EKONOMI TRANSPORTASI CIV 205 Materi Ekonomi Transportasi 1

  • Slides: 33
Download presentation
EKONOMI TRANSPORTASI (CIV -205)

EKONOMI TRANSPORTASI (CIV -205)

Materi Ekonomi Transportasi 1. Transportasi Dalam Pembangunan 2. Permintaan dan Penawaran Jasa Transportasi 3.

Materi Ekonomi Transportasi 1. Transportasi Dalam Pembangunan 2. Permintaan dan Penawaran Jasa Transportasi 3. Konsumer dan produser surplus 4. Konsep biaya dalam transportasi 5. Tarif Angkutan 6. Biaya Operasional Kendaraan 7. Evaluasi kinerja kepuasan jasa transportasi 8. Analisis biaya dan manfaat 9. Konsep Nilai Uang 10. Evaluasi Proyek 11. Pengantar Analisis Multi Kriteria

OUTLINE • • • Ruang lingkup Ekonomi tranportasi Peranan Transportasi dalam pembangunan ekonomi Keinginan

OUTLINE • • • Ruang lingkup Ekonomi tranportasi Peranan Transportasi dalam pembangunan ekonomi Keinginan dan perilaku melakukan perjalanan Transportasi dan Tata Guna lahan Teori –teori lokasi

pendahuluan q. Ekonomi transportasi merupakan salah satu cabang ilmu ekonomi tentang kegiatan-kegiatan yang berhubungan

pendahuluan q. Ekonomi transportasi merupakan salah satu cabang ilmu ekonomi tentang kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan transportasi untuk kebutuhan produksi, distribusi dan konsumsi masyarakat q Prinsip-prinsip analisis dan penerapan konsep ekonomi teknik dalam penggunaaan/pengoperasian transportasi, optimalisasi lalu lintas serta investasi pada infrastruktur transportasitermasuk mengidentifikasi dan mengkuantifikasi parameter-parameter biaya dan manfaat, seperti biaya investasi, operasi dan pemeliharaan, nilai waktu, biaya operasi kendaraan, dan besaran ekonomi lainnya, memperhatikan aspek akuntansi yang perlu dilakukan dalam kajian infrastruktur transportasi, serta menerapkan beberapa metoda kajiankelayakan investasi.

Ruang Lingkup Ekonomi Transportasi Secara umum ilmu ekonomi terbagi menjadi dua cabang utama ,

Ruang Lingkup Ekonomi Transportasi Secara umum ilmu ekonomi terbagi menjadi dua cabang utama , yaitu ekonomi makro dan ekonomi mikro BAHAN ANALISIS HARGA UNIT ANALISIS TUJUAN ANALISIS EKONOMI MAKRO Analisis harga tentang harga keseluruhan EKONOMI MIKRO Analisis harga tentang harga barang/jasa tertentu Analisis tentang permasalahan ekonomi Analisis tingkah laku pelaku ekonomi secara menyeluruh seperti ptroduksi tertentu seperti produsen dan nasional, pengangguran dan pertumbuhan konsumen eknomi Menganalisis pengaruh kegiatan ekonomi terhadap kinerja perekonomian secara nasional Memahami bagaimana mengalokasikan produksi agar dicapai kombinasi yang tepat

 • Ekonomi Transportasi satu cabang dari ekonomi mikro, NAMUN memiliki karakteristik khas Hukum-hukum

• Ekonomi Transportasi satu cabang dari ekonomi mikro, NAMUN memiliki karakteristik khas Hukum-hukum sederhana dalam ekonomi pasar TIDAK DAPAT diaplikasikan begitu saja ke dalam ekonomi transportasi. Pengaruh teknologi dari berbagai moda Kebutuhan turunan (derived demand) TRANSPORTASI

PERMINTAAN (DEMAND) DAN SUPPLY (PENYEDIAAN) HARUS SEIMBANG (Equilibrium Law) Demand > supply Kemacetan arus

PERMINTAAN (DEMAND) DAN SUPPLY (PENYEDIAAN) HARUS SEIMBANG (Equilibrium Law) Demand > supply Kemacetan arus barang Harga Barang akan NAIK Demand < supply Persaingan tidak sehat Jasa angkutan RUGI

Peranan Transportasi dalam pembangunan ekonomi • • • Penguhubung antara bahanbaku dan konsumen stabilisasi

Peranan Transportasi dalam pembangunan ekonomi • • • Penguhubung antara bahanbaku dan konsumen stabilisasi dan penyamaan harga penurunan harga meningkatnya nilai tanah terjadinya spesialisasi antar wilayah, Penyebaran penduduk

Keinginan dan Perilaku melakukan perjalanan Eksploitasi bahan baku Terjamin sistem pertahanan suatu negara Spesialisasi

Keinginan dan Perilaku melakukan perjalanan Eksploitasi bahan baku Terjamin sistem pertahanan suatu negara Spesialisasi produktif Heterogenitas permukaan bumi Hubungan sosial antar daerah Inovasi kultural TRANSPORTASI Kebutuhan ekonomi dan sosial

Transportasi dan Tata Guna Lahan q setiap upaya peningkatan fasilitas transportasi akan berdampak terhadap

Transportasi dan Tata Guna Lahan q setiap upaya peningkatan fasilitas transportasi akan berdampak terhadap perubahan tataguna lahan PERLU PENGENDALIAN FASILITAS TRANSPORTASI OPTIMAL

Perubahan pada sistem transportasi pada tata guna lahan cenderung berdampak jangka panjang sebagai akibat

Perubahan pada sistem transportasi pada tata guna lahan cenderung berdampak jangka panjang sebagai akibat pergeseran aktivitas (activity shift) Contoh : Perumahan banyak dibangun disekitar jalan rel atau kawasan industri sehingga akan mengubah pola pemilihan kendaraan ( metode 4 tahap pemodelan transportasi)

Berdasarkan hasil penelitian rumah tangga di AS, terdapat 4 argument sbb : Pekerja menyeleksi

Berdasarkan hasil penelitian rumah tangga di AS, terdapat 4 argument sbb : Pekerja menyeleksi lokasi pemukiman berdasarkan tingkat kepadatan pemukiaman dan aksesibilitas mempertingkan pendapatan, harga lahan dll Setelah menyeleksi, menentukan untuk membeli kendaraan dipengaruhi kepadatan, pendapatan keluarga, tersedianya angkutan umum dan komposisi keluarga Menentukan apakah menggunakan angkutan umum untuk perjalanan ke kantor dismaping keputusan yang berkaitan dengan pilihan lokasi dan pilihan kendaraan akan dipengaruhi juga oleh kualitas angkutan umum Kemudian lama perjalanan yang paling menentukan butir 1, 2 dan 3

Model perilaku konsumen Memperkirakan permintaan akan jasa transportasi sangat rumit, hal ini karena manusia

Model perilaku konsumen Memperkirakan permintaan akan jasa transportasi sangat rumit, hal ini karena manusia itu adalah KOMPLEKS, dimana preferensi dan perilaku bisa berlainan dan terus menerus berubah PERJALANAN KERJA

Apakah melakukan perjalanan ? ? SALING BERKAITAN…. Ke mana perjalanan dilakukan ? Pada waktu

Apakah melakukan perjalanan ? ? SALING BERKAITAN…. Ke mana perjalanan dilakukan ? Pada waktu apa melakukan perjalanan? Sarana apa yang digunakan ? Rute mana yang ditempuh ?

ILUSTRASI ATRIBUT PELAYANAN Waktu Biaya pengguna jasa • • • Total waktu perjalanan Dapat

ILUSTRASI ATRIBUT PELAYANAN Waktu Biaya pengguna jasa • • • Total waktu perjalanan Dapat dipercaya Waktu yang diperlukan pada titik transfer Frekuensi perjalanan Jadwal waktu • Pungutan tranpsortasi secara langsung • Biaya operasional langsung • Biaya tidak langsung Keselamatan • Kemungkinan rusak barang • Kemungkinan kecelakaan Kenyamanan • • Jarak jalan kaki Kenikmatan fisik Kenikmatan psikologis Pengalaman estetika

Biaya Tranportasi sebagai faktor penting dalam menentukan lokasi Biaya minimum ? ? ? Lokasi

Biaya Tranportasi sebagai faktor penting dalam menentukan lokasi Biaya minimum ? ? ? Lokasi optimum ? ? TRANSPORT q Titik lokasi biaya transportasi minimum tidak dapat memberikan jawaban umum terhadap persoalan lokasi terbaik q Biaya transportasi sangat mempengaruhi total biaya produksi

TEORI LOKASI OPTIMUM (Alfred Webber) q. PRINSIP : pemilihan lokasi kindstri berdasarkan minimalisasi biaya

TEORI LOKASI OPTIMUM (Alfred Webber) q. PRINSIP : pemilihan lokasi kindstri berdasarkan minimalisasi biaya q. Lokasi setiap industri tergantung pada totalbiaya transportasi dan tenaga kerja dimana penjumlahan keduanya harus minimum. Lokasi dimana biaya minimum akan mengahsilkan tingkat keuntungan maksimum 1. Biaya produksi (tenaga kerja, manajemen dan lainnya) tidak dipengaruhi perbedaan tata ruang faktor ASUM produksi sama dimanapun SI 2. Tingkat biaya transportasi FLAT berdasarkan basis berat dan jarak tempuh 3. Jalur transportasi tersedia ke segala arah

TEORI LOKASI

TEORI LOKASI

METODE RANKING PROSEDURE Langkah-Langkah Ranking Procedur Identifikasi faktor penentu Seperti lokasi suplai bahan baku,

METODE RANKING PROSEDURE Langkah-Langkah Ranking Procedur Identifikasi faktor penentu Seperti lokasi suplai bahan baku, lokasi wilayah pemasaran, dll. Pemberian bobot (wighted procedure) Berdasarkan derajat kepentingannya Perhitungan total nilai Penilaian (Skor) Skala penilaian menggunakan nilai 0 – 10 point, dengan nilai 10 sebagai point terbesar Bobot faktor x skor faktor = total terbesar

CONTOH SOAL : § PT. MAJU TAK GENTAR ingin melakukan ekspansi pabrik dengan beberapa

CONTOH SOAL : § PT. MAJU TAK GENTAR ingin melakukan ekspansi pabrik dengan beberapa alternatif lokasi sbb : Alternatif lokasi 1 = Bogor Alternatif lokasi 2 = Cikarang Alternatif lokasi 3 = Tanjung Priok § Terdapat 3 faktor penentu yaitu Ketersedian bahan baku, Tenaga Kerja dan Transportasi. § Dari ketiga faktor penentu tersebut diberikan bobot sbb : Ketersedian bahan baku = 40% Tenaga Kerja = 35% Transportasi = 25%

Kemudian dengan menggunakan skor nilai antara 0– 10 diberikan penilaian sbb: Faktor Penentu Bogor

Kemudian dengan menggunakan skor nilai antara 0– 10 diberikan penilaian sbb: Faktor Penentu Bogor Cikarang Ketersediaan bahan baku (40%) 8 5 Tanjung Priok 7 Tenaga kerja (35%) 7 9 8 8 4 7 Transportasi (25%) Langkah selanjutnya adalah penentuan total nilai dari masing alternatif lokasi Zbogor =(40%x 8)+(35%x 7)+(25%x 9)= 7, 9 Bogor memiliki nilai Zcikarang =(40%x 5)+(35%x 8)+(25%x 7)= 6, 55 terbesar, sehingga Ztj. priok =(40%x 7)+(35%x 4)+(25%x 8)= 6, 2 dipilih BOGOR

METODE GRAVITY Rumus Umum: i j (xi ; yi) (aj ; bj) wj memperhitungkan

METODE GRAVITY Rumus Umum: i j (xi ; yi) (aj ; bj) wj memperhitungkan jarak masing-masing lokasi sumber material atau wilayah pemasaran dengan lokasi pabrik yang direncanakan. : Jumlah daerah pemasaran atau sumber material : Jumlah alternatif lokasi : Koordinat lokasi alternatif pabrik : Koordinat lokasi pasar atau sumber material : Jumlah kebutuhan (demand) akan produk atau material dari masing-masing lokasi

CONTOH SOAL : Untuk merencanakan pabrik dodol “Leli” terdapat permasalahan dalam penentuan lokasi pabrik

CONTOH SOAL : Untuk merencanakan pabrik dodol “Leli” terdapat permasalahan dalam penentuan lokasi pabrik dengan beberapa alternatif lokasi seperti gambar dibawah ini. Tentukan solusi permasalahan lokasi pabrik tersebut

Alternatif 1 SOLUSI PERMASALAHAN Zalternatif 1 = {(34. 058)+(52. 154)+(24. 495)+(22. 804)} = 133.

Alternatif 1 SOLUSI PERMASALAHAN Zalternatif 1 = {(34. 058)+(52. 154)+(24. 495)+(22. 804)} = 133. 511 Alternatif 2 Zalternatif 2 = {(34. 205)+(34. 525)+(43. 405)+(18. 439) = 130. 575 Alternatif 3 Zalternatif 3 = {(38. 079)+(18. 111)+(63. 592)+(24. 739) = 144. 52 Sehingga dari total nilai diatas, alternatif 2 dapat dipilih sebagai alternatif terbaik karena memiliki nilai Z yang terkecil (minimum)

Transportation Cost Minimization Raw Material Oriented Tendency for industry to locate near its source

Transportation Cost Minimization Raw Material Oriented Tendency for industry to locate near its source of raw materials in order to save on transport costs Usually occurs when raw materials lose weight in the production process (e. g. , paper, steel)

Transportation Cost Minimization Market Oriented Tendency for industry to locate near population centers in

Transportation Cost Minimization Market Oriented Tendency for industry to locate near population centers in order to save on transport costs Occurs when product is more costly to transport than raw materials (e. g. , beverages, glass)

q. Menentukan lokasi optimum dengan cara menghtung berat muatan yang diangkut dilakalikan dengan jarak

q. Menentukan lokasi optimum dengan cara menghtung berat muatan yang diangkut dilakalikan dengan jarak yang ditempuh MINIMUM Weber menjelaskan adanya gelaja aglomerasi industri, yaitu pemusatan produksi di lokasi tertentu. Gejala ini menarik industri dari lokasi biaya angkutan minimum, karena membawakan berbagai bentuk penghematan ekstern yang disebut Aglomeration Economies

(a) (b) Segitiga Weber dalam menentukan lokasi industri Keterangan: M = pasar P =

(a) (b) Segitiga Weber dalam menentukan lokasi industri Keterangan: M = pasar P = lokasi biaya terendah. R 1, R 2 = bahan baku Gambar (a) : apabila biaya angkut hanya didasarkan pada jarak. (b) : apabila biaya angkut bahan baku lebih mahal dari pada hasil industri. (c) : apabila biaya angkut bahan baku lebih murah dari pada hasil industri. (c)

 • lokasi aglomerasi industri ideal adalah lokasi yang berada di pusat segitiga itu,

• lokasi aglomerasi industri ideal adalah lokasi yang berada di pusat segitiga itu, yaitu gambar (a). • Karena pada gambar (a) menunjukkan biaya untuk transportasi bahan mentah dan produk jadi sama besarnya. • Juga jarak dari P 1 ke M, P 1 ke R 1 dan R 2 sama jauhnya. Jadi, dengan menggunakan prinsip least cost maka lokasi P 1 (lokasi berbiaya terendah) yang ideal adalah seperti pada gambar (a). Penentuan lokasi industri berdasarkan 3 Faktor utama : material dan konsumsi, tenaga kerja, biaya transportasi T(k) = q [ ( k 1 a 1 n 1 ) + (k 2 a 2 n 2 ) + m k 3 ]

Metode least cost ini didasarkan pada beberapa asumsi pokok antara lain : q Wilayah

Metode least cost ini didasarkan pada beberapa asumsi pokok antara lain : q Wilayah yang akan dijadikan lokasi industri memiliki: topografi, iklim dan penduduknya relatif homogen. q Sumber daya atau bahan mentah yang dibutuhkan cukup memadai. q Upah tenaga kerja didasarkan pada ketentuan tertentu, seperti Upah Minimum Regional (UMR). q Hanya ada satu jenis alat transportasi. q Biaya angkut ditentukan berdasarkan beban dan jarak angkut. q Terdapat persaingan antarkegiatan industri. q Manusia yang ada di daerah tersebut masih berpikir rasional.

TUGAS 1 Buatlah makalah yang terkait dengan beberapa topik dibawah ini : q. Hubungan

TUGAS 1 Buatlah makalah yang terkait dengan beberapa topik dibawah ini : q. Hubungan Transportasi dan pembangunan q. Perilaku perjalanan q. Kualitas jasa transportasi yang efektif dan efisien q. Biaya transportasi sebagai faktor pemilihan lokasi q. Fungsi dan manfaat transportasi q. Sistem transportasi nasional (sistranas)