Doktrin Manusia Bab I Doktrin Ajaran pokok iman
Doktrin Manusia Bab I Doktrin Ajaran pokok iman Kristen yang bersumber dari Alkitab.
Siapakah Manusia itu? Antropologi = mempelajari manusia secara pribadi maupun sosial Evolusi = manusia sebagai satu proses perkembangan dari makhluk yang kurang sempurna menjadi seperti manusia sekarang ini. Darwin…kera/manusia purba. Behaviorisme = Manusia sebagai satu kebiasaan. Materialisme = Manusia sebagai materi, yang lain adalah tambahan. Humanisme = Manusia sebagai subjek dunia ini. Gerakan zaman baru = manusia adalah allah, mempunyai potensi diri yang tak terbatas.
Semua pernyataan di atas adalah terbatas dan tidak tuntas, karena berupa spekulasi dan observasi/pengamatan dari manusia semata. Tidak heran selalu diadakan revisi/pembaharuan dan penelitian lebih lanjut. Selain itu, juga bisa timbul bahaya atau efek samping yang buruk dari teori/pandangan di atas, seperti: Manusia bisa dianggap tidak berbeda dengan hewan (evolusi, behaviorisme), hanya lebih cerdas atau mempunyai kemampuan yang lebih. Manusia dinilai berdasarkan materi/uang (materialisme). Manusia diangkat terlalu tinggi sama seperti Tuhan (gerakan zaman baru), padahal manusia bukan Tuhan karena manusia terbatas.
Lalu, bagaimana cara manusia mengerti tentang dirinya sendiri? Kekristenan memberikan satu jawaban untuk hal ini, yaitu melalui wahyu/penyataan Allah = Alkitab = ‘the real manual book about human being yang penuh dengan penjelasan tentang siapa manusia itu yang sumbernya adalah Allah sendiri, Sang Kebenaran, Sang Pencipta manusia.
Apa kata Alkitab tentang manusia? Kejadian 1: 26 -27 mengatakan bahwa manusia adalah ciptaan Allah. Tetapi ciptaan Allah yang bagaimana? Dari apa yang Alkitab nyatakan, kita dapat menyebut bahwa “manusia adalah ciptaan Allah yang ‘unik’, maksudnya Tuhan menciptakan manusia begitu berbeda dengan ciptaan lain.
1. 1. Manusia: Imago Dei (Image and likeness of God) Alkitab menyatakan bahwa manusia adalah ciptaan Allah yang mulia, berharga dan sangat dikasihi oleh Tuhan. Manusia diciptakan berbeda dengan makhluk lainnya. Allah menciptakan manusia serupa dan segambar dengan diri-Nya (Kej. 1: 26 -28) – manusia mulia, gambar-Nya Tuhan (mirip Tuhan).
Itu berarti manusia memiliki: Pikiran/akal budi: manusia dapat berpikir, memiliki ide-ide, kreatif, menerima informasi dan mengolahnya, menganalisa, dll. Perasaan: manusia memiliki perasaan yang sangat kompleks dan beragam, seperti merasa sedih, kecewa, marah, frustasi, gembira, menyesal, dll. Kehendak: manusia memiliki kehendak untuk melakukan apa yang ingin dilakukannya dan mana yang tidak.
Kebenaran: manusia adalah makhluk yang benar, yang dapat juga membedakan yang baik dan yang jahat. Kekudusan: manusia memiliki sifat kudus. Roh: manusia dapat berhubungan (berelasi) dengan Allah dan tidak dapat hidup tanpa Allah. Aspek ini adalah satu hal mendasar yang membedakan manusia dengan binatang.
Allah menciptakan manusia tidak sekedar berfirman tetapi ada tujuan spesifik (bdk. Kej. 1: 325 dan 1: 26 -27). Apa tujuan Allah menciptakan manusia? Memuliakan Allah dalam kehidupannya di dunia ini (Wesminster shorter cathecism question 1). Beranak cucu dan memenuhi bumi. Perintah ini bukan sekedar agar manusia melahirkan keturunan dan memenuhi bumi agar tidak kosong. Tetapi agar bumi dipenuhi dengan manusia-manusia yang memuliakan Allah. Menguasai, menaklukkan, mengelola, dan memelihara bumi. Hal ini berarti manusia adalah ciptaan yang diberikan tanggung jawab oleh Tuhan untuk memelihara alam yang telah Allah ciptakan.
1. 2. Relasi Manusia Pada awal penciptaan, relasi atau hubungan manusia dengan Tuhan, dengan sesama dan dengan alam adalah relasi yang benar.
Relasi manusia dengan Tuhan: Manusia adalah ciptaan yang taat dan hormat pada Tuhan. Manusia berhubungan dekat dengan Tuhan, di mana manusia dapat melihat Tuhan secara langsung, berbicara dan mendengarkan suara Tuhan secara langsung. Relasi manusia dengan sesama manusia: hubungan manusia dengan sesamanya adalah hubungan yang setara yang dilandasi dengan saling mengasihi. Seseorang tidaklah lebih tinggi derajatnya daripada orang lain. Relasi manusia dengan alam: manusia adalah pemelihara dan pengelola alam.
1. 3. Manusia: Kesatuan Materi dan Non- Materi Allah menciptakan manusia dari debu tanah, yang dihembuskan nafas hidup (Kej. 2: 7). 1. Bagian Materi: Tubuh 2. Bagian Non-Materi: Roh atau Jiwa 2 Pandangan tentang Struktur Manusia: 1. Dikotomi: Menganut bahwa manusia terdiri atas dua unsur yaitu Tubuh dan Jiwa/Roh 2. Trikotomi: Menganut bahwa manusia terdiri atas tiga unsur yaitu Tubuh, Jiwa dan Roh
Selama manusia hidup di dunia, bagian Bagian Materi dan Non-Materi pada manusia merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan erat. Tubuh yang sakit menyebabkan jiwa terasa sakit. Contoh: Orang yang sakit kanker sering mengalami kesedihan, frustasi, kekecewaan, dan mungkin kemarahan. Begitu juga jiwa yang sakit dapat menyebabkan tubuh ikut sakit, contoh: orang yang depresi sering mengalami sakit maag, migraine, dll.
- Slides: 13