Dr H Kuat Puji Prayitno SH MHum Etika

  • Slides: 106
Download presentation
Dr. H. Kuat Puji Prayitno, SH. , MHum. Etika Profesi Hukum

Dr. H. Kuat Puji Prayitno, SH. , MHum. Etika Profesi Hukum

“Berikan kepada saya jaksa dan hakim yang baik, maka dengan peraturan yang buruk sekalipun

“Berikan kepada saya jaksa dan hakim yang baik, maka dengan peraturan yang buruk sekalipun saya bisa membuat putusan yang baik” Prof. Taverne

. . the quality of justice depends more on the quality of the (persons)

. . the quality of justice depends more on the quality of the (persons) who administer the law than on the content of law they administer”. Prof. Roscoe Pound Harvard legal scholar (1870 -1964)

Hukum Progresif Law in the making, …. Hukum unt Manusia bkn sebaliknya manusia unt

Hukum Progresif Law in the making, …. Hukum unt Manusia bkn sebaliknya manusia unt Hukum, para Penegak Hukum seperti Polisi, Jaksa, Penasehat Hukum, dan Hakim seharusnya memahami Hukum dalam konteks Moral Reading bukan sekedar Textual Reading.

Ya Tuhan …. Atas nama. Mu hari ini akan aku baca putusan Prof. Bismar

Ya Tuhan …. Atas nama. Mu hari ini akan aku baca putusan Prof. Bismar Siregar, SH.

WAJAH PERADILAN Dimana Keadilan Berdasar Ketuhanan YME ?

WAJAH PERADILAN Dimana Keadilan Berdasar Ketuhanan YME ?

Selebriti di Dunia Hukum

Selebriti di Dunia Hukum

Ada kasus saat tangani kasus

Ada kasus saat tangani kasus

Perlu dibangun

Perlu dibangun

ETIKA & TANGGUNGJAWAB PROFESI Bobot : 2 SKS TIK Membekali Mahasiswa sebagai calon Sarjana

ETIKA & TANGGUNGJAWAB PROFESI Bobot : 2 SKS TIK Membekali Mahasiswa sebagai calon Sarjana Hukum kesadaran akan tanggungjawabnya menegakkan hukum dan keadilan serta mendorongnya untuk mampu menegakan nilai-nilai moral dan etika kebenaran

ONTOLOGI TELAAH EPH The natural qualities of a person’s character (temperament) PROFESI DISPOSITIONS PROFESI

ONTOLOGI TELAAH EPH The natural qualities of a person’s character (temperament) PROFESI DISPOSITIONS PROFESI KNOWLEDGE SMART & GOOD The information, understanding PROFESI SKILLS The ability to do sth well (Kuat, 2006)

Pentingnya ilmu l Membuat UU Mengubah UU ILMU Alat/sarana utama untuk: l l l

Pentingnya ilmu l Membuat UU Mengubah UU ILMU Alat/sarana utama untuk: l l l Menegak -kan UU l Membuat sesuatu (produk) Meningkatkan kualitas produk (baru) Menggunakan sesuatu produk (baru) Melaksanakan & meningkatkan kualitas tugas/ pengabdian. TANPA ILMU RUSAK

Hakikat manusia p p Terdiri atas unsur tubuh dan jiwa Mahluk ciptaan Tuhan yg

Hakikat manusia p p Terdiri atas unsur tubuh dan jiwa Mahluk ciptaan Tuhan yg paling sempurna (dilengkapi dengan akal, perasaan dan kehendak) Akal: Sbg alat berpikir, sumber IPTEK Perasaan: Sbg sumber seni, menyatakan keindahan Kehendak: Sumber kebaikan, alat unt menyatakan pilihan

Manusia dan kebutuhan • Kebutuhan ekonomi (bersifat material: pakaian, makan, rumah, dst) • Kebutuhan

Manusia dan kebutuhan • Kebutuhan ekonomi (bersifat material: pakaian, makan, rumah, dst) • Kebutuhan psikis (bersifat imaterial: agama, pendidikan, hiburan) • Kebutuhan biologis (bersifat seksual: perkawinan, rumah tangga) • Kebutuhan pekerjaan (bersifat praktis: profesi)

Manusia dan sistem nilai o Manusia sebagai mahluk sosial: interaksi sosial; o Memberi pertimbangan

Manusia dan sistem nilai o Manusia sebagai mahluk sosial: interaksi sosial; o Memberi pertimbangan untuk menentukan sesuatu itu benar atau salah, baik atau buruk, indah atau jelek, berguna atau tidak Hasil penilaian disebut NILAI (sesuatu yg benar, baik dan indah)

ETIKA l Etika berasal dari kata Yunani (ethos) = Ethos diartikan sebagai kesusilaan (kata

ETIKA l Etika berasal dari kata Yunani (ethos) = Ethos diartikan sebagai kesusilaan (kata Indonesia, su=baik) = mos (latin) atau moral.

definisi Etika dari para filsuf 1. 2. 3. 4. Merupakan prinsip-prinsip moral yang termasuk

definisi Etika dari para filsuf 1. 2. 3. 4. Merupakan prinsip-prinsip moral yang termasuk ilmu tentang kebaikan dan sifat dari hak (The principles of morality, including the science of good and the nature of the right) Pedoman perilaku, yang diakui berkaitan dengan memperhatikan bagian utama dari kegiatan manusia. (The rules of conduct, recognize in respect to a particular class of human actions) Ilmu watak manusia yang ideal, dan prinsip-prinsip moral sebagai individual. (The science of human character in its ideal state, and moral principles as of an individual) Merupakan ilmu mengenai suatu kewajiban (The science of duty).

Etika Sudikno Mertokusumo n Etika pada hakekatnya merupakan pandangan hidup dan pedoman tentang bagaimana

Etika Sudikno Mertokusumo n Etika pada hakekatnya merupakan pandangan hidup dan pedoman tentang bagaimana seyogyanya seseorang itu bertindak. Aristoteles n Etika digunakan untuk menunjukan filsafat moral yg menjelaskan fakta moral tentang nilai dan norma moral, perintah, tindakan kebajikan, dan suara hati

Etika Ethics is the science of moral philosophy concerned not with fact, but with

Etika Ethics is the science of moral philosophy concerned not with fact, but with value; not with the character of, but the ideal of human conduct” (Adams, 1965: 460). n Dictionary of Education dikatakan olah carter V Good (1973: 219) bahwa etika adalah “the science of human conduct, concerned with judgment of obligation (rightness or wronged ought ness) and judgment of value (goodness and n

l Plato l a. b. menerangkan studi mereka tentang dimensi pribadi dan sosial dari

l Plato l a. b. menerangkan studi mereka tentang dimensi pribadi dan sosial dari etika adalah masalah sifat pribadi untuk menjadi orang baik, dan aspek sosialnya yaitu usaha untuk mengerti tata aturan sosial yang menentukan dan membatasi tingkah laku kita Etika yang berasal dari kesadaran manusia merupakan petunjuk tentang perbuatan mana yang baik dan mana yang buruk dan sekaligus juga merupakan penilaian atau kualifikasi terhadap perbuatan seseorang.

Etika & Moral n Etika berkaitan dengan prinsip-prinsip moral, yaitu “moral principles”, “system of

Etika & Moral n Etika berkaitan dengan prinsip-prinsip moral, yaitu “moral principles”, “system of moral principles”, “study of moral principles”. (Oxford Learner’s Pocket Dictionary) n Etika adl ilmu pengetahuan ttg asas-asas moral; n Secara etimologis kata etika sama dengan moral (etika=yunani, moral/mos= latin) yaitu nilai-nilai dan norma-norma yg menjadi pegangan seseorang/kelompok dalam mengatur tingkah lakunya kualitas perbuatan manusiawi

Moral n Moral berarti nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau sekelompok

Moral n Moral berarti nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau sekelompok orang dalam mengatur tingkah lakunya, menyangkut apa yang baik dan yang buruk atau apa yang benar dan apa yang salah. (RF. Atkinson) n sebagai ”pattern” atau pola kelakuan yang baik dalam masyarakat. n Moralitas dalam hal ini adalah sistem nilai mengenai bagaimana manusia harus hidup secara baik sebagai manusia.

Moralitas l Apa yang harus dilakukan oleh masyarakat atau mengenai tindakan yang harus dibuat

Moralitas l Apa yang harus dilakukan oleh masyarakat atau mengenai tindakan yang harus dibuat untuk menjadi orang yang baik. l Bertujuan dan bertugas untuk memberikan kepada manusia aturan atau petunjuk konkret bagaimana manusia harus hidup, bagaimana ia harus bertindak dalam hidup manusia sebagai manusia yang baik dan bagaimana ia harus menghindari perilaku-perilaku yang tidak

Etika sendiri sebagai bagian dari falsafah merupakan sistim dari prinsip-prinsip moral termasuk aturan-aturan untuk

Etika sendiri sebagai bagian dari falsafah merupakan sistim dari prinsip-prinsip moral termasuk aturan-aturan untuk melaksanakannya.

Etika & Susila l Etika sama artinya dengan istilah Indonesia ”kesusilaan”, bahasa Sansekerta ”su”

Etika & Susila l Etika sama artinya dengan istilah Indonesia ”kesusilaan”, bahasa Sansekerta ”su” berarti baik dan ”sila” yang berarti norma kehidupan; l menunjukkan kepada dasar-dasar, prinsip, aturan hidup (sila) yang lebih baik (su); l perasaan batin atau kecenderungan hati seseorang untuk berbuat kebaikan.

Etika & Akhlak (Arab) etika merupakan bagian dari akhlak; l akhlak cakupannya menyangkut etos,

Etika & Akhlak (Arab) etika merupakan bagian dari akhlak; l akhlak cakupannya menyangkut etos, etis dan estetika. l “Etos” menyangkut hubungan seseorang dengan sang Khaliqnya, “etis” menyangkut sikap seseorang terhadap dirinya dan terhadap sesamanya dalam kehidupan sehari-hari, “estetika” rasa keindahan yang mendorong seseorang untuk berbuat baik dengan lingkungan alam semesta. l

Mardjono Reksodiputro Etika (profesi) hukum (sebagai bagian dari “ilmu akhlak”) mengatur kewajiban para anggota

Mardjono Reksodiputro Etika (profesi) hukum (sebagai bagian dari “ilmu akhlak”) mengatur kewajiban para anggota profesi hukum (hakim, penuntut umum, advokat dan notaris, dll) berperilaku yang dapat disetujui oleh orang-orang yang adil (that merit the approval of just men). l Akhlak = budipekerti l

n n Menurut Imam Gazali, akhlak adalah keadaan yang bersifat batin Sedangkan ilmu akhlak

n n Menurut Imam Gazali, akhlak adalah keadaan yang bersifat batin Sedangkan ilmu akhlak adalah ilmu yang berbicara tentang baik dan buruk dari suatu perbuatan.

 • • Etika juga berbicara tentang baik buruk, tetapi konsep baik buruk dalam

• • Etika juga berbicara tentang baik buruk, tetapi konsep baik buruk dalam ethika bersumber kepada kebudayaan, sementara konsep baik buruk dalam ilmu akhlak bertumpu kepada konsep wahyu. Dari segi ini maka dalam ethica dikenal ada ethica Barat, ethika Timur dan seba gainya, sementara al akhlaq al karimah tidak mengenal konsep regional.

SEBAGAI SISTEM NILAI Nilai-nilai, Norma moral yang menjadi Pegangan tingkah laku l Etika SEBAGAI

SEBAGAI SISTEM NILAI Nilai-nilai, Norma moral yang menjadi Pegangan tingkah laku l Etika SEBAGAI KODE ETIK Asas/nilai moral bagi anggota profesi tertentu SEBAGAI FILSAFAT MORAL Ilmu tentang yang baik atau yg buruk

Urgensi beretika ? • Etika mengarahkan penggunaan akal budi untuk menentukan kebenaran atau kesalahan

Urgensi beretika ? • Etika mengarahkan penggunaan akal budi untuk menentukan kebenaran atau kesalahan dan tingkah laku seseorang terhadap orang lain; • etika berkaitan dengan kepedulian dan tuntutan memperhatikan kehidupan orang lain; • etika sebagai tata aturan mengenai baik buruknya suatu perbuatan yang dikaitkan dengan tujuan hidup manusia itu sendiri. –Sumber pengendalian diri, dan pengawasan; –Sumber tertib kehidupan bermasyarakat; –Sumber ditegakkanya nilai-nilai kemanusiaan yang beradab, dan berkeadilan; –Sumber orientasi tujuan hidup manusia.

Urgensi beretika Peran individu sebagai orientasi kontrol agar terhindar dari perilaku salah; Dalam Interaksi

Urgensi beretika Peran individu sebagai orientasi kontrol agar terhindar dari perilaku salah; Dalam Interaksi sosial, dikawal/dipimpin oleh kaidah etika shg tdk keluar dari link kebenaran; Kepedulian dan tuntutan untuk memperhatikan kehidupan orang lain; Tujuan hidup: baik buruk perbuatan manusia berkorelasi dg tujuan kehidupanya.

Etika dan tujuan hidup • Setiap mns ingin hidup bahagia, yaitu apabila terpenuhi kebutuhan

Etika dan tujuan hidup • Setiap mns ingin hidup bahagia, yaitu apabila terpenuhi kebutuhan jasmani dan ruhani; • Bersifat relatif; • Etika mengajarkan kebahagiaan sempurna melalui kebenaran filosofis (memuaskan mns umunya, jasmani-rohani, duniaakherat)

Kriteria orang sukses (unstoppable success) HARTA POPULARITAS JABATAN 1. 2. 3. 4. 5. Modernisme

Kriteria orang sukses (unstoppable success) HARTA POPULARITAS JABATAN 1. 2. 3. 4. 5. Modernisme Kapitalisme Materialisme Liberalisme Permisivisme Sukses adalah al: • Keseimbangan hdp; • Memberi manfaat bg orla; • Proses mencapai cita” mulia; • Menikmati kemenangan (pandai bersyukur); • Akhir yang baik.

Etika Sesuatu Yg Manusiawi Etika sebagai sesuatu yg dibutuhkan manusia; p Etika sbg sesuatu

Etika Sesuatu Yg Manusiawi Etika sebagai sesuatu yg dibutuhkan manusia; p Etika sbg sesuatu yg bisa dilakukan oleh orang pada umumnya; p Martabat seseorang bisa diukur dari etikanya; p Etika dari dan untuk manusia. p

ETIKA Mengarahkan seseorang dlm kehidupannya sbg individu & kesadaran/ TJ nya dlm hdp bersama

ETIKA Mengarahkan seseorang dlm kehidupannya sbg individu & kesadaran/ TJ nya dlm hdp bersama

Peranan Etika merupakan sarana untuk memperoleh orientasi kritis untuk dapat mengambil sikap yang wajar

Peranan Etika merupakan sarana untuk memperoleh orientasi kritis untuk dapat mengambil sikap yang wajar dan bertanggungjawab dalam suasana pluralitas moral yang kadang membingungkan.

Pluralitas Moral n pandangan yg berbeda, munculnya pola hdp: INDIVIDUALIS, MATERIALISTIS, HEDONISTIS, KONSUMERISME ETIKA

Pluralitas Moral n pandangan yg berbeda, munculnya pola hdp: INDIVIDUALIS, MATERIALISTIS, HEDONISTIS, KONSUMERISME ETIKA MEMBANTU DALAM MENGAMBIL SIKAP YANG DAPAT DIPERTANGGUNGJAWABKAN

Titik temu HK & Etika • Kesamaan substansial dan orientasi terhadap kepentingan dan tata

Titik temu HK & Etika • Kesamaan substansial dan orientasi terhadap kepentingan dan tata kehidupan manusia (tertib, adil, sejahtera); • Keduanya mengatur perbuatan manusia sebagai manusia; • Hukum adalah implementasi atau “reinstitusionalisasi “ dari etika; • Pemahaman hukum tidak sampai pada memahami etika/moral akan menjadikan pemikiran tentang hukum tidah utuh.

Titik temu HK & Etika n kekaisaran Roma sudah terdapat pepatah “Quid leges sine

Titik temu HK & Etika n kekaisaran Roma sudah terdapat pepatah “Quid leges sine moribus” = apa artinya UU/Hk kalau tidak disertai moralitas (Jiwanya hukum adalah moralitas),

Pattern Nilai nilai yang hidup dalam masyarakat membentuk sistem nilai yang berfungsi sebagai pedoman/

Pattern Nilai nilai yang hidup dalam masyarakat membentuk sistem nilai yang berfungsi sebagai pedoman/ acuhan perilaku, tolok ukur kebenaran/kebaikan & cita-cita SISTEM NILAI BERFUNGSI SBG KERANGKA ACUHAN UNT MENATA KEHIDUPAN PRIBADI DAN/ATAU MASYARAKAT NORMA HUKUM MERUPAKAN CERMINAN DARI NILAI TADI

Etika/moral & Hukum • Ilmu hk = (Scholten) “normatieve maatschappij wetenschap”. • Brian Z

Etika/moral & Hukum • Ilmu hk = (Scholten) “normatieve maatschappij wetenschap”. • Brian Z Tamanaha, , 2006, A General Jurisprudence of Law and Society: a. law is that reflection a mirror of society; b. every legal system stands in a close relationship to the ideas, aims and purposes of society; c. law is the expression of the principle of order to which men must conform in their conduct and relation as members of society.

Hk & Etika/Moral • Hukum lebih dikodifikasi dari pada moralitas, karena itu norma yuridis

Hk & Etika/Moral • Hukum lebih dikodifikasi dari pada moralitas, karena itu norma yuridis mempunyai kepastian lebih besar dan bersifat lebih obyektif • Baik hukum maupun moral mengatur tingkah laku manusia, namun hukum membatasi diri pada tingkah laku lahiriah saja. • Sanksinya dapat dipaksakan. • Hukum didasarkan atas kehendak masyarakat/negara. • Etika/moral Bersifat lebih subyektif • Menyangkut juga sikap batin seseorang • Sanksinya tidak dapat dipaksakan; • Norma etis/moral didasarkan pada norma yang melebihi para individu & masyarakat. Masalah etika tidak dapat diputuskan dengan suara terbanyak.

Pemahaman terhadap etika pada akhirnya membantu kita untuk mengambil keputusan, diperlukan untuk membuat pemahaman

Pemahaman terhadap etika pada akhirnya membantu kita untuk mengambil keputusan, diperlukan untuk membuat pemahaman terhadap hukum secara benar.

PROFESI

PROFESI

Apa itu profesi ? Webster Dictionary : “Profession is: a vocation or occupation requiring

Apa itu profesi ? Webster Dictionary : “Profession is: a vocation or occupation requiring advanced education and training, and involving intellectual skills, ”. Oxford Dictionary : “Profession is: type of job that needs special knowledge, as medicine or law”.

Profesi "highly specialized intellectual". manfaat positif bagi masyarakat. Altruistik (officium nobile). Kemandirian. Dictionary Myer

Profesi "highly specialized intellectual". manfaat positif bagi masyarakat. Altruistik (officium nobile). Kemandirian. Dictionary Myer

“officium nobile” 1. 2. 3. 4. Keluhuran profesi sangat terkait dengan implementasi nilai-nilai profesional

“officium nobile” 1. 2. 3. 4. Keluhuran profesi sangat terkait dengan implementasi nilai-nilai profesional dari profesi tersebut kepada masyarakat. Nilai-nilai/ciri profesional: Disinterestedness Rasionalitas Spesifitas fungsional Universalisme

CIRI PROFESI 1. Disinterestedness tdk 3. Spesifitas fungsional berorientasi pada pamrih unt keuntungan diri

CIRI PROFESI 1. Disinterestedness tdk 3. Spesifitas fungsional berorientasi pada pamrih unt keuntungan diri sendiri; 2. Rasionalitas dg menerapkan ilmu tertentu, mencari yg terbaik, efisien & bertumpu pd pertimbangan ilmiah; memiliki otoritas profesional yg ditandai dg spesifikasi fungsi; 4. Universalisme pengambilan keputusan didasarkan pd apa yg menjadi masalahnya bkn siapa atau keuntungan apa

Moral Teacher Thomas L. Shaffer: ”The Profession as a Moral Teacher”. l di pundaknya

Moral Teacher Thomas L. Shaffer: ”The Profession as a Moral Teacher”. l di pundaknya terpikul beban tanggungjawab penegakan moral (reinforcing social values/ reaffirmation of morality, concern with the truth). l Boleh dikatakan bahwa kerja profesi adalah penjaga peradaban. --------------l Tomas L. Shaffer dalam James E. Moliterno, 1993, Ethics of the Lawyer’s Work, from Mary’s Law Journal 195. West Group, pg. 45.

Ciri Profesi Brandeis a. Intelectual character; b. Altruistik; c. Keberhasilannya tidak didasarkan pd keuntungan

Ciri Profesi Brandeis a. Intelectual character; b. Altruistik; c. Keberhasilannya tidak didasarkan pd keuntungan finansial; d. Adanya organisasi/ asosiasi profesi, termasuk kode etik profesi; e. Adanya standar kualifikasi profesi. n mengutamakan panggilan kemanusiaan n anggota belajar secara kontinyu n TJ Moral n Concern with the truth

pekerjaan Klasifikasi pekerjaan 1. 2. 3. Pekerjaan dlm arti umum: pekerjaan apa saja yang

pekerjaan Klasifikasi pekerjaan 1. 2. 3. Pekerjaan dlm arti umum: pekerjaan apa saja yang mengutamakan kemampuan fisik baik sementara/tetap unt memperoleh upah; Pekerjaan dalam arti tertentu, mengutamakan kemampuan fisik/ intelektual, dengan tujuan pengabdian; Pekerjaan dalam arti khusus, mengutamakan kemampuan fisik dan intelektual, bersifat tetap dg tujuan memperoleh pendapatan.

Nilai moral profesi (kekuatan yg mendasari/ mengarahkan perbuatan luhur) • ADIL MANUSIAWI PATUT •

Nilai moral profesi (kekuatan yg mendasari/ mengarahkan perbuatan luhur) • ADIL MANUSIAWI PATUT • Berani berbuat unt JUJUR • • memenuhi tuntutan profesi; Menyadari kewajiban yg harus dipenuhi selama menjalankan profesi; Idealisme; Obyektif.

Profesi & Bisnis 1. Bisnis memusatkan perhatiannya pd pencapaian tujuan yaitu keuntungan, sedang cita-cita

Profesi & Bisnis 1. Bisnis memusatkan perhatiannya pd pencapaian tujuan yaitu keuntungan, sedang cita-cita profesi menitik beratkan pd kesediaan melakukan kegiatan yg bermotif pelayanan; 2. Bisnis berkecimpung dlm bidang komoditi untuk mendatangkan keuntungan (kuantitatif), profesi memberikan pelayanan yg terbaik (kualitatif).

Profesi & Bisnis PROFESI 1. Motif pelayanan 2. Kualitatif. 3. Concern with the truth

Profesi & Bisnis PROFESI 1. Motif pelayanan 2. Kualitatif. 3. Concern with the truth BISNIS 1. Profit motif 2. Kuantitatif 3. Crime and misconduct Are endemic in business

3 dimensi Profesi (Hukum)

3 dimensi Profesi (Hukum)

Unt apa PH ? • drama Cade’s Rebellion, Shakespeare mengatakan “Let’s kill all the

Unt apa PH ? • drama Cade’s Rebellion, Shakespeare mengatakan “Let’s kill all the lawyers”. Bunuhlah semua pengacara (profesi hukum) kalau ingin mengubah negara demokratis menjadi negara totaliter (absolut). • officium nobile, pembela kebenaran dan keadilan

Profesi hukum bekerja berdasar hukum sebagai legalisasi kekuasaannya, ¡ profesi yang memiliki kekuasaan yang

Profesi hukum bekerja berdasar hukum sebagai legalisasi kekuasaannya, ¡ profesi yang memiliki kekuasaan yang dibenarkan untuk bersikap dan berperilaku tertentu menurut hukum. ¡ Sudikno profesi hukum: suatu kegiatan pelayanan dalam bidang hukum melalui pendidikan tinggi hukum berdasarkan moral/etik

Profesi hukum o o 1. 2. 3. 4. Suatu kegiatan aplikatif fungsional hukum; Ciri

Profesi hukum o o 1. 2. 3. 4. Suatu kegiatan aplikatif fungsional hukum; Ciri yang melekat: Didahului persiapan memperdalam pemahaman ttg hukum; Menunjuk pada keanggotaan yg tetap yang membedakan dg keanggotaan yg lain (ada spesifikasi keilmuan); Adanya sikap kesediaan menerima (aseptabilitas) atas pekerjaan yg dilakoninya (tdk menuntut berlebihan atas kliennya); Orientasi pelayanan melalui penegakan hukum dan keadilan.

PH = “iudex mediator” o Hol dan Loth Seorang profesional hukum adalah “iudex mediator”

PH = “iudex mediator” o Hol dan Loth Seorang profesional hukum adalah “iudex mediator” 1. penghubung antara dua pihak yang bertikai, 2. dia juga harus dapat menjadi jembatan antara pihak-pihak tersebut dengan masyarakat, 3. serta dapat menimbang beragam kepentingan, norma, dan nilai yang ada di dalam masyarakat.

Termasuk “iudex mediator” o fungsi menjembatani antara hukum dalam peraturan dengan hukum dalam pelaksanaan/penerapannya.

Termasuk “iudex mediator” o fungsi menjembatani antara hukum dalam peraturan dengan hukum dalam pelaksanaan/penerapannya. a. Koherensi ant “rechtsidee” dg praktik; b. Hukum sering bersifat samar-samar shg perlu penafsiran dengan melihat “the spirit of the law”; c. Progresif in caracter.

Dewi Themis n Themis (yang berarti keadilan) digambarkan sebagai sosok bersenjatakan pedang di satu

Dewi Themis n Themis (yang berarti keadilan) digambarkan sebagai sosok bersenjatakan pedang di satu tangan dacin (timbangan) di tangan lainnya. Dacin melambang’n keadilan, sementara pedang melambangkan ketegasan dalam menegakan kebenaran. Mata sang dewipun senantiasa tertutup, menunjukkan sikapnya untuk tidak pilih kasih dalam mengambil keputusan.

Kompetensi PH 1. Memiliki kemampuan pengetahuan dan ketrampilan (recognised as having a special skill

Kompetensi PH 1. Memiliki kemampuan pengetahuan dan ketrampilan (recognised as having a special skill and learning); 2. Kemauan untuk memberikan pelayanan masyarakat (willing to serve the public); 3. Menyadari tugasnya untuk fungsi perlindungan masyarakat (public protection); 4. Pemelihara kepercayaan masyarakat (maintaining public confidence and trust); 5. Menerima dengan sukarela standar etik dalam bekerja (voluntarily submitting themselves to standards of ethical conduct).

 • Profesi hukum itu dirumuskan sebagai suatu kegiatan pelayanan dalam bidang hukum melalui

• Profesi hukum itu dirumuskan sebagai suatu kegiatan pelayanan dalam bidang hukum melalui pendidikan tinggi hukum berdasarkan moral/etik. Prof. Dr. RM. Sudikno Mertokusumo, S. H

ASPEK PH AL ASPECT ETHICAL ASPECT

ASPEK PH AL ASPECT ETHICAL ASPECT

Masalah profesi Hukum PENGETAHUAN HK YANG RENDAH PENYALAHGUNAAN PROFESI KONTINUASI SISTEM KECENDERUNGAN MJD. BISNIS

Masalah profesi Hukum PENGETAHUAN HK YANG RENDAH PENYALAHGUNAAN PROFESI KONTINUASI SISTEM KECENDERUNGAN MJD. BISNIS KEPEDULIAN SOSIAL

Tanggungjawab Profesi Hk 1. PEKERJAAN (Bisa menyelesaikan pekerjaan hukum) 2. HASIL (Kualitas/mutu pekerjaan) 3.

Tanggungjawab Profesi Hk 1. PEKERJAAN (Bisa menyelesaikan pekerjaan hukum) 2. HASIL (Kualitas/mutu pekerjaan) 3. DAMPAK (Akibat dari pekerjaan thd orang lain)

KODE ETIK PROFESI Menurut UU NO. 8 (Pokok Kepegawaian), Kode etik profesi adalah pedoman

KODE ETIK PROFESI Menurut UU NO. 8 (Pokok Kepegawaian), Kode etik profesi adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari. dijiwai oleh cita dan nilai yang hidup dalam kalangan profesi itu sendiri. menjadi hasil “self regulation” dari profesi.

Kode etik profesi Adalah code of conduct yaitu suatu pedoman disiplin yang wajib ditaati

Kode etik profesi Adalah code of conduct yaitu suatu pedoman disiplin yang wajib ditaati oleh anggota profesi dalam menjalankan profesinya; l Bersifat selfimposed (mengikat ke dalam); l Berisi asas-asas moralitas dalam mendasari profesi l

Kode Etik Mengandung Bbrp Kewajiban. § § Kewajiban bagi diri sendiri; Kewajiban bagi umum;

Kode Etik Mengandung Bbrp Kewajiban. § § Kewajiban bagi diri sendiri; Kewajiban bagi umum; Kewajiban bagi yang dilayani; Kewajiban bagi profesinya. Rule of the game

Kode etik itu bukan hukum, melainkan nilai dan norma sebagai tolok ukur bagi profesional

Kode etik itu bukan hukum, melainkan nilai dan norma sebagai tolok ukur bagi profesional hukum dalam menegakkan kewibawaan hukum yang berperikemanusiaan dan berkeadilan

Tujuan ? a. b. c. d. Tuntutan untuk menjalankan profesi secara profesional atas nilai

Tujuan ? a. b. c. d. Tuntutan untuk menjalankan profesi secara profesional atas nilai -nilai manusia yang luhur; Menjadi landasan perlunya kesadaran akan tanggungjawab; Agar pribadi anggota profesi tetap bermartabat dalam profesinya; Profesionalisme tanpa etika menjadi bebas sayap

Orientasi kode etik profesi – Dapat menjamin keadilan (“ensuring justice”), – Dapat menumbuhkan kepercayaan

Orientasi kode etik profesi – Dapat menjamin keadilan (“ensuring justice”), – Dapat menumbuhkan kepercayaan dan respek masyarakat (“public trust and respect”), – Menjamin kelangsungan pembangunan dan masyarakat (sustainable development & sustainable society). – Merupakan bagian dari konsep pemerintahan yang baik (is part of the concept of good governance”) – Menjamin keamanan warga masyarakat (“the savety of citizens”)

Arti penting n n n Serve to increase the prestige of the profession; Provide

Arti penting n n n Serve to increase the prestige of the profession; Provide some guidelines for right or wrong behavior of members of the organization; They help in controlling internal

Renungan !! Rasulullah bersabda: "Jika Allah swt. ingin menghancurkan sebuah kaum, dicabutlah dari mereka

Renungan !! Rasulullah bersabda: "Jika Allah swt. ingin menghancurkan sebuah kaum, dicabutlah dari mereka rasa malu. Bila rasa malu telah hilang maka yang muncul adalah sikap keras hati. Bila sikap keras hati membudaya, Allah mencabut dari mereka sikap amanah (kejujuran dan tangung jawab). Bila sikap amanah telah hilang maka yang muncul adalah para pengkhianat. Bila para mengkhianat merajalela Allah mencabut rahmat. Nya. Bila rahmat Allah telah hilang maka yang muncul adalah manusia laknat. Bila manusia laknat merajalela Allah akan mencabut dari mereka tali-tali Agama".

Thank you

Thank you

Pasal 18 (2) UUD’ 45 Neg. mengakui Masy. hukum adat & hak-hak tradisionalnya; Pasal

Pasal 18 (2) UUD’ 45 Neg. mengakui Masy. hukum adat & hak-hak tradisionalnya; Pasal 24 (1) UUD’ 45 Kekuasaan kehakiman : menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Pasal 28 D UUD’ 45 : Tiap orang berhak atas kepastian hkm yg adil & persamaan di hadapan hukum. Psl. 3 (2) UU: 4/2004 : Peradilan negara menegakkan hkm dan keadilan berdasarkan PS. PENEGAKAN SISTEM HKM. NASIONAL PENEGAKAN HUKUM RAMBU-RAMBU (National Legal Framework) Psl. 4 (1) UU: 4/2004 : Peradilan dilakukan “Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan YME” Psl. 25 (1) UU: 4/2004 : Putusan pengadilan hrs memuat pasal tertentu per-UU-an atau sumber hukum tak tertulis. Pasal 28 (1) UU: 4/2004 : Hakim wajib menggali & memahami nilai-nilai hk dan rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat. Psl. 28 (2) : Dalam mempertimbangkan berat ringannya pidana, hakim wajib memperhatikan pula sifat yang baik dan jahat dari terdakwa

NILAI-NILAI PANCASILA NILAI KETUHANAN (Moral-religius) Asas Keadilan berda. Sarkan Ketuhanan YME 1. 2. 3.

NILAI-NILAI PANCASILA NILAI KETUHANAN (Moral-religius) Asas Keadilan berda. Sarkan Ketuhanan YME 1. 2. 3. 4. Indiskriminatif Objektif Non-favoritisme Impartial/fairness NILAI KEMANUSIAAN (Humanistik) Asas Personal (individual liability) Asas Culpabilitas Asas Humanism NILAI KEMASYARAKATAN : § nasionalistik § demokratik § keadilan sosial Asas Keadilan (justice) Asas demokrasi Asas persamaan (equality before the law) ASAS-ASAS DI ATAS HARUS MUNCUL//DIPERJUANGKAN DALAM PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA

BGMN. MEMBANGUN ILMU HK INDONESIA ? Yang Bertolak/Berorientasi IDE DASAR PANCASILA NILAI KESEIMBANGAN NILAI

BGMN. MEMBANGUN ILMU HK INDONESIA ? Yang Bertolak/Berorientasi IDE DASAR PANCASILA NILAI KESEIMBANGAN NILAI KETUHANAN (Moral-religius) NILAI KEMANUSIAAN (Humanistik) NILAI KEMASYARAKATAN : § nasionalistik § demokratik § keadilan sosial Asas-asas apa yang dimunculkan? Apakah cukup dgn. asas Legalitas?

NILAI-NILAI PANCASILA NILAI KETUHANAN (Moral-religius) NILAI KEMANUSIAAN (Humanistik) NILAI KEMASYARAKATAN : § nasionalistik §

NILAI-NILAI PANCASILA NILAI KETUHANAN (Moral-religius) NILAI KEMANUSIAAN (Humanistik) NILAI KEMASYARAKATAN : § nasionalistik § demokratik § keadilan sosial Asas Keadilan berda. Sarkan Ketuhanan YME ASAS-ASAS APA YANG SEHARUSNYA DIMUNCULKAN ?

Mafia peradilan sudah berurat berakar (Kompas) Diskusi jual beli keadilan, Jakarta, 15 -10 -2005

Mafia peradilan sudah berurat berakar (Kompas) Diskusi jual beli keadilan, Jakarta, 15 -10 -2005 • Sekarang ini sulit mencari penegak hukum yang bersih dari praktik suap, apalagi punya peluang (Adi Andoyo) • Tommi Sihotang & Trimedya Panjaitan mengaku: a. Tanpa uang pelicin, mustahil setiap kasus yang ditanganinya akan menang. b. Ngak pakai suap mana mungkin kita menang, dan kalau kalah, mana ada yang mau pakai kita lagi

 • Dunia hukum kita sedang sakit, bagaimana tidak praktik suap sudah dianggap wajar.

• Dunia hukum kita sedang sakit, bagaimana tidak praktik suap sudah dianggap wajar. Orang berpikir keadilan harus dibeli (Tommi S. ) • 80 hingga 90 persen kasus yg menang di pengadilan terjadi karena ada deal, sebab tidak ada yang gratis. Perputaran uang panas di lembaga peraadilan luar biasa.

INDIKATOR ILMU AMPLOP Transaksi hukum/ perkara Jual-beli putusan MAFIA PERADILAN Markus (Makelar Kasus) Calo

INDIKATOR ILMU AMPLOP Transaksi hukum/ perkara Jual-beli putusan MAFIA PERADILAN Markus (Makelar Kasus) Calo perkara pemerasan

APA AKIBAT PENEGAKAN HUKUM TANPA ILMU (HUKUM) ? Merusak “sustainable development” merusak (mengeksploitasi) sumber

APA AKIBAT PENEGAKAN HUKUM TANPA ILMU (HUKUM) ? Merusak “sustainable development” merusak (mengeksploitasi) sumber daya non-fisik MAFIA PERADILAN Merusak kepercayaan & respek masyarakat Merusak Kualitas Kehidupan VIRUS TERHADAP SPP YG SEHAT Hakikat bahayanya : Sama dgn. “akibat/bahaya KORUPSI”

(Sbr. : Kongres PBB ke-9 & 10) dapat menjamin keadilan (“ensuring justice”), dapat menumbuhkan

(Sbr. : Kongres PBB ke-9 & 10) dapat menjamin keadilan (“ensuring justice”), dapat menumbuhkan kepercayaan dan respek masyarakat (“public trust and respect”), SPP YG SEHAT/IDEAL menjamin keamanan warga masyarakat (“the savety of citizens”) Peradilan yang jujur, bertanggung jawab, etis, dan effisien (“a fair, responsible, ethical and efficient criminal justice system”).

Pengaruh uang Pengaruh politik MAFIA PERADILAN (permainan kotor) Nepotisme (favoritisme) Penyidikan Pengaruh berbagai “power”

Pengaruh uang Pengaruh politik MAFIA PERADILAN (permainan kotor) Nepotisme (favoritisme) Penyidikan Pengaruh berbagai “power” lainnya VIRUS Yg dapat masuk ke Seluruh jaringan SPP Penuntutan Administrasi Pengadilan Seluruh bidang pembangunan Pelaksanaan/ Eksekusi

LEGAL SYSTE M Lawrence M. Friedman 1. Kultur Hukum (pemikiran) menjemba tani antara peraturan

LEGAL SYSTE M Lawrence M. Friedman 1. Kultur Hukum (pemikiran) menjemba tani antara peraturan dg tingkahlaku yg diharapkan; 2. Pemikiran hukum yg salah dapat mem pengaruhi keberhasilan penegakan Hk; 3. Di dlm menjalankan fungsi HK, hukum kadang berhadapan dgn nilai /pola perilaku/pemikiran yg telah mapan dlm masyarakat; sehingga dpt muncul ketidaksesuaian antara apa yg seharusnya (das sollen) & apa yg senyatanya (das sein), ada perbedaan antara law in the books & law in action. Komponen sistem Kultur Hukum : ide-ide, hukum: sikap-sikap, harapan & pendapat ttg hukum, Struktur whan kind of training & Substansi habbits do the judge Kultur have Pemikiran hk Kesadaran Hukum Kepatuhan Hukum

SPP YG SEHAT/IDEAL “resources” (non-fisik) yang perlu untuk kelangsungan generasi berikut. Perlu untuk “sustainable

SPP YG SEHAT/IDEAL “resources” (non-fisik) yang perlu untuk kelangsungan generasi berikut. Perlu untuk “sustainable development” & “sustainable society”. merupakan bagian dari konsep pemerintahan yang baik (criminal justice system is part of the concept of good governance”) bagian dari kebijakan pembangunan sumber daya yang berkelanjutan (“a policy of sustainable development of resources”),

Aliran yg Baik & Buruk Religiosisme: sesuai dengan kehendak tuhan; Utilitarisme: baik-buruk diletakkan pada

Aliran yg Baik & Buruk Religiosisme: sesuai dengan kehendak tuhan; Utilitarisme: baik-buruk diletakkan pada nilai guna atau kemanfaatan Humanisme: dikatakan baik apbl sesuai dg derajat kemanusiaan Hedonisme: kenikmatan & kebahagiaan hdp duniawi merupakan puncak tujuan hdp mns; Machiavelisme: apa saja boleh dilakukan asalkan tujuan bisa dicapai Kapitalisme: orientasinya pada pemenuhan kepentingan ekonomi

PENSTUDI HUKUM PARTISIPAN 1. Penstudi Hukum 2. Pengemban Hukum (Fungsionaris Hk) Penyandang profesi tertentu

PENSTUDI HUKUM PARTISIPAN 1. Penstudi Hukum 2. Pengemban Hukum (Fungsionaris Hk) Penyandang profesi tertentu yang membuat Hk itu berfungsi (praktisi teoritisi/akademisi) PENGEMBAN HK Kegiatan berkenaan dengan berlakunya hk di masyarakat Pengemban Hk Praktis Pengemban Hk Teoritis PENGAMAT 1. Penstudi Hukum 2. Bukan Pengemban Hk Kelompok ilmu lain di luar hukum namun obyek telaahnya adalah hukum (sejarah hk, perbandingan hk, sosiologi hk, antropologi hk, psikologi hk, logika hk, politik hk)

IH & Ilmu Ketuhanan PERLU DIGALI ILMU HK YG BERSUMBER DARI ILMU KETUHANAN :

IH & Ilmu Ketuhanan PERLU DIGALI ILMU HK YG BERSUMBER DARI ILMU KETUHANAN : PROF. MOELJATNO : • Dalam negara kita yang berdasarkan Pancasila, dengan adanya sila Ketuhanannya, maka tiap ilmu pengetahuan (termasuk hukum pidana) yang tidak dibarengi dengan ilmu ketuhanan adalah tidak lengkap. PROF. DR. NOTOHAMIDJOJO : • Tanggung jawab jurist : “merohaniahkan hukum” • Penilaian “Scientia yuridis” harus mendalam dan mendasar pada “Conscientia”. • Norma-norma ethis-religius harus merupakan aspek normatif atau imperatif dari negara hukum. PROF. VAN HAMEL : • Kalau Tuhan tampak pada saya, di tangan kanan memegang “kebenaran” dan di tangan kiri memegang “usaha untuk mencari kebenaran”, dan menyuruh saya untuk memilih, maka saya akan berseru : “O, Tuhan, berilah saya yang di tangan kanan!”.

Perlu tertulis Sebagai sarana kontrol sosial; b. Mencegah campur tangan dari luar; c. Untuk

Perlu tertulis Sebagai sarana kontrol sosial; b. Mencegah campur tangan dari luar; c. Untuk pengembangan patokan kehendak yang lebih tinggi a.

APAKAH ILMU HUKUM ? "normatieve maatschappij wetenschap" ILMU NORMATIF (das Sollen) ttg. HUBUNGAN KEMASYARAKATAN

APAKAH ILMU HUKUM ? "normatieve maatschappij wetenschap" ILMU NORMATIF (das Sollen) ttg. HUBUNGAN KEMASYARAKATAN (das Sein) Konsep Fakta/masalah sosial Wawasan a. l. mslh Kejahatan Ide Dasar Berubah/dinamis Ilmu Hkm : Ilmu Keadilan (Scholten) ILMU HK : bukan ilmu pasti > ilmu ttg. Perubahan.

2 aksioma ttg hakikat semesta ARISTOTELIAN Towards Normativism A perfect pre established harmonious teleological

2 aksioma ttg hakikat semesta ARISTOTELIAN Towards Normativism A perfect pre established harmonious teleological and final order Normative and moralistic in character (on what ought to be) > Humaniora (Ilmu!) GALILEAN Towards Nomotism A chaotic causal random order continuously in progess Factual and empirical incharacter (on what it is) > Science (Ilmu Penge tahuan, Sains)

2 Aksioma ARISTOTELIAN n • Berpikir normatif; • Baik/buruk (keteraturan atas dasar ide); •

2 Aksioma ARISTOTELIAN n • Berpikir normatif; • Baik/buruk (keteraturan atas dasar ide); • Ide yang tertib/final (given); • Apriori (sdh sempurna sbl ditindakan/ seharusnya); • Sdh diatur yg kuasa dg sempurna (selaras); • Invisible hand n GALILEAN Toward nomotism (keteraturan yg didasrkan dr indrawi); A chaotic causal random order continously in progress (Tertib yg bergerak terus, acak/kocokan mengarah ke tertib lagi); n Factual & empirical in character.

Dua Model Tertib Aristotelian Pre-established ØPerfect Harmony ØTeleologik ØFinalistik Ø Galilean Random ØMechanistic ØChaostic

Dua Model Tertib Aristotelian Pre-established ØPerfect Harmony ØTeleologik ØFinalistik Ø Galilean Random ØMechanistic ØChaostic ØCausalistic Ø

Nilai moral profesi hukum n 1. Kekuatan yang mengarahkan & mendasari perbuatan luhur, yaitu

Nilai moral profesi hukum n 1. Kekuatan yang mengarahkan & mendasari perbuatan luhur, yaitu : Kejujuran tanpa kejujuran profesional hk mengingkari misi profesinya (munafik, licik). Sikap yg ada yaitu sikap terbuka & wajar (tdk berlebihan, tdk otoriter, tdk menindas, tdk memeras, tdk sok kuasa)

2. Otentik (kepribadian yg sebenarnya) a. tdk menyalahgunakan wwnang; b. tdk mel. Perbuatan tercela;

2. Otentik (kepribadian yg sebenarnya) a. tdk menyalahgunakan wwnang; b. tdk mel. Perbuatan tercela; c. mendahulukan kep. Klien; d. berani bersikap dg bijak; e. tdk mengisolasi dari perg. sosial

3. 4. Bertanggungjawab a. kesadaran melakukan tugas dg sebaik mungkin b. Profesional, proporsional. Kemandirian

3. 4. Bertanggungjawab a. kesadaran melakukan tugas dg sebaik mungkin b. Profesional, proporsional. Kemandirian moral (tdk dpt dibeli oleh pendapat mayoritas, tdk terpengaruh ol pertimbangan untung rugi, affirmation with local values)

5. ü ü Keberanian moral (setia pada suara hati) Menolak segala bentuk korupsi, suap,

5. ü ü Keberanian moral (setia pada suara hati) Menolak segala bentuk korupsi, suap, kolusi dan pungli; Menolak sgl cara penyelesaian melalui jalan yg tdk sah

Keharusan seorang profesi Hk • Setap pemegang profesi dituntut dua jenis keharusan yaitu :

Keharusan seorang profesi Hk • Setap pemegang profesi dituntut dua jenis keharusan yaitu : 1. Keharusan untuk menjalankan profesinya secara bertanggungjawab; 2. Keharusan untuk tidak melanggar hak-hak orang lain.

RI peringkat 6 negara terkorup dari 159 negara Peran profesi Hk ?

RI peringkat 6 negara terkorup dari 159 negara Peran profesi Hk ?

Profesi Hukum & Manajeman Hukum Ø Hukum mengandung ide atau konsep yang abstrak (teoritik);

Profesi Hukum & Manajeman Hukum Ø Hukum mengandung ide atau konsep yang abstrak (teoritik); Ø Manajemen hukum yaitu pada problem bagaimana suatu per UU itu bisa diwujudkan, bagaiman pengorganisasiannya sehingga rumusan ide-ide itu bisa diterima dan diberlakukan oleh masyarakat (menjadi kekuatan praktis di tengah masyarakat)

Manajemen hukum berarti pembicaraan menganai perwujudan ide-ide yang abstrak menjadi kenyataan; Persoalan itu menunjuk

Manajemen hukum berarti pembicaraan menganai perwujudan ide-ide yang abstrak menjadi kenyataan; Persoalan itu menunjuk pada pelaku hukum (yg diberi wewenang unt memberlakukan Hk) dan lembaga hukum. Dihadapkan pada ujian kepatuhan, integritas moral & kemampuan intelektual (Profesi hukum )

Sarat manajemen Hk yang baik n Produk per UU yang apresiatif; n Kebijakan kelembagaan

Sarat manajemen Hk yang baik n Produk per UU yang apresiatif; n Kebijakan kelembagaan yg dpt menterjemahkan tuntutan produk hukum; n Iklim struktural yang inklusif (terbuka & demokratis); n Mengutamakan layanan thd kepentingan masyarakat.