ETIKA KODE ETIK BAGI REVIEWER INDONESIA Tim Narasumber
ETIKA & KODE ETIK BAGI REVIEWER INDONESIA*) Tim Narasumber To. T Reviewer PT DRPM Ditjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Ristek dan Teknologi -Dikti *) Disarikan dari tulisan Prof. Mien A Rifai: Etika dan Kode Etik untuk Asesor Indonesia
Mengambil bukan haknya = AMORAL Definisi tidak jelas - DIBIARKAN - DICIBIR (Sebelum ada Permendiknas 17/2010) (Pencegahan & Penanggulangan Plagiat di PT) Saat ini ADA SANKSI
KODE ETIK PROFESIONAL Mengatur tata cara hubungan antarprofesional (asesor, penilai, reviewer, penelaah, juri, dsb. ) Menjuruskan perilaku PROFESIONAL, mengeluarkan: (kode kehormatan, kode profesional, kode berperilaku) Tidak bersanksi PIDANA (Pelanggar tidak masuk penjara)
Masalah: Dipersulit oleh kenyataan, antara lain setiap cendekiawan memiliki: v. Pengalaman sejarah v. Latar belakang etnik v. Lingkungan sosial/budaya v. Keturunan v. Adat, agama, bahasa BERBEDA
KODE ETIK CENDEKIAWAN INDONESIA # Kelompok profesi yg sdh mempunyai kode etik dlm berpikir, berujar & bertindak sehari-harinya # Dlm kesibukan memapankan jati dirinya sbg: kelompok budayawan, Membina & membangun bangsa seniman & birokrat # Namun, bbrp org terpelajar Indonesia mungkin: - Terlena Memikirkan/menuangkan - Lupa kode etik secara tertulis - Blm sempat # Kasus-kasus: • Plagiat • Pencurian data • Pemalsuan bukti Krisis KEPERCAYAAN pada orang-orang terpelajar Kode Etik Internasional
ILMUWAN INDONESIA Sebagai kelompok profesi yang terpelajar wajib memajukan profesinya ↑ Kemampuan ↑ Kompetensi ↑ Perkembangan mutakhir ↑ Perhimpunan ilmiahnya Berbagi gagasan dan informasi ↑ Kemitraan Bersinergi dengan sesamanya Menjaga nama baik Menjauhi persaingan yang tidak wajar
ILMUWAN INDONESIA Dituntut § Memelihara integritasnya dgn berkiprah dlm kompetensinya § Bersikap objektif § Tidak berpihak § Menghormati sesama ilmuwan § Menjauhi plagiasi & penyimpangan ilmiah yg lain
Semua orang terpelajar Indonesia harus ü Menghormati semua klien ü Mengemban amanah pemangku kepentingan (stakeholder) disiplin ilmu & spesialisasinya ü Menjaga kerahasiaan ü Menyampaikan pendapat dengan wajar Perlu bekerja keras dengan penuh ü Kesetiaaan ü Kejujuran üTanggung jawab Perlu memahami & mengantisipasi DAMPAKNYA PADA LINGKUNGAN
ETIKA PENELITIAN ÿ Terkait moral Pedoman baik-buruk ÿ Penelitian Akan mempengaruhi “kesejahteraan & kenyamanan” ÿ Pilihan suatu cara/teknis tertentu berimplikasi moral ÿ Ada salah jujur & salah kelalaian (pembohongan)
Lanjutan: ÿ Melakukan “mistik” data (me + / -) ÿ Plagiat via sitasi, copy-paste ÿ Pelanggaran kerahasiaan ÿ Penyimpangan dari kaidah umum (u/ proposal, penelitian, artikel)
KETERKAITAN ETIKA q Teknik percobaan dapat direproduksi q Validitas data sifat data yg dikoleksi q Sitasi dalam laporan & artikel q Kepentingan penelitian “sponsor” q Diseminasi keterbukaan & kejujuran q Angka kredit akomodasi personal q Urutan nama kesepakatan antaranggota tim
TANGGUNG JAWAB MORAL q Menjamin kebenaran & keterandalan pernyataan ilmiahnya q Jujur menyampaikan fakta & realita q Berani memberi tanggapan atas pernyataan salah/kurang benar dari ilmuwan lain
KODE ETIK UNTUK PENELAAH 1. Menjunjung tinggi posisi terhormat sebagai penelaah (reviewer), dengan bertindak objektif sesuai dengan yg diketahui, diyakini, & kemampuan yg dimilikinya 2. Memahami & mematuhi segala peraturan dalam Buku Panduan Penelitian (skema, sistematika, persyaratan dll. ), serta mengetahui tentang ruang lingkup tugas, tanggung jawab, hak&kewajibannya 3. Berlaku jujur pada diri sendiri, mengakui keterbatasan kemampuannya, mendiskualifikasi diri apabila terjadi conflict of interest, & mau menyatakan secara terbuka apabila merasa tidak kompeten mereview
Lanjutan: 4. Mau mengakui kekhilafan & kesalahannya, agar dapat dilakukan perbaikan 5. Perlu memiliki pikiran terbuka terhadap perkembangan & informasi baru yg mungkin bertentangan dengan pendapat umum, sehingga perlu berpikir 2× sebelum meloloskan/menolak proposal 6. Taat asas, tidak memenangkan pendapat sendiri & pandangan teman/orang yg disenangi, sehingga tidak pilih kasih (selain terkait dengan segi teknis persoalan yg ditelaah) 7. Bekerja tekun dengan disiplin waktu yg ketat, sehingga tetap menjaga kelancaran tugas
Lanjutan: 8. Memperhatikan segi kerahasiaan dengan tidak mengiklankan diri, tugas, fungsi, dan macam pekerjaannya yg berkaitan tugas sebagai penelaah 9. Selalu menolak segala bentuk pemberian & kemudahan dari pihak yg dpt memengaruhi tugasnya 10. Demi menjunjung integritas pribadi, tidak mengambil keuntungan dari informasi & substansi proposal yg ditelaah, apalagi sampai mendiamkan/ menolaknya untuk kemudian menyadap & menggunakan sebagai gagasannya
Lanjutan: 11. Untuk kebakuan & tertib administrasi, pekerjaan menelaah harus mengikuti sistem sehingga semua langkah kegiatan terekam, walau berasas rahasia (classified), segala sesuatunya harus dapat dibuktikan memiliki sifat keterbukaan (transparency), keterlacakan (traceability), ketaatasasan (consistency), keadilan (fairness), dan ketepatwaktuan (timeliness) 12. Saat akan meloloskan proposal (terutama yg meragukan mutunya), dituntut untuk instropeksi diri secara jujur, bersediakah dirinya & lingkungan dekatnya menggunakan produk terkait nantinya?
- Slides: 16