Epidemiologi Penyakit Menular PART VI Kontrak pembelajaran Jumlah
Epidemiologi Penyakit Menular PART VI
Kontrak pembelajaran § Jumlah tatap muka: 16 x § 2 x tatap muka digunakan untuk ujian § 14 x tatap muka untuk diskusi
Lanjutan § Tatap muka III § Tatap muka IV § Tatap muka V kontrak pembelajaran EPM, Herpes zoster, Smallpox. Sipilis, Gonore, HIV/AIDS, Herpes simpleks Gastroenteritis, Mumps Chikungunya
Lanjutan § § § § § Tatap muka VIII Tatap muka IX Tatap muka XIII Tatap muka XIV Flu burung dan babi Polio dan Campak DBD Filariasis Leptospirosis Kusta TB Hepatitis A, B, C Malaria
lanjutan § § § Jumlah paparan 18 x jumlah kelompok Jumlah mahasiswa/18 Naskah yang akan dipaparkan diserahkan pada dosen 2 hari sebelum mahasiswa paparan § Paparan dilaksanakan pada awal kuliah dan didiskusikan secara pleno
Penyusunan makalah § Cari 3 pustaka dalam bahasa Inggris (minimal 1 dari textbook) § Terjemahkan dan susun makalah dalam bahasa Indonesia § Huruf ditulis dengan font 12 § Batas tepi kertas 4 -3 -3 -3 § Jumlah halaman 5 -10 § Ukuran kertas kuarto/A 4
Sistematika penulisan § Bab II Pendahuluan Permasalahan § Angka kesakitan § Angka kematian § Bab III § § § § Tinjauan pustaka Keluhan dan gejala penyakit Pemeriksaan penunjang diagnostik Etiologi Cara pencegahan Cara pengobatan Rehabilitasi Prognosis
Lanjutan sistematika penulisan § § Bab IV Penutup Bab V Daftar pustaka Lampiran fotokopi pustaka Makalah dijilid
Penilaian § Persyaratan ikut ujian bila 75% hadir mengikuti kuliah § % nilai § 37, 5% dari nilai ujian tengah semester § 37, 5% dari nilai ujian akhir semester § 25% dari nilai tugas terstruktur
PART IV § SYAFRIANI
EPM § Definisi: penyakit yang dapat ditularkan dari satu orang ke orang lainnya, baik langsung maupun tidak langsung § Penyakit Menular Langsung: § § § TBC Kusta Gastroenteritis dll § Penyakit Menular Tidak Langsung/ perlu vektor (bersumber binatang) : § § § Malaria Chikungunya DBD, dll
Segitiga epidemiologi penyakit menular § § § Agent Environment (termasuk vektor) Host
Herpes zoster § Sinonim : Shingles, Dampa § Manifestasinya localized, dasar vesikel kemerahan, terjadi disepanjang kulit yang disarafi oleh saraf sensorik tertentu, § Pada umumnya unilateral, dalam dan mengelompok § Nyeri sekali dan dapat terjadi parestesi § Merupakan reaktifasi dari infeksi Varisela pada Dorsal Root Ganglion
Lanjutan Herpes zoster § Etiologi : Human (alpha) herpesvirus 3 § Insiden meningkat pada orang tua, penderita dengan HIV/AIDS, penderita Kanker, penderita yang diterapi dengan imunosupresan § Masa penularan : 1 minggu setelah lesi keluar
Smallpox § Sinonim: Cacar § Pada tahun 1977 dari Somalia dilaporkan Kasus terakhir § Pada tahun 1979 WHO mengeluarkan sertifikat Global Eradication § Etiologi : Virus
Lanjutan Smallpox § Manifestasi klinis bersifat akut dengan gejala dan keluhan sebagai berikut: suhu tubuh naik, malaise, nyeri kepala, muntah, dan gejala lain yang mirip dengan influenza disertai dengan skin eruption § Saat ini virus disimpan di laboratorium tertentu dibawah pengawasan CDC § Pencegahan : imunisasi yang berasal dari virus Vaccinia
Sipilis § § § Etiologi: Treponema pallidum Penyakit bersifat akut dan kronik Gejala dan keluhan, tergantung pada perjalanan penyakitnya : § Lesi primer/chancre manifes setelah 3 minggu terpapar, ditandai dengan luka yang tidak nyeri § Erupsi sekonder beberapa minggu sampai 12 bulan yang ditandai dengan bercak kemerahan pada kedua telapak tangan dan kaki serta pembesaran kelenjar getah bening § Masa laten yang panjang tidak dapat diramalkan, kadang sampai 5 -20 tahun § Lesi akhir yang terjadi pada kulit, tulang, organ rongga perut, saraf pusat, jantung dan pembuluh darah
Lanjutan Sipilis § Pencegahan : § Penyuluhan § Kontrol terhadap PSK § Early diagnosis and prompt treatment § Predisposisi : terjadinya HIV § Pengobatan: § § § Benzathine penicillin 2, 4 million units, IM single dose Doxycycline PO 100 mg, 2 x 1 selama 14 hari Tetracycline PO 500 mg, 4 x 1 selama 14 hari
PART V § GONORE
Gonore § Etiologi: Neisseria gonorrhoeae § Sifat-sifat: § Bakteri, tahan asam, gram negatif, cepat mati dalam keadaan kering, tidak tahan pada suhu diatas 39°C, peka terhadap zat desinfektan. § Tumbuh dg mudah di daerah hangat, lembab § Pada saluran reproduksi: § § Serviks Uterus Tuba falopii Uretra § Pada saluran cerna: § § § Mulut Tenggorokan Anus § Mata
Keluhan dan gejala Gonore § Manifestasi klinik (pada laki-laki muncul setelah 2 -7 hari terpapar, sedang pada perempuan dapat sampai 3 minggu) § Kencing nanah § Dysuri/nyeri waktu kencing (sering terjadi pada laki-laki), rasa panas pada bagian distal uretra § Perdarahan pasca berhubungan (perempuan), fluor albus dengan warna kuning atau hijau
Komplikasi Gonore § Disebut dengan Gonococcal ophthalmitis neonatorum. § Pada bayi baru lahir, gonore dapat menyerang mata yang ditularkan pada saat persalinan. § Dapat menyebabkan kebutaan
komplikasi Gonore § Artritis § Pada kulit, disebut dengan Disseminated gonorrhea infection (DGI). § Dll manifestasi sesuai dengan lokasi infeksi, misal di jantung, selaput otak
Pencegahan Gonore § Profilaksis pada mata bayi baru lahir § Hubungan seksual yang aman §
Pengobatan Gonore § Cefixime 400 mg orally in single dose § Ceftriaxone 125 mg IM a single dose § Ciprofloxacin 500 mg orally a single dose § Ofloxacin 400 mg orally in a single dose § Perhatian: adanya resistensi terhadap Penicillin dan Tetracycline
Prognosis Gonore Bila pengobatan segera diberikan maka dapat mencegah cicatrix, infertilitas, endocarditis, meningitis, artritis
PART VI § HIV/AIDS
HIV/AIDS § Pada tahun 1981 teridentifikasi agent HIV (Retrovirus) § AIDS merupakan Late Clinical stage of HIV infections § Merupakan suatu immune system dysfunction, meningkatkan infeksi oportunistik dan meningkatkan angka kejadian kanker § Antibodi dapat dijumpai setelah 1 -3 bulan terinfeksi
Lanjutan HIV/AIDS § Pada tahun 2009 (UNAIDS) § 65 juta ODHA § 2 juta meninggal karena AIDS § >7. 400 orang/hari terinfeksi. HIV § Pada tahun 2008 (Dep. Kes RI) § 16. 110 (estimasi 217. 000 orang di Indonesia mengidap HIV, 46% adalah pecandu narkoba suntik/Penasun dan 14% adalah laki-laki pelanggan PS bisa perempuan/laki-laki)
Lanjutan HIV/AIDS § Bila tidak diterapi maka CFR di negara berkembang menjadi 80 -90% setelah 3 -5 tahun diagnosis ditegakkan § Reservoir : human § Masa penularan : tidak diketahui § Masa inkubasi : 1 -5 tahun pasca HIV inf
Perjalanan HIV/AIDS § § Fase I : Disebut Window period Tubuh terinfeksi HIV Keluhan dan gejala belum terlihat jelas (Free of clinical signs) § Dapat menular kepada orang lain
Fase II § Berlangsung sampai 2 -10 tahun setelah terinfeksi § Hasil tes darah sudah positif § Gejala belum tampak § Sudah dapat menularkan pada orang lain
Fase III (fase AIDS) § § § § Mulai muncul gejala-gejala seperti: Keringat dingin berlebihan pada malam hari Diare terus menerus Pembengkakan kelenjar getah bening Flu tidak sembuh –sembuh Nafsu makan kurang Berat badan terus menurun, yaitu 10% dari berat badan awal dalam waktu 1 bulan
Fase IV (fase AIDS) § Kekebalan tubuh berkurang timbul penyakit tertentu yang disebut dengan infeksi oportunistik seperti: § § Kanker kulit yang disebut dengan Sarkoma kaposi Infeksi paru-paru (TBC) Infeksi usus shg diare terus menerus Infeksi otak yang menyebabkan kekacauan mental, sakit kepala dan sariawan § Penurunan BB > 10%
Lanjutan HIV/AIDS § Transmisi : kontak seksual, jarum suntik, transfusi, transplantasi, ASI, transplasenter, persalinan § Faktor risiko : tidak diket secara pasti, ulserasi (STD), tidak sirkumsisi, penderita TBC § Pencegahan : full political and community commitment § Terapi : anti retrovirus Zidovudine (ZDV) Azidothymidine (AZT)
Pencegahan § § § HIV/ AIDS Full political and community commitment Hindari seks bebas Sterilisasi alat-alat yang digunakan untuk perawatan dan pengobatan penderita
Terapi HIV/ AIDS § Anti retrovirus § Zidovudine (ZDV) § Azidothymidine (AZT) § Obat untuk infeksi oportunistik § Obat untuk supotif § Makanan dan minuman bergizi tinggi
PART VII § HERPES SIMPLEKS
Herpes simpleks § Sinonim: Anogenital herpesviral infections, Herpesvirus hominis § Terdapat 2 tipe, yaitu: § Herpes simplex virus (HSV) tipe 1 dan 2 § Reservoir: human § Masa inkubasi: 2 -12 hari
HSV 1 § Pada umumnya penderita adalah anak-anak dengan gejala ringan § Suhu tubuh meningkat § Penderita merasa lelah sampai beberapa minggu § Terdapat ginggivostomatitis § Oropharynx infections § Keratoconjungtivitis § Chronics eczema § Gangguan CNS (meningoencephalitis) § Merupakan reaktifasi dari Herpes labialis § MOT: saliva, infeksi pada tangan
HSV 2 § Pada umumnya terjadi pada orang dewasa muda § Gejala berupa genital herpes (akibat hubungan seksual) § Dapat asimptomatis § Pada penderita anak-anak, manifestasi dapat sampai lever, encephalitis, kulit, mata, mulut § Prevalensi dapat meningkat sampai 60% pada Gakin dan mutiple sexual partners § Terjadi pad: sexual contact, oral genital, oral anal, anal genital, jalan persalinan
Lanjutan HSV § Kasus pada bayi tergantung pada trimester berapa Bumil tersebut terinfeksi dan kasus tersebut merupakan kasus primer atau sekonder § Pada Bumil dengan kasus primer dapat terjadi peningkatan kasus bayi dari 3 menjadi 30 %
Pencegahan dan Pengobatan HSV § Pencegahan: § Bila perlu sectio caesaria § Isolasi kontak § Pengobatan: § Trifluridine § Adenine arabinoside
PART VIII § Gastroenteritis (FE)
Gastroenteritis § Suatu keadaan yang ditandai dengan iritasi dan inflamasi pada saluran cerna § Penyebab GE: § Bakteri: § Vibrio cholerae § Escherichia coli, § Salmonella, § Campilobacter, § Shigella dll
Penyebab GE § Virus: § Adeno, § Rota, § Calici, § Astro, § Noro dll
Penyebab GE § Parasit dan Protozoa: § Giardia, § Cryptosporidium § Penyebab lain: § Obat-obatan (Aspirin, Nonsteroid Anti Inflammatory Medicines, Antibiotik, caffeine, steroids, laxatives dll) § Intoleransi (susu, keju dll) § Malabsorbsi terahadap karbohidrat, lemak, protein. § Logam (Merkuri, Arsenik dll) § Chemical toxins § Psikologis, adanya rasa takut, cemas.
Gastroenteritis acute viral § Sinonim : Sporadic viral GE, Severe viral GE of Infant and Children § Etiologi : Rotavirus § Reservoir : mungkin human § Manifestasi klinis : muntah, panas, berak encer § Komplikasi : dehidrasi, kematian
GE Acute viral § Tanda-tanda dehidrasi: § § § § ubun-ubun cekung, mata cekung, mulut kering, turgor menurun, berat badan turun, nadi lemah dan cepat, tekanan darah turun, air kencing sedikit, penurunan keringat, sangat lemah, letargi, bingung, sakit kepala, akral dingin, kesadaran menurun
Kelompok risiko tinggi terjadinya dehidrasi: § bayi, anak-anak, § lansia, § orang dg gangguan sistem kekebalan tubuh
GE acute viral § 30% penderita RI dengan diare pada bayi dan balita disebabkan oleh Rotavirus § CFR di Negara berkembang 600. 000 -870. 000/tahun § MOT : fecal-oral, saluran napas § Masa inkubasi : 24 -72 jam § Masa penularan : selama fase akut (pada umumnya Rotavirus jarang ditemukan setelah 8 hari terjadinya infeksi) § Pengobatan : Spesifik tidak ada Rehidrasi
PART X § MUMPS
Mumps § Sinonim § § : Infections parotitis, Parotitis epidemica, Gondongen Etiologi : Paramyxovirus (RNA virus), Sifat-sifat virus : mudah rusak oleh panas, formalin 0, 2 %, bahan kimia lainnya dan sinar ultraviolet Reservoir : human Distribusi frekuensi : § § 85% manusia dapat terinfeksi 1/3 kasus inapparent infections, Penderita Bawah 2 tahun pada umumnya subclinical infections Reinfections dapat terjadi walaupun angka kejadiannya kurang dari 5%
Lanjutan Mumps § Manifestasi klinis : § Masa inkubasi antara 14 -18 hari, viraemia terjadi antara hari ke 12 -25 § Penyakit bersifat akut, § Suhu tubuh naik, nyeri kepala, mialgia, malaise § 1 atau 2 Kelenjar ludah (Parotis, Sublingual, Submaxillaris) bengkak, nyeri § 50% dengan Gangguan saluran napas (terutama pada Balita)
Komplikasi Mumps § Orchitis ( pada umumnya unilateral, 20 -30% pada laki-laki postpubertas) § Mastitis (30% terjadi pada wanita yang berumur diatas 15 tahun) § Tuli ( 5/100. 000 kasus) § Meningoensefalitis (1 -2/10. 000 kasus) § Gejala sisa: paralisis, kejang, hidrosefalus (jarang) § Keguguran (bila infeksi terjadi pada trimester I kehamilan)
Lanjutan Mumps § Cara penularan: § Airborne § Direct contact dengan saliva § Virus dapat diisolasi dari saliva pada 1 minggu sebelum termanifes, sampai 9 hari
Pencegahan : § Imunisasi § Monovalent atau § MMR: Measles, Mumps, Rubella (MMR I diberikan pada saat anak berumur 1 tahun dan booster pada saat 4 -6 tahun), atau § MMRV: Measles, Mumps, Rubella, Varicella (MMRV diberikan pada anak umur 1 -12 tahun)
Kontraindikasi dilakukannya imunisasi: § Alergi (terhadap salah satu komponen vaksin § Sasaran imunisasi sedang mendapatkan immunosuppressant § Sasaran dalam keadaan sakit tidak ringan § Sasaran sedang mendapatkan produk darah
Pengendalian Mumps § Isolasi terhadap kasus dan kontak § Disinfeksi terhadap peralatan yang digunakan penderita (handuk, sendok garpu dll) § Investigasi sumber infeksi
PART XII § Chikungunya fever/ Chik fever
Chikungunya fever/ Chik fever § Identifikasi: § Self limiting diseases, pada banyak kasus, keluhan menghilang dalam waktu 5 -7 hari tanpa pengobatan § Trias klinik meliputi: § Panas tinggi (>40ºC) dan dapat turun dalam waktu 1 -2 hari yang disebut sebagai Saddle back fever § Arthralgia § Beberapa pada penderita ditandai dengan rash yang makulopapular, yang timbul 1 -10 hari, tidak gatal, diikuti dengan desquamasi
Keluhan dan gejala Chikungunya § Arthitis yang dimulai dari pergelangan tangan dan kaki, lutut, sendi-sendi kecil dari ekstrimitas § Rongga mulut lebih merah § Pembesaran kelenjar lymphe daerah servikal § Parestesis § Perdarahan § Leukopeni § Masa penyembuhan nya lama
Keluhan dan gejala Chikungunya § § § Nyeri kepala Menggigil Mual, muntah
Lanjutan Chikungunya § Etiologi § Transmisi : Alphavirus : Aedes aegypti, Aedes albopictus § Inkubasi : 3 -8 hari § Pengobatan : spesifik tidak ada § Pencegahan : § Pengendalian nyamuk § Isolasi penderita (agar tidak digigit nyamuk) § Imunisasi belum ada
Flu burung § § § 2003 KLB pada unggas 2005 1 orang meninggal di Tangerang 19 September 2005 Menkes menetapkan status KLB Nasional Flu Burung. § 2007 133 kasus (91 diantaranya meninggal) yang menyebar di 12 provinsi dan 44 kabupaten
Identifikasi Flu burung § Etiologi Flu burung: RNA virus, AH 5 N 1 § Transmisi sebagian besar melalui saluran napas, juga bisa melalui konjungtiva § Masa inkubasi: 2 -8 hari namun ada yang lebih lama (17 hari) §
Keluhan dan gejala Flu burung § § § § Demam tinggi (>38ºC) Diare Mual, muntah Nyeri perut Nyeri dada Perdarahan dari hidung dan gusi Respiratory distress
Keluhan dan gejala Flu burung § § Berdahak, kadang-kadang berdarah Leukopenia Thrombocytopenia Multiorgan dysfunction gagal ginjal dan gagal jantung
Pencegahan § Hindari penjualan unggas hidup secara langsung kepada konsumen § Hindari kontak langsung dengan unggas § Hindari konsumsi daging dan telur yang diperkirakan mengandung virus § Gunakan Alat Pelindung Diri seperti sarung tangan, masker, kaca mata, apron, rubber boots
Pencegahan Flu burung § Cuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir § Masak daging dan telur dengan suhu diatas 70ºC § Imunisasi
Pengobatan Flu burung § Oseltamivir (Tamiflu) § Zanamavir
Flu babi § § § Flu A H 1 N 1 Ditemukan kasus perdana April 2009 WHO mencatat lbh dari 700 orang meninggal § Penyakit saluran napas yang disebabkan oleh virus influenza tipe A § Masa inkubasi: 2 - 7 hari
Gejalanya mirip flu biasa (Influenza Like Illness/ ILI) § § § § Demam (> 38º C) Menggigil Batuk Nyeri tenggorokan Nyeri otot dan tulang Sakit kepala Lemas, letih Depresi
Lanjutan gejala flu babi § § § § Anoreksia Mata merah Hidung tersumbat Mual, muntah Diare Sulit napas Komplikasi: adanya infeksi bakteri
Pemeriksaan penunjang § Reserve Transcriptase Polymerase Chain Reaction (RT PCR) tes yang cepat, dengan sensitifitas dan spesifisitas yang tinggi namun mahal § Rapid test antigen tes yang cepat, mudah, sensitifitas sedang, spesifisitas tinggi,
Pencegahan § Peningkatan perilaku higiene, sanitasi: cuci tangan dengan sabun pada air mengalir sesering mungkin (CTPS) § Menutup hidung dan mulut ketika batuk dan bersin dengan saputangan atau tisu § Gunakan masker § Minum obat penurun panas § Tidak kekantor, sekolah, tempat keramaian, istirahat selama 5 hari § Belum ditemukan vaksin untuk A H 1 N 1
Pengobatan Flu burung § Oseltamivir (Tamiflu) § Zanamavir §
7 langkah strategi Nasional § Strategi pengendalian wabah pada hewan/ unggas dan pencegahan infeksi baru pada hewan/ unggas § Strategi perlindungan kelompok berisiko tinggi dengan biosecurity § Strategi pemantauan § Strategi komunikasi, informasi dan edukasi
Lanjutan 7 langkah strategi Nasional § Strategi manajemen kasus dan pengendalian infeksi di sarana kesehatan § Peningkatan studi kesehatan § Penetapan status flu sebagai KLB Nasional
Acute flaccid paralysis/ AFP § § Poliomyelitis acuta Guillan- Barré syndrome (GBS) China paralytic syndrome (CPS) etc
Poliomyelitis acuta/ Polioviral fever/ Infantile paralysis § Akut § Infeksi virus terjadi di saluran cerna dan sebagian kecil menyebar ke sistem syaraf § < 1% dari infeksi virus Lumpuh layuh § >90% tidak lumpuh atau menyebabkan panas yang tidak spesifik § 1% menyebabkan aseptic meningitis
Etiologi Poliomyelitis acuta/ Polioviral fever/ Infantile paralysis § Poliovirus (genus Enterovirus) tipe 1, 2, 3 dan semua tipe yang menyebankan paralisis. Paling banyak ditemukan adalah tipe 1, 3 baru 2 § Virus diisolasi dari faeces, CSF, sekret orofaring,
Gejala § § § § Panas Malaise Headache Nausea Vomiting Nyeri otot Kaku kuduk Kelumpuhan Poliomyelitis acuta/ Polioviral fever/ Infantile paralysis
Sifat lumpuh Poliomyelitis acuta/ Polioviral fever/ Infantile paralysis § Pada umumnya asimetris, tergantung pada kerusakan brain stem atau spinal cord § Kelumpuhan tungkai lebih banyak ditemukan daripada lengan § Dapat menyerang otot pernapasan § Berlangsung dalam waktu singkat, yaitu 3 -4 hari § Dimungkinkan lumpuh bisa sembuh selama masa penyembuhan, namun bisa tetap lumpuh setelah 60 hari dan ini mungkin menjadi permanen
Guillain-Barré Syndrome/ GBS § Gejala: § Lumpuh simetri dan berlangsung selama 10 hari § Tidak ada keluhan panas, sakit kepala, mual, muntah, pleocytosis § Dijumpai adanya high protein, low cell counts dalam CSF § Gangguan syaraf sensoris banyak dijumpai pada GBS
China paralytic syndrome/ CPS § China paralytic syndrome (Acute motor axonal neuropathy) § Gejala: § Tidak dijumpai panas badan, pleocytosis § Lumpuh dapat berlangsung sampai beberapa bulan
AFP yang lain: § § § Transverse myelitis Traumatic neuritis Infectious and toxic neuropathies Tick paralysis Myastenia gravis Porphyria Botulism Insecticide poisoning Polymyositis Trichinosis Periodic paralysis
Campak § Sinonim § Rubeola § Hard measles § Red measles § Morbilli
Identifikasi Campak § § Akut Sangat menular Panas 3 C 1 K § Conjungtivitis § Coryza § Cough § Koplik spot
Lanjutan campak § § § Rash Pada hari ke 3 sampai 7, Mulai dari muka, menyebar seluruh tubuh, § Kadang diakhiri desquamasi, § Pada bayi dan dewasa lebih parah daripada anak-anak
Komplikasi campak § Terjadinya superinfeksi dari bakteri atau virus: § OMP § Pneumonia § Laryngotracheobronchitis (Croup) § Diare § Encephalitis
CFR pada campak § § § Pada Balita di USA 2 -3/ 1. 000 Di Negara berkembang 10 -30% CFR akan bertambah pada anak dengan Kwashiorkor dan defisiensi vitamin A § 90% manusia terinfeksi virus sebelum usia 20 tahun
Lanjutan Campak: § Etiologi : Measles virus § Pada daerah tropis, campak terjadi pada awal musim kemarau § Reservoir : human § MOT : airborne dengan droplet spread dan direct contact dengan sekresi § Inkubasi : 10 hari § Penularan : 1 hari sebelum masa prodromal atau 4 hari sebelum rash keluar sampai 2 -4 hari pasca rash keluar
- Slides: 147