Evaluasi Implementasi IKLH pada RPJMD Kab Bantul Visi
Evaluasi Implementasi IKLH pada RPJMD Kab. Bantul
Visi Presiden RI – Gubernur DIY – Bupati Walikota di DIY Visi Presiden dalam RPJMN 2015 -2019 Terwujudnya Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri, Dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-Royong Visi Gubernur DIY dalam RPJMD DIY 2017 -2022 Terwujudnya Peningkatan Kemuliaan Martabat Manusia Jogja Visi Bupati Sleman RPJMD Kab. Sleman 20162021 Terwujudnya Masyarakat Sleman Yang Lebih Sejahtera, Mandiri, Berbudaya Dan Terintegrasikannya Sistem E -Government Menuju Smart Regency Pada Tahun 2021 Visi Bupati Gunungkidul RPMD Kab. Gunungkidul 2016 -2021 Mewujudkan Gunungkidul sebagai daerah tujuan Wisata yang terkemuka dan berbudaya menuju masyarakat yang berdaya saing, maju, mandiri dan sejahtera tahun 2021 Visi Bupati Bantul RPJMD Kab. Bantul 20162021 Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bantul yang sehat, cerdas, dan sejahtera, berdasarkan nilai-nilai keagamaan, kemanusiaan, dan kebangsaan dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Visi Walikota Yogyakarta RPJMD Kota Yogyakarta 2017 -2022 Meneguhkan Kota Yogyakarta Sebagai Kota Nyaman Huni Dan Pusat Pelayanan Jasa Yang Berdaya Saing Kuat Untuk Keberdayaan Masyarakat Dengan Berpijak Pada Nilai Keistimewaan. Visi Bupati Kulon Progo RPJMD Kab. Kulon Progo 2017 -2022 Terwujudnya masyarakat Kulon Progo yang sejahtera, aman, tenteram, berkarakter, dan berbudaya berdasarkan iman dan taqwa. Indikator Pembangunan Daerah Pemda DIY dan Kab/Kota di DIY (Surat Gubernur DIY Nomor 050/6687, tanggal 14 Juni 2016) (1) Penguatan Kapasitas Sumber daya Manusia (IPM); (2) Penguatan Kapasitas Ekonomi (Pertumbuhan Ekonomi; Penurunan Angka Kemiskinan; dan Penurunan Angka Pengangguran); (3) Penguatan Kapasitas Infrastruktur (Peningkatan Layanan Infrastruktur); (4) Penguatan Kapasitas Tata Kelola Pemerintahan (Opini BPK, Nilai Akuntabilitas)
DUKUNGAN INFRASTRUKTUR 2. Sistem dan Jaringan Prasarana Pengembangan air baku Kws Industri Sentolo, Sedayu, Pajangan dari Sungai Progo Listrik dan Air KPY Dr Jateng: Sistim Bener Pengembangan air baku Kws Industri Piyungan dari Sungai Opak Bendung Bantar Bendung Kamijoro Kapet Kulonprogo dan Pajangan pengembangan energi listrik tenaga bayu BANYUSOCO Sistem Sungai Bawah Tanah
Kaw. Industri Sentolo Kaw. Perkotaan Yogyakarta Kaw. Perkotaan Sleman PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Kaw. Industri Piyungan Kaw. Perkotaan Wates Kaw. Permukiman Perdesaan Kaw. Perkotaan Wonosari Kaw. Perkebunan Kaw. Bandar Udara Kaw. Pertanian Lahan Basah Kaw. Pertanian Lahan Kering LANAL Pelabuhan Tanjung Adikarto Pelabuhan Sadeng Kaw Peruntukan Pertambangan (Pasir Besi) Perikanan Budidaya Kaw. Perkotaan Bantul
Pusat Permukiman Perkotaan, Perdagangan & Jasa, Pendidikan dan Kesehatan Pengemb Perdagangan dan Jasa Pengemb Pariwisata Pengemb Kawasan Industri KAWASAN STRATEGIS PROVINSI Kepentingan Ekonomi KPY Rel KA Jalan Arteri Kawasan Temon – Prambanan Pengembangan Sentra Industri dan Pariwisata Kawasan Tempel - Parangtritis Kawasan Pansela Pengemb. Kawasan Aerotropolis Pengemb. Kawasan Ekonomi Cepat Tumbuh Pengemb. Kawasan Teknologi Tinggi Pengemb. Kawasan Pariwisata
DAFTAR PROGRAM PRIORITAS SK Gubernur DIY No. 163/KEP/2017 tanggal 23 Agustus 2017 tentang Program Prioritas Pembangunan NO NAMA INFRASTRUKTUR NO 1. Pembangunan Jalan Akses Temon-Borobudur 1. Penataan Kawasan Kraton 2. Penataan Kawasan Sumbu Filosofi 2. Pembangunan Underpass Kentungan 3. Penataan Kawasan Puro Pakualaman 3. Pembangunan Underpass Gejayan 4. Pengembangan Kawasan Perkotaan Yogyakarta 4. Pembangunan SPAM Regional Sistim Bener, Sistim Kapet Kulonprogo, Sistim Kartamantul 5. Pengembangan Kawasan Perbukitan Menoreh 6. Pengembangan Kawasan Pantai Samas - Parangtritis 7. Pengembangan Kawasan Pantai Selatan Kulonprogo 8. Pengembangan Kawasan Pantai Selatan DIY 9. Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Bandara Baru Kulonprogo 5. Penyelesaian Pembangunan Pelabuhan Tanjung Adikarto NAMA KAWASAN NO PROGRAM STRATEGIS LAINNYA 1. Pembangunan Sarana dan Prasarana Yogyakarta Smart Province 2. Pembangunan International Hospital – RSUD Wates 3. Pembangunan Jogjakarta Agro Techno Park (JATP) 7
VIS I “TERWUJUDNYA MASYARAKAT KABUPATEN BANTUL YANG SEHAT, CERDAS, DAN SEJAHTERA, BERDASARKAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN, KEMANUSIAAN, DAN KEBANGSAAN DALAM WADAH NEGARA KESATUAN REPULIK INDONESIA”
MIS I MISI 1: Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik, efisien dan bebas KKN melalui percepatan reformasi birokrasi. MISI 2: Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, cerdas, terampil dan berkepribadian luhur. MISI 3: Mewujudkan kesejahteraan masyarakat difokuskan pada percepatan pengembangan perekonomian rakyat dan pengentasan kemiskinan. MISI 4: Meningkatkan kapasitas dan kualitas sarana prasarana umum, pemanfaatan pengelolaan sumberdaya alam dengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup dan pengelolaan resiko bencana.
INDIKATOR KINERJA UTAMA 2016 -2021
PERUBAHAN IKU RPJMD KABUPATEN BANTUL 2016 -2021 No 1 Indikator Kinerja Indonesia Governance Index (IGI) 2017 Realisas Satuan i 2016 Target Realisas 2018 i Klasifik asi 74, 5 65 70 75 (nilai) Rencana Perubahan : Tetap Menyesuaikan dgn 1 digit 2 Umur Harapan Hidup tahun 73. 44 73. 28 73. 47 73. 3 Rencana Perubahan 3 Angka Harapan Lama Sekolah tahun 13. 55 15. 2 14. 73 15. 4 Rencana Perubahan 4 Angka Kemiskinan persen 14. 55 13. 66 14. 07 12. 91 Rencana Perubahan 5 Pertumbuhan ekonomi Rencana Perubahan : Tetap persen 5. 06 5. 3 5. 1 5. 4 Target 2019 2020 2021 75 80 85 7. 5 8. 0 8. 5 73. 31 73. 32 73. 33 73, 65 73, 7 15. 6 15. 8 15. 9 15, 23 15, 38 15, 54 12. 16 11. 41 10. 66 11, 09 9, 86 8, 32 5. 45 5. 6 5, 45 5, 6
No 7 Indikator Kinerja Pertumbuhan jumlah kunjungan wisatawan 2017 Realisasi Satuan 2016 Target Realisasi 2018 persen 15 6 21. 63 7 Rencana Perubahan : 8 Cakupan Industri Kreatif persen 39 30 41. 11 35 Rencana Perubahan : 9 Pertumbuhan produksi daging (sapi, kambing, domba, kuda, unggas) persen 4. 24 0. 6 20. 52 0. 7 Rencana Perubahan : Tetap 10 Pertumbuhan produksi tanaman pangan persen 9, 94 0. 101 0. 1133 0. 1015 Rencana Perubahan : Tetap 11 Pertumbuhan produksi tanaman hortikultura Rencana Perubahan : Tetap persen 31, 04 1. 03 36. 974 1. 05 Target 2019 2020 2021 8 9 10 22 23 24 40 45 50 45 47 50 0. 8 0. 9 1 0. 1025 0. 103 0, 1025 0, 103 1. 08 1. 10 1. 125 1. 08 1. 125
No 12 Indikator Kinerja Pertumbuhan produksi tanaman perkebunan Realisasi Satuan 2016 persen 7. 8 2017 Target Realisasi 2018 0. 15 0. 17 0. 2 Rencana Perubahan : Tetap 13 Pertumbuhan produksi perikanan persen 0. 35 1. 3 5. 92 1. 35 Rencana Perubahan : Tetap Indeks kepuasan 14 masyarakat terhadap layanan infrastruktur angka NA 72 71. 57 74 Rencana Perubahan : Tetap 15 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Rencana Perubahan : Tetap angka 31. 35 45 45. 1 50 2019 2020 2021 0. 25 0. 35 1. 45 1. 5 1, 45 1, 5 76 78 80 56 63 72
No Indikator Kinerja Realisasi Satuan 2016 16 Desa Tangguh Bencana persen 15 2017 Target Realisasi 2018 22 29. 33 25. 34 Rencana Perubahan 17 Persentase kesesuaian persen pemanfaatan ruang 70 81 70. 24 82 Rencana Perubahan 18 Angka Kriminalitas persen 0. 061 0. 038 0. 074 0. 035 Rencana Perubahan 19 Indeks Pembangunan Kebudayaan Rencana Perubahan angka 54, 8** 50 57. 01 60 2019 2020 2021 28 30. 66 33. 34 38, 66 45, 33 52 83 84 85 72, 5 75 80 0. 03 0. 028 0. 027 0, 070 0, 065 0, 060 70 80 90 65 70 75
PERMASALAHAN LH DI KAB. BANTUL 1. Topografi wilayah Kabupaten Bantul berada di bagian hilir (down stream) dan dilalui beberapa sungai besar sehingga berdampak kepada rendahnya kualitas air sungai dan air tanah.
Data luasan Daerah Aliran Sungai (DAS) sebagai berikut: No. DAS 1 Progo Sub DAS Luas (Ha) Sub Luas DAS(Ha) Sub Luas Oncoran (Sawah-Ha) Luas Lahan yang Diairi (Ha) Progo 3. 952, 79 1. 459, 20 Bedog 7. 111, 44 1. 108, 36 Timoho 3. 392, 12 894, 89 14. 456, 35 Opak 7. 044, 72 2. 059, 02 Buntung 888, 43 251, 28 Code 144, 50 754, 13 1. 966, 03 867, 73 Gawe 981, 80 199, 34 Kuning 282, 83 165, 23 Bulus 1. 927, 40 1. 247, 36 Belik 532, 60 354, 65 Tambakbayan 958, 61 611, 29 Winongo Kecil 4. 346, 25 2. 700, 72 Winongo 5. 594, 68 2. 753, 70 Gadjahwong 2 Opak 3. 462, 45 24. 667, 85 Oyo Plilan 3 Oyo Celeng Kedungmiri Dlingo 11. 964, 45 3. 923, 72 103, 97 791, 35 337, 00 2. 526, 90 176, 53 916, 15 88, 65 1. 757, 18 9. 915, 30 706, 15
2. Dampak Keberadaan TPA ST (Tempat Pembuangan Akhir Sampah Terpadu) Piyungan, Dampak operasional TPA ST yang tidak dikelola dengan baik (tidak memenuhi persyaratan teknis dan lingkungan) akan berdampak pada timbulnya pencemaran udara, pencamaran air permukaan, pencemaran air tanah, gangguan transportasi dan dampak sosial dan kesehatan. Dengan volume sampah yang cukup besar setiap hari di TPA ST Piyungan rata mencapai kurang lebih 400 ton dan cenderung meningkat dari tahun ke tahun perlu penanganan yang serius. Data potensi timbulan sampah dari Kab/ Kota sebagai berikut:
Volume sampah Kab/Kota
3. Sebagian Wilayah Kabupaten Bantul merupakan Wilayah Aglomerasi Perkotaan Yogyakarta, (Kecamatan Sedayu, Kasihan, Sewon dan Banguntapan). Dampak dari kondisi tersebut adalah; a. b. c. d. Kebutuhan fasilitas lingkungan yang cukup besar (air bersih, air limbah, penanganan sampah, drainase, perumahan), Tipikal masyarakat yang heterogin dan kepedulian terhadap lingkungan yang masih rendah, Pelanggaran peruntukan ruang yang cenderung meningkat berdampak kepada timbulnya kawasan-kawasan kumuh, Kecenderungan masyarakat yang semakin egois dan cenderung lunturnya sifat patembayan (kebersamaan) akan berdampak kepada sulitnya upaya penataan dan penanganan masalah-masalah lingkungan.
4. Sebagian Wilayah Kabupaten Bantul rentan mengalami kekeringan pada musim kemarau dan banjir pada musim penghujan, Berdasarkan informasi topografi, beberapa Wilayah Kabupaten Bantul mengalami kerawanan air bersih dan juga banjir serta rawan tsunami dan tanah longsor. Kondisi demikian menjadikan perhatian untuk dilakukan upaya-upaya pencegahan dan penanganan atau mitigasi agar tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar.
Kawasan-kawasan yang mengalami kerentanan bencana tersebut sebagai berikut: No. Jenis Bencana Lokasi Yang Berpotensi 1. Kawasan rawan gempa bumi Di seluruh kecamatan 2. Kawasan rawan longsor Piyungan, Pleret, Dlingo, Imogiri, Pundong, Sedayu, dan Pajangan. 3. Kawasan rawan banjir Srandakan, Pandak, Kretek, Bambanglipuro, Sanden, Pundong, Bantul, Jetis, Imogiri, Banguntapan, Pleret, Piyungan, Sewon, Kasihan 4. Kawasan rawan gelombang ekstrim dan abrasi Kretek, Srandakan, dan Sanden 5. Kawasan rawan kekeringan Dlingo, sebagian Piyungan, sebagian Pajangan, sebagian Pleret, sebagian Imogiri, sebagian Pundong, sebagian Sedayu, sebagian Kasihan, dan sebagian Kretek. 6. Kawasan rawan Cuaca Ekstrim Dlingo, Piyungan Imogiri, Banguntapan, Sewon, Kasihan. 7. Kawasan rawan Tsunami Srandakan, Sanden, Kretek 8. Kawasan rawan Kebakaran Di seluruh kecamatan 9. Kawasan rawan Epidemi dan Wabah Penyakit Kasihan, Pandak, Kretek, Pundong
5. Dampak Pembangunan JJLS dan Pengembangan Kawasan Industri Piyungan merupakan peluang untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten bantul, namun demikian dampak negatif dari pembangunan ini juga tidak kecil sehingga perlu dilakukan upaya-upaya agar dampak ppositif bisa dikembangkan sebaliknya dampak negatifnya bisa ditekan, diantisipasi dan diminimalkan.
Prakiraan Dampak Pembangunan JJLS a. Kerusakan kawasan/sempadan lindung pantai, b. Kerusakan kawasan konservasi Gumuk Pasir (Sand Dune), c. Kerusakan kawasan konservasi mangrove, d. Potensi timbunan sampah dan air limbah, e. Interupsi air laut (ekploitasi air tanah), f. Perubahan fungsi lahan.
6. Pengembangan Kawasan Industri Piyungan akan memberikan dampak yang positif terhadap perkemabangan dan laju kegiatan ekonomi sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat, namun demikian dampak yang perlu diantisipasi antara lain: 1) Air limbah industri, 2) Exploitasi air tanah, 3) Gangguan transportasi, 4) Timbulan sampah, 5) Kesehatan masyarakat, 6) Prerubahan fungsi lahan.
SINKRONISASI DAN KONSISTENSI RENSTRA DLH DATA PERMASAL AHAN STRATEGI PROGRAM KEGIAT AN 33
Tujuan dan Sasaran Tujuan: 1. 2. 3. Sasaran 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Menjadikan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kab. Bantul yang handal dan proaktif dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup Meningkatkan kualitas fungsi lingkungan hidup Meningkakan kepatuhan terhadap regulasi di bidang lingkungan hidup untuk menjaga kualitas fungsi lingkungan hidup, Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Terwujudnya peningkatan kapasitas DLH dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Penurunan beban pencemaran lingkungan Integritas penerapan pertimbagan pelestarian fungsi lingkungan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta Pengawasan pemamfaatan ruang dan lingkungan Peningkatan kapasitas SDM dan peralatan Menerapkan sistem dan pola manajemen kerja Terwujudnya daya dukung lingkungan yang maksimal
1. Strategi: Pemenuhan kapasitas kelembagaan, personil dan penganggaran yang cukup untuk medukung kegiatan Kebijakan : Memberdayakan sistem kelembagaan dan kompetensi aparat yang didukung ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai, Mengembangkan kinerja dan manajemen secara profesional, Penguatan komunikasi dan jejaring lingkungan hidup pada tingkat pusat propinsi dan daerah,
2. Strategi: Terciptanya fungsi lingkungan hidup untuk mendukung terwujudnya pembangunan yang berkelanjutan Kebijakan : Membangunan koordinasi yang mantap dengan semua stakeholder pembangunan di daerah, Mengsinergikan semua pemangku kepentinngan dalam pengelolaan, pengawasan dan pemamfaatan SDA dan lingkungan hidup Meningkatkan kepatuhan dan penaatan peraturan perundangan di bidang lingkungan,
3. Strategi: Pelayanan Prima Kebijakan : Meningkatkan kualitas dan kapabilitas SDM dalam memberi pelayanan , Mengoptimalkan pemenuhan sarana prasarana, Mengoptimalkan sosialisasi, edukasi kepada masyarakat melalui media elektronik,
Program Kegiatan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup. Program Perlindungan & Konservasi Sumber Daya Alam. Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam. Program Peningkatan Kualitas dan akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup. Program Peningkatan Pengendalian Polusi. Program Pengembangan Ekowisata dan Jasa Lingkungan di Kawasan-Kawasan Konservasi. Program Pengelolaan dan Rehabilitasi Ekosistim. Program Pengeloaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Kegiatan No 1 Nama Kegiatan 2 Pengelolaan dan penataan keindahan kota Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber Daya Air dan Listrik 3 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik Penerangan Bangunan Kantor 4 8 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundangan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah Pelaksanaan Pelelangan / Pengadaan Barang/ Jasa Koordinasi, Konsulidasi Dalam Daerah dan Peninjaun Lapangan Pengelolaan Administrasi Keuangan dan Perkantoran 9 Penyediaan Peralatan Kebersihan dan Perlengkapan Dapur Kantor 10 14 Pemeliharaan Rutin/ Berkala Gedung Kantor Pemeliharaan Rutin/ Berkala Kendaraan Dinas/ Operasional Pemeliharaan Rutin/ Berkala Peralatan Gedung Kantor Pemeliharaan Rutin/ Berkala Perlengkapan Gedung Kantor Diklat Teknis Tugas dan Fungsi Bagi PNS 15 Penyusunan Laporan Catatan Kinerja dan Ihtisar Realisasi Kinerja SKPD 16 21 Penyusunan Laporan Keuangan Bulan, Triwulan dan Semesteran Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun Penyusunan Rencana Kerja (Renja) SKPD 2011 Penyusunan RKA SKPD Penyusunan DPA – SKPD Penyediaan Prasarana dan Sarana Pengelolaan Persampahan 22 Peningkatan Operasi dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Persampahan 23 Koordinasi Penilaian Kota Sehat / Adipura Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang Lingkungan Hidup Pembinaan/ Pengembangan dan Penataan Amdal dan UKL – UPL Pengadaan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Lingkungan Hidup 5 6 7 11 12 13 167 178 19 20 24 25 26 Jumlah Anggaran
Tren Kualitas Lingkungan Hidup 50. 00 47. 53 45. 10 45. 00 40. 00 36. 45 35. 00 32. 86 30. 00 25. 00 2014 2015 2016 IKLH 2017
Tren Kualitas Air Sungai di Kabupaten Bantul 40. 00 35. 00 34. 00 31. 33 30. 69 30. 00 25. 00 20. 00 16. 67 15. 00 10. 00 5. 00 0. 00 2014 2015 2016 Indeks Kualitas Air 2017
Tren Kualitas Udara 89. 00 88. 00 87. 76 87. 00 86. 00 85. 00 84. 00 83. 00 82. 31 82. 00 81. 00 80. 00 79. 00 2016 2017 Indeks Kualitas Udara
Tren Tutupan Lahan di Kabupaten Bantul 28. 50 27. 51 26. 50 25. 50 24. 29 23. 50 22. 50 2014 2015 2016 Indeks Tutupan Lahan 2017
RINCIAN MASALAH INDIKATOR Limbah cair yang dibuang Indeks Kualitas ke sungai Air (IKA) tidak melalui pengolahan Formula IKA = Ii + Ij + Ik + Im TARG CAPAIAN TARGET TARGET ET 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2015 N/A Beberapa titik Indeks Kualitas sampel IKUd = 100 -((50/0, 9) x(Ieu-0, 1)) N/A melebihi baku Udara (IKUd) mutu Terbatasnya luasan hutan Indeks ITL = 100 -((84, 3 -((LTL/LWK) x N/A yang telah Tutupan Lahan 100)) x(50/54, 3)) ditetapkan Adanya Volume pembuangan sampah yang sampah illegaltertangani m³ = (IKA x 30%) + (IKUd x 30%) + IKLH-Cascading (ITL x 40%) IKLH-RPJMD N/A PENYEBAB Limbah rumah tangga dan limbah industri 30. 69 32 35 40 45 50 56 dibuang langsung ke sungai Lokasi merupakan daerah 46. 47 55 60 65 70 80 90 perkotaan dengan kepadatan lalu lintas tinggi Akibat kegiatan industri yang belum melakukan pengelolaan emisi Tutupan lahan terhitung hanya 24. 29 27. 50 33. 85 40. 21 46. 57 52. 93 61. 20 luasan hutan lindung Terbatasnya prasarana dan 410, 0 420, 0 430, 0 440, 0 450, 0 460, 0 470, 0 sarana 00 00 pengelolaan persampahan 32. 86 37. 10 42. 04 47. 58 53. 13 60. 17 68. 28 39 45 50 56 63 72
2014 2015 2016 IKUd 72. 44 46. 47 87. 76 82. 31 60. 00 IKA 16. 67 30. 69 34. 00 ITH 24. 29 27. 50 31. 33 35. 00 27. 51 33. 85 IKLH 36. 45 32. 86 47. 53 45. 10 45. 00 2017 Target 2017
Kegiatan Utama Untuk mendukung Capaian IKLH 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. Pengadaan alat laboratorium 2, 5 M Pembangunan IPAL Kawasan Industri Piyungan 2, 5 M Pengadaan bibit tanaman 500 jt Konservasi mngrove 250 jt Pembangunan taman 2, 5 M Kampung Hijau (Kampung Iklim) 1, 5 M Program bersih kali 100 jt Penguatan kelembagaan (Forum Sungai) 100 jt Pemantauan kualitas air dan udara 200 jt Penyusunan Perda Pengawasan Kualiat Air 200 jt Pengadaan SDM Laboratorium Pengadaan Tenaga PHL kebersihan sungai Pengadaan kapal 500 jt Pembangunan IPAL Komunal melalui Dinas PUPR Pembangunan House Connection IPAL Terpusat 2, 5 M Rencana Pembangunan IPAL Terpadu II di Wilayah Kecamatan Bambanglipuro 80 M Car Free Day 100 jt
- Slides: 46