EMIK ETIK Asal Kata Berasal dari ilmu bahasa
EMIK & ETIK Asal Kata Berasal dari ilmu bahasa: Fonemic (cara ucap pemilik bahasa) Fonetik (konvensi dalam pembahasaan umum)
EMIK & ETIK Pendekatan Emik: 1. mengacu pada temuan yang tampak berbeda untuk budaya yang berbeda 2. mengacu pada pandangan warga masyarakat yang dikaji (native point of view) 3. kebenaran yang bersifat khas-budaya (particular) 4. berguna utk menunjukkan dimensi dan variabilitas kebudayaan Pendekatan Etik: 1. temuan yang tampak konsisten 2. mengacu pada pandangan si pengamat (sudut pandang orang luar yang berjarak) 3. kebenaran atau prinsip yang bersifat universal, komprehensif. 4. Berguna utk untuk menunjukkan teori-teori komunikasi antar budaya
EMIK & ETIK Pendekatan Emik: 5. Kriterianya sangat relative (menunjukkan karakteristik) 6. Kajian teoritiknya: interpretatif atau fenomenologis. 7. Pandangan subjektif (mengimbangi pandangan objektif yang seringkali justru memojokkan pelaku) Pendekatan Etik: 5. Kriterianya bersifat mutlak dan berlaku universal 6. Kajian teoritiknya: umum (ex. Musikologis, antropologis, dst) 7. Pandangan objektif Ilustrasi: Soal Keberadaan Pengemis Bagaimana pengemis melihat dirinya sendiri [emik] & bagaimana dari sudut pandang masyarakat [etik]. Ilustrasi: Soal Keberadaan Goyang Dangdut
Simpulan: Emik dan Etik adalah dua macam sudut pandang dalam etnografi Emik dan Etik merupakan dua pendekatan yang kuat (powerful) dlm memperoleh dua kebenaran yang berbeda sifat (spesifik & universal).
Etnosentris : 1. Resistensi mendasari etnosentrisme 2. kepercayaan pada superioritas inheren kelompok atau budayanya sendiri 3. cenderung memandang rendah yang tidak sekelompok dan dianggap asing. 4. memandang perbedaan budaya itu sebagai keunikan dari masing-masing budaya yang patut kita hargai. 5. mengukur budaya-budaya asing dengan budayanya sendiri. Contoh 1: konflik suku dayak dan madura yang sejak dulu terus terjadi. Kedua suku pedalaman itu masing-masing tidak mau saling menerima dan menghormati kebudayaan satu sama lain.
Stereotip : 1. 2. 3. 4. 5. sikap atau keyakinan yang baku (fixed) tentang orang-orang yang berasal dari budaya lain. Berasal dari fakta kombinasi antara fakta dan fiksi dapat berbahaya dan merusak bila memegang dgnkaku dan menerapkannya secara pukul rata pada semua orang dari latar belakang budaya tertentu. berguna sbg dasar untuk melakukan penelitian, evaluasi dan interaksi dengan orang dari budaya yg diamati. Contoh 2: orang Indonesia cenderung menilai budaya barat sebagai budaya yang ’vulgar’ dan tidak tahu sopan santun.
- Slides: 6