EKOTOKSIKOLOGI LAUT PENDAHULUAN WAHYU ANDY NUGRAHA ST MSc

  • Slides: 31
Download presentation
EKOTOKSIKOLOGI LAUT PENDAHULUAN WAHYU ANDY NUGRAHA, ST, MSc SELASA Jam 08. 50 -10. 30

EKOTOKSIKOLOGI LAUT PENDAHULUAN WAHYU ANDY NUGRAHA, ST, MSc SELASA Jam 08. 50 -10. 30

PERATURAN IKUT PERKULIAHAN o o o Datang tepat waktu. Toleransi hanya diberikan 10 menit.

PERATURAN IKUT PERKULIAHAN o o o Datang tepat waktu. Toleransi hanya diberikan 10 menit. Memakai Pakaian berkerah. Boleh kemeja atau kaos. Memakai Sepatu. Jika ketahuan tidak memakai pakaian berkerah dan bersepatu, maka akan dikeluarkan dan absensi tidak dihitung.

EKOTOKSIKOLOGI LAUT KONTRAK KULIAH

EKOTOKSIKOLOGI LAUT KONTRAK KULIAH

MANFAAT MATA KULIAH o o Ekotoksikologi laut memberi pemahaman tentang sumber, sifat-sifat serta pengaruh

MANFAAT MATA KULIAH o o Ekotoksikologi laut memberi pemahaman tentang sumber, sifat-sifat serta pengaruh bahan-bahan toksik terhadap biota laut melalui pendekatan tentang absorpsi, distribusi, ekskresi, biotransformasi, metabolisme serta transformasi kimia dan fisika. Oleh sebab itu, mata kuliah ini ditawarkan untuk membantu Anda dalam memperoleh pengetahuan aspek-aspek kehidupan dan ancaman terhadap kehidupan laut dari berbagai bahan toksik.

DESKRIPSI o o Ekotoksikologi laut merupakan mata kuliah wajib di jurusan ilmu kelautan. Mata

DESKRIPSI o o Ekotoksikologi laut merupakan mata kuliah wajib di jurusan ilmu kelautan. Mata kuliah ini mempelajari tentang ekotoksikologi organisme, populasi, komunitas serta ekosistem.

Tujuan Instruksional Umum o Melalui mata kuliah ekotoksikologi laut ini mahasiswa akan mampu menganalisa

Tujuan Instruksional Umum o Melalui mata kuliah ekotoksikologi laut ini mahasiswa akan mampu menganalisa tingkat toksisitas bahan terhadap biota laut

Tujuan Instruksional Khusus o o o Mahasiswa akan dapat menyebutkan TIU, TIK, pokok bahasan

Tujuan Instruksional Khusus o o o Mahasiswa akan dapat menyebutkan TIU, TIK, pokok bahasan dan sub pokok bahasan, evaluasi, tugas, daftar pustaka, mata kuliah ekotoksikologi Mahasiswa akan dapat menjelaskan definisi dan membahas toksikologi organisme, Populasi, komunitas dan ekosistem Mahasiswa akan dapat menjelaskan dan membahas sumber bahan toksik dan efeknya Mahasiswa akan dapat menghitung dan mengukur efek toksiksitas Mahasiswa akan dapat menjelaskan dan membahas mengenai isu-isu khusus dalam ekotoksikologi

Organisasi Materi TIU : Melalui mata kuliah ecotoksikologi mahasiswa akan mampu menganalisa tingkat toksisitas

Organisasi Materi TIU : Melalui mata kuliah ecotoksikologi mahasiswa akan mampu menganalisa tingkat toksisitas Perhitungan dan pengukuran efek toksiksitas Sumber bahan toksik dan efeknya Ekotoksikologi ekosistem Ekotoksikologi komunitas Ekotoksikologi Populasi Ekotoksikologi organisme Definisi arti penting ekotoksikologi Isu Khusus

STRATEGI PERKULIAHAN a. Ceramah pada semua pertemuan b. Tanya Jawab pada semua pertemuan c.

STRATEGI PERKULIAHAN a. Ceramah pada semua pertemuan b. Tanya Jawab pada semua pertemuan c. Diskusi pada semua pertemuan d. Tugas e. Praktikum

REFERENSI David J. Hoffman, et al. , 2003. Handbook of ecotoxicology. Lewis Publishers. 1290

REFERENSI David J. Hoffman, et al. , 2003. Handbook of ecotoxicology. Lewis Publishers. 1290 halaman.

REFERENSI Michael C. Newmann and William H. Clement. 1996. Ecotoxicology: a comprehensive treatment. CRC

REFERENSI Michael C. Newmann and William H. Clement. 1996. Ecotoxicology: a comprehensive treatment. CRC Press. 852 halaman

REFERENSI P. J. den Besten, M. Munawar. 2005. Ecotoxicological testing of marine and freshwater

REFERENSI P. J. den Besten, M. Munawar. 2005. Ecotoxicological testing of marine and freshwater ecosystems : emerging techniques, trends, and strategies. Taylor and Francis Press. 260 halaman

REFERENSI Richard T. Di Giulio and David E. Hinton. 2008. The toxicology of fishes.

REFERENSI Richard T. Di Giulio and David E. Hinton. 2008. The toxicology of fishes. Taylor and Francis Press. 1079 halaman.

TUGAS o o Tugas yang diberikan adalah tugas perorangan Tugas Perorangan pertama adalah berupa

TUGAS o o Tugas yang diberikan adalah tugas perorangan Tugas Perorangan pertama adalah berupa paper (8 -10 halaman). Paper ini menjelaskan reaksi, pandangan atau pendapat pribadi Anda berdasarkan pengalaman terhadap isu-isu yang dibahas dalam diskusi perkuliahan sebelumnya. Paper ini harus diketik dengan format 2 spasi, A 4, Times new roman 12. Paper dikumpulkan paling lambat pada pertemuan ke 7 Tugas Perorangan kedua adalah berupa jurnal review. Paper ini harus diketik dengan format 2 spasi, A 4, Times new roman 12. Paper dikumpulkan paling lambat pada pertemuan ke 15 (terakhir) Keterlambatan dikenai pengurangan 5 point setiap hari.

KRITERIA PENILAIAN o o Penilaian dalam ujian tertulis UTS dan UAS adalah kejelasan dalam

KRITERIA PENILAIAN o o Penilaian dalam ujian tertulis UTS dan UAS adalah kejelasan dalam argumentasi; dalam Praktikum adalah peran aktif mahasiswa dan kerapian laporan; dalam tugas akan dinilai dari kerapian proposal, aktifitas analisa, kerapian laporan, dan performance dalam persentasi. Penilaian akan mengacu pada mekanisme PAP

PAP o o Penilaian akan dilakukan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut : Nilai Point

PAP o o Penilaian akan dilakukan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut : Nilai Point Range Nilai A 4 ≥ 80 B+ 3. 5 75 – 79. 9 B 3 70 – 74. 9 C+ 2. 5 60 – 69. 9 C 2 55 – 59. 9 D+ 1. 5 50 – 54. 9 D 1 45 – 49. 9 E 0 ≤ 44. 9

Bobot nilai : o UTS 15% o UAS 15% o Praktikum 30% o Tugas

Bobot nilai : o UTS 15% o UAS 15% o Praktikum 30% o Tugas 1 = 20% o Tugas 2 = 20%

MATERI KULIAH Minggu 1 Materi Kuliah Pengajar Pendahuluan Wahyu Andy N, ST, MSc 2

MATERI KULIAH Minggu 1 Materi Kuliah Pengajar Pendahuluan Wahyu Andy N, ST, MSc 2 -3 Organismal ecotoxicology Wahyu Andy N, ST, MSc 4 -5 Population Ecotoxicology Wahyu Andy N, ST, MSc 6 -7 Community ecotoxicology Wahyu Andy N, ST, MSc 8 UTS

9 -10 Ecosystem ecotoxicology Indah Wahyuni A, SPi, MSi 11 -12 Perhitungan dan pengukuran

9 -10 Ecosystem ecotoxicology Indah Wahyuni A, SPi, MSi 11 -12 Perhitungan dan pengukuran efek toksiksitas Indah Wahyuni A, SPi, MSi 13 -14 Sumber bahan toksik dan efeknya Indah Wahyuni A, SPi, MSi 15 • Metode untuk mengestimasi, memprediksi dan menilai resiko dalam ekotoksikologi Isu khusus Indah Wahyuni A, SPi, MSi 16 UAS

PRAKTIKUM o o Kecepatan Pembiusan ikan hias dengan menggunakan bahan alami Lethal dan sublethal

PRAKTIKUM o o Kecepatan Pembiusan ikan hias dengan menggunakan bahan alami Lethal dan sublethal efek ikan hias dengan menggunakan bahan alami Laporan kelompok, dipresentasikan. Dikumpulkan paling lambat 2 minggu setelah praktikum. Keterlambatan dikenai pemotongan nilai 5 point setiap hari.

WEBSITE o SAP dan bahan kuliah (Slide) nantinya dapat diakses melalui situs: http: //kelautan.

WEBSITE o SAP dan bahan kuliah (Slide) nantinya dapat diakses melalui situs: http: //kelautan. site 88. net

EKOTOKSIKOLOGI LAUT PENDAHULUAN

EKOTOKSIKOLOGI LAUT PENDAHULUAN

PENGERTIAN o o Istilah ekotoksikologi pertama kali digunakan oleh Truhaut pada tahun 1969, yang

PENGERTIAN o o Istilah ekotoksikologi pertama kali digunakan oleh Truhaut pada tahun 1969, yang berarti ilmu tentang pengaruh bahan pencemar terhadap organisme, sampai efek ekologi bahan pencemar. Uji toksisitas pada satu atau lebih komponen ekosistem (Chairns, 1989) Cairns, J. , Jr. , Will the real ecotoxicologist please stand up? , Environ. Toxicol. Chem. , 8, 843, 1989.

o Ekotoksikologi adalah ilmu dari bahan pencemar (contaminants) di alam dan efeknya terhadap kehidupan

o Ekotoksikologi adalah ilmu dari bahan pencemar (contaminants) di alam dan efeknya terhadap kehidupan di alam, termasuk manusia (Newman dan Unger, 2003) Newman, M. C. and Unger, M. A. , Fundamentals of Ecotoxicology, CRC Press/Lewis Publishers, Boca Raton, FL, 2003.

Toksikologi lingkungan VS Ekotoksikologi o o Toksikologi lingkungan adalah ilmu yang mempelajari racun kimia

Toksikologi lingkungan VS Ekotoksikologi o o Toksikologi lingkungan adalah ilmu yang mempelajari racun kimia dan fisik yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan menimbulkan pencemaran lingkungan (Cassaret, 2000) dan, Ekotoksikologi adalah ilmu yang mempelajari racun kimia dan fisik pada mahluk hidup, khususnya populasi dan komunitas termasuk ekosistem, termasuk jalan masuknya agen dan interaksi dengan lingkungan (Butler, 1978).

Historical Overview: First Observations of Ecotoxic Effects of Different Classes of Environmental Contaminants Date

Historical Overview: First Observations of Ecotoxic Effects of Different Classes of Environmental Contaminants Date Contaminant(s) Effects 1850 s Industrial revolution; soot from coal burning Industrial melanism of moths 1863 Industrial wastewater Toxicity to aquatic organisms; first acute toxicity tests 1874 Spent lead shot Ingestion resulted in death of waterfowl and pheasants 1887 Industrial wastewater Zones of pollution in rivers established by species tolerance 1887 Arsenic emissions from metal smelters Death of fallow deer and foxes 1907 Crude oil spill Death of thousands of puffins 1924 Lead and zinc mine runoff Toxicity of metal ions to fish 1927 Hydrogen sulfide fumes in oil field Large die-off of both wild birds and mammals 1950 s DDT and organochlorines Decline in American robins linked to DDT use for Dutch Elm disease; eggshell thinning in bald eagles, osprey, and brown pelicans linked to DDT; and fisheating mammals at risk 1960 s Anticholinesterase pesticides Die-offs of wild birds, mammals, and other vertebrate species 1970 s Mixtures of toxic wastes, including dioxins at hazardous waste sites Human, aquatic, and wildlife health at risk 1980 s Agricultural drainwater containing selenium and other contaminants Multiple malformations and impaired reproduction in aquatic birds in central California 1986 Radioactive substances from Chernobyl nuclear power station Worst nuclear incident in peacetime, affecting a wide variety of organisms and ecosystems Complex mixtures of potential endocrine disrupting chemicals, including PCBs and organochlorine pesticides Abnormally developed reproductive organs, altered serum hormone concentrations, and decreased egg viability in alligators from contaminated lakes in Florida 1990 s Source: Adapted from: Hoffman, D. J. , Rattner, B. A. , Burton, G. A. Jr. , and Lavoie, D. R. , Ecotoxicology, in Handbook of Toxicology, Derelanko, M. J. , and Hollinger, M. A. , Eds. , CRC Press, Boca Raton, FL, 2002.

JANUS 1 CONTEXT o o o Koestler (1991) adalah orang pertama yang mendefinisikan “janus

JANUS 1 CONTEXT o o o Koestler (1991) adalah orang pertama yang mendefinisikan “janus context” Semua level organisasi biologi mempunyai dua wajah (pengertian) secara bersamaan bagi ilmuwan Ini bisa berarti keseluruhan dari beberapa bagian dan juga bisa berarti sebagian dari keseluruhan 1 Janus adalah dewa romawi, yang dipahat di pintu dengan 2 wajah menghadap ke arah yang berlawanan Koestler, A. , Holons and hierarchy theory, In From Gaia to Selfish Gene. Selected Writings in the Life Sciences, Barlow, C. (ed. ), MIT Press, Cambridge, MA, 1991, pp. 88– 100.

There is a translation problem at the core of ecotoxicology: how to translate mechanisms

There is a translation problem at the core of ecotoxicology: how to translate mechanisms at one level into effects of another. This problem is not unique to ecotoxicology, but arises in studies of any hierarchical system. In such systems, processes at one level take their mechanisms from the level below and find their consequences at the level above. (Caswell 1996) Caswell, H. , Demography meets ecotoxicology: Untangling the population level effects of toxic substances, In Ecotoxicology. A Hierarchical Treatment, Newman, M. C. and Jagoe, C. H. (eds. ), CRC Press/Lewis Publishers, Boca Raton, FL, 1996, pp. 255– 292.

o o o Ada masalah pengartian pada inti ekotoksikologi yaitu bagaimana mengartikan mekanisme dalam

o o o Ada masalah pengartian pada inti ekotoksikologi yaitu bagaimana mengartikan mekanisme dalam satu level terhadap pengaruh pada level lainnya. Problem ini tidak terbatas pada ekotoksikologi saja, tapi terjadi dalam studi tentang semua sistem hierarki. Pada sistem seperti itu, proses yang terjadi pada satu tingkatan, berasal dari tingkatan dibawahnya, dan berakibat pada tingkatan diatasnya.