EVOLUSI TEORI MANAJEMEN Evolusi Manajemen Perspektif sejarah atas

  • Slides: 37
Download presentation
EVOLUSI TEORI MANAJEMEN

EVOLUSI TEORI MANAJEMEN

 • Evolusi Manajemen • Perspektif sejarah atas manajemen menunjukkanperspektif atau lingkungan untuk mengintepretasikan

• Evolusi Manajemen • Perspektif sejarah atas manajemen menunjukkanperspektif atau lingkungan untuk mengintepretasikan peluang dan masalah yang ada. Ada 3 kekuatan yang akan kita amati, yang mempengaruhi organisasi dan praktik manajemen: 1. Kekuatan sosial (social forces). Kekuatan ini mengacu pada aspek-aspek budaya yang menuntun dan mempengaruhi hubungan antar orang – nilai kebutuhan dan standar perilaku orang. Kekuatan politik (political forces). Pengaruh institusi dan hukum terhadap orang dan organisasi. Kekuatan ekonomi (economic forces). Kekuatan yang mempengaruhi ketersediaan produksi dan distribusi sumber daya di dalam masyarakat, diantara pengguna yang saling bersaing. 2. 3.

EVOLUSI TEORI MANAJEMEN v Teori Manajemen Klasik Manajemen Ilmiah Teori Organisasi Klasik v Aliran

EVOLUSI TEORI MANAJEMEN v Teori Manajemen Klasik Manajemen Ilmiah Teori Organisasi Klasik v Aliran Hubungan Manusiawi v Aliran Manajemen Modern Perilaku Organisasi Aliran Kuantitatif • Pendekatan Sistem • Pendekatan Kontingensi v Perkembangan teori manajemen dimasa yang akan datang

Teori Manajemen Klasik Secara umum teori manajemen klasik adalah suatu pendekatan dengan menekankan pentingnya

Teori Manajemen Klasik Secara umum teori manajemen klasik adalah suatu pendekatan dengan menekankan pentingnya unsur manusia (tenaga kerja) dalam produksi. Melalui perbaikan kondisi (tenaga kerja) dan meningkatkan efisiensi akan menaikkan produktivitas dan keuntungan. 1. Robert Owen (1771 -1858) : menekankan pentingnya unsur manusia dalam produksi dan perbaikan kondisi kerja. Mengembangkan prosedur kerja dalam upaya meningkatkan produktivitas ; Tenaga Kerja menjadi bagian ”asset” atau ”vital machine” sebagai investasi yang menguntungkan 2. Charles Babbage (1792 -1871) : Menganjurkan prinsip pembagian kerja melalui spesialisasi. Menciptakan alat penghitung mekanis yang pertama, menganjurkan kerja sama yang saling menguntungkan antara kepentingan karyawan dan pemilik perusahaan serta merencanakan skema pembagian keuntungan

MANAJEMEN KLASIK MANAJEMEN ILMIAH F. W Taylor Frank & Lilian Gilberth Henry Gantt Harington

MANAJEMEN KLASIK MANAJEMEN ILMIAH F. W Taylor Frank & Lilian Gilberth Henry Gantt Harington Emerson Menerangkan secara ilmiah metode terbaik untuk melaksanakan tugas apapun, dan untuk menyeleksi, melatih dan memotivasi pekerja. Tujuannya adalah kebutuhan untuk meningkatkan produktivitas TEORI ORGANISASI KLASIK Henry Fayol ; James D. Money ; Marry Parker Herbet Simon Chester I. Banard Menumbuhkan kebutuhan untuk menemukan pedoman pengelolaan organisasi kompleks.

 • PERSPEKTIF KLASIK • • • Classical perspective manajemen muncul sepanjang abad ke

• PERSPEKTIF KLASIK • • • Classical perspective manajemen muncul sepanjang abad ke 19. Sistem pabrik yang mulai muncul pada tahun 1800 -an menimbulkan tantangan yang belum pernah dihadapi oleh organisasi terdahulu. Perspektif ini menekankan pendekatan rasional dan ilmiah terhadap studi manajemen dan berupaya untuk membua organisasi mampu mengoperasikan mesin-mesin secara efisien. Masalah-masalah yang timbul saat itu adalah: Pengadaan peralatan pabrik Pengorganisasian struktur manajemen Pelatihan terhadap karyawan Penjadwalan operasi manufactur yang kompleks Ketidakpuasan buruh sehingga mengakibatkan pemogokan.

Frederick W. Taylor (1856 -1915) Sebagai bapak manajemen ilmiah, menggambarkan bahwa manajemen ilmiah diartikan

Frederick W. Taylor (1856 -1915) Sebagai bapak manajemen ilmiah, menggambarkan bahwa manajemen ilmiah diartikan dengan metoda ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah organisasi serta efisiensi kerja organisasi.

Frank & Lilian Gilbreth (1868 -1924) Dengan pendekatan kepada efesiensi, serta aspek manusia dalam

Frank & Lilian Gilbreth (1868 -1924) Dengan pendekatan kepada efesiensi, serta aspek manusia dalam kerja seperti seleksi, penempatan dan pelatihan tenaga kerja dengan tujuan akhir membantu para tenaga kerja mencapai seluruh potensinya sebagai mahluk hidup

Empat prinsip dasar pendekatan ilmiah pada manajemen 1. Dengan mengembangkan metode ilmiah dalam manajemen,

Empat prinsip dasar pendekatan ilmiah pada manajemen 1. Dengan mengembangkan metode ilmiah dalam manajemen, setiap pelaksanaan pekerjaan akan mencapai hasil yang maksimum 2. Lakukan seleksi secara ilmiah kepada karyawan untuk mengetahui kemampuan agar dapat diberikan tanggung jawab yang sesuai dengan bidangnya 3. Memberikan pendidikan/pelatihan dan pengembangan bagi karyawan 4. Lakukan kerja sama yang baik antara manajemen dengan tenaga kerja

Henry L. Gantt (1861 -1919) Pedekatan ilmiahnya yang terbesar darinya adalah penggunaan metode grafik

Henry L. Gantt (1861 -1919) Pedekatan ilmiahnya yang terbesar darinya adalah penggunaan metode grafik yang dikenal dengan Bagan Gantt (Gantt Chart) untuk perencanaan, koordinasi dan pengawasan produksi dan metode scheduling produksi.

Harrington Emerson (1853 -1931) Pendekatan 12 prinsip efesiensi : 1. Tujuan dirumuskan dengan jelas

Harrington Emerson (1853 -1931) Pendekatan 12 prinsip efesiensi : 1. Tujuan dirumuskan dengan jelas 2. Kegiatan yang dilakukan masuk akal 3. Adanya staf yang cakap 4. Disiplin 5. Balas jasa yang adil 6. Laporan terpercaya, segera, akurat, konsisten, sistem informasi dan akutansi 7. Pemberian perintah – perencanaan dan pengurutan kerja 8. Adanya standar dan skedul - metode dan waktu setiap kegiatan 9. Kondisi yang disatandarisasi 10. Operasi yang distandarisasi 11. Instruksi praktis tertulis yang standar 12. Balas jasa efesiensi – rencana insentif

Kontribusi Manajemen Ilmiah v Metode manajemen ilmiah terbukti dapat diterapkan pada bermacam kegiatan organisasi

Kontribusi Manajemen Ilmiah v Metode manajemen ilmiah terbukti dapat diterapkan pada bermacam kegiatan organisasi meningkatkan produktivitas v Teknik efesiensi manajemen ilmiah dapat meningkatkan produktivitas serta pelaksanaan yang lebih efesien v Seleksi ilmiah dan pengembangan ilmiah para karyawan dapat meningkatkan efektivitas karyawan v Disain kerja yang dibuat memudahkan para manajer untuk melaksanakan fungsinya dengan cara yang terbaik v Manajemen ilmiah dengan pendekatan rasional dalam pemecahan masalah-masalah organisasi menciptakan iklim profesionalisme dikalangan manajemen/karyawan

Keterbatasan Manajemen Ilmiah v Kenaikan produktivitas tidak selalu diiringi dengan kenaikan pendapatan. v Perilaku

Keterbatasan Manajemen Ilmiah v Kenaikan produktivitas tidak selalu diiringi dengan kenaikan pendapatan. v Perilaku manusia yang bermacam ragam menjadi faktor penghambat. v Pendekatan “rasional” hanya memuaskan kebutuhan ekonomis dan pisik, tidak memuaskan kebutuhan sosial karyawan v Manajemen ilmiah cenderung mengabaikan keinginan manusia untuk kepuasan kerja

Teori Organisasi Klasik. Henry Fayol (1841 -1925). Teori ini muncul dari adanya kebutuhan pengelolaan

Teori Organisasi Klasik. Henry Fayol (1841 -1925). Teori ini muncul dari adanya kebutuhan pengelolaan organisasi yang kompleks seperti misalnya mengelola sebuah pabrik dalam prakteknya mengelola suatu organisasi harus mempunyai pola yang dapat dikenali, dipelajari dan dianalisis. Dalam bukunya yang terkenal, “Administration Industrielle et Generale” (General and Industrial Management). Fayol merinci ada 5 unsur atau disebut fungsionalisme fayol yakni : 1. Perencanaan 2. Pengorganisasian 3. Pemberian perintah 4. Pengkoordinasian 5. Pengawasan.

Sumbangan dan Keterbatasan Teori Organisasi Klasik • Dapat diterapkan pada semua jenis kegiatan •

Sumbangan dan Keterbatasan Teori Organisasi Klasik • Dapat diterapkan pada semua jenis kegiatan • Memberikan prinsip dasar bagi para manajer memisahkan bidang-bidang utama dalam praktek manajemen. Prinsip dasar perilaku manajerial yang efektif dapat dkenali dan dipelajari • Teori ini hanya cocok bagi manajer yang ingin mempertahankan otoritas formalnya saja, sementara pendidikan yang semakin baik memberikan pemahaman dan menambah wawasan bagi para anggota organisasi (bawahan) yang tidak menerima adanya otoritas formal saja. Teori ini teralu umum untuk organisasi dimasa sekarang yang memiliki kompleksitas tinggi

Aliran Hubungan Manusiawi Aliran ini muncul karena ada ketidak puasan bahwa yang dikemukakan pendekatan

Aliran Hubungan Manusiawi Aliran ini muncul karena ada ketidak puasan bahwa yang dikemukakan pendekatan klasik tidak sepenuhnya menghasilkan efesiensi produksi dan keharmonisan kerja. Para pimpinan perusahaan (manajer) menghadapi kesulitan dan frustasi karena karyawan tidak selalu mengikuti pola-pola perilaku yang rasional sehingga pola perilaku manusia ini menjadi titik konsentrasi yang perlu diperhatikan. Tokoh Manajemen Aliran Hubungan Manusiawi Hugo Munsterberg (1883 - 1916) Elton Mayo (1880 – 1949)

Kontribusi Manusiawi & Keterbatasan Aliran Hubungan Dalam konteks penekanan kebutuhan sosial melengkapi pendekatan klasik

Kontribusi Manusiawi & Keterbatasan Aliran Hubungan Dalam konteks penekanan kebutuhan sosial melengkapi pendekatan klasik sebagai usaha untuk meningkatkan produktivitas. Dengan memperhatikan kebutuhan karyawan akan memberikan keuntungan. Proses kelompok menjadi fokus untuk melengkapi perhatian terhadap karyawan secara individual. Konsep ”mahluk sosial” tidak menggambarkan secara lengkap individu-individu dalam tempatnya bekerja. Perbaikan kondisi kerja dan kepuasan karyawan tidak menghasilkan peningkatan produktivitas yang dramatik seperti yang diharapkan

 • MANAJEMEN ILMIAH • • • Manajemen ilmiah merupakan subbagian dari perspektif manajemen

• MANAJEMEN ILMIAH • • • Manajemen ilmiah merupakan subbagian dari perspektif manajemen klasik yang menekankan pada perubahan dalam praktik manajemen ditentukan secara ilmiah sebagai solusi untuk meningkatkan produktivitas buruh. Keberhasilan organisasi yang agak terbatas dalam mencapai peningkatan produktivitas pekerja menyebabkan FREDERICK WINSLOW TAYLOR (1858 -1915) berpendapat bahwa manajemen sendiri harus berubah dan perubahan tersebut hanya dapat ditentukan melalui studi ilmiah, maka muncullah manajemen ilmiah (scientific management). Taylor menyarankan agar keputusan yang didasarkan pada aturan patokan umum dan tradisi digantikan dengan prosedur tepat yang dikembangkan melalui studi saksama terhadap situasi. Filosofi Taylor tercermin pada pernyataannya’ Di Masa Lalu manusia selalu menjadi pertama. Di Masa depan, sistem harus menjadi pertama

 • IDE DASAR MANAJEMEN ILMIAH Pendekatan Umum • Mengembangkan metode standar untuk melakukan

• IDE DASAR MANAJEMEN ILMIAH Pendekatan Umum • Mengembangkan metode standar untuk melakukan satu pekerjaan • Memilih karyawan dengan kemampuan yang tepat untuk satu pekerjaan • Melatih pekerja sesuai dengan metode standar • Mendukung pekerja dengan merencanakan pekerjaan mereka dan mengurangi interupsi • Menyediakan insentif gaji bagi para pekerja untuk hasil produksi yang meningkat. Kontribusi • Menunjukkan pentingnya kompensasi terhadap kinerja • Memulai studi yang saksama tentang tugas dan pekerjaan • Menunjukkan pentingnya seleksi dan pelatihan bagi personal

Kritik Pendekatan Manajemen Ilmiah • Tidak meghargai konteks sosial bekerja dan kebutuhan pekerja yang

Kritik Pendekatan Manajemen Ilmiah • Tidak meghargai konteks sosial bekerja dan kebutuhan pekerja yang lebih tinggi • Tidak mengakui adanya keberagaman setiap orang • Cenderung untuk menganggap pekerja sebagai kelompok yang seragam dan mengabaikan ide serta saran.

 • ORGANISASI BIROKRATIS • • Organisasi birokratis merupakan subbagian dari perspektif manajemen klasik

• ORGANISASI BIROKRATIS • • Organisasi birokratis merupakan subbagian dari perspektif manajemen klasik yang menekankan manajemen pada dasar nonpersonal dan rasional melalui elemen-elemen seperti otoritas dan tanggung jawab yang didefenisikan secara jelas, pencatatan secara formal, dan pemisahan antara manajemen dengan kepemilikan. Pendekatan sistematis yang dikembangkan di Eropa yang memandang organisasi secara utuh adalah pendekatan Organisasi birokratis (bureaucratic organization) kebanyakan konsep ini diperkenalkan oleh Max Weber (1864 -1920)

1. 2. 3. 4. 5. 6. Karakteristik Birokrasi Menurut Max Weber Buruh dibagi sesuai

1. 2. 3. 4. 5. 6. Karakteristik Birokrasi Menurut Max Weber Buruh dibagi sesuai dengan defenisi otoritas dan tanggung jawab jelas yang dilegitimasikan sebagai kewajiban resmi. Posisi diorganisasikan dalam hirarki otoritas, dan masing berada dibawah yang lebih tinggi. Seluruh personel diseleksi dan dipromosikan berdasar kualifikasi teknis, yang dinilai melalui pemeriksaan (ujian) menurut latihan dan pengalaman Tindakan dan keputusan administratif dicatat secara tertulis Manajemen terpisah dari kepemilikan organisasi Manajer mematuhi aturan dan prosedur yang akan memastikan perilaku yang dapat diandalkan diprediksi.

 • PRINSIP ADMINSTRASI • Sub-bagian dari perspektif klasik adalah prinsip administrasi. Apabila manajemen

• PRINSIP ADMINSTRASI • Sub-bagian dari perspektif klasik adalah prinsip administrasi. Apabila manajemen ilmiah berfokus pada produktivitas pekerja secara individu, maka pendekatan prinsip administrasi berfokus pada organisasi secara keseluruhan. Para kontributor yaitu: Henry Fayol, Mary Parker Follet, dan Chester Bernard.

 • PERSPEKTIF KEMANUSIAAN • Perspektif ini muncul pada akhir abad ke-19 yang menekankan

• PERSPEKTIF KEMANUSIAAN • Perspektif ini muncul pada akhir abad ke-19 yang menekankan pemahaman terhadap kebiasaan, kebutuhan dan perilaku orang ditempat kerja. Ada 3 sub bidang yang didasarkan pada perspektif kemanusiaan, yakni gerakan hubungan kemanusiaan, pendekatan SDM dan pendekatan perilaku.

 • GERAKAN HUBUNGAN MANUSIA • Gerakan dalam pemikiran dan praktik manajemen yang menekankan

• GERAKAN HUBUNGAN MANUSIA • Gerakan dalam pemikiran dan praktik manajemen yang menekankan kepuasan kebutuhan dasar para karyawan sebagai kunci meningkatnya produktivitas pekerja.

 • PENDEKATAN SDM • Perspektif manajemen yang menyatakan bahwa pekerjaan seharusnya dirancang untuk

• PENDEKATAN SDM • Perspektif manajemen yang menyatakan bahwa pekerjaan seharusnya dirancang untuk memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi dengan memperbolehkan para pekerja untuk menggunakan potensinya secara utuh. Dua Kontributor terkenal adalah Abraham Maslow dan Douglas Mc. Gregor.

Hirarki Kebutuhan Maslow: 1. Kebutuhan Psikologis 2. Kebutuhan Keamanan 3. Kebutuhan Rasa Ikut Memiliki

Hirarki Kebutuhan Maslow: 1. Kebutuhan Psikologis 2. Kebutuhan Keamanan 3. Kebutuhan Rasa Ikut Memiliki 4. Kebutuhan Penghargaan/Dihormati 5. Kebutuhan Aktualisasi Diri.

Mc. Gregor Merumuskan Teori X dan Y Asumsi Teori X 1. Rata-rata Manusia memiliki

Mc. Gregor Merumuskan Teori X dan Y Asumsi Teori X 1. Rata-rata Manusia memiliki perasaan terpendam, tidak menyukai pekerjaan dan akan menghindarinya bila memungkinkan 2. Karena karekteristik manusia yang tidak menyukai pekerjaan, kebanyakan orang harus dipaksa, dikontrol, diarahkan atau diancam dengan hukuman agar mereka melakukan usaha yang cukup untuk mencapai tujuan organisasi 3. Rata-rata manusia lebih suka untuk diarahkan, berharap untuk menghindari tanggung jawab, relatif memiliki sedikit ambisi, dan menginginkan keamanan di atas segalanya.

Asumsi Teori Y 1. 2. 3. 4. 5. Pengeluaran berupa usaha fisik dan mental

Asumsi Teori Y 1. 2. 3. 4. 5. Pengeluaran berupa usaha fisik dan mental dalam bekerja merupakan hal alamiah seperti bermain dan beristirahat. Rata-rata manusia secara terbuka tidak menyukai pekerjaan Kontrol eksternal dan ancaman hukuman bukanlahlah satunya cara untuk mendorong upaya pencapaian tujuan organisasi. Seseorang akan melakukan upaya pengarahan dan kontrol mandiri untuk melakukan usaha pencapaian tujuan yang menjadi komitmenya. Rata-rata manusia belajar tidak hanya untuk menerima, tetapi juga mencari tanggung jawab dalam kondisi yang tepat. Kapasitas untuk melakukanimajinasi, keuletan dan kreativitas yang lebih tinggi sebagai solusi terhadap masalah organisasi tersebar secara luas dan bukan sempit di dalam populasi masyarakat. Berdasarkan kondisi hidup industrial modern, potensiintelektual rata-rata manusia hanya digunakan sebagian saja.

Aliran Manajemen Modern Masa manajemen modern berkembang melalui dua jalur yang berbeda. Jalur pertama

Aliran Manajemen Modern Masa manajemen modern berkembang melalui dua jalur yang berbeda. Jalur pertama merupakan pengembangan dari aliran hubungan manusiawi yang dikenal sebagai Perilaku organisasi dan yang lain dibangun atas dasar manajemen ilmiah, dikenal sebagai aliran kuantitatif (operation research dan management science atau manajemen operasi)

Perilaku Organisasi Perkembangan aliran prilaku organisasi ditandai dengan pandangan dan pendapat baru tentang prilaku

Perilaku Organisasi Perkembangan aliran prilaku organisasi ditandai dengan pandangan dan pendapat baru tentang prilaku manusia dan sistem sosial Tokoh prilaku organisasi : • Abraham Maslow yang mengemukakan adanya hirarki kebutuhan dalam penjelasannya tentang prilaku mamanusia dan dinamika proses motivasi. • Douglas Mc. Gregor dengan teori X dan Y • Fredeerick Herzberg yang menguraikan teori motivasi higienis atau teori 2 factor. • Robert Black dan Jane Mouton, yang membahas tentang lima gaya kepemimpinan dengan kisi-kisi manajerial, • Friedler • Chris Argyris • Edgar Schein.

Prinsip-prinsip dasar perilaku organisasi Beberapa prinsip dasar penting yang dapat disimpulkan dari pendapat para

Prinsip-prinsip dasar perilaku organisasi Beberapa prinsip dasar penting yang dapat disimpulkan dari pendapat para tokoh manajemen modern sbb : a. Manajemen tidak dapat dipandang sebagai suatu proses tehnik secara ketat (peranan, prosedur, prinsip). Manajemen harus sistematik dan pendekatan yang digunakan harus dengan pertimbangan secara hati-hati. b. Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual untuk pengawasan harus sesuai dengan situasi. c. Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan organisasi sangat dibutuhkan.

Aliran Kuantitatif Aliran ini ditandai dengan perkembangan team-team riset operasi dalam pemecahan masalah-masalah industri,

Aliran Kuantitatif Aliran ini ditandai dengan perkembangan team-team riset operasi dalam pemecahan masalah-masalah industri, yang didasarkan atas sukses team-team riset operasi inggris pada perang DN II sejalan dengan semakin kompleknya komputer electronik, transportasi dan komunikasi. Tehnik riset operasi menjadi semakin penting sebagai dasar rasional untuk pembuatan keputusan. Prosedur riset operasi tersebut. kemudian diformalisasikan disebut aliran kuantitatif.

Pendekatan Sistem • Pendekatan sistem pada manajemen bermaksud untuk memandang organisasi sebagai suatu kesatuan,

Pendekatan Sistem • Pendekatan sistem pada manajemen bermaksud untuk memandang organisasi sebagai suatu kesatuan, yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan. • Pendekatan sistem memberi manajer cara memandang organisasi sebagai suatu keseluruhan dan sebagai bagian dari lingkungan eksternal yang lebih luas. • Suatu pendekatan manajemen, sistem mencakup baik sistem umum maupun khusus dan analisis tertutup maupun terbuka. • Pendekatan sistem umum pada manajemen dapat dikaitkan dengan konsep organisasi formal dan tehnis, filosofis dan sosiologis.

Pendekatan Kontingensi Pendekatan dalam pelaksanaan manajemen harus disesuaikan dengan keadaan dan lingkungan (Jika Lalu).

Pendekatan Kontingensi Pendekatan dalam pelaksanaan manajemen harus disesuaikan dengan keadaan dan lingkungan (Jika Lalu). Pendekatan ini juga dinamakan sebagai pendekatan manajemen menurut keadaan

Perkembangan Teori Manajemen dimasa datang Ada 5 kemungkinan arah perkembangan teori manajemen selanjutnya dimasa

Perkembangan Teori Manajemen dimasa datang Ada 5 kemungkinan arah perkembangan teori manajemen selanjutnya dimasa mendatang yaitu : 1. Dominan. Salah satu dari aliran utama dapat muncul sebagai yang paling berguna. 2. Divergence. Setiap aliran berkembang melalui jalurnya sendiri. 3. Convergence. Aliran-aliran dapat menjadi sepaham dengan batasan-batasan diantara mereka cenderung kabur. 4. Sintesa. Masing-masing aliran berinteraksi. 5. Proliferation. Kemungkinan akan bertambah aliran lagi (berkembang biak).

Thank You

Thank You