ERGONOMI MATA KULIAH KESEHATAN KESELAMATAN KERJA K 3

  • Slides: 50
Download presentation
ERGONOMI MATA KULIAH KESEHATAN & KESELAMATAN KERJA (K 3) Pembimbing : Bapak Prof. Dr.

ERGONOMI MATA KULIAH KESEHATAN & KESELAMATAN KERJA (K 3) Pembimbing : Bapak Prof. Dr. Ir. H. Djoko Kustono, M. Pd Oleh: 1. 2. 3. Hariyanto Rizqa Purnama Putra Trio Adi Wibowo 110511427012 110511406749 110511427017 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN 2011

Definisi K 3: Menurut Ridley, John (1983) yang dikutip oleh Boby Shiantosia (2000, p.

Definisi K 3: Menurut Ridley, John (1983) yang dikutip oleh Boby Shiantosia (2000, p. 6), mengartikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman baik itu bagi pekerjaannya, perusahaan maupun bagi masyarakat dan lingkungan sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut.

Tujuan Penerapan K 3 Secara umum, kecelakaan selalu diartikan sebagai kejadian yang tidak dapat

Tujuan Penerapan K 3 Secara umum, kecelakaan selalu diartikan sebagai kejadian yang tidak dapat diduga. Kecelakaan kerja dapat terjadi karena kondisi yang tidak membawa keselamatan kerja, atau perbuatan yang tidak selamat. Kecelakaan kerja dapat didefinisikan sebagai setiap perbuatan atau kondisi tidak selamat yang dapat mengakibatkan kecelakaan. Berdasarkan definisi kecelakaan kerja maka lahirlah keselamatan dan kesehatan kerja yang mengatakan bahwa cara menanggulangi kecelakaan kerja adalah dengan meniadakan unsur penyebab kecelakaan dan atau mengadakan pengawasan yang ketat. (Silalahi, 1995)

Keselamatan & Kesehatan Kerja (K 3) Ergonomi dan K 3 merupakan dua hal yang

Keselamatan & Kesehatan Kerja (K 3) Ergonomi dan K 3 merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya mengarah kepada tujuan yang sama yakni peningkatan kualitas kehidupan kerja (quality of working life).

TUJUAN UNTUK MENINGKATKAN : KESEHATAN KESELAMATAN KESEJAHTERAAN EFISIENSI KERJA

TUJUAN UNTUK MENINGKATKAN : KESEHATAN KESELAMATAN KESEJAHTERAAN EFISIENSI KERJA

ERGON OMI PENGERTIAN ERGONOMI ERGON : KERJA NOMOS : PERATURAN/HUKUM : ILMU SERTA PENERAPANNYA

ERGON OMI PENGERTIAN ERGONOMI ERGON : KERJA NOMOS : PERATURAN/HUKUM : ILMU SERTA PENERAPANNYA YANG BERUSAHA MENYERASIKAN PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN TERHADAP ORANG ATAU SEBALIKNYA DENGAN TUJUAN TERCAPAINYA PRODUKTIVITAS DAN EFISIENSI YANG SETINGGI-TINGGINYA MELALUI PEMANFAATAN MANUSIA SEOPTIMAL MUNGKIN Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari perancangan pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan oleh manusia, sistem orang dan mesin, peralatan yang dipakai manusia agar dapat dijalankan dengan cara yang paling efektif termasuk alat – alat peragaan untuk memberi informasi kepada manusia. (Sutalaksana : "Teknik Tata Cara Kerja”).

METODE MULTI DISIPLIN & PARTISIPATIF Meningkatkan kondisi di tempat kerja : Melalui perancangan dan

METODE MULTI DISIPLIN & PARTISIPATIF Meningkatkan kondisi di tempat kerja : Melalui perancangan dan perancangan ulang kondisi tempat kerja Melalui media penyampaian informasi dengan pendidikan dan Pelatihan pada semua tingkat pengambil keputusan • LEVEL MANAJERIAL : investasi • LEVEL OPERASIONAL : Menerapkan Prosedur dan Pedoman Kerja

SISTEM KERJA MANUSIA SARANA PRASARANA PRODUK & PRODUKTIVITAS

SISTEM KERJA MANUSIA SARANA PRASARANA PRODUK & PRODUKTIVITAS

1. Manusia sebagai Tenaga Kerja 1. 2. 3. 4. 5. 6. Faktor dari dalam

1. Manusia sebagai Tenaga Kerja 1. 2. 3. 4. 5. 6. Faktor dari dalam Umur Jenis kelamin Kecerdasan Kekuatan otot/fisik Bentuk dan ukuran tubuh dll 1. 2. 3. 4. 5. Faktor dari luar Asupan gizi Lingkungan kerja Penyakit Sosial ekonomi dll

2. Sarana Kerja Sarana kerja yang tidak memadai, tidak adanya keserasian ukuran dan bentuk

2. Sarana Kerja Sarana kerja yang tidak memadai, tidak adanya keserasian ukuran dan bentuk sarana kerja terhadap tenaga kerja Efektifitas dan efisiensi kerja tidak optimal Kerugian: Hilangnya jam kerja, terhambatnya / menurunnya produksi dan produktivitas kerja

ANTROPOMETRI TENAGA KERJA ERGONOMI ANTROPOMETRI 1. ANTROPOMETRI STATIS 2. ANTROPOMETRI DINAMIS PERANCANGAN PIRANTI KERJA

ANTROPOMETRI TENAGA KERJA ERGONOMI ANTROPOMETRI 1. ANTROPOMETRI STATIS 2. ANTROPOMETRI DINAMIS PERANCANGAN PIRANTI KERJA DENGAN PEKERJA

MANFAAT ANTROPOMETRI BAGI TENAGA KERJA PERLNDUNGAN KESEHATAN, KESELAMATAN, DAN KENYAMANAN KERJA BAGI ALAT KERJA

MANFAAT ANTROPOMETRI BAGI TENAGA KERJA PERLNDUNGAN KESEHATAN, KESELAMATAN, DAN KENYAMANAN KERJA BAGI ALAT KERJA RELATIF LEBIH AMAN PRODUKTIVITAS KUALITAS DAN KUANTITAS LEBIH BAIK PRODUK LEBIH BERKUALITAS

3. Prasarana Kerja § Jalur lalu lintas produksi § Jalur lalu lintas karyawan §

3. Prasarana Kerja § Jalur lalu lintas produksi § Jalur lalu lintas karyawan § Lingkungan kerja

Jalur lalu lintas produksi

Jalur lalu lintas produksi

Jalur lalu lintas karyawan

Jalur lalu lintas karyawan

LINGKUNGAN KERJA Faktor Fisik 1. Kebisingan : 85 d. BA 2. Iklim Kerja :

LINGKUNGAN KERJA Faktor Fisik 1. Kebisingan : 85 d. BA 2. Iklim Kerja : suhu kering : 24 -26 o. C suhu basah : 21 -30 o. C Kelembaban: 65 – 95 % 3. Getaran : 4 - 5 Hz Organ perut dan tulang belakang 40 -80 Hz Ketajaman mata

 • Faktor kimia : Gas, Uap, debu, asap dsb Faktor Fisiologis : sikap

• Faktor kimia : Gas, Uap, debu, asap dsb Faktor Fisiologis : sikap dan cara kerja dsb Faktor Psikologis : suasana kerja, hubungan kerja dsb Faktor Biologis : bakteri, virus, jamur, cacing, dsb

SIKAP KERJA Sikap tubuh tidak alamiah Gerakan tubuh tidak alamiah Rasa sakit muncul Cepat

SIKAP KERJA Sikap tubuh tidak alamiah Gerakan tubuh tidak alamiah Rasa sakit muncul Cepat lelah Waktu produksi panjang Biaya produksi tinggi

SIKAP KERJA ERGONOMIS 1. MENGHINDARKAN SIKAP YANG TIDAK ALAMIAH DALAM BEKERJA 2. BEBAN STATIS

SIKAP KERJA ERGONOMIS 1. MENGHINDARKAN SIKAP YANG TIDAK ALAMIAH DALAM BEKERJA 2. BEBAN STATIS MENJADI SEMINIMAL MUNGKIN 3. PEMBUATAN/PENENTUAN KRITERIA DAN UKURAN BAKU PERALATAN KERJA (MEJA, KURSI DLL) 4. DILAKUKAN SIKAP BERDIRI DAN DUDUK SECARA BERGANTIAN

SIKAP DUDUK KEUNTUNGAN 1. Mengurangi kelelahan pada kaki 2. Terhindarnya sikap yg tidak alamiah

SIKAP DUDUK KEUNTUNGAN 1. Mengurangi kelelahan pada kaki 2. Terhindarnya sikap yg tidak alamiah 3. Berkurangnya pemakaian energi KERUGIAN 1. Melembeknya otot perut 2. Melengkungnya punggung 3. Efek buruk bagi organ bagian dalam

SIKAP BERDIRI KEUNTUNGAN : Otot perut tidak kendor, sehingga vertebra (ruas tulang belakang) tidak

SIKAP BERDIRI KEUNTUNGAN : Otot perut tidak kendor, sehingga vertebra (ruas tulang belakang) tidak rusak bila mengalami pembebanan KERUGIAN : Otot kaki cepat lelah

Pemenuhan kondisi kerja berdiri Ø Diperlukan mobilitas atau jalan berpindah tempat Ø Diperlukan jangkauan

Pemenuhan kondisi kerja berdiri Ø Diperlukan mobilitas atau jalan berpindah tempat Ø Diperlukan jangkauan tangan yang lebih panjang Ø Terjadi kecenderungan mengerahkan tenaga yang besar Ø Ruang kerja yang cukup luas untuk selonjor kaki pekerja bila harus duduk

BERDIRI

BERDIRI

JANGKAUAN

JANGKAUAN

PRINSIP DUDUK DAN BERDIRI

PRINSIP DUDUK DAN BERDIRI

Faktor-faktor yang mempengaruhi Kerja angkat-angkut ØBeban yang diperkenankan ØKondisi lingkungan kerja ØKeterampilan bekerja ØPeralatan

Faktor-faktor yang mempengaruhi Kerja angkat-angkut ØBeban yang diperkenankan ØKondisi lingkungan kerja ØKeterampilan bekerja ØPeralatan kerja serta keamanannya

Prinsip kerja angkat-angkut Pegangan harus kuat Lengan berada sedekat-dekatnya dengan badan dalam posisi lurus

Prinsip kerja angkat-angkut Pegangan harus kuat Lengan berada sedekat-dekatnya dengan badan dalam posisi lurus Punggung harus lurus Posisi kaki dibuat sedemikian rupa sehingga mampu mengimbangi momentum yg terjadi pada posisi mengangkat Berat badan dimanfaatkan untuk menarik dan mendorong serta untuk gerakan dan perimbangan

SISTEM KERJA ANGKAT DAN ANGKUT TK Dewasa TK Muda Deskripsi Sekali-sekali Terusmenerus Pria (Kg)

SISTEM KERJA ANGKAT DAN ANGKUT TK Dewasa TK Muda Deskripsi Sekali-sekali Terusmenerus Pria (Kg) Wanita (Kg) 40 15 15 10 -12 15 -18 10 1015 6 -9

KELELAHAN YAITU : KEADAAN TENAGA KERJA YANG MENGAKIBATKAN TERJADINYA PENURUNAN VITALITAS DAN PRODUKTIVITAS KERJA

KELELAHAN YAITU : KEADAAN TENAGA KERJA YANG MENGAKIBATKAN TERJADINYA PENURUNAN VITALITAS DAN PRODUKTIVITAS KERJA AKIBAT FAKTOR PEKERJAAN

Jenis Kelelahan Otot Gejala : ü Berkurangnya tekanan fisik ü Makin rendahnya gerakan ü

Jenis Kelelahan Otot Gejala : ü Berkurangnya tekanan fisik ü Makin rendahnya gerakan ü Meningkatnya dll kesalahan Kelelahan Umum Gejala : ü Kelelahan seluruh tubuh ü Kelelahan mental ü Kelelahan syaraf dll

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KELELAHAN 1. Intensitas dan durasi kerja fisik dan 2. 3. 4. 5.

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KELELAHAN 1. Intensitas dan durasi kerja fisik dan 2. 3. 4. 5. 6. 7. mental Lingkungan kerja Irama metabolisme tubuh Masalah Psikologis Penyakit Gizi dll

Kinerja fisik dan mental Psikologis Lingkungan Kerja Penyakit Metabolisme tubuh Gizi kelelahan Sumber :

Kinerja fisik dan mental Psikologis Lingkungan Kerja Penyakit Metabolisme tubuh Gizi kelelahan Sumber : Grandjean, 1988, Fitting the task to the man Penyembuhan

Posisi yang menghasilkan kelelahan Misalnya : ² Mengangkat berulang-ulang pada posisi yang mengharuskan pekerja

Posisi yang menghasilkan kelelahan Misalnya : ² Mengangkat berulang-ulang pada posisi yang mengharuskan pekerja mendongkak ² Pekerjaan dengan objek yang letaknya diatas kepala pekerja dan dalam waktu yang lama ² Posisi tubuh membungkuk untuk waktu cukup lama

Pencegahan terhadap kelelahan ü Menggunakan secara benar waktu istirahat kerja ü Melakukan koordinasi yang

Pencegahan terhadap kelelahan ü Menggunakan secara benar waktu istirahat kerja ü Melakukan koordinasi yang baik antara pimpinan dan karyawan ü Mengusahakan kondisi lingkungan kerja sehat, aman, nyaman dan selamat ü Mengusahakan sarana kerja yg ergonomis ü Memberikan kesejahteraan dan perhatian yg memadai ü Merencanakan rekreasi bagi seluruh karyawan

CTD (CUMMULATIVE TRAUMA DISORDER) Trauma dari keadaan yang tidak teratur Muncul karena : Terkumpulnya

CTD (CUMMULATIVE TRAUMA DISORDER) Trauma dari keadaan yang tidak teratur Muncul karena : Terkumpulnya kerusakan kecil akibat trauma berulang yang membentuk kerusakan cukup besar untuk menimbulkan rasa sakit

Trauma jaringan timbul karena: ØOverexertion Proses penggunaan berlebihan ØOverstretching Proses peregangan berlebih ØOvercompression Proses

Trauma jaringan timbul karena: ØOverexertion Proses penggunaan berlebihan ØOverstretching Proses peregangan berlebih ØOvercompression Proses penekanan berlebih

Contoh-contoh CTD Ø Tendinitis (tendon yang meradang & nyeri) Ø Rotator Cuff Tendinitis (satu

Contoh-contoh CTD Ø Tendinitis (tendon yang meradang & nyeri) Ø Rotator Cuff Tendinitis (satu atau lebih RCT pd bahu meradang) Ø Tenosynovitis (pembengkakan pd tendon & sarung tendon Ø Carpal Tunnel Ø Ø Syndrome Epicondylitis (peradangan pada tendon di siku White finger (pembuluh darah di jari rusak

Pencegahan dan Pengendalian Bahaya § Menghilangkan, mengurangi, atau mengontrol adanya faktor risiko 1. Pengendalian

Pencegahan dan Pengendalian Bahaya § Menghilangkan, mengurangi, atau mengontrol adanya faktor risiko 1. Pengendalian secara Teknik 2. Pengendalian secara Administrasi 3. Desain Kantor Kerja 4. Pelatihan 1. Pengendalian secara Teknik kontrol atau teknik adalah mekanisme yang lebih disukai untuk mengendalikan bahaya ergonomis Ini mungkin memerlukan merancang ulang stasiun kerja, metode kerja, dan alat untuk mengurangi tuntutan pekerjaan, seperti tenaga, pengulangan, dan posisi yang aneh.

2. Pengendalian secara Administrasi - Penggantian personil untuk pekerjaan dengan persyaratan fi yang berbeda.

2. Pengendalian secara Administrasi - Penggantian personil untuk pekerjaan dengan persyaratan fi yang berbeda. - Membuat jadwal kerja / jadwal istirahat. - Pelatihan personil untuk menggunakan metode kerja yang sesuai/yang cocok. 3. Desain Kantor Kerja Kantor kerja harus mudah disesuaikan untuk mengakomodasi pekerj dalam melakukan tugas 4. Pelatihan - Pelatihan harus memungkinkan setiap orang untuk mengenali faktor risiko dan memahami prosedur yang digunakan untuk meminimalkan resiko - Pelatihan penyegaran harus disediakan setiap tahun dan pelatihan ulang harus dilakukan ketika personil ditugaskan ke pekerjaan baru dengan risiko yang berbeda, atau risiko baru ditemukan

PRINSIP PENERAPAN ERGONOMI ü Bentuk dan ukuran alat serta fasilitas agar disesuaikan dng bentuk

PRINSIP PENERAPAN ERGONOMI ü Bentuk dan ukuran alat serta fasilitas agar disesuaikan dng bentuk dan ukuran tubuh tenaga kerja ü Menghindari kontraksi statis sedapat mungkin tak melebihi 15 % kekuatan maksimal ü Usahakan posisi dan sikap tubuh yg alamiah waktu bekerja ü Sedapat mungkin menghindari sikap berdiri diam saat bekerja ü Pengaturan irama kerja agar sesuai dengan irama pemulihan

Kesimpulan Penerapan ergonomi di tempat kerja bertujuan agar pekerja saat bekerja selalu dalam keadaan

Kesimpulan Penerapan ergonomi di tempat kerja bertujuan agar pekerja saat bekerja selalu dalam keadaan sehat, nyaman, selamat, produktif dan sejahtera. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, perlu kemauan, kemampuan dan kerjasama yang baik dari semua pihak. Pihak pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan sebagai lembaga yang bertanggung jawab terhadap kesehatan masyarakat, membuat berbagai peraturan, petunjuk teknis dan pedoman K 3 di tempat kerja serta menjalin kerjasama lintas program maupun lintas sektor terkait dalam pembinaannya.

 Terima Kasih

Terima Kasih