ETHICAL GOVERNANCE Ethical Governance 1 GOVERNANCE ACCOUNTABILITY Tuntutan
ETHICAL GOVERNANCE Ethical Governance 1
GOVERNANCE & ACCOUNTABILITY Tuntutan dan harapan publik terhadap bisnis dan profesi makin tinggi: Perusahaan dituntut mengelola bisnis secara etis Perusahaan dituntut makin accountable Governance dan accountability merupakan dua hal yang tidak terpisahkan dalam mengelola entitas atau kegiatan Issue yang muncul: Bagaimana mengelola (to govern) aktivitas/entitas? Akuntabilitas untuk siapa? Ethical Governance 2
GOVERNANCE Struktur, sistem, dan proses yg digunakan institusi utk menciptakan nilai tambah dgn memperhatikan kepentingan stakeholders dan norma yang berlaku STRUKTUR = mengatur hubungan antara Komisaris, Direktur, dan stakeholder lain SISTEM = mengatur kewenangan pengendalian perusahaan utk membatasi peluang pengelolaan yg salah dan penyalahgunaan aktiva perusahaan PROSES = Mengatur keterbukaan penentuan tujuan, pencapaian dan pengukuran kinerja Ethical Governance 3
GOVERNANCE Good Governance didasarkan pada: Komitment Aturan main Praktik bisnis yang sehat & etis Prinsip Good Governance: Transparency Accountability Responsibility Fairness Ethical Governance 4
PRINSIP GOOD GOVERNANCE TRANSPARENCY Menjamin ketepatan dan keakuratan data ttg kondisi keuangan perusahaan, kepemilikan dan pelaksanaan manajemen perusahaan ACCOUNTABILITY Menjamin proses monitoring dari pengurus perusahaan, jujur & professional, tidak mendahulukan kepentingan pribadi atau kelompok, tidak mudah diintervensi pihak lain shg mengabaikan profesionalismenya Ethical Governance 5
PRINSIP GOOD GOVERNANCE RESPONSIBILITY Menjamin/menjaga kinerja perusahaan dgn baik dan berkesinambungan, menjunjung tinggi hak-hak stakeholders dan meningkatkan koordinasi antara perusahaan dgn stakeholdes dalam rangka mengupayakan kinerja yang baik FAIRNESS (ADIL) Berdiri diatas berbagai kepentingan secara seimbang dan melindungi hak masing stakeholders Ethical Governance 6
ACCOUNTABILITY TO WHOM? accountability = menerima tanggung jawab, tanpa ada pihak lain yg merasa dirugikan sehingga pihak tsb mengambil tindakan utk menunjukkan keluhan mereka (Branscomb 1995) Accountability = Hubungan sosial (Boven 2003): Kesediaan untuk memberikan informasi yang diperlukan Penjelasan dan justifikasi atas perilaku Penjelasan diberikan kepada forum khusus forum Pelaku merasa berkewajiban untuk tampil kedepan Ethical Governance 7
Accountable to Shareholders or Stakeholders? Accountability berkaitan dengan “Fiduciary Duty”: Duties of Obedience • Patuh pada aturan/norma yang berlaku Duties of Loyalty • Tidak mengutamakan kepentingan pribadi Duty of Due Care • Diligent • Prudent Perusahaan harus accountable pada Stakeholders! Ethical Governance 8
Corporate Stakeholder Accountability Shareholders Activists Karyawan Government Customers CORPORATION Creditors Lenders Ethical Governance Suppliers Others (media etc) 9
GOVERNANCE PROCESS: STAKEHOLDER FOCUS Board of Directors All interest Shareholders Other Stakeholders Public Interest Lawyers Whistle Blower Ethics Officers Professional Accountants Accountabilit y Internal Auditor 1. Sets Vision, Mission, Strategy, Policies, Codes, Compliance, Feedback; 2. Appoints CEO, CFO 3. Set Compensation Feedback Guidance External Auditor Financial Reports Ethical Governance Management Action Corporate Activities 10
ACCOUNTABILITY PROCESS: ORGANIZATIONAL VALUES Orientasi ke Stakeholders mendorong perusahaan untuk memasukkan setiap kepentingan stakeholders dan risiko kedalam visi, misi, strategi, kebijakan dan prosedur yang dikembangkan oleh perusahaan Ethical Governance 11
ACCOUNTABILITY PROCESS: ORGANIZATIONAL VALUES (2) Board of Directors Accountabilit y Shareholders 1. Sets Vision, Mission, Strategy, Policies, Codes, Compliance, Feedback; 2. Appoints CEO, CFO 3. Set Compensation Other Stakeholders Public Interest CORP Value Systems All Interests Identify Assess all Stakeand holders Rank All Interests Guidance Integrate Into Corporate Value System and Action Corporate Risk Assessement Ethical Governance Feedback Management Action Corporate Activities 12
ALLIGNING VALUE FOR ETHICAL MOTIVATION, ACTION Manusia mrp penyebab terjadinya suatu kejadian Konsekuensi etis: Setiap motivasi bertindak harus dikaitkan dgn kepentingan/harapan stakeholders Nilai-nilai perusahaan harus dikaitkan dengan harapan/kepentingan stakeholders Ethical Governance 13
ALLIGNING VALUE FOR ETHICAL MOTIVATION, ACTION (2) Stakeholder Interest Reports Observations Action CORP Value Systems Identification Assessment Rank Value Transmission Stakeholder Evaluation Motivation Beliefs Values Policies, Codes, Reinforcement Other Influences Corporate Personal Ethical Governance 14
CODE OF CONDUCT AND ETHICAL CULTURE Nilai nilai etika yang diyakini harus diwujudkan dalam bentuk code of conduct Agar code of conduct efektif, maka diperlukan reinforcement melalui pengembangan “comprehensive ethical culture” (dibahas pada topik lain) Ethical Governance 15
ANCAMAN DAN MASALAH DALAM ETHICAL GOVERNANCE Salah memahami tujuan dan “fiduciary duty” Ketidakjujuran etis Conflict of interest Kepemimpinan yg tidak baik Kegagalan dalam identifikasi dan management “ethical risks” Risiko etis = tidak dipenuhinya harapan stakeholders Ethical Governance 16
AREA CORPORATE RISK Governance and objectives Area of impact Reputation Assets, revenues, costs Performance Stakeholders Source of Risk Environmental Strategic Operational Informational Specific Hazard Degree of control over risk-little, some, great deal Documentation Ethical Governance 17
ETHICS RISK MANAGEMENT Ethical risks dapat dicegah melalu manajemen risiko Prinsip-Prinsip Manajemen Risiko: Definisi risiko harus dikaitkan dgn “stakeholderoriented accountability and governance” Ethical Risks muncul ketika harapan stakeholder tidak dipenuhi Pencarian dan pendekatan merupakan hal yang penting untuk memperoleh dukungan dari stakeholders Kaitkan dgn akuntabilitas, kembangkan proses tahunan dan lakukan review terhadap Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Ethical Governance 18
CONFLICT OF INTEREST Benturan kepentingan (conflict of interest) merupakan ancaman dalam penegakan etika Benturan kepentingan terjadi ketika “independent judgment” diabaikan oleh individu pada waktu keputusan tertentu dibuat shg merugikan publik Benturan kepentingan dapat merusak “fiduciary duties” Ethical Governance 19
CONFLICT OF INTEREST FOR A DECISION MAKER Special Non -P Interest Decision maker (D) has a duty to act/judge in P’s best interest P’s Satisfaction based on fulfillment of P’s Interest Pengambil keputusan (D) memiliki “Conflict of Interest” jika, dan hanya jika: 1. Si D dalam hubungannya dengan P membuat judgment atau bertindak demi kepentingan P, dan 2. Si D memiliki kepentingan khusus yang cenderung merusak tindakan yg benar yang seharusnya dilakukan dalam hubungan tsb Ethical Governance 20
TYPES OF CONFLICT OF INTEREST POTENTIAL ACTUAL Decision Point Nonexistent Apparent Imaginary Conflictbersifat of Interest bersifatjika Actual, jika si D berada Conflict of Interest potential, si D belum situasi dimana dia harus membuat judgment berada situasi dimana dia harus membuat judgment Ethical Governance 21
SUMBER KONFLIK Diabaikannya “independent judgment” Berbagai kepentingan, koneksi, loyalitas semu, pengaruh Kepentingan Pribadi (Self-Interests) Suap, hadiah, hubungan keluarga/family Kecurangan (Fraud) Manipulasi angka, memalsukan dokumen, mencuri Kesalahpahaman (Misunderstanding) Insentif atau perintah yang membingungkan, Bos/semua orang melakukannya, perbedaan kultur Slippery Slope Kebiasan kecil/ringan yang menjadi makin menjadi Ethical Governance 22
MANAGEMENT KONFLIK Meningkatkan kesadaran melalui: Code of Conduct Training yang terus menerus Ciptakan program yg meningkatkan pemahaman tentang: Kepedulian karyawan pada conflict of interest Isu Utama: • Hindari secepatnya • Slippery Slope • Teknik Manajemen: 1. Tanda tangan kontrak, review tahunan dan kepatuhan 2. Pedoman yang jelas tentang imbalan dan perilaku 3. Konseling, Pelaporan, dan reinforcment Ethical Governance 23
GONE Theory GONE theory menjelaskan kondisi berkaitan dengan motivasi seseorang utk melakukan perilaku yg tidak benar: G = Greed (Nafsu thd kekayaan, kekuasaan, dll) O = Opportunity to take advantage N = Need for whatever is taken E = Expectation of being caught is low Ethical Governance 24
BUDAYA ETIS Pelaku bisnis dan Profesi harus sadar bahwa: Organisasi tidak dapat dipisahkan dari stakeholders Keputusan harus dibuat berdasarkan nilai etika KONSEKEUNSINYA: Organisasi harus menciptakan lingkungan atau budaya yang dilandasi nilai-nilai etis. Ethical Governance 25
PROGRAM PENGEMBANGAN ETIKA Tergantung pada orientasi yg dipilih: ORIENTASI FOKUS UTAMA Kepatuhan Mencegah, mendeteksi, dan menghukum pelanggaran aturan Integritas atau Nilai Menentukan nilai-nilai organisasi dan mendorong komitmen karyawan Kepuasan Stakeholder Memperbaiki image dan hubungan dgn external stakeholders Melindungi Mgt dari kesalahan Memperbaiki image dan hubungan dgn external stakeholders Ethical Governance 26
BUDAYA ETIS Ethical Leadership Reward system dikaitkan dgn nilai etika Perlakuan yg adil thd karyawan Diskusi etika secara terbukan dalam organisasi Stuktur Otoritas yang bertumpu pada akuntabilitas & responsibilitas utk evaluasi perilaku karyawan & evaluasi atasan ketika sesuatu kelihatan tidak benar Prosedur dan kebijakan resmi (code of ethics) Pejabat pendukung (ethics officer) Struktur pendukung (telephone hotline, training, dll) Ethical Governance 27
DIMENSI PROGRAM ETIKA Kode etik resmi Komite Etika=> pengembangkan kebijakan, evaluasi tindakan, investigasi dan penangangan pelanggaran Sistem Komunikasi Etika Pejabat etika => koordinasi kebijakan, pendidikan, dan investigasi penyimpangan Program pelatihan etika Proses Kedisiplinan/Sanksi atas perilaku tidak etis Ethical Governance 28
CORPORATE CODE OF CONDUCT TUJUAN: Memperbaiki kemampuan karyawan dalam pengambilan keputusan sesuai dgn aturan yg berlaku Memberikan ekpresi nyata ttg misi perusahaan dan pandangan perusahaan terhadap tugas dan tanggung jawabnya terhapat stakeholders JENIS CODE: Credo (Pernyataan Singkat terhadap nilai-nilai utama) Code of Ethics (Berkaitan dgn prinsip etika) Code of Conduct (Berkaitan dgn prinsip perilaku dan tambahan prinsip tertentu) Code of Practice (Aturan praktik yang rinci) Ethical Governance 29
PT. ASURANSI BINTANG, Tbk: Contoh CREDO: MAJU Mendukung pencapaian Visi dan Misi perusahaan serta melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan Amanah dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab serta senantiasa mencari cara terbaik untuk mencapai tujuan Jujur, mampu bekerja bersama, saling menghormati, disiplin, dan bersedia melakukan perubahan yang bermanfaat bagi semua pihak Unggul dalam memberikan pelayanan, memahami kebutuhan pelanggan dan menciptakan produk/jasa yang berkualitas secara berkesinambungan Ethical Governance 30
CODE OF CONDUCT: PT. ASURANSI BINTANG Tbk GENERAL Always obey all rules and regulations Avoid any conflicts of interests Focus on commitment Provide useful contributions to the environment in which the company operates SHAREHOLDERS Respect the rights of all shareholders by providing suitable returns in accordance with regulations Provide all shareholders with equal access to information Ethical Governance 31
CODE OF CONDUCT: PT. ASURANSI BINTANG Tbk EMPLOYEES Work together with labour unions to encourage all employees to obey Kesepakatan Kerja Bersama (Mutual Working Agreement) and other relevant rules and regulations Enhance the awareness of employees to the company’s core values (MAJU) Provide equal opportunities to all employees regardless of physical appearance, religion, ethnicity and gender. CLIENTS AND BUSINESS PARTNER Respect commitment that is mutually agreed Never offer or accept any valuable gifts/donations that can influence professional policies Ethical Governance 32
- Slides: 32