Etika dan Profesi Teknologi Informasi M 2 Profesionalisme

  • Slides: 34
Download presentation
Etika dan Profesi Teknologi Informasi M 2. Profesionalisme

Etika dan Profesi Teknologi Informasi M 2. Profesionalisme

Summary – Profesionalisme – Ciri-ciri Profesionalisme – Kode Etik Profesionalisme

Summary – Profesionalisme – Ciri-ciri Profesionalisme – Kode Etik Profesionalisme

Profesionalisme

Profesionalisme

Profesionalisme – Menurut Howard M. Vollmer dan Donald L. Mills (1966) a. Profesi adalah

Profesionalisme – Menurut Howard M. Vollmer dan Donald L. Mills (1966) a. Profesi adalah sebuah jabatan yang memerlukan kemampuan intelektual khusus, yang diperoleh melalui kegiatan belajar dan pelatihan yang bertujuan untuk menguasai keterampilan atau keahlian dalam melayani atau memberi advice pada orang lain dengan memperoleh upah atau gaji dalam jumlah tertentu

Profesionalisme – Menurut Howard M. Vollmer dan Donald L. Mills (1966) b. Profesi adalah

Profesionalisme – Menurut Howard M. Vollmer dan Donald L. Mills (1966) b. Profesi adalah suatu kompetensi khusus yang memerlukan kemampuan intelektual tinggi yang mencakup penguasaan atau didasari oleh pengetahuan tertentu.

Profesionalisme – Profesionalisme merupakan sikap dari seorang professional, dan professional berarti melakukan sesuatu sebagai

Profesionalisme – Profesionalisme merupakan sikap dari seorang professional, dan professional berarti melakukan sesuatu sebagai pekerjaan pokok yang disebut profesi.

Profesionalisme – Profesionalisme merupakan pandangan untuk selalu berfikir, berpendirian, bersikap dan bekerja sunguhsungguh.

Profesionalisme – Profesionalisme merupakan pandangan untuk selalu berfikir, berpendirian, bersikap dan bekerja sunguhsungguh.

Profesionalisme – Profesionalisme berasal dari kata bahasa Inggris professionalism yang secara leksikal berarti sifat

Profesionalisme – Profesionalisme berasal dari kata bahasa Inggris professionalism yang secara leksikal berarti sifat profesional. – Profesionalisasi merupakan proses peningkatan kualifikasi atau kemampuan para anggota penyandang suatu profesi untuk mencapai kriteria standar ideal dari penampilan atau perbuatan yang diinginkan oleh profesinya itu

Profesionalisme – Dalam UU No. 14 tahun 2005, – kata profesional diartikan sebagai pekerjaan

Profesionalisme – Dalam UU No. 14 tahun 2005, – kata profesional diartikan sebagai pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memer lukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.

Profesionalisme – Djojonegoro (1998) menyatakan bahwa profesionalisme dalam suatu jabatan ditentukan oleh tiga factor

Profesionalisme – Djojonegoro (1998) menyatakan bahwa profesionalisme dalam suatu jabatan ditentukan oleh tiga factor penting. 1. Memiliki keahlian khusus yang dipersiapkan oleh program pendidikan keahlian atau spesialisasi.

Profesionalisme 2. Kemampuan untuk memperbaiki kemampuan (keterampilan dan keahlian khusus yang dikuasai) 3. Penghasilan

Profesionalisme 2. Kemampuan untuk memperbaiki kemampuan (keterampilan dan keahlian khusus yang dikuasai) 3. Penghasilan yang memadai sebagai imbalan terhadap keahlian khusus yang dimilikinya.

Ciri – Ciri Profesionalisme

Ciri – Ciri Profesionalisme

Ciri – Ciri Profesionalisme – Mempunyai keterampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran

Ciri – Ciri Profesionalisme – Mempunyai keterampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran dalam menggunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang bersangkutan dengan bidang tsb.

Ciri – Ciri Profesionalisme – Mempunyai ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganailisis suatu

Ciri – Ciri Profesionalisme – Mempunyai ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganailisis suatu masalah dan peka di dalam membaca situasi cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil keputusan terbaik atas dasar kepekaan.

Ciri – Ciri Profesionalisme – Mempunyai sikap berorientasi ke depan sehingga mempunyai kemampuan mengantisipasi

Ciri – Ciri Profesionalisme – Mempunyai sikap berorientasi ke depan sehingga mempunyai kemampuan mengantisipasi perkembangan lingkungan yang terbentang di hadapannya.

Ciri – Ciri Profesionalisme – Mempunyai sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta

Ciri – Ciri Profesionalisme – Mempunyai sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih yang terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya.

Watak Kerja Profesionalisme

Watak Kerja Profesionalisme

Watak Kerja Profesionalisme – Kerja seorang profesional itu beritikad untuk merealisasikan kebajikan demi tegaknya

Watak Kerja Profesionalisme – Kerja seorang profesional itu beritikad untuk merealisasikan kebajikan demi tegaknya kehormatan profesi yang digeluti, dan oleh karenanya tidak terlalu mementingkan atau mengharapkan imbalan upah materiil

Watak Kerja Profesionalisme – Kerja seorang profesional itu harus dilandasi oleh kemahiran teknis yang

Watak Kerja Profesionalisme – Kerja seorang profesional itu harus dilandasi oleh kemahiran teknis yang berkualitas tinggi yang dicapai melalui proses pendidikan dan/atau pelatihan yang panjang, ekslusif dan berat.

Watak Kerja Profesionalisme – Kerja seorang profesional itu harus dilandasi oleh kemahiran teknis yang

Watak Kerja Profesionalisme – Kerja seorang profesional itu harus dilandasi oleh kemahiran teknis yang berkualitas tinggi yang dicapai melalui proses pendidikan dan/atau pelatihan yang panjang, ekslusif dan berat.

Watak Kerja Profesionalisme – Kerja seorang professional – diukur dengan kualitas teknis dan kualitas

Watak Kerja Profesionalisme – Kerja seorang professional – diukur dengan kualitas teknis dan kualitas moral – harus menundukkan diri pada sebuah mekanisme kontrol berupa kode etik yang dikembangkan disepakati bersama di dalam sebuah organisasi profesi.

Kode Etik

Kode Etik

Kode Etik – Menurut Harris [1995] ruang gerak seorang profesional ini akan diatur melalui

Kode Etik – Menurut Harris [1995] ruang gerak seorang profesional ini akan diatur melalui etika profesi yang distandarkan dalam bentuk kode etik profesi. – Pelanggaran terhadap kode etik profesi bisa dalam berbagai bentuk

Kode Etik – Kode etik adalah suatu sistem norma, nilai & juga aturan profesional

Kode Etik – Kode etik adalah suatu sistem norma, nilai & juga aturan profesional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar & baik & apa yang tidak benar & tidak baik bagi profesional.

Kode Etik – Kode etik menyatakan perbuatan apa saja yang benar / salah, perbuatan

Kode Etik – Kode etik menyatakan perbuatan apa saja yang benar / salah, perbuatan apa yang harus dilakukan & perbuatan apa yang harus dihindari. – Definisi kode etik yaitu suatu pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis ketika melakukan suatu kegiatan / suatu pekerjaan.

Tujuan Kode Etik – Agar profesional memberikan jasa yang sebaik-baiknya kepada para pemakai atau

Tujuan Kode Etik – Agar profesional memberikan jasa yang sebaik-baiknya kepada para pemakai atau para nasabahnya. – Dengan adanya kode etik akan melindungi perbuatan dari yang tidak profesional.

Kode Etik Profesi Teknologi Informasi – Kode etik profesi bidang teknologi informasi di Indonesia

Kode Etik Profesi Teknologi Informasi – Kode etik profesi bidang teknologi informasi di Indonesia memang belum ada (yang tertulis). Namun, kita bisa menerapkan kode etik yang dibuat oleh IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers). – IEEE telah membuat semacam kode etik bagi anggotanya, sebagai berikut :

Kode Etik Profesi Teknologi Informasi – To accept responsibility in making decisions consistent with

Kode Etik Profesi Teknologi Informasi – To accept responsibility in making decisions consistent with the safety, health and welfare of the public, and to disclose promptly factors that might endanger the public or the environment.

Kode Etik Profesi Teknologi Informasi – To avoid real or perceived conflicts of interest

Kode Etik Profesi Teknologi Informasi – To avoid real or perceived conflicts of interest whenever possible, and to disclose them to affected parties when they do exist.

Kode Etik Profesi Teknologi Informasi – To be honest and realistic in stating claims

Kode Etik Profesi Teknologi Informasi – To be honest and realistic in stating claims or estimates based on available data. – To maintain and improve our technical competence and to undertake technological tasks for others only if qualified by training or experience, or after full disclosure of pertinent limitations.

Kode Etik Profesi Teknologi Informasi – To reject bribery in all its forms. –

Kode Etik Profesi Teknologi Informasi – To reject bribery in all its forms. – To improve the understanding of technology, its appropriate application, and potential consequences.

Kode Etik Profesi Teknologi Informasi – To seek, accept, and offer honest criticism of

Kode Etik Profesi Teknologi Informasi – To seek, accept, and offer honest criticism of technical work, to acknowledge and correct errors, and to credit properly the contributions of others. – To treat fairly all persons regardless of such factors as race, religion, gender, disability, age, or national origin.

Kode Etik Profesi Teknologi Informasi – To avoid injuring others, their property, reputation, or

Kode Etik Profesi Teknologi Informasi – To avoid injuring others, their property, reputation, or employment by false or malicious action. – To assist colleagues and co-workers in their professional development and to support them in following this code of ethics.

Kode Etik Profesi Teknologi Informasi – Example of IEEE 1178 -1990 - IEEE Standard

Kode Etik Profesi Teknologi Informasi – Example of IEEE 1178 -1990 - IEEE Standard for the Scheme Programming IEEE SA - P 1009 - Standard for the Archstie Programming