Evaluasi Kualitas Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pneumonia Komunitas
“Evaluasi Kualitas Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pneumonia Komunitas di Bangsal Penyakit Dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang Dengan Metode Gyssens” Oleh: Yelly Oktavia Sari, Surya Dharma, Ade Tri Wela FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS PADANG - 2019
LATAR BELAKANG PENGGUNAAN RASIONAL Penggunaan antibiotik meningkat 36% antara tahun 2000 dan 2010 (Van Boeckel, dkk. , 2014) Tim AMRIN diketahui bahwa 84% pasien rawat inap mendapatkan terapi antibiotik Penggunaan antibiotik merupakan penentu utama dalam resistensi Kualitas , dan penggunaan yg tidak rasional Berbagai studi menemukan bahwa sekitar 40 -62% antibiotik digunakan secara tidak rasional (Kemenkes RI, 2011) Penelitian Lestari et al. (2011) di RSUP Dr. M. Djamil Padang, penggunaan antibiotik yang rasional 43, 18% dan penggunaan antibiotik yang tidak rasional sebesar 56, 19% Meluasnya penggunaan antibiotik yang berlebihan dan tidak rasional resistensi antibiotik
Resistensi antibiotik menyebabkan kegagalan pengobatan, rawat inap yang berkepanjangan, peningkatan biaya perawatan dan peningkatan angka kematian (French, 2005). RESISTENSI Data WHO (World Health Organization) (2014) tingginya angka bakteri resisten antibiotik (bakteri Klebsiella pneumonia, Staphylococcus aureus, dan Streptococcus pneumoniae) Hasil penelitian Lubis (2016) Klebsiella pneumoniae resisten terhadap seftriakson 66, 63%, Staphylococcus aureus siprofloksasin 33, 3 Penggunaan antibiotik secara rasional (WHO, 2001). SOLUSI ? ? ? untuk menjamin penggunaan antibiotik rasional EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK
Gyssens dkk. mengembangkan suatu diagram alir untuk mengevaluasi kualitas penggunaan antibiotik seperti: ketepatan indikasi, ketepatan pemilihan berdasarkan efektivitas, toksisitas, harga, spektrum, lama pemberian, dosis, interval, rute pemberian, dan waktu pemberian.
Berdasarkan laporan WHO tahun 2008 1. PNEUMONIA Pneumonia komunitas 2. Pneumonia nosokomial (Riskesdas) 2, 1% (2007), 2, 7% (2013) RSUP M. Djamil Padang 2015 (847 2016 (1743) EMPIRIS Pengobatan ANTIBIOTIK RASIONAL
Penelitian evaluasi antibiotik pneumonia Almasdy, et al. (2013) telah melakukan penelitian di bagian Instalasi Rawat Inap Ilmu Kesehatan Anak dan didapatkan hasil bahwa terdapat ketidaktepatan dosis pada penggunaan kloramfenikol sebesar 4, 65% dan gentamisin sebesar 16, 66%, ketidaktepatan lama pemberian ditemukan pada amoksisilin 30, 95%, kloramfenikol 6, 98%, ampisilin 18, 92%, gentamisin 22, 22% dan sefotaksim 50%. Adanya duplikasi terapi (2, 52%), serta adanya interaksi farmakokinetik (45, 54%) dan interaksi farmakodinamik (53, 16%) Pada penelitian Marsono (2015) 82, 35% penggunaan antibiotik tidak rasional, dengan rincian: 50, 98% kategori IVA, 23, 53% kategori IVB, 5, 88% kategori IVC, 1, 96% kategori IVD, 17, 65% kategori (rasional 0)
Berdasarkan uraian di atas maka perlu dilakukan evaluasi kualitas panggunaan antibiotik pada pasien pneumonia komunitas rawat inap di Bangsal Penyakit Dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang, agar antibiotik dapat digunakan secara tepat dan efektif
RUMUSAN MASALAH Bagaimana pola penggunaan antibiotik pada pasien pneumonia komunitas di Bangsal Penyakit Dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang? Bagaimana kualitas penggunaan antibiotik pada pasien pneumonia komunitas di Bangsal Penyakit Dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang? Bagaimana hubungan kerasionalan penggunaan antibiotik dengan outcome klinis pasien?
TUJUAN PENELITIAN Mengetahui pola penggunaan antibiotik pasien pneumonia komunitas di bangsal penyakit dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang Mengetahui kualitas penggunaan antibiotik pada pasien pneumonia komunitas di bangsal penyakit dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang Mengetahui hubungan kerasionalan penggunaan antibiotik dengan outcome klinis pasien
PELAKSANAAN PENELITIAN Tempat dan waktu peneliti an Metod e Penelit ian Sumbe r data • di RSUP Dr. M. Djamil Padang selama lebih kurang tiga bulan dari Agustus hingga Oktober 2017 penelitian deskriptif, pengambilan data retrospektif dari rekam medik pasien pneumonia komunitas
Popula si seluruh pasien pneumonia komunitas di bangsal penyakit dalam RSUP M. Djamil Padang periode Januari-Desember 2016 Sampe l populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi
Kriteria Inklusi - Semua pasien pneumonia komunitas rawat inap di Bangsal Penyakit Dalam - Pasien pneumonia komunitas tanpa penyakit infeksi bakteri lain - Pasien dengan rekam medik yang lengkap dan jelas terbaca. Eksklusi - Pasien pneumonia komunitas dengan penyakit infeksi bakteri lain - Rekam medik yang tidak lengkap atau tidak jelas terbaca
Teknik pengambila n data Berdasarkan teknik purpose sampling, yaitu mengambil sampel sesuai dengan kriteria inklusi
Skema Rekam medik yang memenuhi kriteria inklusi Evaluasi kualitas penggunaan antibiotik Rasional (kategori 0) Tidak rasional (kategori I-IV) Parameter Kriterian Gyssens - ketepatan indikasi - ketepatan pemilihan berdasarkan efektivitas - toksisitas - harga - lama pemberian - dosis - interval - rute pemberian - waktu pemberian
VI
HASIL PENELITIAN
Karakteristik subyek penelitian Karakteristik N (pasien) Persentase (%) Laki-laki 42 47, 2 Perempuan 47 52, 8 15 -24 tahun 2 2, 2 25 -34 tahun 7 7, 8 35 -44 tahun 10 12, 3 45 -54 tahun 9 10, 1 55 -64 tahun 22 24, 7 ≥ 65 tahun 39 43, 8 89 100, 00 Jenis Kelamin Rentang Usia Jumlah
Lanj. Karakteristik N (pasien) Persentase (%) 1 -5 hari 26 29, 2 6 -10 hari 49 55, 0 11 -15 hari 8 9, 0 16 -20 hari 6 6, 7 Membaik 71 79, 8 Belum sembuh (Pulang Paksa) 8 9, 0 Meninggal 10 11, 2 89 100, 00 Rentang Lama Hari Rawatan Resume Keluar Rumah Sakit Jumlah
Pola penggunaan antibiotik 7% AB tunggal 43% 50% Kombinasi 2 AB Terapi pengganti
Lanj. No. Golongan Antibiotik Nama Antibiotik 1. Sefalosporin 4. 2. Makrolida Flurokuinolon 3. Karbapenem Jumlah Sefoperazon Seftriakson Seftazidim Sefiksim Sefotaksim Azitromisin Levofloksasin Siprofloksasin Meropenem Jumlah Penggunaan AB Persentase (%) 58 29 1 1 1 33 4 4 2 133 43, 6 32, 6 0, 7 24, 6 3, 0 1, 5 100, 00
Kualitas penggunaan antibiotik No. Kategori Evaluasi Jumlah Pasien 1. 0 Pemakaian antibiotik rasional 46 2 I-IV Pemakaian antibiotik tidak rasional 43 Jumlah Persentase (%) 51, 7 48, 3 89 100, 0 No. Kategori Evaluasi Jumlah Pasien Persentase (%) 1 IIA Pemakaian antibiotik tidak tepat dosis 4 4, 5 2 IIIA Pemakaian antibiotik terlalu lama 1 1, 1 3 IIIB Pemakaian antibiotik terlalu singkat 2 2, 2 4 IVA Ada antibiotik lain yang lebih efektif 40 45
Analisis uji chi square Outcome klinis Penggunaan_an tibiotik Total P value . 636 membaik belum sembuh meninggal Rasional 37 3 6 46 Tidak rasional 34 5 4 43 71 8 10 89 Total Chi-Square Tests Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases Value. 927 a. 934. 952. 028 b 89 2 2 Asymp. Sig. (2 sided). 629. 627 1 . 867 df Exact Sig. (2 - Exact Sig. (1 sided). 636. 876 . 497 Point Probability . 124
Kesimpulan q Pola penggunaan antibiotik pada pasien pneumonia komunitas adalah sefoperazon (43, 6%), seftriakson (32, 6%), seftazidim (0, 7%), sefotaksim (0, 7%), sefiksim (0, 7%), azitromisin (24, 6%), levofloksasin (3, 0%), siprofloksasin (3, 0%), dan meropenem (1, 5%) q Tidak terdapat adanya hubungan yang signifikan antara ketepatan penggunaan antibiotik dengan outcome klinis pasien pneumonia komunitas di Bangsal Penyakit Dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang.
TERIMA KASIH
- Slides: 24