Elektronika Medis Pendahuluan Materi Diskusi Pendahuluan Elektroda Biopotensial
Elektronika Medis Pendahuluan
Materi Diskusi � Pendahuluan � Elektroda Biopotensial � Penguat Biopotensial dengan Penolak DC � Penguat Biopotensial instrumentasi AC-coupled � Penguat Biopotensial AC-coupled Bootsrapped � Seleksi Sinyal Biopotensial � Pengolahan Sinyal terseleksi � Pengkondisi Sinyal � Akuisisi Data � Analisis Spektral � Desain dan Pengujian Instrumentasi Medis � Desain Prototype Perangkat Medis Aman � Kompatibilitas Elektromagnetik � Kompatabilitas Perangkat Medis � Simulasi, Pengujian, dan Kalibrasi
Konsep Dasar Instrumen Kedokteran Biological sytem Transduser Signal Processor Measurem ent Monitorin g Feedback system Surgical Unit diagno sis surge ry Thera py
Peralatan Alat Bantu Diagnosis �Elektrokardiograf (ECG/EKG) �Elektroensefalograf �Elektromiograf �Ultrasonografi (EEG) (EMG) (USG)
Elektrokardiograf (ECG/EKG) Fungsi EKG/ECG • Mengetahui denyut dan irama jantung yang bisa mengindikasikan adanya kelainan jantung • Mendeteksi adanya efek obat -obatan yang dikonsumsi seseorang. menemukan adanya kelainan yang mungkin terjadi dari konsumsi obat-obatan tertentu yang berpengaruh pada kinerja jantung.
Elektrokardiograf (ECG/EKG) lanjutan �PULSE SENSOR �Biasa digunakan pada jari tangan �Lebih mudah and cocok untuk pemula
Elektroensefalograf (EEG) �Merekam aktivitas listrik yang ada di kepala �Mengukur fluktuasi tegangan yang dihasilkan oleh arus ion di dalam neuron otak �Digunakan terutama untuk meneliti epilepsy dan penyakit Alzheimer
Elektromiograf (EMG) �Teknik untuk mengevaluasi dan rekaman aktivitas potensial listrik yang dihasilkan oleh otot rangka �Dilaksanakan jika pemeriksaan mengemukakan ada gangguan pada kekuatan otot
Ultrasonografi (USG) �Menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi yang tidak dapat didengar oleh telinga manusia �Umumnya beroperasi pada frekuensi dari 2 sampai 13 Megahertz �Biasa digunakan untuk memeriksa organ dalam tubuh manusia yang lembek/cair. Contoh: Kendungan ibu hamil, liver, pankreas, ginjal
Surgery dan Alat Bantu Theraphy �Electrosurgical unit (alat bedah listrik) Ø Tegangan: 1. 000 – 10. 000 volt Ø Frekuensi: 300 k. Hz – 6 MHz �Defibrilator Ø Tegangan: 1. 000 – 6. 000 volt Ø Energi Listrik: 50 – 400 joule Ø Arus: 1 – 20 A
Membran Sel (Potensial Istirahat Sel) � Terdapat ion sodium (Na+) dan ion potasium (K+) � Pada potensial istirahat sel (tidak adanya proses konduksi impuls listrik), konsentrasi ion sodium (Na+) lebih banyak di luar sel dari pada dalam sel sehingga di dalam sel akan lebih negatif dibanding luar sel. � Keadaan POLARISASI � Jika diukur dengan galvanometer akan mencapai -90 m. Volt
Potensial Sel Aktif � Bila sel istirahat diberi rangsangan maka akan berubah dari keadaan sel ISTIRAHAT menuju ke keadaan AKTIF � Ion sodium (Na+) masuk kedalam membran sel � Dalam keadaan aktif, potensial membran sel mengalami perubahan dari negatif di sisi dalam berubah menjadi positif di sisi dalam � Keadaan DEPOLARISASI � Jika diukur dengan galvanometer akan memcapai +40 m. Volt � Proses masuknya Ion sodium (Na+) kedalam membran selama 1 mdetik
Repolarisasi �setelah potensial aksi mencapai puncak, mekanisme pengangkutan di dalam sel membran dengan cepat mengembalikan ion sodium (Na+) ke luar sel sehingga mencapai potensial membran istirahat (- 90 m. Volt) yang disebut REPOLARISASI �keseluruhan siklus ini mencapai 3 mdetik
Arus Difusi �Menurut Hukum Fick (mengalirnya/berpindahnya suatu zat dari bagian berkonsentrasi TINGGI ke bagian yang berkonsentrasi RENDAH) �ion potasium (K+) akan bergerak menembus keluar membran sel. Gerakan ion potasium keluar membran sel ini menimbulkan arus listrik, yang karena terjadinya melalui peristiwa difusi, maka disebut ARUS DIFUSI.
Hukum Fick � (1)
�http: //khotimahk 87. blogspot. co. id/2016/11/elektro miografi. html �https: //pulsesensor. com/products/pulse-sensoramped �http: //instrumentasi. lecture. ub. ac. id/potensialistirahat-sel/ �http: //instrumentasi. lecture. ub. ac. id/potensial-aksisel/
- Slides: 16