FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REAKSI KHALAYAK PADA KOMUNIKASI MASSA

  • Slides: 18
Download presentation
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REAKSI KHALAYAK PADA KOMUNIKASI MASSA PERTEMUAN 11 PSIKOLOGI KOMUNIKASI SITTI RAHMAH

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REAKSI KHALAYAK PADA KOMUNIKASI MASSA PERTEMUAN 11 PSIKOLOGI KOMUNIKASI SITTI RAHMAH MARSIDI, M. PSI. , PSI. (EVA) PSIKOLOGI UEU

Tujuan akhir yang ingin dicapai • Mahasiswa mampu mengenali, memahami tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

Tujuan akhir yang ingin dicapai • Mahasiswa mampu mengenali, memahami tentang faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi khalayak pada komunikasi massa • Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Teori De. Fleur dan Ball Rokeach tentang pertemuan dengan media • Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pendekatan motivasional dari uses and gratification

Faktor yang Mempengaruhi Reaksi Khalayak pada Komunikasi Massa Teori De. Fleur dan Ball Rokeach

Faktor yang Mempengaruhi Reaksi Khalayak pada Komunikasi Massa Teori De. Fleur dan Ball Rokeach tentang Pertemuan dengan Media Pendekatan Motivasional dan Uses and Gratification

Teori De. Fleur dan Ball Rokeach tentang Pertemuan dengan Media De. Fleur dan Ball

Teori De. Fleur dan Ball Rokeach tentang Pertemuan dengan Media De. Fleur dan Ball Rokeach melihat pertemuan khalayak dengan media berdasarkan tiga kerangka teoretis, yaitu perspektif perbedaan individual, perspektif kategori sosial, dan perspektif hubungan sosial

Kerangka Teoritis menurut De. Fleur dan Rokeach Perspektif Perbedaan Individual Perspektif Kategori Sosial Perspektif

Kerangka Teoritis menurut De. Fleur dan Rokeach Perspektif Perbedaan Individual Perspektif Kategori Sosial Perspektif Hubungan Sosial

Teori Pertemuan dengan Media (De. Fleur & Rokeach) Perspektif Perbedaan Individual Perspektif Kategori Sosial

Teori Pertemuan dengan Media (De. Fleur & Rokeach) Perspektif Perbedaan Individual Perspektif Kategori Sosial Perspektif Hubungan Sosial Bahwa sikap dan organisasi personal-psikologis individu akan menentukan bagaimana individu memilih stimuli dari lingkungan, dan bagaimana ia memberi makna pada stimuli tersebut Bahwa dalam masyarakat terdapat kelompok sosial yang reaksinya pada stimuli tertentu cenderung sama Setiap orang mempunyai potensi biologis, perbedaan belajar, dan lingkungan yang berbeda. Perbedaan ini menyebabkan pengaruh media massa yang berbeda pula Golongan sosial : usia, jenis kelamin, tingkat pendapatan, pendidikan, tempat tinggal, & keyakinan beragama menampilkan kategori respons Menekankan pentingnya peranan hubungan sosial yang informal dalam memengaruhi reaksi orang terhadap media massa

Perspektif Kategori Sosial Anggota-anggota kategori tertentu akan cenderung memilih isi komunikasi yang sama dan

Perspektif Kategori Sosial Anggota-anggota kategori tertentu akan cenderung memilih isi komunikasi yang sama dan akan memberi respons kepadanya dengan cara yang hampir sama pula Golongan berdasarkan usia • usia anak-anak dalam menyukai tayangan televisi, mereka lebih menyukai tayangan film-film kartun • usia seorang ibu-ibu rumah tangga, mereka lebih condong menyukai tayangan acara masak, film telenovela atau sinetron Golongan sosial berdasarkan jenis kelamin • untuk para perempuan lebih menyukai tayangan-tayangan seperti acara gosip dan sinetron-sinetron • para laki-laki mereka lebih menyukai atau memilih tentang tayangan olahraga, seperti tinju dan sepak bola Golongan sosial berdasarkan tingkat pendapatan • Mereka yang pendapatannya lebih dari standar atau tinggi maka tayangan dalam media TV mereka lebih menyukai tentang acara yang menayangkan ada tempat-tempat perbelanjaan

Kesimpulan faktor akan memengaruhi reaksi orang terhadap media massa 1 2 3 • Organisasi

Kesimpulan faktor akan memengaruhi reaksi orang terhadap media massa 1 2 3 • Organisasi personal-psikologis individu • Meliputi : potensi biologis, sikap, nilai, kepercayaan, serta bidang pengalaman • Kelompok-kelompok sosial di mana individu menjadi anggota • Hubungan-hubungan interpersonal pada proses penerimaan, pengelolaan, dan penyampaian informasi

Pendekatan Motivasional dan Uses and Gratification • Uses and gratifications meneliti asal mula kebutuhan

Pendekatan Motivasional dan Uses and Gratification • Uses and gratifications meneliti asal mula kebutuhan secara psikologis dan sosial, yang menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau sumber lain, yang membawa pada pola terpaan media yang berlainan (atau keterlibatan pada kegiatan lain), dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan akibat-akibat lain, barangkali termasuk juga yang tidak kita inginkan (Katz, Blumler, Gurevitch, 1974) • Asumsi dasar teori uses and gratifications: • Khalayak dianggap aktif • Dalam proses komunikasi massa banyak inisiatif untuk mengaitkan pemuasan kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada anggota khalayak • Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk memuaskan kebutuhannya • Banyak tujuan pemilih media massa disimpulkan dari data yang diberikan anggota khalayak • Penilaian tentang arti kultural dari media massa harus ditangguhkan sebelum diteliti lebih dahulu orientasi khalayak

Fungsi Media Massa • Media massa memenuhi kebutuhan akan fantasi dan informasi (Weiss) •

Fungsi Media Massa • Media massa memenuhi kebutuhan akan fantasi dan informasi (Weiss) • Hiburan dan informasi (Wilbur Schramm) Menurut Harold Lasswell dan Charles Wright, yaitu • Surveillance (pengawasan lingkungan) • Correlation (hubungan sosial) • Hiburan • Transmisi kultural

Motif Kognitif dan Gratifikasi Media Kognitif Afektif • menekankan kebutuhan manusia akan informasi dan

Motif Kognitif dan Gratifikasi Media Kognitif Afektif • menekankan kebutuhan manusia akan informasi dan kebutuhan untuk mencapai tingkat ideasional tertentu • menekankan aspek perasaan dan kebutuhan mencapai tingkat emosional tertentu

Kelompok Motif Kognitif Berorientasi pada pemeliharaan keseimbangan (Mc. Guire) Teori Konsistensi Teori Atribusi Teori

Kelompok Motif Kognitif Berorientasi pada pemeliharaan keseimbangan (Mc. Guire) Teori Konsistensi Teori Atribusi Teori Kategorisasi Objektivitas

Lanjutan. . • Memandang manusia sebagai makhluk yang dihadapkan pada berbagai konflik • Komunikasi

Lanjutan. . • Memandang manusia sebagai makhluk yang dihadapkan pada berbagai konflik • Komunikasi massa mempunyai potensi untuk menyampaikan informasi yang menggoncangkan kestabilan psikologis individu. Tetapi, pada saat yang sama karena individu Konsistensi mempunyai kebebasan untuk memilih isi media, media massa memberikan banyak peluang untuk memenuhi kebutuhan akan konsistensi Atribusi • Memandang individu sebagai psikolog amatir yang mencoba memahami sebab-sebab yang terjadi pada berbagai peristiwa yang dihadapinya. Komunikasi massa memberikan validasi atau pembenaran pada teori kita dengan penyajian realitas yang disimplifikasikan, dan didasarkan stereotip • Memandang manusia sebagai makhluk yang selalu mengelompokkan pengalamannya dalam kategorisasi yang sudah dipersiapkannya. Komunikasi massa disusun berdasarkan alur-alur cerita yang tertentu, dengan mudah Kategorisasi diasimilasikan pada kategori yang ada. • Memandang manusia sebagai makhluk yang pasif, yang tidak berpikir, yang selalu mengandalkan petunjuk-petunjuk eksternal untuk merumuskan konsep-konsep tertentu. Teori ini menyatakan bahwa kita mengambil kesimpulan tentang diri kita Objektifitas dari perilaku yang tampak

Teori Stimulasi Teori Otonomi Memandang manusia sebagai makhluk yang “lapar stimuli”, yang senantiasa mencari

Teori Stimulasi Teori Otonomi Memandang manusia sebagai makhluk yang “lapar stimuli”, yang senantiasa mencari pengalaman. Melihat manusia sebagai makhluk yang pengalaman baru, yang selalu berusaha mengaktualisasikan dirinya sehingga memperoleh hal-hal yang memperkaya mencapai identitas kepribadian yang otonom. pemikirannya. Komunikasi massa menyajikan hal-hal Komunikasi massa sangat sedikit memuaskan baru, aneh, spektakuler, yang menjangkau kebutuhan humanistik ini pengalaman yang tidak terdapat pada pengalaman individu sehari-hari Teori Kognitif , melukiskan individu sebagai makhluk yang berusaha mengembangkan kondisi kognitif yang dimilikinya Teori Utilitarian Memandang individu sebagai orang yang memperlakukan setiap situasi sebagai peluang untuk memperoleh informasi yang berguna atau ketrampilan baru yang diperlukan dalam menghadapi tantangan hidup. Komunikasi massa dapat memberikan informasi, pengetahuan dan ketrampilan seperti apa yang dapat diberikan oleh lembaga pendidikan Teori Teleologis Memandang manusia sebagai makhluk yang berusaha mencocokkan persepsinya tentang situasi sekarang dengan representasi internal dari kondisi yang dikehendaki. Media massa merupakan sumber pemuasan kebutuhan yang subur

Motif Afektif dan Gratifikasi Media (Teori-teori pada motif afektif ditandai oleh kondisi perasaan atau

Motif Afektif dan Gratifikasi Media (Teori-teori pada motif afektif ditandai oleh kondisi perasaan atau dinamika yang menggerakkan manusia mencapai tingkat perasaan ttt) Teori Reduksi Tegangan • Memandang manusia sebagai sistem tegangan yang memperoleh kepuasan pada pengurangan ketegangan. Komunikasi massa menyalurkan kecenderungan destruktif manusia dengan menyajikan peristiwa atau adegan kekerasan Teori Ekspresif • Menyatakan orang memperoleh kepuasan dlm mengungkapkan eksistensi dirinya (menampakkan perasaan dan keyakinannya). Komunikasi massa mempermudah utk berfantasi, mll identifikasi dgn tokoh-tokoh yg disajikan shg orang secara tidak langsung mengungkapkan perasaannya Teori Ego. Defensif • Beranggapan bahwa dalam hidup ini kita mengembangkan citra diri yang tertentu dan kita berusaha untuk mempertahankan citra diri ini serta berusaha hidup sesuai dengan diri dan dunia kita. Dari media massa kita memperoleh informasi untuk membangun konsep diri kita, pandangan dunia kita, dan pandangan kita tentang sifat manusia dan hubungan sosial Teori Peneguhan • Memandang bahwa orang dalam situasi tertentu akan bertingkah laku dengan suatu cara yang membawanya kepada ganjaran seperti yang telah dialaminya pada waktu lalu. Orang menggunakan media massa karena mendatangkan ganjaran berupa informasi, hiburan, hubungan dengan orang lain, dan sebagainya

Lanjutan. . • Teori Penonjolan • Teori Afiliasi • Teori Identifikasi • Teori Peniruan

Lanjutan. . • Teori Penonjolan • Teori Afiliasi • Teori Identifikasi • Teori Peniruan • Memandang manusia sebagai makhluk yang selalu mengembangkan seluruh potensinya untuk memperoleh penghargaan dari dirinya dan dari orang lain. Komunikasi massa merupakan institusi pendidikan yang menyediakan informasi dan ketrampilan yang membantu orang untuk menaklukkan dunia • Memandang manusia sebagai makhluk yang mencari kasih sayang dan penerimaan orang lain. Komunikasi massa digunakan individu untuk menghubungkan dirinya dengan orang lain. Isi media massa digunakan orang sebagai bahan percakapan dalam membina interaksi sosial • Melihat manusia sbg pemain peranan yg berusaha memuaskan egonya dgn menambahkan peranan memuaskan pd konsep dirinya. Komunikasi massa tdk scr eksplisit dirancang utk menampilkan tokoh yg memainkan peranan atraktif, media cenderung menggambarkan org dlm berbagai situasi dramatis yg melibatkan respon menarik & memperkenalkan khalayak pd berbagai peranan & gaya hidup, sehingga memberikan bahan alternatif identitas peranan untuk memperkaya konsep diri • Memandang manusia sebagai makhluk yang selalu mengembang kan kemampuan afektifnya. Komunikasi massa menampilkan berbagai model untuk ditiru oleh khalayaknya

Kesimpulan • Orang menggunakan media massa karena didorong oleh beraneka ragam motif. Pada setiap

Kesimpulan • Orang menggunakan media massa karena didorong oleh beraneka ragam motif. Pada setiap orang, motif yang mendorong konsumsi media itu tidak sama. • Menurut aliran uses and gratification, perbedaan motif dalam konsumsi media massa menyebabkan kita bereaksi pada media massa secara berbeda pula. Efek media massa juga berlainan pada setiap anggota khalayaknya.

Sampai Ketemu di Pertemuan 12. . Efek Komunikasi Massa

Sampai Ketemu di Pertemuan 12. . Efek Komunikasi Massa