Etika Etiket dan Kode Etik Keperawatan Oleh Zaenal

  • Slides: 29
Download presentation
Etika, Etiket dan Kode Etik Keperawatan Oleh Zaenal Arifin S. Kep. Ns M. Kes

Etika, Etiket dan Kode Etik Keperawatan Oleh Zaenal Arifin S. Kep. Ns M. Kes

Pengertian etika • Peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan bagi perilaku seseorang

Pengertian etika • Peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan bagi perilaku seseorang yang berkaitan dengan tindakan yang baik dan buruk dan merupakan suatu tanggung jawab moral dan kewajiban.

Etik atau ethics • Dari kata yunani etos yang berarti adat, kebiasaan, perilaku atau

Etik atau ethics • Dari kata yunani etos yang berarti adat, kebiasaan, perilaku atau karakter • Menurut webster etikadalah suatu ilmu yang mempelajari tentang apa yang baik dan apa yang buruk secara moral • Jadi etika adalah ilmu tentang kesusilaan yang menentukan bagaimana hidup dalam masyarakat menyangkut aturan atau prinsip yang menentukan tingkah laku yaitu baik-buruk, kewajiban dan tanggung jawab (Ismani, 2001)

Moral • Berasal dari bahasa latin berarti adat dan kebiasaan • Moral adalah perilaku

Moral • Berasal dari bahasa latin berarti adat dan kebiasaan • Moral adalah perilaku yang diharapkan masyarakat sesuai standar perilaku dan nilai –nilai yang harus diperhatikan bila seseorang menjadi anggota masyarakat

Pengertian etika profesi keperawatan • Adalah filsafat yang mengarahkan tanggung jawab moral yang mendasari

Pengertian etika profesi keperawatan • Adalah filsafat yang mengarahkan tanggung jawab moral yang mendasari pelaksanaan praktek keperawatan (Suhaemi, 2004). • Etika profesi keperawatan adalah milik profesi keperawatan (perawat)

Tujuan etika keperawatan menurut American ethics Commission Bureau on Teaching • Mengenal dan mengidentifikasi

Tujuan etika keperawatan menurut American ethics Commission Bureau on Teaching • Mengenal dan mengidentifikasi unsur moral dalam praktek keperawatan. • Membentuk strategi atau cara dan menganalisis masalah moral yang terjadi dalam praktek keperawatan. • Menghubungkan prinsip moral yang baik dan dapt dipertanggungjawabkan pada diri sendiri, keluarga, masyarakat dan Tuhan sesuai kepercayaanya.

Perlu kemampuan pertibangan moralitas • Pelaksanaan kode perilaku yang disepakati kelompok profesi, perawat sendiri

Perlu kemampuan pertibangan moralitas • Pelaksanaan kode perilaku yang disepakati kelompok profesi, perawat sendiri dan masyarakat. • Cara mengambil keputusan yang didasari oleh sikap kebiasaan dan pandangan

Menurut NLN (National Language for Nursing) tujuan pendidikan etika keperawatan • Meningkatkan pengertian peserta

Menurut NLN (National Language for Nursing) tujuan pendidikan etika keperawatan • Meningkatkan pengertian peserta didik tentang hubungan antara profesi kesehatan lain dan menegerti tentang peran dan fungsi anggota tim kesehatan tersebut. • Mengembangkan potensi pengambilan keputusan yang bersifat moralitas , keputusan tentang baik buruk yang akan dipertanggungjawabkan pada Tuhan YME.

Lanjutan tujuan menurut NLN • Mengembangkan sifat pribadi dan sikap profesional. • Mengembangkan pengetahuan

Lanjutan tujuan menurut NLN • Mengembangkan sifat pribadi dan sikap profesional. • Mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan yang penting untuk dasar praktek keperawatan. • Memberi kesempatan pada peserta didikmenerapkan ilmu dan prinsip keperawatan.

Kode etik keperawatan • Merupakan bagaian dari etika kesehatan yang menerapkan nilai etika terhadap

Kode etik keperawatan • Merupakan bagaian dari etika kesehatan yang menerapkan nilai etika terhadap bidang pemeliharaan atau pelayanan kesehatan masyarakat. • Kode etik keperawatan di Indonesia telah disusun oleh PPNI melalui MUNAS PPNI di Jakarta tanggal 29 Nopember 1989.

Bagian kode etik keperawatan Indonesia • Terdiri dari 5 BAB dan 16 pasal •

Bagian kode etik keperawatan Indonesia • Terdiri dari 5 BAB dan 16 pasal • Bab I terdiri dari 4 pasal menjelaskan tentanggung jawab perawat terhadap individu, keluarga dan masyarakat. • Bab II terdiri 5 pasal menjelaskan tentanggung jawab perawat terhadap tugasnya. • Bab III terdiri 2 pasal yaitu tanggung jawab perawat sesama perawat dan profesi kesehtan lain.

Lanjutan bagian kode etik • Bab IV terdiri 4 pasal menjelaskan tentanggung jawab perawat

Lanjutan bagian kode etik • Bab IV terdiri 4 pasal menjelaskan tentanggung jawab perawat terhadap rpfesi keperawatan • Bab V terdiri 2 pasal menjelaskan tentanggung jawab perawat terhadap pemerintah, bangsa dan tanah air.

Ada 3 aliran tentang etika • Aliran deskriptif • Aliran etika moral • Aliran

Ada 3 aliran tentang etika • Aliran deskriptif • Aliran etika moral • Aliran etika pluralisme

Aliran deskriptif • Memberi penjelasan tentang gambaran bagaimana manusia harus berprilaku dlm lingkunganya atau

Aliran deskriptif • Memberi penjelasan tentang gambaran bagaimana manusia harus berprilaku dlm lingkunganya atau dalam masyarakat untuk memperoleh suatu tujuan.

Aliran etika normatif • Memberi jawaban atas pertanyaan tentang hal yang baik dan yang

Aliran etika normatif • Memberi jawaban atas pertanyaan tentang hal yang baik dan yang benar • Merupakan suatu ukuran untuk menilai suatu perilaku yang baik dan benar. • Didasari agama dan kepercayaan • Dipengaruhi lingkungan sosial ekonomi dan status tempat perilaku berada.

Frankena (1973) membagi etika normatif menjadi : • Deontologi : etika sebagai tolok ukur

Frankena (1973) membagi etika normatif menjadi : • Deontologi : etika sebagai tolok ukur perilaku yang berfokus pada formalitas, misalnya tugas dan kewajiban yang dilakukan manusia. • Teologis : etika sebagai pedoman perilaku yang berfokus pada penggunaan bagaimana manusia menggunakan kode perilaku tersebut.

Aliran etika pluralisme • Sebagai pedoman perilaku yang mengumpulkan banyak informasi untuk mengukur kompleksitas

Aliran etika pluralisme • Sebagai pedoman perilaku yang mengumpulkan banyak informasi untuk mengukur kompleksitas situasi tertentu dan mempertimbangkan tindakan etika.

Perawat perlu memperhatihannilai sosial yang terkait erat dalam ciri profesi • Penguasaan pengetahuan yang

Perawat perlu memperhatihannilai sosial yang terkait erat dalam ciri profesi • Penguasaan pengetahuan yang mendalam • Ketrampilan teknis/ motoris yang matang • Sikap pribadi dan profesional dalam memberikan pelayanan.

Cakupan etika profesi keperawatan • Mencakup 2 hal penting yaitu etik dalam hal kemampuan

Cakupan etika profesi keperawatan • Mencakup 2 hal penting yaitu etik dalam hal kemampuan penampilan kerja dan etik dalam hal perilaku manusiawi. • Yang berkaitan dengan penampilan kerja merupakn respon terhadap tuntutan profesi lain (sesuai standar pelayanan) • Etik dalam perilaku merupakan reaksi terhadap tekanan luar yang biasanya adalah individu atau masyarakat yang dilayani.

Prinsip kode etik keperawatan • Menghargai hak dan martabat manusia tidak akan pernah berubah.

Prinsip kode etik keperawatan • Menghargai hak dan martabat manusia tidak akan pernah berubah. • Harus diterapkan dalam bidang pendidikan dan pelayanan.

Funsi kode etik (menurut Hipocratus) • Menghindari ketegangan antar manusia • Memperbaiki status kepribadian

Funsi kode etik (menurut Hipocratus) • Menghindari ketegangan antar manusia • Memperbaiki status kepribadian • Menopang pertumbuhan dan perkembangan kehidupan.

Fungsi kode etik ( Kozier &Erb, 1990) • Etika akan menunjukkan standar profesi untuk

Fungsi kode etik ( Kozier &Erb, 1990) • Etika akan menunjukkan standar profesi untuk kegiatan keperawatan, akan melindungi perawat dan pasien • Kode etik menjadi alay untuk menyusun standar praktek profesional. • Merupakan pedoman resmi tindakan keperawatan profesional • Kode etik memberikan kerangka pikir kepada anggota profesi membuat keputusan dalam situasi keperawatan.

3 prinsip moral • Autonomy • Non-maleficience • justice

3 prinsip moral • Autonomy • Non-maleficience • justice

Autonomy • Berasal daro auotos (latin ) yang berarti sendiri dan nomos artinya aturan

Autonomy • Berasal daro auotos (latin ) yang berarti sendiri dan nomos artinya aturan • Otonomi berarti kemempuan untuk menentukan sendiri atau mengatur diri sendiri. • Menghargai manusia sebagai seorang yang memiliki harga diri dan martabat yang mampu menentukan suatu bagi dirinya.

Beberapa tindakan yang tak memperhatikan otomi • Melaksanakan tindakan tanpa memberi tahu pasien •

Beberapa tindakan yang tak memperhatikan otomi • Melaksanakan tindakan tanpa memberi tahu pasien • Melaksnakan tindakan tanpoa memberi informasi relevan dan penting • Memberitahu pasien bahwa keadaanya baik padahal terdapat gangguan atau penyimpangan. • Tidak memberikan informasi lengkap padahal klien menghendaki informasi tsb. • Memaksa klien memberi informasi tentang hal yang dia sudah tidak menghendaki.

Non- Maleficience • Berarti tidak melukai atau tidak menimbulkan bahaya atau cidera bagi orang

Non- Maleficience • Berarti tidak melukai atau tidak menimbulkan bahaya atau cidera bagi orang lain • Johnson (1989) menyatakan bahwa prinsip untuk tidak melukai orang lain berbeda lebih keras daripada prinsip melakukan yang baik • Benefience merupakan prinsip untuk melakukan yang baik dan tidak merugikan orang lain.

Contoh beneficience VS nonmaleficience • Seorang klien yang meliki keprcayaan bahwa tranfusi darah bertentangan

Contoh beneficience VS nonmaleficience • Seorang klien yang meliki keprcayaan bahwa tranfusi darah bertentangan dengan keyakinanya mengalami perdarahan hebat akibat penyakit hepatoma. Sebelum kondisi klien bertambah berat klien sudah memberikan pernyataan tertulis kepada dokter bahwa ia tak mau ditranfusi.

lanjutan • Pada suatu saat kondisi pasien bertambah buruk dan terjadi perdarahan hebat, dokter

lanjutan • Pada suatu saat kondisi pasien bertambah buruk dan terjadi perdarahan hebat, dokter seharusnya memberikan program tranfusi darah. Dalam hal ini akhirnya tranfusi tidak diberikan karena prinsip beneficience walupun sebenarnya pada saat yang bersamaan terjadi penyalahgunaan prinsip maleficience.

Keadilan (Justice) • Berperilaku adil untuk semua individu • Hubungan perawat-klien kontak terus menerus

Keadilan (Justice) • Berperilaku adil untuk semua individu • Hubungan perawat-klien kontak terus menerus memerlukan hubungan yang spesifik perlu dibina terus atas dasar saling percaya.