelektual Islam 1). Hikmah (untuk mengesankan

3 istilah yang umum untuk Filsafat dalam tradisi intelektual Islam 1). Hikmah (untuk mengesankan bahwa filsafat bukan barang asing, tapi berasal dan bermuara pada Al-Qur’an). Menurut Al. Kindi, filsafat itu artinya hubbulhikmah (cinta pada kearifan). namun Al-Ghazali menolak kata hikmah bermakna filsafat, menurutnya hikmah dalam Al-Qur’an bermakna syariat Islam yang diturunkan Allah kepada nabi dan Rasul.

Lanjutan… 2). Falsafah (serapan dari bahasa Yunani). Menurut Al-Kindi, filsafat adalah ilmu yang mempelajari

Lanjutan… 2). Falsafah (serapan dari bahasa Yunani). Menurut Al-Kindi, filsafat adalah ilmu yang mempelajari hakikat segala sesuatu sebatas kemamapuan manusia. Filsafat teoritis mencari kebenaran, manakala filsafat praktis mengarahkan pelakunya agar ikut kebenaran.

Lanjutan… Sekelompok cendekiawan bernama ‘Ikhwan as-Shafa’ menambahkan: ‘Filsafat itu berangkat dari rasa ingin tahu.

Lanjutan… Sekelompok cendekiawan bernama ‘Ikhwan as-Shafa’ menambahkan: ‘Filsafat itu berangkat dari rasa ingin tahu. Adapun puncaknya adalah berkata dan berbuat sesuai yang anda tahu (al-falsafah awwaluha mahabbatul -‘ulum. . . wa akhiruha al-qawl wal‘amal bi-ma yuwafiqul-‘ilm)’.

Lanjutan… Ulum al-awa’il (Ilmu-ilmu orang zaman dulu). Ilmu-ilmu yang berasal dari peradaban kuno pra-Islam

Lanjutan… Ulum al-awa’il (Ilmu-ilmu orang zaman dulu). Ilmu-ilmu yang berasal dari peradaban kuno pra-Islam seperti India, Persia, Yunani dan Romawi. Termasuk diantaranya ilmu logika, matematika, astronomi, fisika, biologi, kedokteran, dan sebagainya.

3 perspektif ttg filsafat islam 1). Pandangan sebagian orientalis. Filsafat Islam adalah kelanjutan dari

3 perspektif ttg filsafat islam 1). Pandangan sebagian orientalis. Filsafat Islam adalah kelanjutan dari filsafat Yunani kuno: ‘ It is Greek philosophy in Arabic garb’, demikian kata Renan, Gutas, dan Adamson yang lebih suka menyebutnya sebagai ‘filsafat (berbahasa) Arab’ (Arabic Philosophy).

Lanjutan… Dalam literatur sejarah filsafat dunia, peran dan kedudukan filsafat Islam seringkali dimarginalkan direduksi,

Lanjutan… Dalam literatur sejarah filsafat dunia, peran dan kedudukan filsafat Islam seringkali dimarginalkan direduksi, atau bahkan diabaikan sama sekali. Mulai dari Hegel sampai Coplestone dan Russell, filsafat Islam hanya dibahas sambil lalu, sebagai “jembatan peradaban” (Kulturvermittler) dari Zaman Kegelapan ke Zaman Pencerahan.

Lanjutan… 2). Pandangan kedua menganggap filsafat Islam itu reaksi terhadap doktrin-doktrin agama lain yang

Lanjutan… 2). Pandangan kedua menganggap filsafat Islam itu reaksi terhadap doktrin-doktrin agama lain yang telah berkembang pada masa lalu. Pendapat ini diwakili Rahib Maimonides: “Ketahuilah olehmu bahwa semua yang dilontarkan oleh orang Islam dari golongan Mu‘tazilah maupun Asy‘ariyah mengenai masalah ini berasas pada sejumlah proposisi-proposisi yang diambil dari buku-buku orang Yunani dan Syria yang ditulis untuk menyanggah para filosof dan mematahkan argumen-argumen mereka. ”

Lanjutan… Dua sudut pandang tersebut di atas dikritik tajam antara lain oleh Seyyed Hossein

Lanjutan… Dua sudut pandang tersebut di atas dikritik tajam antara lain oleh Seyyed Hossein Nasr. Orientalis yang menganut perspektif Greco-Arabic biasanya mengkaji filsafat Islam sebagai barang purbakala atau artifak museum, sehingga pendekatannya melulu historis dan filologis.

Lanjutan… Di mata orientalis semisal Van den Bergh, Walzer dan Gutas, filsafat Islam itu

Lanjutan… Di mata orientalis semisal Van den Bergh, Walzer dan Gutas, filsafat Islam itu ibarat sesosok mummi yang hidup antara abad ke 9 hingga ke-12 Masehi. Akibatnya, lanjut Nasr, para orientalis itu tidak tahu dan tak peduli akan fakta filsafat Islam sebagai kegiatan intelektual yang terus hidup dari dahulu sampai sekarang di pusat-pusat keilmuan di Dunia Islam.

Lanjutan… 3). Perspektif revisionis yang memandang filsafat Islam itu lahir dari kegiatan intelektual selama

Lanjutan… 3). Perspektif revisionis yang memandang filsafat Islam itu lahir dari kegiatan intelektual selama berabad-abad semenjak kurun pertama Islam. Munculnya kelompok Khawarij, Syi‘ah, Mu‘tazilah dan lain-lain, yang melontarkan pelbagai argumen rasional disamping merujuk kepada ayat-ayat al. Qur’an jelas sekali mendorong berkembangnya pemikiran filsafat dalam Islam.

Lanjutan… Pandangan revisionis ini diwakili antara lain oleh M. M. Sharif, Oliver Leaman, dan

Lanjutan… Pandangan revisionis ini diwakili antara lain oleh M. M. Sharif, Oliver Leaman, dan Alparslan Açıkgenç. Filsafat Islam tidak bermula dengan al. Kindi dan berhenti dengan kematian Ibnu Rusyd. Sebagai produk dialektika unsur-unsur internal Umat Islam itu sendiri, bangunan filsafat Islam dapat ditemukan fondasinya dalam kitab suci al. Qur’an yang menduduki posisi sentral dalam kehidupan spiritual-intelektual kaum Muslim.

Lanjutan… Bagi Oliver Leaman, filsafat Islam adalah nama generik keseluruhan pemikiran yang lahir dan

Lanjutan… Bagi Oliver Leaman, filsafat Islam adalah nama generik keseluruhan pemikiran yang lahir dan berkembang dalam lingkup peradaban Islam, terlepas apakah mereka yang punya andil berbangsa Arab ataupun non-Arab, Muslim ataupun non-Muslim, hidup di Timur Tengah ataupun bukan, berbahasa Arab, Parsi, Ibrani, Turki, ataupun Melayu sebagai mediumnya, sejak zaman dulu sampai sekarang ini. Leaman mencermati adanya cara pandang Islami yang membingkai itu semua (framed within the language of Islam, within the cultural context of Islamic society). Artinya, filsafat Islam itu luas dan kaya.

corak Filsafat Islam itu ‘Islami’ dari empat segi: pertama, dari sisi masalah-masalah yang dibahas;

corak Filsafat Islam itu ‘Islami’ dari empat segi: pertama, dari sisi masalah-masalah yang dibahas; kedua, dari aspek konteks sosio-kulturalnya; ketiga, dari sudut faktor-faktor pemicu serta tujuan-tujuannya; dan keempat, dari kenyataan bahwa para pelakunya hidup di bawah naungan kekuasaan Islam (Lihat: I. Madkour, al-Falsafah al -Islamiyyah: Manhaj wa tathbiquhu, hlm. 19).

Lanjutan… para filsuf Muslim bukan semata-mata membeo atau sekadar mereproduksi apa yang mereka pelajari

Lanjutan… para filsuf Muslim bukan semata-mata membeo atau sekadar mereproduksi apa yang mereka pelajari dari ahli pikir Yunani kuno. Mereka tidak pasif-reseptif, tidak menerima bulat-bulat atau menelan mentah-mentah tanpa resistensi dan sikap kritis. Sebaliknya, para pemikir Muslim semisal Ibn Sina, al-Baghdadi dan ar-Razi mengupas dan mengurai, melakukan analisis dan elaborasi, menjelaskan dan menyanggah, melontarkan kritik, memodifikasi dan menyaring, mengukuhkan dan menambahkan, memperkenalkan konsep-konsep baru, atau menyuntikkan makna baru pada istilah-istilah yang sudah ada, dan menawarkan solusi-solusi baru untuk persoalan-persoalan perennial dalam filsafat.

Lanjutan… Selain berhasil menelurkan sintesis cemerlang dan membangun sistem pemikiran tersendiri, para filsuf Muslim

Lanjutan… Selain berhasil menelurkan sintesis cemerlang dan membangun sistem pemikiran tersendiri, para filsuf Muslim terutama berhasil mengakomodasi khazanah keilmuan Yunani kuno dalam kerangka pandangan hidup (Weltanschauung) Islam. Dengan kata lain, mereka berupaya mengislamkannya. Maka yang terjadi adalah islamisasi filsafat secara negatif (pengenyahan unsur-unsur kufur) dan positif (pemasukan unsur-unsur Islami).

Kontroversi Filsafat Islam Kendati termasuk bagian dari tradisi intelektual Islam, tidak sedikit yang antipati

Kontroversi Filsafat Islam Kendati termasuk bagian dari tradisi intelektual Islam, tidak sedikit yang antipati terhadap filsafat – bukan (i) sebagai sikap mental, proses nalar dan kearifan, melainkan filsafat (ii) sebagai ‘barang impor’ yang mengandung unsur-unsur atheisme, sekularisme, relativisme, pluralisme, danliberalisme. Filsafat dalam pengertian kedua (ii) inilah yang ditolak oleh para ulama Muslim, yaitu filsafat yang menggiring pelakunya kepada sikap anti-Tuhan dan anti-agama, mendewakanakal, melecehkan. Nabi, dansebagainya.

Lanjutan… filsafat dalam pengertian pertama, dengan tujuan ganda membenarkan yang benar (ihqaq al-haqq) dan

Lanjutan… filsafat dalam pengertian pertama, dengan tujuan ganda membenarkan yang benar (ihqaq al-haqq) dan membatalkan yang batil (ibthal al-bathil) secara rasional, persuasif dan elegan, maka bisa dikategorikan fardu kifayah. Seperti rasa ingin tahu Nabi Ibrahim yang mendorongnya bertanya bagaimana Allah menghidupkan orang mati. Allah balik bertanya, “Apakah engkau belum percaya? ” Nabi Ibrahim menjawab, “Aku percaya, akan tetapi[akubertanya] supaya hatiku tentram (mantap). ” Jadi, filsafat itu untuk mengokohkan kebenaran sekaligus menghapus keraguan. (****)