EKOLOGI HEWAN KEANEKARAGAMAN DAN KEMELIMPAHAN SUATU KOMUNITAS Anwari

  • Slides: 61
Download presentation
EKOLOGI HEWAN KEANEKARAGAMAN DAN KEMELIMPAHAN SUATU KOMUNITAS Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M.

EKOLOGI HEWAN KEANEKARAGAMAN DAN KEMELIMPAHAN SUATU KOMUNITAS Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN Mana yang lebih kamu sukai? A B Anwari Adi Nugroho, S. Pd.

EKOLOGI HEWAN Mana yang lebih kamu sukai? A B Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN Mana yang lebih kamu sukai? A B Anwari Adi Nugroho, S. Pd.

EKOLOGI HEWAN Mana yang lebih kamu sukai? A B Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN Mana yang lebih kamu sukai? A B Anwari Adi Nugroho, S. Pd.

EKOLOGI HEWAN Mana yang lebih kamu sukai? A B Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN Mana yang lebih kamu sukai? A B Anwari Adi Nugroho, S. Pd.

EKOLOGI HEWAN Mana yang lebih kamu sukai? A B Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN Mana yang lebih kamu sukai? A B Anwari Adi Nugroho, S. Pd.

EKOLOGI HEWAN Mana yang lebih kamu sukai? A B Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN APA KEANEKARAGAMAN HAYATI ITU? Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN APA KEANEKARAGAMAN HAYATI ITU? Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN Keanekaragaman hayati merupakan variasi atau perbedaan bentuk-bentuk makhluk hidup, meliputi perbedaan pada

EKOLOGI HEWAN Keanekaragaman hayati merupakan variasi atau perbedaan bentuk-bentuk makhluk hidup, meliputi perbedaan pada tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme, materi genetik yang di kandungnya, serta bentuk-bentuk ekosistem tempat hidup suatu makhluk hidup. Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN Tingkatan Keanekaragaman Hayati KEANEKARAGAMAN EKOSISTEM (ANTAR EKOSISTEM) KEANEKARAGAMAN SPESIES (ANTAR SPESIES YANG

EKOLOGI HEWAN Tingkatan Keanekaragaman Hayati KEANEKARAGAMAN EKOSISTEM (ANTAR EKOSISTEM) KEANEKARAGAMAN SPESIES (ANTAR SPESIES YANG BERBEDA) KEANEKARAGAMAN GENETIK (PADA SETIAP SPESIES YANG SAMA) Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN Perbedaan gen dapat menyebabkan terjadinya variasi. KEANEKARAGAMAN EKOSISTEM (ANTAR EKOSISTEM) KEANEKARAGAMAN SPESIES

EKOLOGI HEWAN Perbedaan gen dapat menyebabkan terjadinya variasi. KEANEKARAGAMAN EKOSISTEM (ANTAR EKOSISTEM) KEANEKARAGAMAN SPESIES (ANTAR SPESIES YANG BERBEDA) KEANEKARAGAMAN GENETIK (PADA SETIAP SPESIES YANG SAMA) Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN Pada spesies yang berbeda menunjukkan adanya keanekaragaman KEANEKARAGAMAN EKOSISTEM (ANTAR EKOSISTEM) KEANEKARAGAMAN

EKOLOGI HEWAN Pada spesies yang berbeda menunjukkan adanya keanekaragaman KEANEKARAGAMAN EKOSISTEM (ANTAR EKOSISTEM) KEANEKARAGAMAN SPESIES (ANTAR SPESIES YANG BERBEDA) KEANEKARAGAMAN GENETIK (PADA SETIAP SPESIES YANG SAMA) Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN Ekosistem yang berbeda menunjukkan adanya keanekaragaman KEANEKARAGAMAN EKOSISTEM (ANTAR EKOSISTEM) KEANEKARAGAMAN SPESIES

EKOLOGI HEWAN Ekosistem yang berbeda menunjukkan adanya keanekaragaman KEANEKARAGAMAN EKOSISTEM (ANTAR EKOSISTEM) KEANEKARAGAMAN SPESIES (ANTAR SPESIES YANG BERBEDA) KEANEKARAGAMAN GENETIK (PADA SETIAP SPESIES YANG SAMA) Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN Fakta : 1. Keanekaragaman hayati adalah anugerah Tuhan yang sangat besar. 2.

EKOLOGI HEWAN Fakta : 1. Keanekaragaman hayati adalah anugerah Tuhan yang sangat besar. 2. Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman hayati nomor 2 di dunia, setelah negara Brazil. 3. Keanekaragaman hayati indonesia menurut Sastra Pradja meliputi : Mamalia (300 jenis), Burung (7500 jenis), Reptil (2000 jenis), Tumbuhan berbiji (25 ribu jenis), Paku-pakuan (1250 jenis), Lumut (7500 jenis), Algae (7800 jenis), Jamur (72 ribu jenis), serta Monera (300 jenis). Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN PENGERTIAN KERAGAMAN HAYATI • Keanekaragaman hayati (ragam hayati): adalah istilah payung (umbrella

EKOLOGI HEWAN PENGERTIAN KERAGAMAN HAYATI • Keanekaragaman hayati (ragam hayati): adalah istilah payung (umbrella term) untuk derajat keanekaragaman sumberdaya alam hayati, meliputi jumlah maupun frekuensi dari ekosistem, spesies maupun gen di suatu daerah (Haryanto, 1995). • Keanekaragaman hayati: Definisi dari Wilcox (1984) adalah berbagai macam bentuk kehidupan, peranan ekologi yang dimilikinya dan keanekaragaman plasma nutfah yang terkandung didalamnya, (Mac. Kinnon dkk. , 1986). Definisi dari WWF (1989): adalah kekayaan hidup di bumi, jutaan tumbuhan, hewan dan mikroorganisme, genetika yang dikandungnya, dan ekosistem yang dibangunnya, (Primack, dkk. 1998). Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN • Sampai saat ini konsep dan ide pengukuran biodiversitas masih diperdebatkan oleh

EKOLOGI HEWAN • Sampai saat ini konsep dan ide pengukuran biodiversitas masih diperdebatkan oleh ahli ekologi • Konsep pengukuran keragaman dibagi 3 kategori: 1. Indeks Kekayaan jenis (Index of Species Richness) 2. Indeks Keanekaragaman atau Heterogenitas (Index of heterogenity atau Index of Diversity), dan 3. Indeks Keseragaman/Kemerataan (Index of Evennes). Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN METODE PENGUKURAN KERAGAMAN A. INDEKS KEKAYAAN JENIS (Index of Species Richness) •

EKOLOGI HEWAN METODE PENGUKURAN KERAGAMAN A. INDEKS KEKAYAAN JENIS (Index of Species Richness) • • • Konsep ini pertama kali dicetuskan oleh Mcinthos pada tahun 1967. Kekayaan jenis adalah jumlah jenis (spesies) dalam suatu komunitas. Persoalan mendasar yang merupakan kendala penting dalam penerapan konsep “kekayaan jenis” adalah bahwasanya seringkali tidak mungkin untuk menghitung semua jenis yang hidup dan tinggal dalam suatu komunitas alamiah. Oleh karena itu perlu dilakukan pendugaan. Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN Ukuran keanekaragaman berdasarkan konsep kekayaan jenis Jumlah jenis seringkali meningkat sejalan dg

EKOLOGI HEWAN Ukuran keanekaragaman berdasarkan konsep kekayaan jenis Jumlah jenis seringkali meningkat sejalan dg peningkatan luas petak Jumlah jenis yang teramati Jumlah Unit Contoh Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN Beberapa Pendekatan: • Pada prakteknya ternyata tidak mudah untuk menjamin keseragaman ukuran

EKOLOGI HEWAN Beberapa Pendekatan: • Pada prakteknya ternyata tidak mudah untuk menjamin keseragaman ukuran unit contoh. Sehubungan dengan ini, Sanders (1968) mengusulkan alterenatif pemecahan masalah dengan menggunakan metoda “rarefaction”. Melalui metoda ini dapat dihitung nilai harapan jumlah jenis dalam setiap unit contoh yang berukuran sama (misalkan 100 individu). Adapun perhitungannya didasarkan pada rumus Sanders yang telah disempurnakan oleh Hurlbert (1971) sebagaimana disajikan berikut ini: Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN 1. Indeks Hurlbert (1971) E (S n )= S å i-1 é

EKOLOGI HEWAN 1. Indeks Hurlbert (1971) E (S n )= S å i-1 é æ ö ç N Ni ÷ ê ø n ê 1 - è ê æ ö ç N ÷ ê è n ø ë ù ú ú û • dimana: E(Sn) = nilai harapan jumlah jenis • n = ukuran standar unit contoh (jml individu terkecil) • N = jumlah total individu yang teramati • Ni = jumlah individu jenis ke-I Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN Sedangkan nilai keragaman dari E(Sn) tersebut dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut

EKOLOGI HEWAN Sedangkan nilai keragaman dari E(Sn) tersebut dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Heck et al. , 1975) : Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN Istilah adalah “kombinasi” yang dihitung sebagai berikut : x! adalah faktorial. Sebagai

EKOLOGI HEWAN Istilah adalah “kombinasi” yang dihitung sebagai berikut : x! adalah faktorial. Sebagai contoh 5! = 5 x 4 x 3 x 2 x 1 = 120 Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN Langkah pertama adalah mengambil kelimpahan masing-masing jenis dari setiap ukuran plot dan

EKOLOGI HEWAN Langkah pertama adalah mengambil kelimpahan masing-masing jenis dari setiap ukuran plot dan memasukkan ke dalam persamaan : Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN 2. Indeks Divertas Margalef (Clifford & Stephenson, 1975) : • • Dmg

EKOLOGI HEWAN 2. Indeks Divertas Margalef (Clifford & Stephenson, 1975) : • • Dmg = Indeks Margalef S = jumlah jenis yang teramati N = jumlah total individu yang teramati Ln = logaritma natural Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN 3. Indeks Menhinick Indeks lain yang hampir serupa dengan konsep Margalef adalah

EKOLOGI HEWAN 3. Indeks Menhinick Indeks lain yang hampir serupa dengan konsep Margalef adalah indeks diversitas Menhinick yang mempunyai rumus sebagai berikut : dimana : • S adalah jumlah jenis dan • N adalah jumlah total individu seluruh jenis yang teramati. Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN 4. Indeks Jackknife : • • S = indeks kekayaan jenis Jackknife

EKOLOGI HEWAN 4. Indeks Jackknife : • • S = indeks kekayaan jenis Jackknife s = total jumlah jenis yang teramati n = banyaknya unit contoh k = jumlah jenis yang unik (jenis yang hanya ditemukan pada hanya salah satu unit contoh) Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN adapun keragaman dari nilai dugaan (S) tersebut dihitung dengan formula berikut: dimana

EKOLOGI HEWAN adapun keragaman dari nilai dugaan (S) tersebut dihitung dengan formula berikut: dimana : Var(S) = keragaman dugaan jackknife untuk kekayaan jenis fj = jumlah unit contoh dimana ditemukan j jenis unik (j=1, 2, 3, . . , s) K = jumlah spesies unik N = jumlah total unit contoh Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN penduga selang bagi indeks kekayaan jenis jackknife adalah sebagai berikut : •

EKOLOGI HEWAN penduga selang bagi indeks kekayaan jenis jackknife adalah sebagai berikut : • dimana diperoleh dari tabel t-student dengan nilai derajat bebas = n-1 Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN • Berdasarkan data tersebut di atas, terdapat 15 jenis pohon yang hanya

EKOLOGI HEWAN • Berdasarkan data tersebut di atas, terdapat 15 jenis pohon yang hanya dijumpai dalam satu unit contoh dari 5 (lima) unit contoh yang dibuat. Jenisjenis ini disebut sebagai jenis unik (unique species). Oleh karena itu, indeks kekayaan jenis Jackknife untuk kelima belas jenis tersebut adalah • n (banyaknya unit contoh) = 5 • s (total jumlah jenis) = 41 • k (jumlah jenis yang unik) = 15 Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN Dengan demikian, keragaman dari nilai dugaan (S) tersebut adalah: Anwari Adi Nugroho,

EKOLOGI HEWAN Dengan demikian, keragaman dari nilai dugaan (S) tersebut adalah: Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN Untuk ukuran contoh yang kecil, maka nilai tα/2 pada tingkat kepercayaan 5

EKOLOGI HEWAN Untuk ukuran contoh yang kecil, maka nilai tα/2 pada tingkat kepercayaan 5 % dengan derajat bebas n-1 adalah 2. 776, sehingga dugaan indeks kekayaan jenis Jackknife pada tingkat kepercayaan 5 % adalah : Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN B. INDEKS HETEROGENITAS/KEANEKARAGAMAN (Index of Heterogeneity / Index of Diversity) • Istilah

EKOLOGI HEWAN B. INDEKS HETEROGENITAS/KEANEKARAGAMAN (Index of Heterogeneity / Index of Diversity) • Istilah heterogenitas pertama kali dikemukakan oleh GOOD (1953). Berbeda dari konsep “kekayaan jenis”, ukuran keanekaragaman ini ditetapkan hanya berdasarkan struktur kerapatan atau kelimpahan individu dari setiap jenis yang teramati. Oleh karena itu, Magurran (1988) memberikan istilah lain terhadap konsep ini, yaitu dengan sebutan “spesies abundance” atau “kelimpahan jenis”. • Untuk memperjelas konsep “kelimpahan jenis” ini sebagai salah satu ukuran keanekaragaman, tampak pada gambar berikut ini. Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN KOMUNITAS A KOMUNITAS B KOMUNITAS C Anwari Adi Nugroho, S. Pd. ,

EKOLOGI HEWAN KOMUNITAS A KOMUNITAS B KOMUNITAS C Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN 1. Indeks Simpson Indeks Keragaman Simpson digunakan untuk mengetahui kompleksitas suatu komunitas

EKOLOGI HEWAN 1. Indeks Simpson Indeks Keragaman Simpson digunakan untuk mengetahui kompleksitas suatu komunitas yang populasnya tak terhingga. Indeks ini berkisar antara 0 – 1. Semakin mendekati angka 1 maka komunitas semakin kompleks dan mantap. Indeks diversitas Simpson dihitung dengan rumus : Dimana: 1–D = indeks diversitas Simpson pi = ni/N = proporsi jumlah individu jenis ke-I ni = jumlah individu species ke I N = jumlah total individu seluruh species Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN 2. Indeks Pielou Sedangkan untuk populasi terhingga, rumus yang harus digunakan adalah

EKOLOGI HEWAN 2. Indeks Pielou Sedangkan untuk populasi terhingga, rumus yang harus digunakan adalah Indeks Pielou sebagai berikut (Pielou, 1969): Dimana: 1 -D= Indeks Pielou ni = jumlah individu dari jenis ke-I N = jumlah total individu dalam unit contoh S = jumlah jenis dalam unit contoh Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN 3. Indeks Shannon-Wiener Konsep ini merupakan konsep keanekaragaman yang relatif paling dikenal

EKOLOGI HEWAN 3. Indeks Shannon-Wiener Konsep ini merupakan konsep keanekaragaman yang relatif paling dikenal dan paling banyak digunakan (Magurran, 1988). Indeks Shannon dihitung dengan formula berikut : H '= S å ( pi )(ln pi ) i =1 Dimana: Pi = ∑ni/N H : Indeks Keragaman Shannon-Wiener Pi : Jumlah individu suatu spesies/jumlah total seluruh spesies ni : Jumlah individu spesies ke-i N : Jumlah total individu Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN Catatan : • Seringkali peneliti menggunakan formula Shannon -Wiener menggunakan Lon atau

EKOLOGI HEWAN Catatan : • Seringkali peneliti menggunakan formula Shannon -Wiener menggunakan Lon atau Log 2, atau Log 10. • Perbedaannya adalah – jika log 2, maka H’ dinyatakan dalam bits/ind ; – jika log e/ln, maka H’ dalam nits/ind dan – jika digunakan log 10, maka H’ dinyatakan dalam decits/ind). • Kisaran nilai hasil perhitungan indeks keragam (H) menunjukkan bahwa jika: H>3 1<H<3 H<1 : Keragaman spesies tinggi : Keragaman spesies sedang : Keragaman spesies rendah Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN • Indeks keanekaragaman Shannon-Wiener (H’) disamping dapat menggambarkan keanekaragaman species, juga dapat

EKOLOGI HEWAN • Indeks keanekaragaman Shannon-Wiener (H’) disamping dapat menggambarkan keanekaragaman species, juga dapat menggambarkan produktivitas ekosistem, tekanan pada ekosistem, dan kestabilan ekosistem. • Semakin tinggi nilai indeks H’ maka semakin tinggi pula keanekaragaman species, produktivitas ekosistem, tekanan pada ekosistem, dan kestabilan ekosistem Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN Nilai tolok ukur indeks keanekaragaman H’: • H’ < 1, 0 :

EKOLOGI HEWAN Nilai tolok ukur indeks keanekaragaman H’: • H’ < 1, 0 : • Keanekaragaman rendah, • Miskin (produktivitas sangat rendah) sebagai indikasi adanya tekanan ekologis yang berat , dan • ekosistem tidak stabil • 1, 0 < H’ < 3, 322 : • Keanekaragaman sedang, • produktivitas cukup, • kondisi ekosistem cukup seimbang, • tekanan ekologis sedang. • H’ > 3, 322 : • Keanekaragaman tinggi, • stabilitas ekosistem mantap, • produktivitas tinggi, Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN 4. Indeks Brillouin Dibandingkan dengan indeks Shannon-Wiener, indeks ini relative lebih sederhana.

EKOLOGI HEWAN 4. Indeks Brillouin Dibandingkan dengan indeks Shannon-Wiener, indeks ini relative lebih sederhana. Variabel yang diukur di lapangan hanya banyaknya individu dari setiap jenis yang dijumpai pada unit contoh. Formula yang digunakan untuk menghitung indeks Brillouin adalah: dimana : N = jumlah total individu dalam unit contoh n 1 = jumlah individu untuk jenis ke-1 n 2 = jumlah individu untuk jenis ke-2 Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN C. INDEKS KESERAGAMAN / KEMERATAAN (Index of Evenness) • Konsep ini menunjukkan

EKOLOGI HEWAN C. INDEKS KESERAGAMAN / KEMERATAAN (Index of Evenness) • Konsep ini menunjukkan derajat kemerataan kelimpahan individu antara setiap spesies. • Ukuran kemerataan yang pertama kali dikemukakan oleh Lioyd dan Gheraldi (1964) ini juga dapat digunakan sebagai indicator adanya gejala dominasi diantara setiap jenis dalam suatu komunitas. • Apabila setiap jenis memiliki jumlah individu yang sama, maka komunitas tersebut mempunyai nilai “EVENNESS” maksimum. • Sebaliknya, bila nilai kemerataan ini kecil, maka dalam komunitas tersebut terdapat jenis dominant, sub-dominan dan jenis yang terdominasi, maka komunitas tsb memiliki “EVENNES” minimum Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN Kelimpahan relatif Komunitas A • Eveness B > A JENIS • Kelimpahan

EKOLOGI HEWAN Kelimpahan relatif Komunitas A • Eveness B > A JENIS • Kelimpahan individu setiap jenis di B relatif homogen Komunitas B JENIS Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN Ada dua rumus yang relative lebih banyak digunakan untuk menghitung nilai “evenness”,

EKOLOGI HEWAN Ada dua rumus yang relative lebih banyak digunakan untuk menghitung nilai “evenness”, yakni (dicetuskan oleh Hurlbert, 1971) : dimana : Evenness= nilai kemerataan (antara 0 – 1) D = nilai indeks diversity hasil pengamatan D max = nilai maksimum indeks diversitas D min = nilai minimum indeks diversitas Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN Apabila digunakan rumus dari Shannon-Wiener, nilai indeks diversitas maksimum dan minimum dapat

EKOLOGI HEWAN Apabila digunakan rumus dari Shannon-Wiener, nilai indeks diversitas maksimum dan minimum dapat diperoleh melalui rumus : dimana : H’max = maksimum nilai kemungkinan dari fungsi Shannon H’min = nilai kemungkinan terendah fungsi Shannon N = Jumlah total individu dalam unit pengamatan S = Jumlah jenis dalam unit pengamatan Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN Selanjutnya, nilai evenness lebih sering dihitung dengan menggunakan rumus berikut : dimana

EKOLOGI HEWAN Selanjutnya, nilai evenness lebih sering dihitung dengan menggunakan rumus berikut : dimana : J’ = nilai evenness (antara 0 – 1) H’ = indeks diversitas Shannon-Wiener Dmax = nilai maksimum indeks diversitas Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN Cara perhitungan lain yang bisa digunakan untuk menghitung nilai kemerataan/keseragaman Evenness adalah

EKOLOGI HEWAN Cara perhitungan lain yang bisa digunakan untuk menghitung nilai kemerataan/keseragaman Evenness adalah rumus yang diusulkan oleh Buzas & Gibson (1969) dengan formula sebagai berikut : dimana : Ni = e. H’ (jumlah jenis dengan kelimpahan sama) S = jumlah individu dalam unit contoh Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN AYO PRAKTIKUM Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN AYO PRAKTIKUM Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN KEANEKARAGAMAN DAN KEMELIMPAHAN HEWAN SERASAH Untuk menaksir dan menghitung keanekaragaman dan kemelimpahan

EKOLOGI HEWAN KEANEKARAGAMAN DAN KEMELIMPAHAN HEWAN SERASAH Untuk menaksir dan menghitung keanekaragaman dan kemelimpahan hewan-hewan serasah Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN METODOLOGI PRAKTIKUM A. Alat dan Bahan 1. Alat · Plot berukuran 1

EKOLOGI HEWAN METODOLOGI PRAKTIKUM A. Alat dan Bahan 1. Alat · Plot berukuran 1 x 1 meter · Jaring perangkap serangga · Lup · Stopwatch 2. Bahan · Semua jenis hewan yang terdapat di lokasi percobaan Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN Prosedur Kerja 1. Menyediakan plot berukuran 1 x 1 meter 2. Meletakkan

EKOLOGI HEWAN Prosedur Kerja 1. Menyediakan plot berukuran 1 x 1 meter 2. Meletakkan plot tersebut pada lokasi tempat pengamatan secara acak, lalu membiarkan selama 4 menit. 3. Menangkap jenis serangga yang terbang dengan menggunakan jaring dan menghitung yang ada di permukaan tanah yang terdapat di dalam plot tersebut. 4. Mengulangi percobaan tersebut sebanyak 7 kali 5. Mencatat seluruh hasil pengamatan pada tabel pengamatan 6. Membuat laporan hasil percobaan Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN Waktu Dan Lokasi Kegiatan Waktu pelaksanaan : Dilaksanakan setelah mendapatkan teori Lokasi

EKOLOGI HEWAN Waktu Dan Lokasi Kegiatan Waktu pelaksanaan : Dilaksanakan setelah mendapatkan teori Lokasi : Syarat lokasi 1. Minimal lokasi memiliki luas 300 meter persegi 2. Terdapat tumbuhan yang heterogen 3. Serasah banyak 4. Teduh 5. Bukan lingkungan yang tercemar Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN Analisa Data Kemelimpahan Keragaman Nilai Penting (NP) Indeks Shannon-Wiener Anwari Adi Nugroho,

EKOLOGI HEWAN Analisa Data Kemelimpahan Keragaman Nilai Penting (NP) Indeks Shannon-Wiener Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN Kemelimpahan Kerapatan = Jumlah individu suatu species Jebakan/plot Kerapatan Relatif = Kerapatan

EKOLOGI HEWAN Kemelimpahan Kerapatan = Jumlah individu suatu species Jebakan/plot Kerapatan Relatif = Kerapatan suatu species x 100 % Total kerapatan seluruh species Frekuensi = Jumlah plot yang ditempati suatu species Total seluruh plot Frekuensi Relatif (FR) = Jumlah frekuensi suatu species x 100 % Total frekuensi seluruh species Nilai Penting (NP) = KR + FR Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN Kemelimpahan No Nama Spesies Jumlah Spesies Jml Indv tiap plot 1 1

EKOLOGI HEWAN Kemelimpahan No Nama Spesies Jumlah Spesies Jml Indv tiap plot 1 1 Componatus vagus 2 Componatus sp 2 K Kr (%) F 1 0, 1 3/7 Fr (%) NP ran gki ng 98 1 dst Total 10 7, 8 Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN • Tabel Ketebalan Serasah Jenis Pohon Kedondong Hasil Pengukuran Ketebalan Serasah Plot

EKOLOGI HEWAN • Tabel Ketebalan Serasah Jenis Pohon Kedondong Hasil Pengukuran Ketebalan Serasah Plot 1 Plot 2 Plot 3 Plot 4 2 cm 3 cm 1 cm 3 cm • Tabel Parameter Lingkungan NO Parameter Lingkungan Hasil Pengamatan 1 Intensitas Cahaya (lux) 110 2 Kelembapan Udara (%) 80 3 Suhu Udara (0 C) 30 4 Kelembapan Tanah (%) 100 5 p. H 6 Kecepatan angin (m/s) 6 0, 77 Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN Keragaman H '= S å ( pi )(ln pi ) i =1

EKOLOGI HEWAN Keragaman H '= S å ( pi )(ln pi ) i =1 Dimana: Pi = ∑ni/N H : Indeks Keragaman Shannon-Wiener Pi : Jumlah individu suatu spesies/jumlah total seluruh spesies ni : Jumlah individu spesies ke-i N : Jumlah total individu Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN NO Nama Spesies Jmlh Spesies (n) Pi Ln Pi -Pi(ln. Pi) 0,

EKOLOGI HEWAN NO Nama Spesies Jmlh Spesies (n) Pi Ln Pi -Pi(ln. Pi) 0, 5 -0, 69 0, 35 1 Componatus vagus 2 2 Componatus sp 2 dst Jumlah Indv (N) 4 H’ Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.

EKOLOGI HEWAN Anwari Adi Nugroho, S. Pd. , M. Pd.