EKONOMI KEUANGAN DAN PERBANKAN OLEH DR IMAM MUKHLIS
EKONOMI KEUANGAN DAN PERBANKAN OLEH : DR. IMAM MUKHLIS, SE, MSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MALANG 2019
Ekonomi Keuangan dan Perbankan
BAB 1 : SELAYANG PANDANG EKONOMI, UANG DAN BANK ØPerekonomian akan mengalami fluktuasi dalam perkembangan outputnya ØFluktuasi terjadi karena adanya faktor eksternal dan internal ØEkonomi moneter bagian dari disiplin Ilmu Ekonomi ØAdanya keterkaitan antara sektor moneter, keuangan, perbankan dan perekonomian
• Perkembangan ekonomi Indonesia mengalami fluktuasi dalam kurun waktu 1990 -2010, ditandai oleh adanya krisis ekonomi dan penyehatan ekonomi nasional
Bab 2 : Peranan Uang Dalam Perekonomian • Uang dapat berperan dalam memperlancar kegiatan ekonomi, sehingga dapat mendorong terciptanya kenaikan pertumbuhan ekonomi • Semakin berkembangnya kegiatan ekonomi suatu negara, tentunya transaksi keuangan yang terjadi juga semakin meningkat • Uang merupakan salah satu media penting yang dapat digunakan dalam menggerakkan roda perekonomian • Bentuk Uang : Uang Komoditas dan Uang Fiat
• Tiga pengertian tentang uang : base money, narrow money dan broad money • Definisi uang mengacu pada fungsi dan peran uang dalam perekonomian yang berkembang • Base money(central bank of money or high-powered money) didefinisikan sebagai simpanan pada bank sentral ditambah notesdan coin • Pada definisi yang paling sederhana, uang adalah barang yang dapat digunakan secara langsung sebagai media pembayaran. Uang dalam pengertian ini disebut sebagai narrow definition of money • Broad money adalah “. . . the sum of currency in the hands of the public plus all of the public’s deposits in commercial banks. . . ”
• Dalam pandangan lain menurut Handa (2009), uang merupakan media yang memiliki beberapa fungsi, antara lain sebagai: medium of exchange/payments; store of value, sometimes specified as a temporary store of value or temporary abode of purchasing power; standard of deferred payments; unit of account. • Dalam kaitan dengan fungsi uang sebagai alat tukar (medium of exchange), uang harus memenuhi beberapa kriteria pokok, yakni: harusmudah terstandarkan; harus mudah diterima secara umum; harus mudah diubah; harus mudah dibawa; tidakmengalami penurunan nilai dalamwaktucepat.
• Teori Kuantitas Uang : Mx. V=Px. Q, atau Mx. V=Px. PDB • Dalam persamaan M=C+D, jika tidak ada bank, maka besarnya money supply (M) adalah sebesar currency(C). • Motivasi memegang uang : spekulasi, transaksi, berjaga-jaga • Perkembangan jumlah uang beredar menunjukkan adanya tren yang semakin meningkat dalam besaran keuangan di Indonesia selama periode 1990– 2009. Uang dalam pengertian M 1 meliputi sirkulasi uang kertas dan uang logam serta demand deposit. M 2 adalah M 1 plus quasi money. Besarnya M 1 hingga tahun 2009 tercatat sebesar Rp 515. 824 juta. Pada tahun yang sama, besarnya quasi moneydi Indonesia mencapai angka sebesar Rp 1. 625. 559 juta, sedangkan perkembangan dalam M 2 lebih besar karena merupakan penjumlahan dari komponen M 1 dan quasi money
Bab 3 : Permintaan Uang • Teori permintaan uang menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan uang dalam perekonomian • Terdapat 3 teori utama dalam permintaan uang, yakni Teori Kuantitas Uang, Teori Liquidity Preference dan Teori Permintaan Uang Milton Friedman • Teori Kuantitas Uang oleh Irving Fisher secara sederhana dirumuskan dengan : Mx. V=Px. T • Teori Liquidity Preference dikembangkan oleh Keynes dimana permintaan uang riil dipengaruhi oleh tingkat bunga dan tingkat pendapatan, Md/p=f(i, Y)
• Teori Permintaan Uang menurut Milton Friedman, permintaan uang dipengaruhi oleh faktor-faktor yang sama yang memengaruhi permintaan aset. Oleh karena itu, Friedman kemudian mengembangkan theory of asset demand to money. • Teori Friedman tersebut mengindikasikan bahwa permintaan uang merupakan fungsi dari sumber daya yang dimiliki oleh individu (their wealth) dan imbal hasil yang diharapkan (expected returns) dari aset lain. Seperti halnya teorinya Keynes, Friedman menyadari bahwa masyarakat ingin memegang sejumlah saldo uang riil [real money balances (the quantity of money in real terms)]. • Friedman percaya bahwa perubahan dalam tingkat bunga memiliki dampak kecil terhadap return ekspektasi pada aset-aset lain relatif terhadap uang, sehingga menurutnya permintaan uang tidak sensitif terhadap pergerakan tingkat bunga. • Fungsi permintaan uang oleh Milton friedman adalah : Md/p=f(Yp), dimana Yp adalah permanen income
• Perkembangan permintaan uang di Indonesia ditandai oleh pergerakan dalam tingkat bunga, pendapatan dan tingkat harga. Variabel-variabel tersebut bergerak secara dinamis dan fluktuatif seiring dengan dinamika yang terjadi dalam perekonomian global. • Situasi perekonomian yang mengalami fluktuasi dalam perkembangannya juga memengaruhi kinerja pada sektor keuangan, moneter, dan perbankan di Indonesia. • Penetapan likuiditas yang dilakukan oleh otoritas moneter dalam mengantisipasi dampak dari gejolak krisis yang terjadi di luar negeri sedikit banyak dapat memengaruhi likuiditas keuangan dalam perekonomian nasional
Bab 4 : Penawaran Uang • Penawaran uang adalah sejumlah uang yang beredar dalam perekonomian. • Penjelasan mengenai konsep penawaran uang dapat dibedakan antara perilaku individu sebagai pelaku ekonomi dan perilaku agregat yang diwakili oleh otoritas moneter dalam menentukan besarnya jumlah uang beredar dalam perekonomian • Sebagai unit individu tunggal, perilaku moneter seseorang akan sangat tergantung dari besarnya uang yang diciptakan oleh sistem perbankan seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya tentang proses penciptaan uang
• Peran pemerintah dalam menjaga sistem ekonomi, keuangan, dan moneter yang stabil sangat terkait dengan besarnya jumlah uang beredar di masyarakat. Otoritas moneter memiliki kewenangan dalam memperbesar atau mengurangi peredaran uang sesuai dengan sasaran dan target moneter yang diinginkannya • Besar-kecilnya jumlah uang beredar merupakan domain dari kebijakan otoritas moneter. Pada perspektif ini, otoritas moneter dapat mengendalikan peredaran uang dalam perekonomian, sehingga besaran dalam pencapaian indikator perekonomian dapat terjaga stabilitasnya • Dalam kaitannya dengan jumlah uang beredar tersebut, terdapat pihak-pihak yang terlibat di dalamnya, seperti bank sentral, penyimpan dana (depositors), dan peminjam uang dari bank.
• Proses peredaran uang dalam perekonomian dapat dilakukan dengan menguraikan pengertian uang dalam bentuk M 1 dan M 2 • Bank sentral dapat mengontrol monetary base, sehingga jumlah uang beredar memiliki keterkaitan dengan monetary base dalam sistem moneter yang berlaku • Besarnya jumlah uang beredar dapat dirumuskan sebagai M = m × MB, dimana notasi M merupakan jumlah uang beredar, MB merupakan dasar moneter (monetary base), dan m merupakan penciptaan uang (money multiplier).
• Proses peredaran uang dalam perekonomian memiliki peran penting dalam menjaga likuiditas keuangan yang dibutuhkan oleh masyarakat • Peredaran uang yang semakin cepat, semakin membutuhkan likuiditas keuangan yang semakin besar pula • Tingkat bunga yang berlaku di pasar mencerminkan besarnya rasio kelebihan cadangan yang ditetapkan oleh bank • Penentuan tingkat bunga yang berlaku di bank dikendalikan oleh bank sentral dengan tujuan untuk mengatur ritme perekonomian melalui peredaran uang yang ada
Bab 5 : Keseimbangan di Pasar Uang • Pasar uang merupakan kelembagaan ekonomi yang mempertemukan antara pihak yang melakukan permintaan uang (demand for money) dan pihak yang melakukan penawaran uang (money supply) dalam perekonomian • Keseimbangan di pasar uang mencerminkan adanya keseimbangan dalam pencapaian besarnya suku bunga dan jumlah uang yang beredar dalam perekonomian • Interaksi antara pelaku-pelaku ekonomi di pasar uang akan membentuk kekuatan dalam pencapaian keseimbangan yang terjadi • Melalui mekanisme pasar, pelaku-pelaku ekonomi di pasar uang dapat mempengaruhi terjadinya keseimbangan yang terjadi di pasar uang
• Keseimbangan yang terjadi di pasar uang merupakan titik kesepakatan permintaan uang dan penawaran uang • Keseimbangan di pasar uang mencerminkan adanya kesepakatan antara pihak yang terkait dengan permintaan uang dan pihak yang terkait dengan penawaran uang • Keseimbangan yang terjadi di pasar uang akan ditentukan oleh interaksi antara permintaan uang dan penawaran uang • Secara grafis, keseimbangan di pasar uang dapat terjadi manakala kurva permintaan uang (money demand curve) berpotongan dengan kurva penawaran uang (money supply curve)
• Ilustrasi pencapaian keseimbangan yang terjadi di pasar uang sebagai berikut ini :
• Berdasarkan pada gambar di atas dapat dijelaskan bahwa : titik E merupakan titik yang merepresentasikan perpotongan antara kurva permintaan uang dan kurva penawaran uang, titik keseimbangan ini terjadi setelah disepakati besarnya tingkat bunga keseimbangan (r*) dan juga besarnya uang yang ditransaksikan dalam keseimbangan (M*).
• Pergeseran keseimbangan di pasar uang dapat terjadi sebagai akibat dari pergeseran kurva penawaran dan permintaan uang. Adapun ilustrasinya sebagai berikut ini :
• Sebagai akibat dari penambahan jumlah uang beredar oleh otoritas moneter dalam perekonomian, maka kurva MS bergeser ke kanan • Apabila kurva permintaan uangnya tetap, maka pergeseran kurva MS tersebut akan menyebabkan terjadinya keseimbangan baru pada level r*1, M*1 dan Eq 1. Sebagai akibatnya tingkat bunga keseimbangan akan turun dan jumlah uang yang ditransaksikan di pasar uang meningkat
Bab 6 : Bank Umum dan Bank Sentral • Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berperan penting dalam penyediaan likuditas keuangan dalam perekonomian • Bank dengan segenap kelembagaan yang melekat memiliki peran penting dalam menopang kegiatan ekonomi masyarakat • Dalam perkembangannya, bank di berbagai negara maju menghadapi tiga isu utama : deregulasi, inovasi keuangan, dan globalisasi • Lembaga keuangan dapat melakukan mediasi dalam proses keuangan antara peminjam (ultimate borrowers) dan pemberi pinjaman (ultimate lenders) dalam perekonomian
• Peran penting bank dalam kegiatan ekonomi menjadikan lembaga keuangan ini dapat dikatakan sebagai jantung sektor keuangan • Bank dapat berperan dalam menjaga stabilitas sektor keuangan dan stabilitas perekonomian secara makro • Bank juga dapat berperan dalam ; melakukan pengawasan terhadap peminja, penyediaan layanan likuiditas, dan mentransformasikan aset likuid menjadi aset likuid langsung • Berbagai bentuk bank di Indonesia : Bank Umum, Bank Syariah, Bank Pembangunan Daerah (BPD) dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
• Dalam banyak kasus, berkembangnya bisnis bank tersebutdapat diwujudkan dalam bentuk : pembukaan kantor cabang/kantor cabang pembantu/kantor unit/kantor kas; perluasan jaringan pelayanan melalui Anjungan Tunai Mandiri (ATM); diversifikasi layanan nasabah; dan kerja sama dengan bank lain dalam memberikan layanan kepada nasabah. • Bank sentral dapat berperan dalam menjaga dan mengawasi perbankan di suatu negara • Dalam menjaga stabilitas perekonomian guna pencapaian tujuan dari kebijakan moneter, bank sentral dihadapkan pada situasi yang dinamis dalam perekonomian riil
• Bank sentral dapat berperan dalam menjalankan fungsi stabilisasi perekonomian secara makro • Peran ini dapat dijalankan oleh bank sentral melalui instrumen kebijakan moneter yang merupakan domain kebijakannya • Untuk mencapai tujuan stabilitas dalam perekonomian, maka bank sentral dapat mengeluarkan serangkaian kebijakan. Dalam hal ini, kebijakan yang merupakan domain bank sentral adalah Kebijakan Moneter • Kebijakan moneter tersebut dapat bersifat easy monetary policy dan tight monetary policy
Bab 7 : Financial Deepening • Perkembangan sektor keuangan memiliki peran penting dalam upaya untuk membangun fundamental perekonomian yang kokoh • Menurut Levine (1997), sektor keuangan dapat berperan terhadap pertumbuhan ekonomi melalui konsep finance-growth • Salah satu indikator utama dalam perkembangan sektor keuangan adalah seberapa besar pendalaman keuangan terjadi dalam perekonomian • Secara teoretis, dapat dikemukakan bahwa perkembangan dalam rasio aset-aset keuangan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dapat menunjukkan besarnya pendalaman keuangan.
• Pendalaman pada sektor keuangan (financial deepening) mengandung arti adanya kenaikan volume transaksi keuangan dalam perekonomian • Pendalaman keuangan adalah ukuran rasio antara jumlah kekayaan yang dinyatakan dengan uang (financial asset) dengan pendapatan nasional. Semakin tinggi rasionya memiliki arti bahwa penggunaan uang dalam perekonomian negara semakin dalam. • Semakin tinggi pendalaman keuangan, semakin besar penggunaan uang dalam perekonomian dan semakin besar serta semakin meluas kegiatan lembaga keuangan maupun pasar uang
• Indikator dalam financial deepening : Ukuran Kuantitatif (Quantity Measures), Ukuran Struktural (Structural Measures), Harga Sektor Keuangan (Financial Prices), Skala Produk (Product Range), Biaya Transaksi (Transaction Cost)
• Faktor-faktor yang mempengaruhi financial deepening : Nilai tukar mata uang, pendapatan nasional dan tingkat bunga • Perkembangan financial deepening di Indonesia cenderung mengalami penurunan dari waktu ke waktu seiring dengan kenaikan dalam PDB nya.
Bab 8 : Tinjauan Empiris: Sektor Keuangan, Moneter, dan Kinerja Makroekonomi • Dinamika yang terjadi dalam bidang moneter, keuangan, dan perbankan dapat memberikan perubahan yang signifikan terhadap stabilitas perekonomian negara • Berbagai penelitian telah dilakukan guna menganalisis dinamika dan problematika yang terjadi pada bidang moneter, keuangan, dan perbankan dalam kaitannya dengan stabilitas perekonomian • Penelitian oleh Nguena dan Abimbola (2013) menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang memengaruhi pendalaman keuangan di negara-negara tersebut adalah tingkat tabungan, tingkat ertumbuhan PDB per kapita, dan densitas
• Penelitian oleh Barajas, dkk. (2013) memberikan kesimpulan adanya perbedaan dalam kemanfaatan pendalaman keuangan terhadap pertumbuhan ekonomi di berbagai negara. Namun, secara umum hasil penelitian ini mendukung hipotesis adanya finance-growth nexus • Penelitian oleh Karahan dan Yigor (2011) memberikan kesimpulan adanya bidirectional relationship antara pendalaman keuangan dan pertumbuhan ekonomi di negara Turki • Hasil penelitian lain oleh Mirdala (2011) memberikan kesimpulan bahwa negara-negara dengan PDB per kapita yang rendah mendapatkan manfaatnya dari adanya pendalaman keuangan.
• Dalam studi empiris di Indonesia tahun 1990 -2010 dengan menggunakan model linier dinamis dengan pendekatan kointegrasi dan granger causality memberikan hasil bahwa : dalam jangka pendek tidak terdapat hubungan satu arah antara tingkat suku bunga simpanan dalam negeri dengan pendalaman uang, dalam jangka panjang terdapat hubungan satu arah antara tingkat suku bunga simpanan dalam negeri dengan pendalaman uang. Selain itu pula dalam jangka pendek, terdapat hubungan satu arah antara PDB dengan pendalaman uang
Bab 9 : Dinamika Perkembangan Sektor Perbankan Nasional • Bank dalam menjalankan kegiatannya akan senantiasa menjalankan prinsip kehati-hatian utamanya dalam pengelolaan keuangannya • Pengelolaan keuangan bank dapat dimulai dari pemaparan keuangan bank dalam neraca keuangan (balance sheet) bank yang dipublikasikan setiap saat oleh bank • Dalam neraca keuangan bank terdapat sisi aset dan sisi liability • Bank harus menjaga keseimbangan antara aset dan liabilitinya
• Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, bank merupakan institusi yang menjalankan bisnisnya berdasarkan asas kepercayaan masyarakat • Bisnis bank adalah binsis yang menyangkut uang dan dilandasi oleh asas kepercayaan antara masyarakat dengan pihak bank • Oleh karena itu, kegiatan bisnis dalam industri perbankan memiliki risiko tinggi karena adanya berbagai kepentingan terkait dengan lalu lintas keuangan yang ada • Risiko terbesar dalam bisnis bank adalah adanya moral hazard yang pada akhirnya dapat menimbulkan terjadinya bank rush, bank run, dan bank panic dalam industri perbankan
• Dalam konteks perbankan di Indonesia, momentum perkembangannya ditandai dengan serangkaian kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam rangka deregulasi di sektor perbankan nasional • Menurut Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang Perbankan, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak • Pengaturan kegiatan bank di Indonesia juga mengacu pada Arsitektur Perbankan Indonesia (API).
• Dibutuhkan penguatan struktur perbankan nasional. Program ini bertujuan untuk memperkuat permodalan bank umum (konvensional dan syariah) dalam rangka meningkatkan kemampuan bank dalam mengelola usaha maupun risiko, mengembangkan teknologi informasi, maupun meningkatkan skala usahanya guna mendukung peningkatan kapasitas pertumbuhan kredit perbankan • Upaya peningkatan modal bank-bank tersebut dapat dilakukan dengan membuat rancangan bisnis yang memuat target waktu, cara, dan tahap pencapaian.
• Adapun cara penyampaiannya menurut Bank Indonesia adalah sebagai berikut : a. Penambahan modal baru baik dari pemegang saham (shareholder) lama maupun investor baru. b. Merger dengan bank (atau beberapa bank) lain untuk mencapai persyaratan modal minimum baru. c. Penerbitan saham baru atau secondary offering di pasar modal. d. Penerbitan subordinated loan.
• Perkembangan perbankan nasional dari waktu ke waktu mengalami kenaikan yang signifikan. Hal ini dapat dilihat dari indikator jumlah kantor bank umum mengalami kenaikan dari 9. 680 unit pada tahun 2007 menjadi 16. 625 unit pada tahun 2012, sedangkan untuk bank perkreditan, jumlah kantor banknya mengalami kenaikan dari 3. 250 unit pada tahun 2007 menjadi 4. 425 unit pada tahun 2012 • Kenaikan jumlah kantor bank memberikan dampak positif terhadap kenaikan dalam kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran dana di Indonesia • Pada kegiatan penghimpunan dana, jumlah yang dikumpulkan bank umum meningkat dari sebesar Rp 1. 718. 965 miliar pada tahun 2007 menjadi sebesar Rp 3. 542. 518 miliar pada tahun 2012. Bank perkreditanjuga mengalami kenaikan dari sebesar Rp 22. 629 miliar pada tahun 2007 meningkat menjadi sebesar Rp 55. 289 miliar pada tahun 2012
• Pengaturan dan Pengawasan perbankan nasional sejak 31 Desember 2014 diserahkan dari Bank Indonesia ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) • Fungsi utama OJK adalah menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di sektor jasa keuangan. • Adapun tugas dari OJK adalah melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan, sektor pasar modal, dan sektor industri keuangan non-bank (IKNB).
Bab 10 : Inklusi Keuangan • Inklusi keuangan dapat didefinisikan sebagai proses untuk memastikan akses ke layanan keuangan dan kredit tepat waktu dan memadai di mana diperlukan oleh kelompok-kelompok rentan seperti bagian lemah dan kelompok berpenghasilan rendah dengan biaya terjangkau • Inklusi keuangan merupakan sebuah konsep inovatif yang membuat berbagai alternatif untuk mendorong terjadinya the banking habits of the people • Inklusi keuangan memainkan peranan sebagai katalis dalam perekonomian dan pembangunan sosial di India meskipun masih membutuhkan waktu lama untuk mencapai outcome yang diinginkan
• Indikator inkluasi keuangan
• Inklusivitas sistem keuangan dalam kancah kegiatan ekonomi masyarakat di Indonesia memiliki ciri dalam perkembangannya. Ciri tersebut meliputi lembaga keuangan yang ada terbatas, instrumen keuangan yang dihasilkan terbatas, dan konsentrasi dana masyarakat pada lembaga keuangan tertentu • Laporan dari Findex-World Bank (2011) menunjukkan bahwa tingkat iklusi keuangan di Indonesia sebesar 20%. Nilai 20% ini mengandung arti bahwa hanya 20% orang dewasa di Indonesia yang memiliki rekening di lembaga keuangan yang resmi. Angka ini berada di bawah Filipina, Malaysia, Thailand, dan Singapura yang mencapai berturut-turut 27%, 66%, 73% dan 98%. Angka tersebut hanya berada di atas tingkat inklusi keuangan di kawasan sub-sahara Afrika yang mencapai angka 12%. • Di kawasan Asia Selatan, tingkat inklusi keuangan mencapai 22%, sedangkan di kawasan Amerika Latin dan Karibia mencapai 40%. Bahkan di negara-negara maju (High Income OCD and Non-OECD), tingkat inklusi keuangannya mencapai angka 92%.
• Bank Indonesia berperan penting dalam mendorong inklusivitas sistem keuangan berbasis kearifan lokal di Indonesia • Pembahasan mengenai inklusi keuangan dapat difokuskan pada 4 dimensi, yaitu a. Apa yang disediakan b. Bagaimana cara menyediakan c. Siapa yang menerima layanan d. Siapa yang menyediakan layanan
• Keberadaan inklusi keuangan dalam pembangunan negara dapat diarahkan pada tercapainya tujuan-tujuan berikut: a. Biaya yang layak untuk layanan b. Memperkuat kelembagaan dan peraturan yang hati-hati c. Keberlanjutan kelembagaan dan keuangan d. Penyedia jasa layanan keuangan yang bermacam-macam
Mensinergikan Peran Baru Bank Indonesia Dalam Mendorong Inklusi Keuangan Berbasis Kearifan Lokal
• Peningkatan inklusi keuangan merupakan salah satu sasaran konkret Bank Indonesia pada tahun 2018 • Berkembangnya perekonomian semakin menuntut adanya ketersediaan layanan sistem keuangan yang mampu mendorong kegiatan ekonomi masyarakat • Dalam hal ini, kehidupan masyarakat Indonesia senantiasa diiringi dengan kearifan lokal yang berkembang • Pada dasarnya, upaya untuk meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia dapat dilakukan dengan mengintegrasikan dengan nilai kearifan lokal yang berkembang dalam kehidupan masyarakat Indonesia
TERIMA KASIH
- Slides: 47