ETHANOL Ethyl alkohol C 2 H 5 OH












- Slides: 12

ETHANOL: Ethyl alkohol C 2 H 5 OH H 2 C OH H 3 C METHANOL: Methyl alkohol CH 3 OH H 3 C OH

Jenis-jenis minuman mengandung alkohol - bir (mengandung 10 -25% alkohol) - whyskey (mengandung 15 -35% alkohol) - anggur/ wine (mengandung ~35%) - tequila - shake - Cap tikus ( ~ 50%) - air tape - dsb

Beberapa faktor yang mempengaruhi absorpsi ethanol • - Kondisi lambung dalam keadaan kosong atau berisi. Hal ini sangat penting dalam pengaturan absorpsi alkohol. • Pada lambung keadaan kosong, absorpsi sempurna terjadi dalam waktu 1 atau 2 jam, tetapi pada lambung keadaan • berisi penuh makanan absorpsi terjadi sampai 6 jam. • Komposisi larutan etanol yang diminum. Minuman bir lebih lambat diabsorpsi dari pada anggur (wine) • dan anggur lebih lambat daripada spiritus. Pada umumnya minuman keras yang mengandung karbon diabsorpsi lebih cepat, karena senyawa karbon dioksida (CO 2) dapat mengambil alih isi lambung.

Toksisitas ethanol. Gejala yang diakibatkan oleh toksisitas etanol

Proses biokimia ethanol dalam tubuh C 2 H 5 OH + NAD+ alkohol-dehydrogenase(ADH) ->CH 3 CHO +NADH Etilalkohol-------------- acetaldehyd CH 3 CHO + NAD+ aldehyd-dehydrogenase__ CH 3 COOH + NADH Acetaldehyd------------------------ asam asetat Asetyl. Co. A CO 2 + H 2 O Gambar 2. 1. Proses biokimiawi metabolisme etanol

Perkikiraan jumlah alkohol dalam darah Pada pria dengan berat badan sekitar 68, 1 Kg meminuman keras sekitar 30 ml yang mengandung 50% etanol (whiskey) atau setara dengan 360 ml beer yang mengandung 5% etanol. Setelah semua diabsorpsi tubuh ternyata kandungan alkohol dalam darah ialah: 0, 025% (2, 5 mg%), perhitungaanya adalah sebagai berikut: A=Wr. CT/0, 8= 68, 100 X 0, 68 X 0, 025% : 0, 8= 11, 58/0, 8 A= sekitar 15 ml A= etanol (ml) yang diminum W=Berat badan (g) r =Rasio distribusi ethanol: pria=0, 68 dan wanita=0, 55 CT=Konsentrasi alkohol dalam darah 0, 8=berat jenis alkohol

Toksisitas methanol Gejala klinis • ringan: - Nausea, muntah • Sakit kepala, hilang ingatan • sakit perut, diaree • sakit pinggang, anggota gerak lemah • mata merah, hiperemik • Berat: - Degenerasi bola mata: retina dan saraf optik • Akumulasi formal dehid-- asidosis • dapat sembuh, - buta total selama berbulan/permanen • akumulasi asam formiat dan laktat • NAD- NADH meningkat--- asam laktat--- asidosis • Pernafasan, denyut jantung menurun • Koma- mati : didahului dengan konvulsi dan opistotonus

Pengobatan methanol • Difokuskan pada pengobatan gejala asidosis • Diberi infus sodium bikarbonat, supaya p. H darah kembali normal • Diberi ethanol secara infus atau peroral--->sekitar 0, 1% dalam darah, • karena afinitas etanol terhadap ADH 20 X metanol • Pemberian dilakukan selama 1 minggu atau lebih • Dilakukan hemodialisis -- kadar metanol menurun dari 50 mg% sampai 20 mg% • diberi kalsium leukovarin –analog dari asam folat---memetabolisme formaldehid CO 2 • diberi 4 -methyl pyrazole (4 MP)- menghambat alkohol dehydrogenase

Doping

KLASIFIKASI OBAT DOPING

Ben Johnson KASUS DOPING DUNIA (WADA) Marion Jones

Konvensi Harmonisasi Doping Internasional
"ethanol"
N-ethyl-n-propylbutylamin
Hoch2oh boiling point
Integration in nmr
3 6-diethyl-2 4-dimethyl-4-propylokta-1 7-dien
Zinc ethyl silicate primer
Ethyl acetate reaction with sodium hydroxide
1-ethyl-3-cyklopentylbenzen
Ethyl alcohol halal
Reaction of anhydride with alcohol
Alkyl halide ir spectrum
Uses of ethyl alcohol
Pentanal intermolecular forces