EPIDEMIOLOGI LATAR BELAKANG DAN PERKEMBANGAN HIVAIDS Oleh dr
EPIDEMIOLOGI, LATAR BELAKANG DAN PERKEMBANGAN HIV/AIDS Oleh : dr. Yuniar Lestari, MKes KP Elektif 2013 - YL
Pengertian dasar HIV/AIDS HIV (Human Immunodeficiency Virus) INFEKSI Infeksi awal < 5 - 10 tahun > Asimptomatik/HIV carrier MENULAR (sumber penularan) KP Elektif 2013 - YL AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) MATI
KP Elektif 2013 - YL
KELOMPOK RISIKO TINGGI l Pria homoseksual l Pecandu obat bius iv. l Penerima transfusi darah/komponen darah l Wanita & pria tuna susila l Pria & wanita dengan banyak mitra seksual KP Elektif 2013 - YL
5 KP Elektif 2013 - YL
AIDS • Diperkirakan berasal dari Afrika tengah (1950 an) • Pertama kasus diungkap tahun 1981 di Los Angeles • Menyebar ke Karibia, Amerika Serikat, Eropa, dst. • Pandemi pertama setelah influenza pada paruh kedua abad ke 20 • Disebabkan retrovirus, human lymphotropic virus type III, dikenal sebagai human immunodeficiency virus (HIV). KP Elektif 2013 - YL
Penyebaran HIV menjadi perhatian khusus di negara-negara dengan populasi besar dan miskin. Afrika Sub-Sahara • Merupakan 10% populasi dunia • 60% (25, 8 juta) terkena AIDS India • 10 juta orang hidup dengan AIDS • Rentan penyebaran l • Penyediaan pengobatan antiretroviral gratis. KP Elektif 2013 - YL
�Sedangkan catatan UNAIDS memperkirakan jumlah ODHA telah mencapai 40 juta jiwa di seluruh dunia dan 70% nya berada di Afrika. �Dan pada tahun 2002 sudah 3, 1 juta orang meninggal karena AIDS. KP Elektif 2013 - YL
� HIV masuk ke Indonesia didapati pada seorang turis asal Belanda, Edward Hop, 44, yang meninggal di Bali. � Kasus berikutnya mengenai petugas kesehatan yang menginjeksi ARV pada penderita HIV/AIDS (2003) � Hingga akhir 1987 ada 6 orang yang teridentifikasi HIV+ dan dua diantaranya adalah penderita AIDS. � Dan sampai akhir 2001 di Indonesia, dari 671 pengidap AIDS, 280 diantaranya meninggal dunia. KP Elektif 2013 - YL
ORANG KP Elektif 2013 - YL
Epidemi infeksi HIV Ada dua pola epidemi: � 1. Epidemi infeksi HIV pada orang sehat. 2. Epidemi AIDS dari infeksi HIV. ( kurang lebih 6% / tahun ) KP Elektif 2013 - YL
�Di Indonesia, sejak tahun 1999 telah terjadi peningkatan jumlah ODHA pada kelompok orang berperilaku risiko tinggi tertular HIV yaitu : para penjaja seks komersial dan penyalahguna NAPZA suntikan (DKI Jakarta, Riau, Bali, Jawa Barat dan Jawa Timur) KP Elektif 2013 - YL
Perkembangan Prevalensi HIV (STBP 2007 & 2011) Catatan: Angka 2007 dan 2011 dibandingkan dari kota yang sama KP Elektif 2013 - YL
Kasus AIDS menurut Kelompok Umur, 2009 Umur (th) % <1 0, 02 1 -4 1, 14 5 -14 0, 58 15 -19 3, 05 20 -29 49, 07 30 -39 30, 14 40 -49 8, 82 50 -59 2, 49 > 60 0, 51 KP Elektif 2013 - YL
Hasil Temuan STBP 2011 Masih tingginya prevalensi HIV pada kelompok risiko tinggi tertular HIV. �Prevalensi HIV tertinggi pada penasun �Diikuti oleh Waria, �Wanita Pekerja Seks Langsung (WPSL), � Lelaki Seks Lelaki (LSL), �Napi, � Wanita pekerja seks tidak langsung (WPSTL), �Pria berisiko tinggi (risti). KP Elektif 2013 - YL
TEMPAT KP Elektif 2013 - YL
�Beberapa provinsi seperti DKI Jakarta, Bali, Jawa Barat dan Jawa Timur tergolong sebagai daerah dengan tingkat epidemi terkonsentrasi (concentrated level of epidemic) yang tinggi. �Tanah Papua sudah memasuki tingkat epidemi meluas (generalized epidemic). KP Elektif 2013 - YL
SEPULUH PROVINSI DENGAN JUMLAH KUMULATIF KASUS AIDS TERBANYAK TAHUN 1987 -2011 KP Elektif 2013 - YL
Peta Epidemi HIV di Indonesia Estimasi jumlah ODHA 2009: 186. 257 orang Indonesia umumnya: Epidemi terkonsentrasi. Tanah Papua: Generalized epidemic. Prevalensi HIV di Indonesia 0, 2%, sementara Tanah Papua 2, 4%. Estimasi Prev. HIV pada Pend Dewasa, 2009 Estimasi Jumlah ODHA 2009 Sumber data: Estimasi Populasi Dewasa Rawan Terinfeksi HIV 2009, Kemkes RI Pemetaan dilakukan oleh KPAN, 2010 Catatan: Pemetaan dilakukan untuk 33 provinsi dan 440 kabupaten/kota KP Elektif 2013 - YL
WAKTU KP Elektif 2013 - YL
KP Elektif 2013 - YL
Anti Retro Viral �Dari Laporan Situasi Perkembangan HIV & AIDS di Indonesia sampai dengan September 2011 tercatat jumlah ODHA yang mendapatkan terapi ARV sebanyak 22. 843 dari 33 provinsi dan 300 kab/kota, �dengan rasio laki-laki dan perempuan 3 : 1, �persentase tertinggi pada kelompok usia 2029 tahun. KP Elektif 2013 - YL
Surveilans Terpadu- Biologis Perilaku ( STBP ) , 2007 KP Elektif 2013 - YL
WPSL - WPSTL �Berdasarkan pada propinsinya, antara 6%- 16% WPS Langsung dan 2%-9% WPS Tidak Langsung telah terinfeksi HIV. �Sebagian besar WPS terinfeksi pada saat enam bulan pertama menjajakan seks. �Prevalensi infeksi menular seksual (IMS) sangat tinggi KP Elektif 2013 - YL
�Pemakaian kondom secara konsisten pada seks komersial tahun 2007 sangat rendah dan tidak memperlihatkan adanya peningkatan selama periode 2002 -2007. �Terlalu sedikit WPS yang mengetahui bahwa kondom dapat melindunginya dari penularan HIV �Frekuensi kerusakan tinggi. KP Elektif 2013 - YL kondom dilaporkan sangat
Pria Berisiko � HIV telah terdeteksi pada pria berisiko tinggi di luar wilayah Papua. � Hanya sedikit dari mereka yang menggunakan layanan kesehatan untuk pengobatan IMS. � Supir truk dan anak buah kapal adalah kelompok paling berisiko tertular HIV dan IMS dari hubungan seks dengan WPS. � Mereka yang berasal dari Papua lebih banyak kontak dengan WPS dibandingkan yang dari propinsi lain. KP Elektif 2013 - YL
�Penggunaan kondom konsisten pada pria berisiko sangat rendah, baik dengan WPS maupun pasangan seks kasual �Sebagian besar tidak tahu bahwa kondom dapat mengurangi penularan HIV. �Masih sedikit kelompok pria berisiko yang dites HIV. �Hanya sedikit kelompok pria berisiko yang menggunakan napza suntik. KP Elektif 2013 - YL
Penasun �Penasun di empat kota telah terinfeksi HIV 43%-56%. sbesar �Program layanan jarum suntik steril (LJSS) telah mencapai cakupan yang tinggi di beberapa kota Meskipun demikian, jumlah jarum yang didistribusikan belum mencukupi. �Penasun yang terjangkau oleh program terapi rumatan metadon (PTRM) saat ini cukup besar, tetapi banyak yang terjangkau oleh program tersebut juga tetap menyuntik. KP Elektif 2013 - YL
� Prevalensi IMS pada Penasun rendah dibandingkan dengan pria berisiko tinggi lain di Indonesia. � Pengetahuan tentang status HIV tampaknya tidak mempengaruhi perilaku Penasun. � Penasun melakukan seks dengan banyak pasangan termasuk pasangan tetap, pasangan tidak tetap dan WPS. � Hubungan seks tanpa kondom adalah hal yang biasa pada Penasun. KP Elektif 2013 - YL
LSL � Angka IMS sangat tinggi pada LSL di Jakarta, Bandung dan Surabaya, terutama pada yang aktif dalam seks komersial. � LSL cenderung memiliki banyak pasangan seks, baik laki-laki maupun perempuan, dan banyak di antara mereka juga membeli dan menjual seks. � Pemakaian kondom konsisten tetap rendah. � Tingkat pengetahuan tentang cara pencegahan penularan HIV dan IMS lain secara seksual keseluruhannya rendah. KP Elektif 2013 - YL
�Cukup banyak LSL yang menggunakan layanan pengobatan IMS dan layanan konseling dan tes HIV. �Hanya sebagian kecil LSL yang pakai napza, yang menggunakan Napza suntik. KP Elektif 2013 - YL
Waria � Angka prevalensi HIV dan infeksi menular seksual (IMS) pada Waria sangat tinggi � Sub epidemi HIV pada Waria kelihatannya semakin luas. � Mayoritas Waria menjual seks kepada pelanggan Pria. � Pemakaian kondom konsisten selama seks anal tidak memadai. � Pengetahuan mengenai HIV/IMS dangkal. � Konsumsi alkohol pada Waria cukup tinggi, Tetapi konsumsi napza berada pada tingkat sedang hingga KP Elektif 2013 - YL
Kondisi September 2013 Data terbaru dari Kemenkes jumlah penderita AIDS sampai bulan September 2013, bahwa persentase infeksi HIV/AIDS di laporkan : �kelompok umur 25 -49 tahun (73%) �kelompok umur 20 -24 tahun (15, 1%), �kelompok umur 15 -19 tahun (3, 4%). �Rasio HIV antara laki-laki dan perempuan adalah 1: 1 KP Elektif 2013 - YL
Persentase faktor risiko HIV tertinggi adalah hubungan seks berisiko pada �heteroseksual (49, 8%), �penggunaan jarum suntik tidak steril pada penasun (10, 4%), � LSL (Lelaki Seks Lelaki) (9, 7%). �Secara kumulatif Persentase AIDS tertinggi pada kelompok umur 20 -29 tahun (34, 5%) kelompok umur 30 -39 tahun (28, 7%), diikuti dengan kelompok umur 40 -49 tahun (10, 6%) KP Elektif 2013 - YL
Program Penanggulangan �Program penanggulangan AIDS di Indonesia mempunyai 4 pilar, �yang semuanya menuju pada paradigma Zero new infection, Zero AIDS-related death Zero Discrimination KP Elektif 2013 - YL
Empat pilar penanggulangan HIV-AIDS : 1. Pencegahan (prevention); pencegahan penularan HIV melalui transmisi seksual dan alat suntik § pencegahan di lembaga pemasyarakatan dan rutan § pencegahan HIV dari ibu ke bayi (Prevention Mother to Child Transmission, PMTCT), § pencegahan di kalangan pelanggan penjaja seks, dan lain-lain. § KP Elektif 2013 - YL
2. Perawatan, dukungan dan pengobatan (PDP); meliputi penguatan dan pengembangan layanan kesehatan, pencegahan dan pengobatan infeksi oportunistik, pengobatan antiretroviral dan dukungan serta pendidikan dan pelatihan bagi ODHA. KP Elektif 2013 - YL
3. Mitigasi dampak berupa dukungan psikososio-ekonomi. 4. Penciptaan lingkungan yang kondusif (creating enabling environment) yang meliputi program peningkatan lingkungan yang kondusif KP Elektif 2013 - YL
Tindakan memerangi HIV �WHO, pada 1988 menetapkan 1 Desember sebagai World AIDS Day (Hari AIDS Sedunia) �Pada April 1991, dicetuskan RED RIBBON (PITA MERAH) sebagai simbol internasional atas AIDS Awareness. �Pita Merah dipakai pertama kali secara besar -besaran pada tahun 1992, saat konser musik mengenang Freddy Mercury, personil Queen, yang meninggal juga akibat menderita AIDS. KP Elektif 2013 - YL
�PBB mendirikan badan khusus yang menangani masalah HIV/AIDS di seluruh dunia yang bernama UNAIDS. �Setiap pertengahan bulan Mei, masyarakat internasional memiliki kegiatan yang disebut International AIDS Candle Light Memorial (Malam Renungan AIDS). �Kegiatan ini sebagai media untuk menyampaikan pengetahuan tentang HIV / AIDS, KP Elektif 2013 - YL
Strategi Pencegahan Disesuaikan dengan masalah kesehatan yang ada Sasaran dapat pada individu atau organisasi masyarakat Melalui usaha tradisional atau pelayanan kesehatan yang ada KP Elektif 2013 - YL
TERIMA KASIH KP Elektif 2013 - YL
- Slides: 42