Efektifitas Ekstrak Ophiocephalus Striatus VS Human Albumin Infus
Efektifitas Ekstrak Ophiocephalus Striatus VS Human Albumin Infus pada Kondisi Hypoalbuminemia Purwoko Bali, 11 Juli 2019
Serial Penelitian : n Efektifitas Pemberian Kapsul Albumin Ekstrak Ikan Gabus Terhadap Kenaikan Kadar Albumin Dalam Darah Pasien Preeklampsia Berat Pasca Seksio Sesarea n Pengaruh Suhu Pasteurisasi Kapsul Albumin Terhadap Efektifitas Kenaikan Kadar Albumin Serum n Perbandingan Terapi Albumin Teknologi Nano Dengan Albumin Kapsulterhadap Peningkatan Kadar Albumin Dan Lama Perawatan n Efektivitas Terapi Albumin Ekstrak Ikan Gabus Murni Teknologi Freeze Dryer (Vipalbumin Plus ) Dibanding ALBUMIN Intravena (Human Albumin 20%) Terhadap Peningkatan Kadar Albumin Pada Penderita Hipoalbuminemia
Sertifikat Pelatihan Teknis Cara Uji Klinik Yang Baik (CUKB)
Tujuan Penelitian Untuk mengetahui apakah albumin ekstrak ikan gabus murni dengan teknologi freeze dryer (Vip. Albumin® Plus) dapat secara efektif meningkatkan kadar albumin penderita hipoalbuminemia dibandingkan pemberian intravena (human albumin 20%).
minemia n n Kadar albumin normal dalam darah 3, 5 -5 g/d. L Penyebab : a. Kurang Energi Protein, b. Kanker, c. Peritonitis, d. Luka bakar, e. Sepsis, f. Luka akibat Pre dan Post pembedahan g. Penyakit hati akut yang berat atau penyakit hati kronis h. Penyakit ginjal, i. Penyakit saluran cerna kronik, j. Radang atau Infeksi tertentu (akut dan kronis), k. Diabetes mellitus dengan gangren, dan l. TBC paru. Hip
Terapi Hipoalbuminemia 1) Terapi diet RSDM TKTP, kalau perlu diberikan ekstra putih telur, ekstra ikan gabus, dan atau MPT (Modisco Putih Telur) Modisco Modified Dried Skimmed Milk and Coconut 2) Terapi Medis - Human albumin intra vena mahal - Albumin ekstrak ikan gabus murah
KERANGKA KONSEP Albumin Keseimbangan Asam Basa Integritas Mikrovaskular Metabolisme dan transportasi obat Albumin Teknologi Freeze Dryer Albumin Intravena Granul berukuran nano Absorbsi melalui perbedaan tekanan antara pembuluh darah kapiler-mukosa Anti Oksidan Larutan infus albumin Larutan masuk ke dalam sirkulasi langsung melalui kateter vena kadar albumin akan meningkat
Sampel dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu : n K 1 : kelompok kontrol, subyek yang mendapatkan terapi human albumin 20% intravena K 2 : kelompok perlakuan 1, subyek yang mendapatkan terapi vipalbumin dengan dosis 2 x 1 per oral perhari selama 3 hari n K 3 : kelompok perlakuan 2, subyek yang mendapatkan terapi vipalbumin dengan dosis 3 x 1 per oral per hari selama 3 hari n K 4 : kelompok perlakuan 3, subyek yang mendapatkan terapi vipalbumin dengan dosis 4 x 1 per oral per hari selama 3 hari n
Alur Penelitian Pasien dirawat di ICU Diperiksa kadar albumin Diagnosis Kriteria Inklusi dan Ekslusi (Pemberian Albumin teknologi Freeze Dryer Dosis 2 x 1) (Pemberian Albumin teknologi Freeze Dryer Dosis 3 x 1) (Pemberian Albumin teknologi Freeze Dryer Dosis 4 x 1) Kadar Albumin Meningkat Analisis data : Perbandingan Peningkatan Kadar Albumin (Pemberian Albumin intravena)
KARAKTERISTIK DASAR SUBYEK PENELITIAN Karateristik Kelompok Total P 0, 835 K 1 K 2 K 3 K 4 Perempuan 9 (64. 3%) 7 (50. 0%) 30 (53. 6%) Laki-laki 5 (35. 7%) 7 (50. 0%) 26 (46. 4%) Underweight 2 (14. 3%) 4(28. 6%) 1(7. 1%) 2 (14. 3%) 9 (16. 1%) Normoweight 12(85. 7%) 9(64. 3%) 9 (64. 3%) 10 (71. 4%) 40 (71. 4%) (0. 0%) 1(7. 1%) 4 (28. 6%) 2 (14. 3%) 7(12. 5%) 43. 64 + 9, 621 46. 64 + 11, 453 40. 36 +12, 592 40. 64 +11, 738 42, 82 +11. 383 Jenis Kelamin* IMT** Overweight Usia*** Ket : * ** *** Uji Chi-square (data kategorik skala nominal) Uji Kruskal-wallis (data kategorik skala Ordinal) Uji One Way Anova (data numerik berdistribusi normal) 0, 163 0, 430
Perbedaan antara pemberian albumin ekstrak ikan gabus murni dengan dosis 2 x 1(10 g) sachet (K 2) , dosis 3 x 1(15 g) sachet (K 3), dosis 4 x 1(20 g) sachet (K 4), dan human albumin 20% intravena (K 1) dalam peningkatan kadar albumin Albumin K 1 K 2 K 3 K 4 p Rerata SD T 1* 2. 36 0. 285 2. 49 0. 234 2. 40 0. 299 2. 39 0. 320 0. 636 T 2** 2. 69 0. 348 2. 69 0. 518 2. 61 0. 450 2. 61 0. 241 0. 910 T 3* 2. 63 0. 528 2. 69 0. 442 2. 70 0. 528 2. 73 0. 315 0. 918 T 4** 2. 73 0. 495 2. 82 0. 404 2. 78 0. 565 2. 74 0. 295 0. 944 Selisih Albumin T 2 -T 1** 0. 33 0. 284 0. 20 0. 619 0. 21 0. 421 0. 22 0. 336 0. 847 T 3 -T 1* 0. 27 0. 439 0. 19 0. 548 0. 30 0. 480 0. 34 0. 478 0. 788 T 4 -T 1* 0. 37 0. 395 0. 33 0. 448 0. 38 0. 482 0. 34 0. 399 0. 976 Ket : * ** Uji Kruskal-wallis (data numerik berdistribusi tidak normal) Uji One Way Anova (data numerik berdistribusi normal)
Perbandingan peningkatan kadar albumin antara kelompok K 1, K 2, K 3, dan K 4 P= 0, 788 P= 0, 976
PEMBAHASAN Selisih rerata peningkatan kadar albumin pada hari 1, tertinggi pada kelompok terapi human albumin 20 % K 1 (0, 33 g/d. L) kemudian diikuti oleh kelompok terapi Vip Albumin plus 4 x 1 K 4 (0, 22 g/d. L), 3 x 1 K 3 (0, 21 g/d. L), dan 2 x 1 K 2 (0, 2 g/d. L). Namun selisih ini secara statistik tidak ada perbedaan bermakna (p=0, 847). Hal ini disebabkan kelompok terapi human albumin 20% diberikan secara intravena, sehingga tidak melalui first pass metabolism effect di saluran pencernaan. n
n Selisih rerata peningkatan kadar albumin pada hari 2 tertinggi pada kelompok terapi Vip. Albumin plus 4 x 1 K 4(0, 34 g/d. L) diikuti oleh kelompok 3 x 1 K 3 (0, 3 g/d. L), kelompok human albumin 20% K 1 (0, 27 g/d. L) dan 2 x 1 K 2 (0, 19 g/d. L). n Selisih ini secara statistik tidak ada perbedaan bermakna (p=0, 788) n Kelompok human albumin 20% selisih peningkatan kadar albumin menurun dibandingkan hari 1 hal ini disebabkan proses katabolisme dalam tubuh pasien. Pemberian albumin secara intravena akan cepat menaikkan kadar albumin, namun juga akan cepat mengalami proses katabolisme dibandingkan diberikan per oral
n Selisih rerata peningkatan kadar albumin pada hari 3 tertinggi pada kelompok terapi Vip. Albumin plus 3 x 1 K 3(0, 38 g/d. L) diikuti oleh human albumin 20% K 1 (0, 37 g/d. L), kelompok 4 x 1 K 4 (0, 34 g/d. L), kelompok (0, 27 g/d. L) dan 2 x 1 K 2 (0, 33 g/d. L). n Selisih ini secara statistik tidak ada perbedaan bermakna (p=0, 976) n Semua kelompok pada hari ketiga meningkat cukup tinggi dibandingkan hari 1 disebabkan kondisi klinis pasien yang semakin membaik dari keadaan kritis dan pemberian nutrisi yang adekuat.
Perbedaan Tekanan Darah Sistol Berdasarkan Terapi Albumin Ekstrak Ikan Gabus Teknologi Freeze Dryer (Vipalbumin® Plus) Dalam Berbagai Dosis Dibanding Albumin Intravena (Human Albumin 20%) K 1 TDS K 2 K 3 K 4 p Rerata SD T 1* 121. 57 16. 61 139. 29 18. 24 130. 27 22. 22 124. 13 28. 23 0, 154 T 2* 120. 86 16. 42 141. 36 28. 13 134. 93 17. 43 128. 73 22. 06 0, 083 T 3* 128. 86 18. 43 133. 14 16. 41 126. 47 19. 19 123. 87 23. 42 0, 629 T 4** 127. 86 22. 20 130. 07 10. 82 131. 20 17. 74 123. 27 20. 59 0, 366 Ket : * Uji One Way Anova (data numerik berdistribusi normal) ** Uji Kruskal-wallis (data numerik berdistribusi tidak normal)
145 Rata-rata Sistol 140 135 K 1 130 K 2 125 K 3 120 K 4 115 110 T 1 T 2 T 3 T 4 Tidak ada perbedaan bermakna tekanan darah sistolik antara kelompok K 1, K 2, K 3, dan K 4 sejak sebelum terapi albumin sampai hari ketiga pasca pemberian terapi albumin.
Perbedaan Tekanan Darah Diastol Berdasarkan Terapi Albumin Ekstrak Ikan Gabus Teknologi Freeze Dryer (Vipalbumin® Plus) Dalam Berbagai Dosis Dibanding Albumin Intravena (Human Albumin 20%) K 1 K 2 K 3 K 4 TDD p Rerata SD T 1** 74. 14 7. 03 78. 93 11. 25 72. 40 17. 14 70. 40 12. 42 0, 242 T 2* 74. 14 11. 22 81. 79 20. 11 79. 20 10. 57 77. 00 12. 00 0, 518 T 3** 78. 71 13. 19 82. 21 11. 98 74. 53 9. 90 71. 00 11. 54 0, 080 T 4** 78. 21 13. 57 80. 50 9. 33 76. 27 8. 06 73. 67 8. 41 0, 347 Ket : * Uji One Way Anova (data numerik berdistribusi normal) ** Uji Kruskal-wallis (data numerik berdistribusi tidak normal)
Rata-rata Diastole 84 82 80 78 76 74 72 70 68 66 64 K 1 K 2 K 3 K 4 T 1 T 2 T 3 T 4 Tidak ada perbedaan bermakna tekanan darah diastolik antara kelompok K 1, K 2, K 3, dan K 4 sejak sebelum terapi albumin sampai hari ketiga pasca pemberian terapi albumin.
Perbedaan Heart Rate Berdasarkan Terapi Albumin Ekstrak Ikan Gabus Teknologi Freeze Dryer (Vipalbumin® Plus) Dalam Berbagai Dosis Dibanding Albumin Intravena (Human Albumin 20%) K 1 HR Rerata K 2 SD Rerata K 3 SD Rerata K 4 SD Rerata SD p T 1* 95. 57 28. 77 94. 21 21. 61 99. 33 25. 34 89. 47 23. 17 0, 751 T 2** 89. 29 20. 94 88. 57 26. 65 86. 20 19. 67 89. 33 16. 18 0, 891 T 3** 94. 50 23. 64 90. 43 12. 53 88. 40 22. 54 91. 20 15. 80 0, 905 T 4** 97. 71 19. 44 90. 93 17. 09 90. 33 20. 89 93. 07 19. 83 0, 638 Ket : * Uji One Way Anova (data numerik berdistribusi normal) ** Uji Kruskal-wallis (data numerik berdistribusi tidak normal)
Rata-rata Heart Rate 101 96 K 1 91 K 2 86 K 3 K 4 81 76 T 1 T 2 T 3 T 4 Tidak ada perbedaan bermakna heart rate antara kelompok K 1, K 2, K 3, dan K 4 sejak sebelum terapi albumin sampai hari ketiga pasca pemberian terapi albumin.
Perbedaan Suhu Berdasarkan Terapi Albumin Ekstrak Ikan Gabus Teknologi Freeze Dryer (Vipalbumin® Plus) Dalam Berbagai Dosis Dibanding Albumin Intravena (Human Albumin 20%) K 1 K 2 K 3 K 4 T p Rerata SD T 1** 36. 31 0. 45 36. 07 0. 47 36. 07 0. 57 36. 15 0. 54 0, 563 T 2** 35. 89 0. 64 36. 01 0. 51 36. 33 0. 38 36. 43 0. 88 0, 061 T 3** 36. 15 0. 39 36. 44 0. 71 36. 26 0. 42 36. 41 0. 54 0, 566 T 4** 36. 25 0. 79 36. 28 0. 44 36. 20 0. 46 36. 55 0. 81 0, 616 Ket : * Uji One Way Anova (data numerik berdistribusi normal) ** Uji Kruskal-wallis (data numerik berdistribusi tidak normal)
Rata-rata suhu 36. 7 36. 5 36. 3 K 1 36. 1 K 2 K 3 35. 9 K 4 35. 7 35. 5 T 1 T 2 T 3 T 4 Tidak ada perbedaan bermakna suhu antara kelompok K 1, K 2, K 3, dan K 4 sejak sebelum terapi albumin sampai hari ketiga pasca pemberian terapi albumin.
Kejadian Tidak Diinginkan (KTD) dan Kejadian Tidak Diinginkan Serius (KTDS) Dari 58 subyek penelitian tidak ada 1 subyek pun yang mengalami KTDS n Subyek yang mengalami KTD ada 20 tidak berkaitan dengan pemberian terapi baik Human Albumin 20% maupun Vip Albumin Plus efek samping pemberian obat bius pasca operasi, efek samping analgetik morfin, dan akibat penyakit yang diderita oleh subyek. n
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 SUBJECT ID VAP 01 VAP 05 VAP 08 VAP 11 VAP 12 VAP 13 VAP 14 VAP 15 VAP 16 VAP 17 VAP 18 VAP 19 VAP 20 VAP 21 VAP 22 VAP 23 VAP 26 VAP 28 VAP 29 VAP 35 KELOMPOK K 1 K 4 K 3 K 4 K 1 K 2 K 4 K 3 K 1 K 2 K 3 K 4 K 1 K 2 K 4 K 1 KTD 1 Nyeri Perut Batuk Mual Nyeri pada Kaki Mual Nyeri Pinggang Mual Nyeri Perut Sakit Kepala Nyeri Dada Nyeri Lengan Kiri Atas Nyeri Perut Sakit Kepala Nyeri Perut Mual Nyeri Pinggang KTD 2 Sesak Napas Mual Nyeri Dada Kiri Kembung KTDS
KESIMPULAN Tidak ada perbedaan bermakna antara pemberian albumin ekstrak ikan gabus murni dengan teknologi freeze dryer (Vip. Albumin® Plus) dosis 2 x 1, 3 x 1, dan 4 x 1 sachet dibandingkan dengan albumin intravena (human albumin 20%) dalam peningkatan kadar albumin pada pasien hipoalbuminemia. Vip. Albumin® Plus terbukti efektif dalam meningkatkan kadar albumin pada pasien hipoalbuminemia. Vip. Albumin® Plus terbukti aman digunakan untuk pasien
Perhitungan secara Farmako-ekonomi n n n 1 sachet Vip Albumin mengandung 5 g albumin Rp. 60. 000, - / sachet 4 sachet (20 g albumin) = Rp. 240. 000, 20 g Albumin infus = 1. 8 Jt – 2 Jt
Penelitian Berikutnya : (on Progress) Pengaruh Pemberian Albumin Kapsul terhadap Fungsi Ginjal
TERIMA KASIH
- Slides: 33