EMULSI OLEH TITIN MUCHTAR Z A S Farm

  • Slides: 19
Download presentation
EMULSI OLEH : TITIN MUCHTAR Z. A, S. Farm. , Apt

EMULSI OLEH : TITIN MUCHTAR Z. A, S. Farm. , Apt

Pengertian Emulsi adalah sistem dua fase yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan yang

Pengertian Emulsi adalah sistem dua fase yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan yang lain, dalam bentuk tetesan kecil. Stabilitas emulsi dapat dipertahankan dengan penambahan zat yang ketiga yang disebut dengan emulgator (emulsifying agent) Emulsi berasal dari kata emulgeo yang artinya menyerupai milk, warna emulsi adalah putih.

Komponen-Komponen Emulsi 1. Komponen dasar Adalah bahan pembentuk emulsi yang harus terdapat didalam emulsi.

Komponen-Komponen Emulsi 1. Komponen dasar Adalah bahan pembentuk emulsi yang harus terdapat didalam emulsi. Terdiri atas : Fase dispers / fase internal / fase diskontinue Yaitu zat cair yang terbagi- bagi menjadi butiran kecil ke dalam zat cair lain. Fase kontinue / fase external / fase luar Yaitu zat cair dalam emulsi yang berfungsi sebagai bahan dasar (pendukung) dari emulsi tersebut. Emulgator : untuk menstabilkan emulsi 2. Komponen tambahan Bahan tambahan yang sering ditambahkan pada emulsi untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Misalnya corrigen saporis, odoris, colouris, preservative (pengawet), anti oksidan.

Tipe Emulsi 1. Emulsi tipe O/W ( oil in water) atau M/A ( minyak

Tipe Emulsi 1. Emulsi tipe O/W ( oil in water) atau M/A ( minyak dalam air). Adalah emulsi yang terdiri dari butiran minyak yang tersebar kedalam air. Minyak sebagai fase internal dan air sebagai fase external. 2. Emulsi tipe W/O ( water in oil ) atau A/M ( air dalam minyak) Adalah emulsi yang terdiri dari butiran air yang tersebar kedalam minyak. Air sebagai fase internal dan minyak sebagai fase external.

TUJUAN P EMAKAIAN EMULSI Dipergunakan sebagai obat dalam / per oral. Umumnya emulsi tipe

TUJUAN P EMAKAIAN EMULSI Dipergunakan sebagai obat dalam / per oral. Umumnya emulsi tipe o/w Dipergunakan sebagai obat luar. Bisa tipe o/w maupun w/o tergantung banyak faktor misalnya sifat zatnya atau jenis efek terapi yang dikehendaki.

TEORI TERJADINYA EMULSI 1. Teori Tegangan Permukaan (Surface Tension) Molekul memiliki daya tarik menarik

TEORI TERJADINYA EMULSI 1. Teori Tegangan Permukaan (Surface Tension) Molekul memiliki daya tarik menarik antara molekul yang sejenis yang disebut daya kohesi. Selain itu molekul juga memiliki daya tarik menarik antara molekul yang tidak sejenis yang disebut daya adhesi. Daya kohesi suatu zat selalu sama, sehngga pada permukaan suatu zat cair akan terjadi perbedaan tegangan karena tidak adanya keseimbangan daya kohesi. Tegangan yang terjadi pada permukaan tersebut dinamakan tegangan permukaan (surface tension). 2. Teori Orientasi Bentuk Baji (Oriented Wedge) Setiap molekul emulgator dibagi menjadi dua kelompok yakni : Kelompok hidrofilik, yaitu bagian dari emulgator yang suka pada air. Kelompok lipofilik , yaitu bagian yang suka pada minyak. Masing-masing kelompok akan bergabung dengan zat cair yang disenanginya, kelompok hidrofil kedalam air dan kelompok lipofil kedalam minyak. Dengan demikian emulgator seolah-olah menjadi tali pengikat antara air dan minyak. Antara kedua kelompok tersebut akan membuat suatu keseimbangan.

 Setiap jenis emulgator memiliki harga keseimbangan yang besarnya tidak sama. Harga keseimbangan itu

Setiap jenis emulgator memiliki harga keseimbangan yang besarnya tidak sama. Harga keseimbangan itu dikenal dengan istilah H. L. B. (Hydrophyl Lipophyl Balance) yaitu angka yang menunjukkan perbandingan antara kelompok lipofil dengan kelompok hidrofil. Semakin besar harga HLB berarti semakin banyak kelompok yang suka pada air, itu artinya emulgator tersebut lebih mudah larut dalam air dan demikian sebaliknya.

3. Teori Interparsial Film Teori ini mengatakan bahwa emulgator akan diserap pada batas antara

3. Teori Interparsial Film Teori ini mengatakan bahwa emulgator akan diserap pada batas antara air dan minyak, sehingga terbentuk lapisan film yang akan membungkus partikel fase disper. Dengan terbungkusnya partikel tersebut maka usaha antara partikel yang sejenis untuk bergabung menjadi terhalang. Dengan kata lain fase disper menjadi stabil. 4. Teori electric double layer ( lapisan listrik rangkap) Jika minyak terdispersi ke dalam air, satu lapis air yang langsung berhubungan dengan permukaan minyak akan bermuatan sejenis, sedangkan lapisan berikutnya akan mempunyai muatan yang berlawanan dengan lapisan didepannya. Dengan demikian seolah-olah tiap partikel minyak dilindungi oleh 2 benteng lapisan listrik yang saling berlawanan. Benteng tersebut akan menolak setiap usaha dari partikel minyak yang akan mengadakan penggabungan menjadi satu molekul yang besar, karena susunan listrik yang menyelubungi setiap partikel minyak mempunyai susunan yang sama. Dengan demikian antara sesama partikel akan tolak-menolak , dan stabilitas emulsi akan bertambah.

Untuk menentukan komposisi campuran emulgator sesuai dengan nilai HLB yang dikehendaki , dapat dilakukan

Untuk menentukan komposisi campuran emulgator sesuai dengan nilai HLB yang dikehendaki , dapat dilakukan dengan contoh perhitungan seperti tersebut dibawah ini.

Contoh : Pada pembuatan 100 ml emulsi tipe o/w diperlukan emulgator dengan harga HLB

Contoh : Pada pembuatan 100 ml emulsi tipe o/w diperlukan emulgator dengan harga HLB 12. Sebagai emulgator dipakai campuran Span 20 (HLB 8, 6) dan tween 20 (HLB 16, 7) sebanyak 5 gram. Berapa gram masing-masing berat Span 20 dan Tween 20 ?

Bahan Pengemulsi(Emulgator) Emulgator alam 1. E mulgator alam dari t umbuh- tum buhan. a.

Bahan Pengemulsi(Emulgator) Emulgator alam 1. E mulgator alam dari t umbuh- tum buhan. a. Gom Arab B ila tidak dikatakan lai n m aka em ulsi dengan gom arab menggunakan gom arab seban yak ½ dari jumlah minyaknya. Untuk membuat corpus emul si diper lukan air 1, 5 X berat gom, diaduk keras dan cepat sa mpai putih , lalu diencerkan dengan air sisanya. S elai n i tu dapat disebutkan : Lemak-lemak padat : P GA sama banyak dengan lemak padat Cara pembuatan : Lemak padat dil ebur lalu ditambahkan gom, buat corpus emulsi den ga n air panas 1, 5 X berat gom. Dinginkan dan encer kan em ulsi dengan air dingin. Contoh : cera, oleum cacao, parafin solid Minyak atsiri : PGA sam a banyak dengan m inyak atsiri Minyak lemak : PG A ½ kali ber at minyak, kecuali oleum ricini karena memiliki gug us OH yang bersifat hidrofil sehingga untu k mem buat emul si cukup dibutuhkan 1/3 nya saja. Contoh : Oeum amygd alarum Minyak Lemak + mi nyak at sir i + zat padat larut dalam minyak lemak K edua minyak dicam pur dul u, zat padat dilarutkan dalam minyaknya, tambahkan gom ( ½ x myk lemak + aa x myk atsir i + aa x zat padat ) B ahan obat cai r B J t inggi , contohnya chlor oform, bromoform : Ditambah minyak lemak 10 x berat nya, maka BJ campuran mendekati satu. Gom sebanya k ¾ kali bahan obat cair. B alsam-balsam : Gom sam a banyak dengan balsam. Oleum Iecoris Asel i : Menur ut For nas dipakai gom 30 % dari berat minyak.

b. Tragacanth c. Agar-agar Emulgator ini kurang efektif apabila dipakai sendirian. Pada umumnya zat

b. Tragacanth c. Agar-agar Emulgator ini kurang efektif apabila dipakai sendirian. Pada umumnya zat ini ditambahkan untuk menambah viskositas dari emulsi dengan gom arab. d. Chondrus Sangat baik dipakai untuk emulsi minyak ikan karena dapat menutup rasa dari minyak tersebut. e. Emulgator lain Pektin, metil selulosa, karboksimetil selulosa 1 -2 %.

2. Emulgator alam dari hewan a. Kuning telur mengandung lecitin (golongan protein / asam

2. Emulgator alam dari hewan a. Kuning telur mengandung lecitin (golongan protein / asam amino) dan kolesterol yang kesemuanya dapat berfungsi sebagai emulgator. b. Adeps Lanae Zat ini banyak mengandung kholesterol , merupakan emulgator tipe w/o dan banyak dipergunakan untuk pemakaian luar. Penambahan emulgator ini akan menambah kemampuan minyak untuk menyerap air. Dalam keadaan kering dapat menyerap air 2 X beratnya. 3. Emulgator alam dari tanah mineral. a. Magnesium Aluminium Silikat/ Veegum Merupakan senyawa anorganik yang terdiri dari garam - garam magnesium dan aluminium. b. Bentonit Tanah liat yang terdiri dari senyawa aluminium silikat yang dapat mengabsorbsikan sejumlah besar air sehingga membentuk massa sepert gel.

Cara Pembuatan Emulsi 1. Metode gom kering atau metode kontinental. 2. 3. Dalam metode

Cara Pembuatan Emulsi 1. Metode gom kering atau metode kontinental. 2. 3. Dalam metode ini zat pengemulsi (biasanya gom arab) dicampur dengan minyak terlebih dahulu, kemudian ditambahkan air untuk pembentukan corpus emulsi, baru diencerkan dengan sisa air yang tersedia. Metode gom basah atau metode Inggris. Zat pengemulsi ditambahkan ke dalam air (zat pengemulsi umumnya larut) agar membentuk suatu mucilago, kemudian perlahan-lahan minyak dicampurkan untuk mem-bentuk emulsi, setelah itu baru diencerkan dengan sisa air. Metode botol atau metode botol forbes. Digunakan untuk minyak menguap dan zat –zat yang bersifat minyak dan mempunyai viskositas rendah (kurang kental). Serbuk gom dimasukkan ke dalam botol kering, kemudian ditambahkan 2 bagian air, tutup botol kemudian campuran tersebut dikocok dengan kuat. Tambahkan sisa air sedikit demi sedikit sambil dikocok.

Cara Membedakan Tipe Emulsi 1. Dengan pengenceran fase. 2. Setiap emulsi dapat diencerkan dengan

Cara Membedakan Tipe Emulsi 1. Dengan pengenceran fase. 2. Setiap emulsi dapat diencerkan dengan fase externalnya. Dengan prinsip tersebut, emulsi tipe o/w dapat diencerkan dengan air sedangkan emulsi tipe w/o dapat diencerkan dengan minyak. Dengan pengecatan/pemberian warna. Zat warna akan tersebar rata dalam emulsi apabila zat tersebut larut dalam fase external dari emulsi tersebut. Misalnya (dilihat dibawah mikroskop) Emulsi + larutan Sudan III dapat memberi warna merah pada emulsi tipe w/o, karena sudan III larut dalam minyak Emulsi + larutan metilen blue dapat memberi warna biru pada emulsi tipe o/w karena metilen blue larut dalam air. 3. Dengan kertas saring. Bila emulsi diteteskan pada kertas saring , kertas saring menjadi basah maka tipe emulsi o/w, dan bila timbul noda minyak pada kertas berarti emulsi tipe w/o. 4. Dengan konduktivitas listrik Alat yang dipakai adalah kawat dan stop kontak, kawat dengan K ½ watt lampu neon ¼ watt semua dihubung- kan secara seri. Lampu neon akan menyala bila elektroda dicelupkan dalam cairan emulsi tipe o/w, dan akan mati dicelupkan pada emulsi tipe w/o

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

SEKIAN DAN TERIMA KASIH