EKOFISIOLOGI EKOFISIOLOGI Ekofisiologi adalah ilmu yang mengkaji tentanggapan

  • Slides: 115
Download presentation
EKOFISIOLOGI

EKOFISIOLOGI

EKOFISIOLOGI

EKOFISIOLOGI

Ekofisiologi adalah ilmu yang mengkaji tentanggapan dan penyesuaian diri hewan secara fisiologis terhadap faktor-faktor

Ekofisiologi adalah ilmu yang mengkaji tentanggapan dan penyesuaian diri hewan secara fisiologis terhadap faktor-faktor lingkungan tempat hidupnya.

Ekofisiologi mempelajari efek ekologis dari ciri fisiologi suatu hewan. Ekofisiologi hewan berkaitan dengan aktivitas

Ekofisiologi mempelajari efek ekologis dari ciri fisiologi suatu hewan. Ekofisiologi hewan berkaitan dengan aktivitas dan proses dari setiap sistem dalam tubuh hewan seperti sistem pencernaan, pernafasan, gerak, koordinasi dan regulasi dalam melakukan fungsi hidup oleh organ yang bersangkutan dengan penyesuaiannya terhadap kondisi lingkungan.

� Ikan air tawar akan menghasilkan urine lebih banyak dan encer dibanding ikan air

� Ikan air tawar akan menghasilkan urine lebih banyak dan encer dibanding ikan air laut yang menghasilkan urine yang lebih sedikit dan pekat. � Ikan air tawar akan menyerap banyak air dari lingkungan yang konsentrasi kadar garam rendah, kadar garam akan diserap dan lebih banyak menyerap air sehingga air yang dikeluarkan banyak dan encer � Ikan air laut memiliki konsentrasi kadar garam yang tinggi di dalam darahnya maka ikan air laut akan kehilangan air di dalam sel-sel tubuhnya karena proses osmosi. Ikan air laut akan minum air laut sebanyak-banyaknya yang mempunyai kadar garam yang tinggi sehingga urine yang dihasilkan sedikit dan mengandung garam.

PENGARUH EKOFISIOLOGI TERHADAP PERILAKU Disusun oleh : Adesti Dwi Wulandari (K 4315001) Mayasari Mahfudhotul

PENGARUH EKOFISIOLOGI TERHADAP PERILAKU Disusun oleh : Adesti Dwi Wulandari (K 4315001) Mayasari Mahfudhotul Khasanah (K 4315035) Kelompok 2 Kelas A

Pengaruh Ekofisiologi terhadap Perilaku hewan dapat dikaji melalui beberapa cara salah satunya bisa dapat

Pengaruh Ekofisiologi terhadap Perilaku hewan dapat dikaji melalui beberapa cara salah satunya bisa dapat dilihat dari fisiologi yang melatar belakangi perilaku suatu individu atau hewan tersebut. Perilaku dapat terjadi sebagai akibat suatu stimulus dari luar. Perilaku dapat juga disebabkan stimulus dari dalam. Perilaku suatu organisme sering terjadi akibat gabungan stimulus dari luar dan dari dalam. (Sukarsono, 2009).

Pengaruh Ekofisiologi terhadap Perilaku Pembagian perilaku hewan pengembangannya berdasarkan prinsip-prinsip fisiologis dan fungsinya (pendekatan

Pengaruh Ekofisiologi terhadap Perilaku Pembagian perilaku hewan pengembangannya berdasarkan prinsip-prinsip fisiologis dan fungsinya (pendekatan evolusioner). Contoh perilaku adaptif hewan berdasarkan latar belakang fisiologi adalah perilaku burung camar yang membuang cangkang-cangkang telurnya setelah menetas untuk mengurangi usaha pemangsaan (predator) sehingga meningkatkan kelangsungan hidup keturunannya (Sukarsono, 2009).

Pengaruh Ekofisiologi terhadap Perilaku Satu bentuk adaptasi fungsional dan perilaku adalah strategi reproduksi. Strategi

Pengaruh Ekofisiologi terhadap Perilaku Satu bentuk adaptasi fungsional dan perilaku adalah strategi reproduksi. Strategi reproduksi adalah kemampuan meningkatkan peluang untuk pembuahan dan meningkatkan kelangsungan hidup keturunannya (Susanti, 2013).

Daftar Pustaka Sukarsono. (2009). Pengantar Ekologi Hewan. UMM Pres: Malang. Susanti, T. (2013). Adaptasi

Daftar Pustaka Sukarsono. (2009). Pengantar Ekologi Hewan. UMM Pres: Malang. Susanti, T. (2013). Adaptasi Perilaku Berang-Berang Sumatra (Lutra sumatrana) (Dalam Perspektif Pembelajaran Ekologi). Edu-Bio. 4, 1 -11.

Permasalahan yang Dihadapi Hewan Berkaitan dengan Ekofisiologi dan Liongkungannya As Syaffa A. L. K

Permasalahan yang Dihadapi Hewan Berkaitan dengan Ekofisiologi dan Liongkungannya As Syaffa A. L. K 4315007 Monika L. L. K 4315037

Adaptasi Fisiologi • Adaptasi Fisiologi menekankan pada fungsi alat tubuh yang umumnya terletak di

Adaptasi Fisiologi • Adaptasi Fisiologi menekankan pada fungsi alat tubuh yang umumnya terletak di bagian dalam tubuh, mengalami perubahan guna mempertahankan hidup. • Adaptasi ini melibatkan zat-zat kimia tertentu untuk membantu proses yang berlangsung di dalam tubuh.

Permasalahan Ekofisiologi Hewan • Onta yang hidup di padang pasir memiliki kantung air di

Permasalahan Ekofisiologi Hewan • Onta yang hidup di padang pasir memiliki kantung air di punuknya, guna kantung air ini untuk menyimpan air dalam jangka waktu yang lama agar onta tahan tidak minum. • Anjing laut untuk bertahan di daerah dingin, ia menaham panas tubuh dengan lapisan lemaknya yang tebal.

Permasalahan Ekofisiologi Hewan • Kucing saat berteduh kadar metabolisme badannya akan direndahkan supaya kadar

Permasalahan Ekofisiologi Hewan • Kucing saat berteduh kadar metabolisme badannya akan direndahkan supaya kadar kehilangan air di dalam badan berkurang • Musang beradaptasi dengan cara menyemburkan cairan (kelenjar bau) untuk proteksi diri dari musuhnya.

Permasalahan Ekofisiologi Hewan • Ikan Air Tawar tekanan osmotik cairan tubuhnya lebih besar daripada

Permasalahan Ekofisiologi Hewan • Ikan Air Tawar tekanan osmotik cairan tubuhnya lebih besar daripada air pada habitatnya, ikan air tawar akan cenderung sedikit minum dan urinnya banyak. • Ikan Air Laut, kondisi air laut yang lebih banyak garam menyebabkan cairan tubuh ikan air laut keluar terus menerus sehingga ikan membutuhkan banyak minum sedangkan urin yang dikeluarkan sedikit.

Permasalahan Ekofisiologi Hewan • Hewan Ruminansia makanannya yang rumputan menyebablan saluran pencernaannya terdapat enzim

Permasalahan Ekofisiologi Hewan • Hewan Ruminansia makanannya yang rumputan menyebablan saluran pencernaannya terdapat enzim selulosa. • Teredo navalis merupakan mollusca yang memakan kayu pada galangan kapal atau tiang -tiang pelabuhan. Di dalam saluran pencernaanya terdapat enzim selulosa untuk membantu mengurai selulosa yang ada pada kayu yang dimakan.

Permasalahan Ekofisiologi Hewan • Hewan Berdarah Dingin pada saat berada di daerah dengan suhi

Permasalahan Ekofisiologi Hewan • Hewan Berdarah Dingin pada saat berada di daerah dengan suhi rendah, kecepatan metabolismenya akan turun. • Hewan Berdarah Panas pada saat berada di daerah dengan suhu tinggi, kecepatan metabolisme akan ikut naik.

Permasalahan Ekofisiologi Hewan • Jumlah Hemoglobin pada sel darah merah orang yang tinggal di

Permasalahan Ekofisiologi Hewan • Jumlah Hemoglobin pada sel darah merah orang yang tinggal di pegunungan lebih banyak jika dibandingkan dengan orang yang tinggal di dataran rendah, hal ini dikarenakan semakin tinggi ketinggian suatu tempat maka kadar oksigennya menurun.

Permasalahan Ekofisiologi Hewan • Urin manusia akan lebih banyak dikeluarkan jika dalam kondisi dingin

Permasalahan Ekofisiologi Hewan • Urin manusia akan lebih banyak dikeluarkan jika dalam kondisi dingin • Pupil Mata yang menyempit adalah upaya untuk mengatur intensitas cahaya

Terimakasih

Terimakasih

HOMEOSTASIS ASTIN PUTRI K 4315009 NABELA FUNGKY K 4315039

HOMEOSTASIS ASTIN PUTRI K 4315009 NABELA FUNGKY K 4315039

PENGERTIAN Homeostasis adalah keadaan yang relatif konstan di dalam lingkungan internal tubuh suatu organisme

PENGERTIAN Homeostasis adalah keadaan yang relatif konstan di dalam lingkungan internal tubuh suatu organisme hidup yang dipertahankan secara alami oleh mekanisme adaptasi fisiologis. Lingkungan internal secara konstan berubah dan mekanisme adaptif tubuh secara kontinyu berfungsi untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan ini dan untuk mempertahankan homeostasis.

FUNGSI HOMEOSTASIS • Menstabilkan cairan disekitar sel-sel organisme multi sel atau cairan extrasel (CES).

FUNGSI HOMEOSTASIS • Menstabilkan cairan disekitar sel-sel organisme multi sel atau cairan extrasel (CES). • Memungkinkan organisme beradaptasi pada lingkungan luar yang mempunyai jumlah dan habitat yang lebih luas. • Menyediakan keadaan dalam yang stabil supaya sel-sel dapat menjalankan hidup dengan efisien. • Memungkinkan enzim-enzim menjalankan fungsinya dengan optimum

LINGKUNGAN ORGANISME Terdapat dua lingkungan organisme, yaitu : • Lingkungan luar yaitu lingkungan yang

LINGKUNGAN ORGANISME Terdapat dua lingkungan organisme, yaitu : • Lingkungan luar yaitu lingkungan yang mengelilingi organisme secara keseluruhan. Organisme akan hidup berkelompok dengan organisme (biotik) dan objek-objek yang mati (abiotik). • Lingkungan dalam yaitu lingkungan dinamis dalam badan manusia yang terdiri dari fluida yang mengelilingi komunitas sel-sel yang membentuk badan.

KOMPONEN LINGKUNGAN • Biotik merupakan komponen hidup yang meliputi semua organisme hidup. Contoh komponen

KOMPONEN LINGKUNGAN • Biotik merupakan komponen hidup yang meliputi semua organisme hidup. Contoh komponen biosis ialah: Manusia, Tumbuhan, Hewan • Abiotik ialah komponen mati, antara lain: Suhu, nilai p. H, cahaya, kelembaban, topografi, iklim

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HOMEOSTASIS • Variasi diurnal, suhu tubuh akan bervariasi pada siang dan

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HOMEOSTASIS • Variasi diurnal, suhu tubuh akan bervariasi pada siang dan malam hari. Suhu terendah terjadi pada awal pagi dan tertinggi pada awal malam. • Aktivitas fisik, setelah melakukan latihan fisik atau kerja jasmani suhu tubuh akan naik terkait dengan kerja yang dilakukan oleh otot rangka

 • Jenis kelamin, sesuai dengan kegiatan metabolisme, suhu tubuh pria lebih tinggi daripada

• Jenis kelamin, sesuai dengan kegiatan metabolisme, suhu tubuh pria lebih tinggi daripada wanita. Suhu tubuh wanita dipengaruhi daur haid. Pada saat ovulasi, suhu tubuh wanita pada pagi hari saat bangun meningkat 0, 3 – 0, 5 ºC. • Lingkungan, suhu lingkungan yang tinggi dan udara lingkungan yang lembab akan meningkatkan suhu tubuh, karena menyebabkan hambatan penguapan keringat, sehingga panas tertahan di dalam tubuh.

MEKANISME HOMEOSTASIS Mekanisme homeostasis yang utama adalah diatur oleh hipotalamus. Mekanisme pengendalian kondisi homeostasis

MEKANISME HOMEOSTASIS Mekanisme homeostasis yang utama adalah diatur oleh hipotalamus. Mekanisme pengendalian kondisi homeostasis pada hewan berlangsung melalui sistem umpan balik. Sistem umpan balik adalah perubahan suatu variable yang dilawan oleh tanggapan yang cenderung mengembalikan perubahan tersebut dalam keadaan semula.

Sistem umpan balik terdiri dari 2 macam, yaitu : • Umpan balik negatif, pada

Sistem umpan balik terdiri dari 2 macam, yaitu : • Umpan balik negatif, pada mamalia yang senantiasa mempertahankan suhu tubuh konstan, meningkatnya suhu tubuh menghasilkan respon yang mengembalikan suhu tubuh sebagaimana kondisi yang semestinya. Jadi, umpan balik negatif mengarahkan pada stabilitas sistem fisiologis.

 • Umpan balik positif, peristiwa yang terjadi pada sistem umpan balik positif berlawan

• Umpan balik positif, peristiwa yang terjadi pada sistem umpan balik positif berlawan dengan peristiwa sistem umpan balik negatif. Pada sstem umpan balik positif, perubahan awal suatu variable akan menghasilkan perubahan yang semakin besar, misalnya proses pembekuan darah. Proses pembekuan darah sebenarnya bekerja melalui mekanisme sistem umpan balik positif, yang bertujuan untuk menghentikan pendarahan. Namun, hasil dari proses tersebut selanjutnya bermakna sangat penting untuk memepertahankan volume darah yang bersirkulasi agar tetap konstan.

Mekanisme umpan balik positif tidak terlibat dalam proses menjaga kondisi homeostasis, tetapi terlibat dalam

Mekanisme umpan balik positif tidak terlibat dalam proses menjaga kondisi homeostasis, tetapi terlibat dalam penyelenggaraan fungsi fisiologis tertentu (proses pembekuan darah dan fungsi sel saraf). Mekanisme umpan balik positif dalam mengendalikan fungsi fisiologis pada hewan dapat berbahaya. Misalnya, suhu tubuh mamalia meningkat, jika gangguan awal ini kemudian mengalami umpan balik positif maka hasilnya adalah peningkatan suhu tubuh lebih lanjut yang tentunya berbahaya bagi hewan tersebut.

Feed forward Metode fisiologis lain adalah feedforward, dimana hewan menunjukkan perilaku yang mencegah terjadinya

Feed forward Metode fisiologis lain adalah feedforward, dimana hewan menunjukkan perilaku yang mencegah terjadinya gangguan fisiologis. Contohnya, sambil makan biasanya hewan minum, masuknya pakan kedalam meningkatkan osmolaritas isi saluran pencernaan dapat menyebabkan hilangnya air dari cairan tubuh (melalui osmosis), ini mengakibatkan dehidrasi dan kesetimbangan osmotik terganggu. Setelah makan umumnya hewan minum air untuk mengurangi gangguan homeostasis cairan tubuh. Perilaku menghindari makanan yang menyebabkan muntah membantu hewan untuk memelihara homeostasis.

CONFORMER OSMOCONFORMER & OXYCONFORMER Kelompok 5: Eka Supriyati (K 4315019/A) Rinika Dewantari (K 4315051/A)

CONFORMER OSMOCONFORMER & OXYCONFORMER Kelompok 5: Eka Supriyati (K 4315019/A) Rinika Dewantari (K 4315051/A)

Topik bahasan A. CONFORMER B. OSMOCONFORMER C. OXYCONFORMER

Topik bahasan A. CONFORMER B. OSMOCONFORMER C. OXYCONFORMER

CONFORMER Banyak hewan dan tumbuhan dapat dinyatakan sebagai regulator (pengatur) yang menggunakan mekanisme perilaku

CONFORMER Banyak hewan dan tumbuhan dapat dinyatakan sebagai regulator (pengatur) yang menggunakan mekanisme perilaku dan fisiologis untuk mencapai homeostasis dan menghadapi fluktuasi suhu, kelembapan, intensitas cahaya dan konsentrasi berbagai faktor kimiawi dalam lingkungan. Hewan yang tidak mampu mempertahankan keadaan lingkungan internalnya, lingkungan internalnya berubah seiring dengan perubahan lingkungan eksternal disebut konformer (conformer).

Contoh hewan conformer Misalnya pada ikan. Suhu tubuh ikan akan rendah ketika berada dalam

Contoh hewan conformer Misalnya pada ikan. Suhu tubuh ikan akan rendah ketika berada dalam perairan yang dingin dan akan tinggi ketika berada dalam perairan yang hangat. Jadi, tiap sel dalam tubuh ikan tersebut harus mengatasi pengaruh perubahan suhu eksternal. Batas perubahan eksternal bagi hewan konformer dipengaruhi oleh toleransi jaringan tubuhnya terhadap perubahan internal yang disebabkan oleh adanya perubahan lingkungan eksternal

OSMOCONFORMER Osmokonformer merupakan hewan yang tidak mampu mempertahankan tekanan osmotik, sehingga harus beradaptasi agar

OSMOCONFORMER Osmokonformer merupakan hewan yang tidak mampu mempertahankan tekanan osmotik, sehingga harus beradaptasi agar bertahan hidup dengan syarat perubahan lingkungan tidak besar dan dalam kisaran toleransi (Lantu, 2010). Bintang laut, Asterias, adalah hewan osmokonformer (osmoconformer) yang cairan internal tubuhnya dengan cepat mencapai kesetimbangan dengan air laut yang mengelilinginya. Hewan ini meningkatkan konsentrasi cairan tubuh jika berada dalam air bersalinitas tinggi dan menurunkan cairan tubuhnya bilamana berada dalam air bersalinitas rendah.

Lanjutan. . . Dalam lingkungan, tentunya akan ada suatu kondisi yang mendukung serta ancaman

Lanjutan. . . Dalam lingkungan, tentunya akan ada suatu kondisi yang mendukung serta ancaman bagi kelangsungan hidup hewan. Oleh karena itu, perlu mekanisme osmoregulasi, dan setiap hewan berbeda dengan variasi yang sangat luas tergantung kemampuan dan jenis organ tubuh hewan dan kondisi lingkungan hewan. Pada invertebrate laut disebut dengan hewan osmokonformer yaitu konsentrasi osmotik cairan tubuh sama dengan air laut dan terjadi keseimbangan osmotik cairan tubuh hewan dengan lingkungannya. Dan apabila tidak dalam kondisi keseimbangan ionik akan terjadi perbedaan komposisi ion yang menghasilkan gradien konsentrasi (Soewolo, 2010).

Cara hewan melakukan pengaturan konsentrasi ion dan contohnya Ø Ø mensekresi atau menyerap ion

Cara hewan melakukan pengaturan konsentrasi ion dan contohnya Ø Ø mensekresi atau menyerap ion secara aktif Pada ubur-ubur, ion SO 42 - dikeluarkan dari dalam tubuh untuk meningkatkan daya apungnya (buoyancy). SO 42 merupakan ion yang relatif berat sehingga mengurangi konsentrasinya berarti meningkatkan daya apung. Pada gurita, mempertahankan konsentrasi cairan tubuhnya tetap hiperosmotik. Crustasea mempertahankan kondisi hipoosmotik dalam cairan tubuhnya. Hewan dengan konsentrasi ion yang tidak diatur dengan cara khusus, terjadi melalui permukaan tubuh, insang, makanan yang ditelan, dan dengan menghasilkan zat sisa (misalnya urin) (Siregar, 2013).

OXYCONFORMER Cacing Annelida yang bersifat oksikonformer (oxyconformer), yakni hewan yang laju konsumsi oksigennya menyesuaikan

OXYCONFORMER Cacing Annelida yang bersifat oksikonformer (oxyconformer), yakni hewan yang laju konsumsi oksigennya menyesuaikan dengan ketersediaan O 2 terlarut di lingkungan eksternalnya. Jika Annelida berada dalam lingkungan perairan yang kaya akan oksigen, maka konsumsi oksigennya meningkat, sebaliknya jika hewan tersebut berada dalam lingkungan yang kandungan oksigen terlarutnya rendah, konsumsi oksigennya menurun.

Daftar Pustaka Lantu, S. (2010). Osmoregulasi pada Hewan Akuatik. Jurnal Perikanan Dan Kelautan, VI(1),

Daftar Pustaka Lantu, S. (2010). Osmoregulasi pada Hewan Akuatik. Jurnal Perikanan Dan Kelautan, VI(1), 46– 50. Soewolo, 2000. Pengantar Fisiologi Hewan. Jakarta : Proyek Pengembangan Guru Sekolah Menengah IRBD Loan No. 3979. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Yusni Ikhwan Siregar. 2013. Pemanasan Global Dan Respon Fisiologis Hewan Akuatik. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNRI.

REGULATOR KELOMPOK 6 DEWI EKAPUTRI PITORINI K 4315013 SAFINA SALMA K 4315055

REGULATOR KELOMPOK 6 DEWI EKAPUTRI PITORINI K 4315013 SAFINA SALMA K 4315055

REGULATOR ? Hewan memiliki batasan-batasan terhadap derajat perubahan lingkungan yang dapat ditolerir Jika melewati

REGULATOR ? Hewan memiliki batasan-batasan terhadap derajat perubahan lingkungan yang dapat ditolerir Jika melewati batas toleransi maka hewan dapat mengalami kematian Kelompok regulator mampu mempertahankan kondisi internal tubuhnya Kondisi internal tubuh diregulasi melalui mekanisme yang tercakup dalam homeostasis

OSMOREGULATOR Osmoregulasi adalah kemampuan organisme untuk mempertahankan keseimbangan kadar zat dalam tubuh, didalam zat

OSMOREGULATOR Osmoregulasi adalah kemampuan organisme untuk mempertahankan keseimbangan kadar zat dalam tubuh, didalam zat yang kadar garamnya berbeda (Wulangi, 1993). Osmoregulasi dibagi menjadi dua yaitu osmoregulator dan osmokonformer. Osmoregulator adalah organisme air yang secara osmotic stabil dalam menjaga osmolaritas tanpa tergantung lingkungannya. Hewan osmoregulator mampu hidup di dalam lingkungan dengan osmolaritas cukup rendah. Organisme air seperti salmon yang toleran terhadap kisaran salinitas yang relatif luas sehingga dapat bertahan hidup dengan baik di air tawar dan air laut. Mekanisme osmoregulatory mereka telah berevolusi untuk bertahan hidup dalam berbagai lingkungan perairan. Dalam relatif hipotonik (tekanan osmotik rendah) air tawar, kulit mereka menyerap air. Ikan tidak minum banyak air dan elektrolit, menyeimbangkan dengan buang air encer dan sedang aktif mengambil garam melalui insang. Ketika mereka pindah ke lingkungan laut hipertonik, salmon kehilangan air, buang air garam berlebih melalui insang dan urine mereka.

OXYREGULATOR Oksiregulator adalah kemampuan organisme laut untuk mengatur kebutuhan oksigennya terhadap konsentrasi oksigen di

OXYREGULATOR Oksiregulator adalah kemampuan organisme laut untuk mengatur kebutuhan oksigennya terhadap konsentrasi oksigen di luar tubuhnya. Anadara granosa memiliki pigmen darah yang serupa dengan haema pada vertebrata (karena itu ia disebut kerang darah) sehingga mampu bertahan hidup sekitar 48 jam di luar air. Sekitar 20 menit setelah dikeluarkan dari air, cangkangnya membuka lebar untuk menghirup udara. Selanjutnya, berangsur menutup dan kematian mulai tercatat 48 jam setelahnya (Davenport & Wong, 1986)

Daftar Pustaka Davenport & Wong. (1986). Responses of the Blood Cockle Anandara granosa (L.

Daftar Pustaka Davenport & Wong. (1986). Responses of the Blood Cockle Anandara granosa (L. ) (Bivalvia : Arcidae) to Salinity, Hypoxia, and Aerial Exposure. Aquaculture, 56 : 151 -161 Wulangi, K. S. (1993). Prinsip-prinsip Fisiologi Hewan. Jakarta : Depdikbud

Mekanisme Ekofisiologi Ikan Air Tawar Dilla Rapika Sari (K 4315015) Setya Maharani (K 4315059)

Mekanisme Ekofisiologi Ikan Air Tawar Dilla Rapika Sari (K 4315015) Setya Maharani (K 4315059)

Ginjal Banyak air masuk dan melewati ginjal Ginjal Berkembang dengan baik, berukuran besar

Ginjal Banyak air masuk dan melewati ginjal Ginjal Berkembang dengan baik, berukuran besar

Jumlah Glomeruli Ginjal Garam-garam dalam tubuh ditahan agar tidak keluar dan urin dikeluarkan sebanyak-banyaknya

Jumlah Glomeruli Ginjal Garam-garam dalam tubuh ditahan agar tidak keluar dan urin dikeluarkan sebanyak-banyaknya Glomeruli berjumlah banyak dan besar

Dinding Sel • Tekanan osmosis di air tawar lebih kecil • Dinding sel tubuh

Dinding Sel • Tekanan osmosis di air tawar lebih kecil • Dinding sel tubuh lebih tipis

Mekanisme Ekofisiologi Ikan Air Laut Dwi Yuli P (K 4315017) Salis Khoirun N (K

Mekanisme Ekofisiologi Ikan Air Laut Dwi Yuli P (K 4315017) Salis Khoirun N (K 4315057)

OSMOREGULA SI 52 12/1/2020 Osmoregulasi • proses pengatur konsentrasi cairan dan menyeimbangkan pemasukan serta

OSMOREGULA SI 52 12/1/2020 Osmoregulasi • proses pengatur konsentrasi cairan dan menyeimbangkan pemasukan serta pengeluaran cairan tubuh oleh sel atau organisme hidup Osmoregulasi Ikan • upaya ikan untuk mengontrol keseimbangan air dan ion antara di dalam tubuh dan lingkungan melalui mekanisme pengaturan tekanan osmotik. Salis Khoirun Nisa / K 4315057 Dwi Yuli P (K 4315017)

PROSES EKOFISIOLOGI IKAN LAUT • Ikan yang hidup di air laut mempunyai tekanan osmosis

PROSES EKOFISIOLOGI IKAN LAUT • Ikan yang hidup di air laut mempunyai tekanan osmosis lebih rendah dari tekanan osmosis air laut. Agar ikan tidak mati kekeringan karena air di dalam sel tubuh ikan tertarik oleh air laut maka ikan yang hidup di air laut banyak minum dan sedikit mengeluarkan urine, dan urine yang dikeluarkan pun pekat. 53 12/1/2020 Salis Khoirun Nisa / K 4315057 Dwi Yuli P (K 4315017)

Mekanisme osmoregulasi ikan air laut Organ dalam tubuh ikan menyerap ion-ion garam seperti Na+,

Mekanisme osmoregulasi ikan air laut Organ dalam tubuh ikan menyerap ion-ion garam seperti Na+, K+ dan Cl-, serta air masuk ke dalam darah dan selanjutnya disirkulasi. Kemudian insang ikan akan mengeluarkan kembali ion-ion tersebut dari darah ke lingkungan luar. Karena ikan laut dipaksa untuk mempertahankan kondisi osmotik maka volume air seni lebih sedikit dibandingkan dengan ikan air tawar. 54 12/1/2020 Salis Khoirun Nisa / K 4315057 Dwi Yuli P (K 4315017)

TERIMAKASIH 55 12/1/2020 Add a footer

TERIMAKASIH 55 12/1/2020 Add a footer

Ekofisiologi Ikan Diadromus Salmon dan Sidat Fadhilatur rahmi Octaviana Ika S K 4315021 K

Ekofisiologi Ikan Diadromus Salmon dan Sidat Fadhilatur rahmi Octaviana Ika S K 4315021 K 4315045

Diadromus Jenis ikan yg mampu hidup di dua perairan Anadromus Katadromus - Ikan yang

Diadromus Jenis ikan yg mampu hidup di dua perairan Anadromus Katadromus - Ikan yang bermigrasi dari air laut ke air tawar - Contoh = ikan salmon - Ikan yang bermigrasi dari air tawar ke air laut - Contoh = ikan sidat

Adaptasi Ikan Salmon - Ikan dewasa hidup di laut dengan salinitas tinggi - Meminum

Adaptasi Ikan Salmon - Ikan dewasa hidup di laut dengan salinitas tinggi - Meminum banyak air laut untuk mengatur kadar garam tubuh & mensekresikan kelebihan garam dari insang

- Pada saat reproduksi, ikan salmon pindah atau bermigrasi ke air tawar lalu terjadi

- Pada saat reproduksi, ikan salmon pindah atau bermigrasi ke air tawar lalu terjadi perubahan osmoregulasi tubuh - Ketika migrasi ke air tawar untuk memijah, ikan salmon itu akan berhenti atau sedikit minum dan insangnya akan mulai mengambil garam dari lingkungan yang konsentrasinya tidak pekat.

ADAPTASI IKAN SIDAT • Ikan sidat bermigrasi dari air tawar ke air laut •

ADAPTASI IKAN SIDAT • Ikan sidat bermigrasi dari air tawar ke air laut • Ikan sidat bereproduksi di air laut dan setelah dewasa bermigrasi ke air tawar • Stadia glass eel (larva) ikan sidat lebih menyukai air laut dan bersifat osmoregulator kuat. Sedangkan elver (benih sidat) yang sudah mengalami pigmentasi penuh lebih menyukai perairan tawar.

 • Ikan sidat ketika berada di laut akan meminum banyak sekali air laut,

• Ikan sidat ketika berada di laut akan meminum banyak sekali air laut, lalu memompa kelebihan garam dengan insang dan mengekskresikan urin dalam jumlah yang relatif sedikit. Hal ini dilakukan untuk mengkompensasikan kehilangan air yang terjadi secara osmosis. • Sedangkan ketika berada di air tawar ikan sidat akan sedikit minum dan banyak mengeluarkan urin yang hipoosmotik dengan cairan tubuhnya untuk menyeimbangkan perolehan air

EKOFISIOLOGI LINGKUNGAN BERLUMPUR Fitri Susanti Noni shella H P K 4315041

EKOFISIOLOGI LINGKUNGAN BERLUMPUR Fitri Susanti Noni shella H P K 4315041

EKOFISIOLOGI LINGKUNGAN BERLUMPUR Ekofisiologi adalah bidang ilmu yang mempelajari efek ekologis dari ciri fisiologis

EKOFISIOLOGI LINGKUNGAN BERLUMPUR Ekofisiologi adalah bidang ilmu yang mempelajari efek ekologis dari ciri fisiologis suatu hewan. Ekofisiologi lebih menekankan pada adaptasi fisiologi hewan yang menyangkut fungsi alat-alat tubuh yang mengalami perubahan untuk mempertahankan hidup.

EKOFISIOLOGI LINGKUNGAN BERLUMPUR Pada umumnya, organisme pada lingkungan pantai berlumpur melakukan adaptasi dengan menggali

EKOFISIOLOGI LINGKUNGAN BERLUMPUR Pada umumnya, organisme pada lingkungan pantai berlumpur melakukan adaptasi dengan menggali dan melewati substrat yang lunak dan menempati saluran yang permanent pada substrat, sehingga kehadiran organisme ditunjukkan dengan adanya lubang dengan berbagai ukuran. Adaptasi ini sangat berkaitan dengan kondisi yang anaerobik. Untuk beradaptasi dengan kondisi yang anaerobik. Organisme membentuk alat pengangkut (misalnya, hemoglobin) yang mampu mengangkut oksigen terus menerus dengan konsentrasi lebih baik dibandingkan dengan organisme dari zonasi yang erbeda.

Adaptasi di Lingkungan Berlumpur Capitella ditemukan dalam jumlah melimpah pada daerah berlumpur karena banyaknya

Adaptasi di Lingkungan Berlumpur Capitella ditemukan dalam jumlah melimpah pada daerah berlumpur karena banyaknya bahan organik dan populasi bakteridi sedimen. Kedua organisme ini menggali substrat, mencerna dan menyerap bahan organik (bakteri) dan mengeluarkan bahan yang tidakdiecerna melalui anus. Pada kerang Polymesoda cozxans, kedua cangkangnya akan menutup rapat-rapat sehingga metabolisme didalam menyediakan energi dilakukan dengan kondisi anaerob, karena insang (branchie) tidak berfungsi sehingga oksigen tidak dapat masuk ke dalam tubuh.

Adaptasi di Lingkungan Berlumpur Natica sp (Siput bulan) beradaptasi dengan cara membuat jalan yang

Adaptasi di Lingkungan Berlumpur Natica sp (Siput bulan) beradaptasi dengan cara membuat jalan yang dapat mengalirkan air dari permukaan yang mengandung oksigen ke bawah (lumpur). Pada kerang Polinices albumen, kedua cangkangnya akan menutup rapat-rapat sehingga metabolisme didalam menyediakan energi dilakukan dengan kondisi anaerob, karena insang (branchie) tidak berfungsi sehingga oksigen tidak dapat masuk ke dalam tubuh.

Thank you

Thank you

Mekanisme Ekofisiologi Gastropoda

Mekanisme Ekofisiologi Gastropoda

Hello! We’re Hafshah and Risqi Kelompok 11

Hello! We’re Hafshah and Risqi Kelompok 11

GASTROPODA? ? ? GASTER = Perut PODOS = kaki “Gastropoda adalah hewan yang menggunakan

GASTROPODA? ? ? GASTER = Perut PODOS = kaki “Gastropoda adalah hewan yang menggunakan perut untuk berjalan”

GASTROPODA AIR TAWAR Ex. Kerang dan Keong AIR LAUT Ex. Siput Laut

GASTROPODA AIR TAWAR Ex. Kerang dan Keong AIR LAUT Ex. Siput Laut

MEKANISME EKOFISIOLOGI GASTROPODA Daya Tahan Terhadap Kehilangan Air Pemeliharaan Keseimbangan Panas Tekanan Mekanik Cara

MEKANISME EKOFISIOLOGI GASTROPODA Daya Tahan Terhadap Kehilangan Air Pemeliharaan Keseimbangan Panas Tekanan Mekanik Cara Makan Sistem Pernafasan

Daya Tahan Terhadap Kehilangan Air “Untuk menghindari kehilangan air, kebanyakan gastropoda operkulumnya akan menutup

Daya Tahan Terhadap Kehilangan Air “Untuk menghindari kehilangan air, kebanyakan gastropoda operkulumnya akan menutup rapat celah cangkang. ”

Daya Tahan Terhadap Kehilangan Air GASTROPODA AIR TAWAR GASTROPODA AIR LAUT Hewan air tawar

Daya Tahan Terhadap Kehilangan Air GASTROPODA AIR TAWAR GASTROPODA AIR LAUT Hewan air tawar mengatasi kehilangan air dengan cara menarik kaki dan kepala ke dalam rumahnya, kemudian mengeluarkan lendir yang banyak sebagai perekat untuk membungkus apertura dan desikasi. Pada hewan laut, ketika air surut mereka masuk ke dalam cangkang lalu menutup celah menggunakan operkulum sehingga kehilangan air dapat dikurangi. Selain itu mereka juga bersembunyi.

Pemeliharaan Keseimbangan Panas “Mekanisme pada hewan bercangkang keras seperti gastropoda dalam mengatasi kehilangan panas

Pemeliharaan Keseimbangan Panas “Mekanisme pada hewan bercangkang keras seperti gastropoda dalam mengatasi kehilangan panas adalah dengan memperluas cangkang dan memperbanyak ukiran pada cangkang”

Pemeliharaan Keseimbangan Panas GASTROPODA AIR TAWAR GASTROPODA AIR LAUT Cangkangnya lebih keras dan Memiliki

Pemeliharaan Keseimbangan Panas GASTROPODA AIR TAWAR GASTROPODA AIR LAUT Cangkangnya lebih keras dan Memiliki cangkang yang memiliki banyak ukiran dan warna halus, berbentuk bulat terang. Ukiran tersebut berfungsi spiral dan ukuran yang sebagai sirip radiator sehingga lebih besar. Gastropoda memudahkan hilangnya panas, yang bercangkang mulus dan dengan warna yang terang panas akan mudah gastropoda tidak mendapat panas diserap. melalui absorbsi

Tekanan Mekanik “Tekanan mekanik misalnya gerakan ombak, gerakan ombak mempunyai pengaruh yang berbeda”

Tekanan Mekanik “Tekanan mekanik misalnya gerakan ombak, gerakan ombak mempunyai pengaruh yang berbeda”

Tekanan Mekanik GASTROPODA AIR TAWAR GASTROPODA AIR LAUT Gastropoda air tawar cenderung memiliki cangkang

Tekanan Mekanik GASTROPODA AIR TAWAR GASTROPODA AIR LAUT Gastropoda air tawar cenderung memiliki cangkang mulus dan tidak terlalu tebal. Karena tekanan mekaniknya tidak seekstrim gastropoda air laut. Gastropoda air laut mempertebal cangkang untuk dapat bertahan pada tekanan mekanik di air laut.

Cara Makan

Cara Makan

Cara Makan GASTROPODA AIR TAWAR GASTROPODA AIR LAUT Gastropoda air tawar mengeluarkan bagian-bagian berdaging

Cara Makan GASTROPODA AIR TAWAR GASTROPODA AIR LAUT Gastropoda air tawar mengeluarkan bagian-bagian berdaging dari dalam tubuhnya. Gastropoda air laut pada waktu makan mengeluarkan bagian-bagian berdaging dari dalam tubuhnya. Bagian berdaging tersebut biasanya tahan terhadap kekeringan. Ini berlaku bagi gastropoda pemakan bahan tersaring dll.

Sistem Pernafasan

Sistem Pernafasan

Sistem Respirasi Sebagai adaptasi untuk bernafas, hampir semua keong laut memiliki insang sementara semua

Sistem Respirasi Sebagai adaptasi untuk bernafas, hampir semua keong laut memiliki insang sementara semua keong air tawar dan beberapa keong laut memiliki rongga mantel yang berfungsi sebagai paru-paru.

TERIMA KASIH.

TERIMA KASIH.

Ekofisiologi Crustacea Subtitle

Ekofisiologi Crustacea Subtitle

Apa itu Ekofisiologi ? Ekofisiologi adalah ilmu yang mengkaji tentanggapan dan penyesuaian diri hewan

Apa itu Ekofisiologi ? Ekofisiologi adalah ilmu yang mengkaji tentanggapan dan penyesuaian diri hewan secara fisiologis terhadap faktor-faktor lingkungan tempat hidupnya Apa itu Crustacea?

Crustacea �Crustacea adalah kelompok besar dari arthropoda. �Mayoritas merupakan hewan air, baik air tawar

Crustacea �Crustacea adalah kelompok besar dari arthropoda. �Mayoritas merupakan hewan air, baik air tawar maupun air laut, beberapa kelompok telah beradaptasi dengan darat contohnya kepiting darat.

Ekofisiologi Crustacea Air Tawar Dan Air Laut Osmoregulasi Eksresi Ekspresi Pigmen Kadar hemocyanin

Ekofisiologi Crustacea Air Tawar Dan Air Laut Osmoregulasi Eksresi Ekspresi Pigmen Kadar hemocyanin

Osmoregulasi Crustacea Air Tawar Air Laut Regulasi hiperosmotik terhadap media hidup. �regulasi hiposmotik terhadap

Osmoregulasi Crustacea Air Tawar Air Laut Regulasi hiperosmotik terhadap media hidup. �regulasi hiposmotik terhadap media hidup Adaptasi : �mengurangi permeabilitas air �meminum air dari media hidup Tidak Ada adaptasi khusus

Eksresi Crustacea Air Tawar Air Laut �Urine tidak speekat crustacea air laut �Urine lebih

Eksresi Crustacea Air Tawar Air Laut �Urine tidak speekat crustacea air laut �Urine lebih pekat dikarenakan kadar garam air laut lebih tinggi dari pada kadar garam air tawar

Ekspresi Pigmen Crustacea Air Tawar Air Laut �lebih mengekspresikan pigmen dengan panjang gelombang yang

Ekspresi Pigmen Crustacea Air Tawar Air Laut �lebih mengekspresikan pigmen dengan panjang gelombang yang lebih panjang �meningkatkan ekspresi pigmen dengan panjang gelombang yang lebih pendek (Kristian Donner, 2016).

Kadar hemocyanin. Crustacea Air Tawar Air Laut �Tidak hipoksia �Tidak ada peningkatan kadar hemocyanin

Kadar hemocyanin. Crustacea Air Tawar Air Laut �Tidak hipoksia �Tidak ada peningkatan kadar hemocyanin �Hipoksia kekurangan oksigen �kadar hemocyanin akan meningkat (Ernest S. Chang, 2015).

Referensi Ernest S. Chang, M. T. (2015). Physiology : The Natural History of Crustacea.

Referensi Ernest S. Chang, M. T. (2015). Physiology : The Natural History of Crustacea. London: Oxford University Press. Kristian Donner, P. Z. (2016). Eye spectral sensitivity in fresh and brackish water populations of three glacial relict Mysis species (Crustacea): physiology and genetics of differential tuning. J Comp Physiol A , 202 (89), 297 -312.

Ekofisiologi Amfibi Intantiasari (K 4315029) Sri Lestari (K 4315061) Kelompok 13/Ekologi Hewan 2018

Ekofisiologi Amfibi Intantiasari (K 4315029) Sri Lestari (K 4315061) Kelompok 13/Ekologi Hewan 2018

Pengertian Amfibi Amphibia ialah hewan yang hidup dengan dua bentuk kehidupan mula dalam air

Pengertian Amfibi Amphibia ialah hewan yang hidup dengan dua bentuk kehidupan mula dalam air tawar, kemudian dilanjutkan di darat.

Ciri-ciri Amfibi • fase larvanya, kecebong (berudu), bernafas menggunakan insang luar yang kemudian mengalami

Ciri-ciri Amfibi • fase larvanya, kecebong (berudu), bernafas menggunakan insang luar yang kemudian mengalami metamorfosis menjadi anak katak dengan alat pernafasan berupa paru-paru. Ada juga yang tidak mempunyai paru-paru sampai dewasa dan bernafas melalui kulit, karenanya kulit tersebut selalu basah dan glandular • Hewan berdarah dingin • Memiliki telinga sederhana

Morfologi EKOFISIOLOGI AMFIBI • Tungkai dan paru-paru merupakan dua macam adaptasi yang paling penting

Morfologi EKOFISIOLOGI AMFIBI • Tungkai dan paru-paru merupakan dua macam adaptasi yang paling penting untuk membantunya hidup di dua alam. • Sementara sebagian tubuh amfibi dirancang khusus untuk membantu berenang, kaki belakang yang kuat membantu melompat dan bergerak dengan lincah di daratan

Kulit Amfibi Kulit ampibi dewasa biasanya lembab dan berlendir. Umumnya ampibi dewasa hidup di

Kulit Amfibi Kulit ampibi dewasa biasanya lembab dan berlendir. Umumnya ampibi dewasa hidup di lingkungan yang basah atau lembab. Katak memiliki kulit yang tidak rata yang mampu mengurangi kesempatan untuk kehilangan air dan kemudian menyebabkan mereka dapat menghabiskan banyak waktu di darat.

Kulit amfibi sangat penting dalam respirasi dan proteksi. Kulit terjaga kelembabannya dengan adanya kelenjar

Kulit amfibi sangat penting dalam respirasi dan proteksi. Kulit terjaga kelembabannya dengan adanya kelenjar mukosa, bahkan pada spesies yang hidup di air, mukus memberikan pelumas bagi tubuh. Sebagian besar amfibi memiliki kelenjar granular dan kelenjar mukus. Meskipun keduanya mirip dalam beberapa hal, kelenjar granular memproduksi zat obnoxious atau racun untuk melindungi diri dari musuh

Racun yang terdapat amfibi sangat bervariasi. Kodok yang hidup di laut (Bufo marinus) rancunnya

Racun yang terdapat amfibi sangat bervariasi. Kodok yang hidup di laut (Bufo marinus) rancunnya sangat manjur untuk membunuh anjing. Kelenjar racun pada katak dan kodook dapat menimbulkan iritasi pada kulit jika seseorang menyentuh binatang ini. Studi tentang katak neotropik dari keluarga Dendrobatide yang beracun, meunjukan bahwa racun itu merupakan steoridal alkaloid yang berefek pada saraf dan aktivitas otot korban

Kelenjar pada Kulit Amfibi

Kelenjar pada Kulit Amfibi

Warna pada beberapa amfibi ketika ditempatkan di lingkungan gelap, menjadi tampak bercahaya, adalah merupakan

Warna pada beberapa amfibi ketika ditempatkan di lingkungan gelap, menjadi tampak bercahaya, adalah merupakan hasil dari simulasi kelenjar pineal menghasilkan melatonin (zat sejenis hormon) yang mampu mengurangi kuantitas cahaya atau sinar gelombang panjang. Kemudian kontak hormon kromatotrofik hipofise yang menyebabkan perluasan melanofora, akibatnya melanofora berkontraksi dan menghasilkan efek tubuh menjadi lebih bercahaya. Percobaan dengan menghilangkan kelenjar pineal (pinealectomized) menyebabkan tubuh katak tersebut tidak bercahaya di tempat gelap. Beberapa amfibi mempunyai pewarnaan yang bersifat protektif Warna Kulit

Contoh Amfibi yang memiliki Berbagai Warna Tubuh

Contoh Amfibi yang memiliki Berbagai Warna Tubuh

Ekofisiologi Katak Gurun Amfibi yang hidup di gurun seperti katak gurun Sonara menghabiskan waktu

Ekofisiologi Katak Gurun Amfibi yang hidup di gurun seperti katak gurun Sonara menghabiskan waktu sepanjang siang di liang dan hanya keluar untuk berburu pada malam hari. Di dalam liang katak ini mengeluarkan cairan semipermeabel yang menutupi tubuh untuk meminimalkan kehilangan air.

MEKANISME EKOFISIOLOGI HEWAN DI LINGKUNGAN GURUN Kelompok 14 : 1. Laksmita Dewi K 4315031/A

MEKANISME EKOFISIOLOGI HEWAN DI LINGKUNGAN GURUN Kelompok 14 : 1. Laksmita Dewi K 4315031/A 2. Restu Prihatin K 4315049/A

Mekanisme Ekofisiologi Hewan Gurun Menghindari Kekurangan Air Tubuh mengambil sebagian besar air dari urin,

Mekanisme Ekofisiologi Hewan Gurun Menghindari Kekurangan Air Tubuh mengambil sebagian besar air dari urin, sehingga hewan gurun mengeluarkan asam urat yang pekat, dan kotoran mereka hampir benar-benar kering. Menghindari Kehilangan Air Melalui Tubuh Hewan gurun memiliki kulit tebal. Pada mamalia gurun, jumlah kelenjar keringat yang lebih sedikit. Terdapat tempat khusus untuk menyimpan lemak yang mencegah penguapan agar tidak banyak minum.

Contoh Ekofisiologi Hewan Gurun Unta Rubah Gurun Kura-kura Katak Gurun

Contoh Ekofisiologi Hewan Gurun Unta Rubah Gurun Kura-kura Katak Gurun

Unta • Eritrosit oval untuk mengatur tekanan hidroosmotik tubuh. • Punuk unta menyimpan lemak

Unta • Eritrosit oval untuk mengatur tekanan hidroosmotik tubuh. • Punuk unta menyimpan lemak yang suatu saat dapat diubah menjadi air. • Feses kering dan urin sangat sedikit • Mengurangi laju filtrasi dan meningkatkan reabsorbsi air. Rubah Gurun Telinga lebar jalinan pembuluh darah yang banyak. Darah yang melewati pembuluh darah di telinga akan memindahkan panasnya ke lingkungan, sehingga mengoptimalkan pembuangan panas tubuh.

Kura-Kura Gurun Katak Gurun Kehilangan air dicegah oleh kulit reptil yang keras dan tertutupi

Kura-Kura Gurun Katak Gurun Kehilangan air dicegah oleh kulit reptil yang keras dan tertutupi keratin tebal. Salah satu jenis kura-kura gurun bahkan dapat membawa air cadangan di bawah cangkangnya. Tubuh memiliki banyak kantung yang berfungsi sebagai penmpung air sehingga katak gurun tidak kekurangan air pada saat musim kemarau panjang.

Ekofisiologi Hewan di Pegunungan Kelompok 15 Lintang Sirfa Salsabila (K 4315033) Yesika Rahmadani (K

Ekofisiologi Hewan di Pegunungan Kelompok 15 Lintang Sirfa Salsabila (K 4315033) Yesika Rahmadani (K 4315063)

Pengertian Ekofisiologis • Ekofisiologi adalah ilmu yang mengkaji tentanggapan dan penyesuaian diri hewansecara fisiologis

Pengertian Ekofisiologis • Ekofisiologi adalah ilmu yang mengkaji tentanggapan dan penyesuaian diri hewansecara fisiologis terhadap faktor-faktor lingkungan tempat hidupnya. • Ekofisiologi itu yang mempelajari efek ekologis dari ciri fisiologi suatu hewan atau tumbuhan dan sebaliknya. Genetika bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi fisiologi hewan dan tumbuhan. Tekanan lingkungan juga sering menyebabkan kerusakan pada organisme eukariotik. Organisme yang tidak hidup di habitat akuatik harus menyimpan air dalam lingkungan seluler. Pada organisme demikian, dehidrasi dapat menjadi masalah besar. • Ekofisiologi akan mempengaruhi terhadap kondisi hewan itu, sehingga mau tidak mau hewan itu harus melakukan adaptasi, dan adaptasi itu dinamakan adaptasi fisiologi.

 • Ekofisiologi hewan berkaitan dengan aktivitas dan proses dari setiap sistem dalam tubuh

• Ekofisiologi hewan berkaitan dengan aktivitas dan proses dari setiap sistem dalam tubuh hewan seperti sistem pencernaan, pernafasan, gerak, koordinasi, dan regulasidalam melakukan fungsi hidup oleh organ yang bersangkutan dengan penyesuaiannya terhadap kondisi lingkungan. • Ekofisiologi lebih menekankan pada adaptasi pada fisiologi hewan yang ada. Adaptasi fisiologi ini penekanannya menyangkut fungsi alat tubuh yang umumnya terletak di bagian dalam tubuh mengalami perubahan sehingga tetap bertahan hidup. • Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar yang menyebabkan adanya penyesuaian pada alat tubuh untuk mempertahankan hidup dengan baik.

Ekofisiologis Hewan Di Pegunungan • Lingkungan tempat hidup hewan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup hewan

Ekofisiologis Hewan Di Pegunungan • Lingkungan tempat hidup hewan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup hewan tersebut. Salah satunya pegunungan, pegunungan berkaitan dengan faktor ketinggian yang berpengaruh terhadap kadar oksigen. • Oksigen menjadi kebutuhan utama makhluk hidup untuk bertahan hidup. Semakin tinggi lingkungan hidup MH tersebut, kadar oksigen yang tersedia semakin sedikit, sehingga mendorong MH untuk melakukan penyesuaian dengan lingkungannya. Hal ini terjadi pada manusia dan mamalia. • Selain itu, adaptasi hewan di pegunungan dapat pula berkaitan dengan cara mencari makan

Contoh Pada mamalia, jumlah eritrosit dalam darah berbeda-beda tergantung dari tempat tinggalnya. Mamalia yang

Contoh Pada mamalia, jumlah eritrosit dalam darah berbeda-beda tergantung dari tempat tinggalnya. Mamalia yang tinggal di daerah pengunungan atau dataran tinggi, memiliki eritrosit dengan jumlah yang lebih banyak bila dibandingkan dengan mamalia yang tinggal di dataran rendah. Hal ini disebabkan karena jumlah atau kadar dari oksigen di daerah pegunungan lebih sedikit sehingga dibutuhkan Hb (hemoglobin) yang lebih banyak untuk mengikat oksigen. Apabila hb yang dibutuhkan banyak, jumlah eritrosit juga akan meningkat.

Monyet memiliki ekor yang panjang yang digunakan sebagai alat untuk bergelantung di atas pohon

Monyet memiliki ekor yang panjang yang digunakan sebagai alat untuk bergelantung di atas pohon apabila sedang mengambil makanan yang letaknya jauh dari jangkauan tangannya. Monyet ekor panjang memiliki gigi taring yang tajam, sebagai alat untuk mengupas makanan yang keras, misalnya buah kelapa. Karena monyet ekor panjang di daerah hutan di pedalaman lebih banyak menggunakan waktunya di atas pohon untuk beraktifitas baik itu makan, tidur, maupun aktivitas yang lainnya. Panjang ekor hampir sama dengan panjang tubuh sekitar 40 -65 cm.