DINUL ISLAM Kompre hensif ALMAIDAH 3 SEMPURNA ALANAM

  • Slides: 63
Download presentation
“DINUL ISLAM” Kompre hensif AL-MAIDAH: 3 SEMPURNA AL-AN’AM: 38 ﻛﺎﻓﺔ AN-NAHL: 89

“DINUL ISLAM” Kompre hensif AL-MAIDAH: 3 SEMPURNA AL-AN’AM: 38 ﻛﺎﻓﺔ AN-NAHL: 89

Al-Maidah : 3, An-Nahl 89, Al-A’nam : 38 ● ﺍ ﻳ ﻱ ﻳ ﻹﻻ

Al-Maidah : 3, An-Nahl 89, Al-A’nam : 38 ● ﺍ ﻳ ﻱ ﻳ ﻹﻻ ﻳﺍ Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku- . ridai Islam itu jadi agama bagimu ● ﺍ ﺍﺍ ﺍﺍ ﻯ ﻯ ﻳ Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Qur'an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri. ● . Tiadalah Kami alpakan sesuatu pun di dalam Al Kitab ﺍ ﺍ ﻱ ﺍﺍ ﻥ

SISTEM SYARI’AH ADALAH SISTEM TERBAIK CIPTAAN ALLAH YANG HARUS DIIKUTI ﻭﻵ ﺗﺘﺒﻊ ﺃﻬﻮﺍﺀ ﺍﻟﺬﻳﻦ

SISTEM SYARI’AH ADALAH SISTEM TERBAIK CIPTAAN ALLAH YANG HARUS DIIKUTI ﻭﻵ ﺗﺘﺒﻊ ﺃﻬﻮﺍﺀ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﻻ ﻳﻌﻠﻤﻮﻥ ﺍﻷﻤﺮ ﻓﺎﺗﺒﻌﻬﺎ ﺛﻢ ﺟﻌﻠﻨﺎﻙ ﻋﻠﻰ ﺷﺮﻳﻌﺔ ﻣﻦ Kemudian kami menjadikan bagi kamu suatu syari’ah, Maka ikutilah syari’ah itu, Jangan ikuti hawa nafsu orang-orang yang memahami syari’ah (Al-Jatsiyah : 18)

C. C. Torrey dalam The Commercial Theological Term in the Quran menerangkan bahwa Alquran

C. C. Torrey dalam The Commercial Theological Term in the Quran menerangkan bahwa Alquran memakai 20 terminologi bisnis. Ungkapan tersebut malahan diulang sebanyak 370 kali (Mustaq Ahmad, Etika Bisnis dalam Al. Quran, Jakarta, Pustaka Al-Kautsar, 2001, h. 16)

Ayat terpanjang dalam Al-quran adalah ayat tentang muamalah (Ekonomi Islam), yakni tentang hutang piutang

Ayat terpanjang dalam Al-quran adalah ayat tentang muamalah (Ekonomi Islam), yakni tentang hutang piutang 128 Kata 504 Huruf 52 Masalah Hukum ﺗﺠﺎﺭﺓ 8 x ﺑﻴﻊ ﺍﺷﺘﺮﻯ 25 x , riba, rezeki 4 x

LITERATUR EKONOMI ISLAM 1. Prof. Dr. Muhammad N. Ash-Shiddiqy, dalam buku “Muslim Economic Thinking”

LITERATUR EKONOMI ISLAM 1. Prof. Dr. Muhammad N. Ash-Shiddiqy, dalam buku “Muslim Economic Thinking” meneliti 700 judul buku yang membahas ekonomi Islam. (London, Islamic Fountaion, 1976) 2. Dr. Javed Ahmad Khan dalam buku Islamic Economics & Finance : A Bibliografy, (London, Mansell Publisihing Ltd) , 1995 mengutip 1621 tulisan tentang Ekonomi Islam,

LITERATUR EKONOMI ISLAM 3. Seluruh kitab Fikih Islam membahas masalah muamalah, contoh : Al-Umm

LITERATUR EKONOMI ISLAM 3. Seluruh kitab Fikih Islam membahas masalah muamalah, contoh : Al-Umm (Imam Syafi’i), Majmu’ Syarah Muhazzab (Imam Nawawi), Majmu Fatawa (Ibnu Taimiyah), Sekitar 1/3 isi kitab tersebut tentang muamalah dll. 4. Prof. Dr. Umar Ibarahim Vadillo, “Sekitar 1/3 ajaran Islam tentang Muamalah”.

SELAMA BERABAD-ABAD MUAMALAH DIABAIKAN 7 Abad Pertama Islam mencapai kemajuan 7 Abad Kedua Islam

SELAMA BERABAD-ABAD MUAMALAH DIABAIKAN 7 Abad Pertama Islam mencapai kemajuan 7 Abad Kedua Islam mundur ! Ekonomi Islam Diabaikan Prof. K. H. Ali Yafie : “Salah satu faktor kemunduran dunia Islam, karena ummat Islam mengabaikan Muamalah / Ekonomi Islam” 7 Abad Ketiga ? ? ? ? ? Tergantung sikap Kita

Umar bin Khattab : • Jangan kamu tinggalkan perdagangan. Saya lihat orang-orang asing telah

Umar bin Khattab : • Jangan kamu tinggalkan perdagangan. Saya lihat orang-orang asing telah mulai menguasai perdagangan, Saya takut (jika kamu tinggalkan perdagangan), kamu akan tergantung kepada mereka.

Mengapa Ummat Islam Harus Menguasai Ekonomi ? 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Mengapa Ummat Islam Harus Menguasai Ekonomi ? 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Ekonomi Menopang Aqidah Ekonomi Pilar Peradaban Islam Ekonomi Meningkatkan pendidikan/SDM Ekonomi Mencounter Fahsyak & Munkar Ekonomi mendukung pembangunan sarana Ibadah Ekonomi mendukung infrastruktur RS, Hotel Syariah, Ekonomi mendukung kesejahteraan guru, ustaz, qari, imam 8. Ekonomi mendukung pembangunan media massa 9. Ekonomi menopang terciptanya keluarga sakinah 10. Ekonomi memudahkan kehidupan

Ekonomi Pilar Peradaban Islam • Ibnu Khaldun : • “Ekonomi adalah tiang dan pilar

Ekonomi Pilar Peradaban Islam • Ibnu Khaldun : • “Ekonomi adalah tiang dan pilar paling penting • untuk membangun peradaban Islam (Imarah). Tanpa kemapanan ekonomi kejayaan Islam sulit dicapai bahkan tak mungkin diwujudkan. Ekonomi penting untuk membangun negara dan menciptakan kesejahteraan umat. (Ringkasan dari Muqaddimah Ibnu Khaldun, Bab 3, 4 dan 5)

Ekonomi menuju hidup mudah & lebih baik (hayatan Thayyibah) Shah Waliullah Ad-Dahlawy, ulama terkemuka

Ekonomi menuju hidup mudah & lebih baik (hayatan Thayyibah) Shah Waliullah Ad-Dahlawy, ulama terkemuka dari India, (1703 -1762). “Kesejahteraan ekonomi merupakan prasyarat untuk suatu kehidupan yang baik. Tingkat kesejahteraan ekonomi sangat menentukan tingkat kehidupan. Seseorang semakin tinggi tingkat kesejahteraan ekonominya, akan semakin mudah untuk mencapai kehidupan yang lebih baik, Hayatan Thayyibah”.

Ekonomi dan Pendidikan • • Rangking 110 DHI (Development Human Index) 50 % anak

Ekonomi dan Pendidikan • • Rangking 110 DHI (Development Human Index) 50 % anak usia SMP tidak sekolah sampai SMP Ekonomi lemah sulit sekolah/kuliah berkualitas Ekonomi Lemah sulit kursus dini (Bhs Inggris, Arab, dan skills lainnya) Ekonomi lemah sulit membangun sekolah, pesantren, Perg. Tinggi yang lengkap dan bermutu. Ekonomi lemah, sulit belajar di luar negeri Ekonomi lemah sulit mengakses informasi Ekonomi lemah sulit menguasai sains & teknologi

Human Development Index • 2000: peringkat 109 dari 174 negara • 2002: peringkat 110

Human Development Index • 2000: peringkat 109 dari 174 negara • 2002: peringkat 110 dari 174 negara • 2003: peringkat 112 dari 174 negara • Kriteria: ekonomi, pendidikan dan kesehatan • Sumber Republika, 3 Mei 2004

KEBANGKITAN KEMBALI KAJIAN EKONOMI ISLAM 1960 an – 1970 an Muncul kesadaran baru mengaktualisasikan

KEBANGKITAN KEMBALI KAJIAN EKONOMI ISLAM 1960 an – 1970 an Muncul kesadaran baru mengaktualisasikan ekonomi Islam untuk 1963 Berdiri Bank Islam Mit Ghamr di Mesir dan juga 1973 Di Pakistan Sidang OKI menyepakati larangan bunga dan merekomendasikan pendirian Bank Islam International 1975 1998 1999 -2004 Berdirilah IDB (Islamic Development Bank) di Jeddah Bank Islam berkembang pesat merambah 52 negara ; 167 bank Bank Islam hadir di 75 Negara

SEJARAH BANK ISLAM DI DUNIA Philipine Amanah Bank (1973) Islamic Bank of Sudan (1975)

SEJARAH BANK ISLAM DI DUNIA Philipine Amanah Bank (1973) Islamic Bank of Sudan (1975) Bank Islam Dubai ( 1975) Islamic Bank of Eqypt (1977) Kuwait Finance House (1977) Faisal Islamic Bank, Mesir (1978) Islamic Finance House Luxemburg (1978) Bahrain Islamic Bank (1979) Islamic Bank Pakistan (1979) Faisal Finance Swiss (1980) Faisal of Islamic Bank Al-Kibris, Cyprus (1983) Bank Islam Malaysia Berhad (1983) Dar Mal al-Islami, Turki (1984) Bank Islam Iran (1984) Ar-Rajhi Bank Saudi Arabia (1985)

BANK SYARI’AH DI LUAR NEGERI Denmark Luxemburg Kanada Amerika Serikat United Kingdom Swtzerland Swiss

BANK SYARI’AH DI LUAR NEGERI Denmark Luxemburg Kanada Amerika Serikat United Kingdom Swtzerland Swiss Australia Rusia Bahama Caymand Island Cyprus Afrika Selatan India Virgin Island Srilangka Philipina Mauritania Ghuinea Nigeria Tunisia

Bank Syari’ah di Luar Negeri Jibouti Turki Senegal Libia Malaysia Brunei Pakistan Sudan Dubai

Bank Syari’ah di Luar Negeri Jibouti Turki Senegal Libia Malaysia Brunei Pakistan Sudan Dubai Albania Bangladesh Yaman Abu Dahbi Lebanon Bahrain Iraq Iran Qatar Yordania Mesir Saudi Arabia

City Bank terbesar di AS Buka Unit-unit Syariah ABN Amro Bank terbesar di EROPA

City Bank terbesar di AS Buka Unit-unit Syariah ABN Amro Bank terbesar di EROPA Buka 54 Cabang Syariah HSBC DAN STANDART CHARTER BANK ANZ Investment Mudharaba di Australia, dll

BANK ISLAM DI AMERIKA SERIKAT LARIBA BANK 1 Triliun $ US = BANK ANTI

BANK ISLAM DI AMERIKA SERIKAT LARIBA BANK 1 Triliun $ US = BANK ANTI RIBA LARIBA 1985 100. 000 -an Unit rumah Los Angeles Relieble Investment Bankers Association California (Pusat) Alaska Colorado Florida Georgia Indiana Texas Michigan Virginia Oklahama Minnesota Coneccitut Washingon State Oregon Ohio Nevada Nebraska Iowa Kentucky Maryland Massachusetts

Konsep & Sistem Perbankan Syariah Fungsi Bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

Konsep & Sistem Perbankan Syariah Fungsi Bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat lain yang memerlukan Bagi Hasil dan Marjin Pembiayaan Masyarakat Pemilik Dana Proses Penghimpunan Dana 3 1 2 4 Proses Penyaluran Dana Bagi Hasil Masyarakat Pengguna Dana

Konsep & Sistem Bank Konvensional Masyarakat Pemilik Dana Proses Penghimpunan Dana Proses Penyaluran Dana

Konsep & Sistem Bank Konvensional Masyarakat Pemilik Dana Proses Penghimpunan Dana Proses Penyaluran Dana 1 3 2 4 Penetapan Imbalan Penetapan Beban Masyarakat Pengguna Dana

Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional Permasalahan Risiko Usaha Bank Syariah • • Sistem

Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional Permasalahan Risiko Usaha Bank Syariah • • Sistem Pengawasan • Bank Konvensional Dihadapi bersama antara bank dengan nasabah dengan prinsip keadilan dan kejujuran. Tidak mengenal kemungkinan terjadinya selisih negatif (negatif spread) karena sistem yang digunakan. • Adanya dewan pengawas syraiah untuk memastikan operasional bank tidak menyimpang dari syariah disamping tuntutan moralitas pengelola bank dan nasabah sesuai dengan akhlakul kharimah • • Risiko bank tidak terkait langsung dengan debitur , risiko debitur tidak terkait langsung dengan bank. Kemungkinan terjadi selisih negatif antara pendapatan bunga dan beban bunga Aspek moralitas sering kali terlanggar karena tidak adanya nilai-nilai religius yang mendasari operasional.

Dampak Sistem Ekonomi Ribawi Global • • Menjadi lahan Permainan Spekulan Menggoncangkan Kurs Mata

Dampak Sistem Ekonomi Ribawi Global • • Menjadi lahan Permainan Spekulan Menggoncangkan Kurs Mata Uang Suatu negara Menimbulkan Krisis Global (sejak 1930, 1940, 1950, 1960 an, 1970, 1980, 1997, 2000 an sd 2000 an) Menimbulkan krisis di banyak Negara, Amerika Latin, Thailand, Indonesia, Korea, dll. Penghisapan negara kaya thd negara miskin Bubble Economy ; Peredaran Uang di dunia 700 T dolar, 95 % beredar secara ribawi (maya), hanya 5 % yang bergerak secara riil (perdagangan barang dan jasa) Kesenjangan Ekonomi Makin Tajam sepanjang sejarah di bawah kapitalisme Negara Berkembang masuk dalam Jebakan hutang yang besar

Shares of Total World Income, 1965 -1990 Population Percentage of Total World Income 1965

Shares of Total World Income, 1965 -1990 Population Percentage of Total World Income 1965 1970 1980 1990 Poorest 20% 2. 3 2. 2 1. 7 1. 4 Second Poorest 20% 2. 9 2. 8 2. 2 1. 8 Third richest 20% 4. 2 3. 9 3. 5 2. 1 Second richest 20 % 21. 2 21. 3 18. 3 11. 3 Richest 20% 69. 5 70. 0 75. 4 83. 4 Source : IMF 2000

Joseph E. Stiglitz Pemenang Hadiah Nobel 2001 Bidang Ekonomi • Joseph E. Stiglitz dan

Joseph E. Stiglitz Pemenang Hadiah Nobel 2001 Bidang Ekonomi • Joseph E. Stiglitz dan Bruce Greenwald dalam bukunya; “Toward a New Paradigm in Monetary Economics”. Stiglitz mengkritik teori ekonomi moneter konvensional dengan mengemukakan pendekatan moneter baru yang entah disadari atau tidak, merupakan sudut pandang ekonomi Islam di bidang moneter, al. peranan uang, bunga, kredit (kaitan sektor riil dan moneter)

BANK SYARIAH DI INDONESIA 19921997 Berdiri Bank Muamalat Berdiri 78 BPRS Terjadi Krisis moneter

BANK SYARIAH DI INDONESIA 19921997 Berdiri Bank Muamalat Berdiri 78 BPRS Terjadi Krisis moneter ; 240 bank goncang, Bank Konvensional Mengalami Negative Spread. Sebagian besar Bank dilikuidasi Seluruh bank BUNGA merugi dan Dengan BLBI, sebagian menghentikan kredit, kecuali bank Bank Syariah. raksasa selamat. Tanpa bantuan dana 400 triliyun lebih, pasti bank riba binasa semuannya

Bank muamalat sebaliknya : malah 1. Mengucurkan kredit dalam jumlah besar, 344 M (1999)

Bank muamalat sebaliknya : malah 1. Mengucurkan kredit dalam jumlah besar, 344 M (1999) 2. Bisa bertahan tanpa bantuan / Rekap 1998 -2002 Keluar UU No. 10 Tahun 1998. Memberi peluang kepada bank konvensional, untuk menjadi syariah (buka cabang syariah) BSM, IFI, BNI, BRI, Danamon, Bukopin, BPD Jabar, BII, dll. (Pertumbuhan 74% setahun)

BANK PENANGGUK REKAP DARI UANG RAKYAT/APBN (September 2002) – dlm Trilyun Rp Nama Bank

BANK PENANGGUK REKAP DARI UANG RAKYAT/APBN (September 2002) – dlm Trilyun Rp Nama Bank 1. Bank Mandiri 2. Bank BNI 3. BCA 4. BRI 5. BII 6. Danamon 7. BTN 8. Bank Permata 9. Bank Niaga 10. Bank Lippo Jumlah Obligasi Laba/rugi Sumbangan di Neraca Bunga obligs APBN : 10 % 155, 5 54, 7 53, 6 28, 4 23, 3 20, 0 14, 2 11, 6 6, 7 5, 7 2, 8 2, 192 1, 5 0, 030 0, 725 0, 25 ---0, 099 0, 141 15, 55 5, 47 5, 36 2, 84 2, 33 2, 00 1, 42 1, 16 0, 67 0, 57 373, 7 9, 857 37, 375 Kondisi Sesungguhnya RUGI RUGI RUGI

APBN MENJADI DEFISIT DISEBABKAN BUNGA OBLIGASI REKAP BANK KONVENSIONAL APBN MENJADI SURPLUS TANPA BEBAN

APBN MENJADI DEFISIT DISEBABKAN BUNGA OBLIGASI REKAP BANK KONVENSIONAL APBN MENJADI SURPLUS TANPA BEBAN BUNGA APBN 2000 2001 2002 2003 2004 2005 Total Defisit -16. 13 -40. 48 -357 ? 36. 67 54 T 24. 42 -16. 90 -158. 18 Bunga Obligasi rekap 31, 24 58. 20 62. 26 46. 36 41. 28 38. 84 278. 17 Tanpa Bunga Obl. rkp +15, 11 +17, 72 58, 69 +9. 69 16. 86 +21, 94 +119, 99

1. Membayar Bunga SBI 17% x Rp. 500 T = 85 T (s/d 2002)

1. Membayar Bunga SBI 17% x Rp. 500 T = 85 T (s/d 2002) 2 Rp 145, 1 Trilyun Membayar Bunga Obligasi = 60, 1 T DEFISIT APBN = Rp 54 T ( 2002 ), Rp 45 T (2003) Rp 35 T (2004), Rp 24 T (2005). Solusi Negara : 1. Menghutang ke IMF 2. Menaikkan BBM, Listrik, Telepon, dll 3. Jual Asset Negara Strategis

Bunga Obligasi Rekap lebih Besar dari Pembiayaan Pembangunan APBN 2000 2001 2002 2003 2004

Bunga Obligasi Rekap lebih Besar dari Pembiayaan Pembangunan APBN 2000 2001 2002 2003 2004 Total Biaya 8. 84 Pemba ngunan Bunga 31. 24 21. 37 25. 60 48. 84 50. 50 155. 15 58. 20 62. 26 46. 36 41. 28 239. 33 Obligasi Rekap

“Dampak Riba / Bunga” 1. Menzalimi dan semakin menyengsarakan rakyat Indonesia secara signifikan. 2.

“Dampak Riba / Bunga” 1. Menzalimi dan semakin menyengsarakan rakyat Indonesia secara signifikan. 2. Memperbesar hutang Negara mencapai Rp. 2000 trilyun (Jika kita mampu membayar Rp 2 T Setahun), maka hutang RI baru lunas 1000 Tahun 3. Menaikkan harga – harga barang / jasa strategis ; BBM, listrik, Telephon dan barang – barang lainnya. 4. Menggadaikan Negara dengan penjualan asset strategis ke pihak asing (BCA, Danamon, Indosat, Perkebunan, BBM, dsb.

T DANA MASYARAKAT (TABUNGAN, DEPOSITO) = 800 -an T 2002 • • • LDR

T DANA MASYARAKAT (TABUNGAN, DEPOSITO) = 800 -an T 2002 • • • LDR 44 % Seharusnya dana masyarakat disalurkan, tapi sebagian besar ditempatkan di SBI. Negara wajib membayar bunganya dalam jumlah besar, puluhan trilyun LDR Bank Nasional rata-rata 44 % LDR Bank Swasta Raksasa = 15% LDR Bank Syariah = 115% BANDINGKAN !!! Bank Riba Swasta: Bank Islam Bagaikan siang dan malam atau langit dan Bumi

T DANA MASYARAKAT (TABUNGAN, DEPOSITO) = 800 -an T 2004 • • • LDR

T DANA MASYARAKAT (TABUNGAN, DEPOSITO) = 800 -an T 2004 • • • LDR 59 % Seharusnya dana masyarakat disalurkan, tapi sebagian besar ditempatkan di SBI. Negara wajib membayar bunganya dalam jumlah besar, puluhan trilyun LDR Bank Nasional rata-rata 59 % LDR Bank Swasta Raksasa = 15% LDR Bank Syariah = 103 % Banyak dana Bank yang ditempatkan di SBI menjadi beban pemerintah dan pemicu inflasi

1 DEPOS AN BANK 2 BANK INDONESI A RAKYAT 3 4 PEMERINT AH (APBN)

1 DEPOS AN BANK 2 BANK INDONESI A RAKYAT 3 4 PEMERINT AH (APBN)

POTRET BURAM EKONOMI INDONESIA DI BAWAH SISTEM KAPITALISME

POTRET BURAM EKONOMI INDONESIA DI BAWAH SISTEM KAPITALISME

 • Indonesia kembali menjadi negara miskin. • Areal hutan paling luas di dunia.

• Indonesia kembali menjadi negara miskin. • Areal hutan paling luas di dunia. • Beban utang Indonesia lebih dari Rp 1400 trilyun rupiah (Rp. 742 triliun berupa utang luar negeri) (Forum, 5 Maret 2002). • Tanahnya subur, alamnya indah. • Potensi kekayaan laut luar biasa (6, 2 juta ton ikan, mutiara, minyak dan mineral lain). • Di darat terkandung barang tambang emas, nikel, timah, tembaga, batubara dsb. • Di bawah perut bumi tersimpan gas dan minyak yang cukup besar. • Seratus juta orang dalam kemiskinan. • Belasan juta orang kehilangan pekerjaan. (PHK Dimana-mana) • • 4, 5 juta anak putus sekolah. • • • Kriminalitas meningkat 1000%. • Urutan ke-112 HDI dari 175 negara. Jutaan orang mengalami malnutrisi. Perceraian meningkat 400%. Penghuni rumah sakit jiwa meningkat 300%. Indonesia Menangis. . .

Prof. Dr. Yusuf Qardhawi menulis : “Sebanyak 300 ulama dan pakar ekonomi dunia Telah

Prof. Dr. Yusuf Qardhawi menulis : “Sebanyak 300 ulama dan pakar ekonomi dunia Telah ijma’ tentang keharaman bunga bank (Mereka terdiri dari ahli fikih ahli ekonomi dan keuangan dunia Tak seorang pun yang membantahnya Saya benar-benar menyaksikan, bahwa para ahli ekonomi Islam, Justru lebih bersemangat dari ahli fikih sendiri” Pernyataan Al-Qardhawi tentang Ijma’ tersebut telah dikutip oleh Prof. Dr. Muhammad Ali Ash-Shobuni dalam buku Jarimat ar-Riba

Menurut penelitian Prof. Dr. M. Akram Khan : Ahli Ekonomi Islam (Ulama yang pakar

Menurut penelitian Prof. Dr. M. Akram Khan : Ahli Ekonomi Islam (Ulama yang pakar Ekonomi) telah Ijma’ tentang keharaman bunga bank. Prof. Dr. M Umer Chapra Ahli Ekonomi Islam dunia juga telah Ijma’ tentang keharaman Bunga Bank (The Future of Islamic Economics) Prof. Dr. Yusuf Qardhawi menulis : Sebanyak 300 ulama dan pakar ekonomi dunia Telah ijma’ tentang keharaman bunga bank (Mereka terdiri dari ahli fikih ahli ekonomi dan keuangan dunia Takl seorang pun yang membantahnya Saya benar-benar menyaksikan, bahwa para ahli ekonomi Islam, Justru lebih bersemangat dari ahli fikih sendiri

Pakar Ekonomi Islam Dunia • • • • • Prof. Dr. Muhammad Abdul Mannan,

Pakar Ekonomi Islam Dunia • • • • • Prof. Dr. Muhammad Abdul Mannan, MA Prof. Dr. Muhammad Nejatullah Ashiddiqy Prof. Dr. Masudul Alam Choudhury Prof. Dr. M. Umer Chapra SEMUA MEREKA Prof. Dr. Monzer Kahf SEPAKAT MENGHARAMKAN Prof. Dr. Dhiauddin Ahmad BUNGA BANK Prof. Dr. Kursyid Ahmad Prof. Dr. M. Akram Khan DAN INGAT !!!!! Prof. Dr M. Sudin Harun SEMUA MEREKA Prof. Dr. Muhammad Muslehuddin AHLI EKONOMI ISLAM Prof. Dr. Yusuf Qardhawi Prof. Dr. Volker Nienhaus Prof. Dr. Afzalur Rahman Prof. Dr. Mustaq Ahmad Prof. Hasanuz Zaman Prof. Anwar Iqbal Quresyi Dll (masih banyak lagi)

 • 1. Prof. Dr. Muhammad Nejatullah Ash-Shiddiqy, 2. • Prof. Dr. Muhammad Abdul

• 1. Prof. Dr. Muhammad Nejatullah Ash-Shiddiqy, 2. • Prof. Dr. Muhammad Abdul Mannan, MA, 3. Prof. Dr. M. Umer Chapra, 4. Prof. Dr. Masudul Alam Khudary, 5. Prof. Dr. Monzer Kahf, 6. Prof. Dr. M. Akram Khan, 7. Prof. Dr. Kursyid Ahmad, 8. Prof. Dr. Dhiauddin Ahmad, 9. Prof. Dr. Muhammad Muslehuddin, 10. Prof. Dr. Afzalur Rahman, 11. Prof. Dr. Munawar Iqbal Quraisy, 12. Prof. Dr. Hasanuz Zaman, 13. Prof. Dr. M. Sudin Haroen, 14. M. Fahim Khan, . 15. Prof. Dr. Volker Ninhaus, 16. Dr. Mustaq Ahmad. 17. Dr. Abbas Mirakhor, 18. Ausaf Ahmad, 19. Rauf Ahmed Azhar, 20. Syed Nawab haidar Naqvi, 21. Baqir al-Sadr, 22. Ahmad Najjar, 23. Ahmad Shalah Janjum (Pakistan), 24. Muhammad Ahmad Sakr, 25. Kadim Al-Sadr, 26. Abdul Hadi Ghanameh, 27. Manzoor Ali, 28. Dr. Ali Ahmad Rusydi, 29. Dr. Muhammad Ariff, 30. Dr. Zubeir Hasan, 31. Prof. Dr Muhammad Iqbal Anjum, 32. Prof. Dr. Mazhar Islam, 33. Dr. Fariruddin Ahmad, 34. Dr. Syahadat Husein • 35. Dr. Badruddin (Oman) 36. Dr. Mabid Ali Al-Jarhi, • 37. Prof. Dr. Anas Zarqa, 38. Dr. Muhammad Uzei, • 40. Dr. F. R Faridi, 41. Dr. Mahmud Abu Su’ud. 42. Dr. Ijaz Shafi Ghilani, 43. Dr. Sahabuddin Zain, 44. Mukhtar M. Metwally, 45. Dr. Hasan Abu Rukba, 46. Muhammad Hameedullah, 47. B. S Sharraf • 48. Dr. Zubair Hasan, 49. Skharur Rafi Khan, • 50. Prof. Dr. Mahmud Ahmad,

Segelintir “Ulama” atau “Intelektual” yang bukan ekonom itu tidak saja dangkal dalam mengkaji masalah

Segelintir “Ulama” atau “Intelektual” yang bukan ekonom itu tidak saja dangkal dalam mengkaji masalah bunga tapi juga jauh dari kesempurnaan (incomprehensif) Kajian Bunga Terbatas di sini Arena yang luas ini tak dibahas 1. Bunga dikaji dari sisi manfaat nya bagi individu secara mikro belaka 2. Bunga dibagi menjadi dua : Konsumtif & produktif Konsumtif Haram Produktif Halal 3. Bunga Tinggi Haram, Bunga rendah halal 4. Bunga sekarang dianggap berbeda Dengan riba pada masa Jahiliyah 5. Bunga dianggap membantupengusaha 6. Bunga dikaji dari sisi fikih parsial, tidak dari perpsektif ekonomi secara komprehensif/holistik 7. Para pengkaji bunga bukan intelektual/ “Ulama” yang ekonom.

Dampak Bunga Terhadap Inflasi Dampak Bunga terhadap investasi & Produksi Dampak bunga terhadap Unemployment

Dampak Bunga Terhadap Inflasi Dampak Bunga terhadap investasi & Produksi Dampak bunga terhadap Unemployment Mereka Tidak Membahas Dampak Bunga terhadap Mata uang Dampak Bunga terhadap Spekulasi Hutang Negara Dampak bunga thd fiskal (APBN) Harga BBM & TDL Penjualan Asset Pajak utk bunga Kemiskinan Kolektif

Keunggulan Bagi Hasil Mereka Tidak Membahas Bagi Hasil dan Inflasi Bagi Hasil dan Investasi

Keunggulan Bagi Hasil Mereka Tidak Membahas Bagi Hasil dan Inflasi Bagi Hasil dan Investasi Bagi Hasil dan produksi Belum sampai Pemikiran mereka pada penemuan Bagi hasil&Bank Islam Secara Modern Maklum, Belum ada Fak. Ekonomi Islam Bagi Hasil dan full employment Bagi Hasil dan Keadilan Bagi Hasil dan Srektor Riel

KEUNGGULAN LKS BMT DAN BANK SYARI’AH Lebih tahan (resisten) menghadapi gejolak krisis : Tidak

KEUNGGULAN LKS BMT DAN BANK SYARI’AH Lebih tahan (resisten) menghadapi gejolak krisis : Tidak Nilai Ibadah&berkah Paling Aman, Terpercaya dan Negative Spread Transparan dlm profit Penghapusan Bunga Terwujudnya mendorong Keharmonisan, pertumbuhan sektor kebersamaan dan keadilan para pihak riel, LDR tinggi.

Menekan Inflasi Pemihakan pada Ekonomi Rakyat Tidak Diskriminatif dan Memberi Kesempatan luas kpd semua

Menekan Inflasi Pemihakan pada Ekonomi Rakyat Tidak Diskriminatif dan Memberi Kesempatan luas kpd semua masyarakat Meningkatkan Produksi dan Memperlancar Arus Barang Adanya Pinjaman Lunak Transparan, maka setiap nasabah mengetahui kondisi bank sesung guhnya dari bagi hasil

21 Perbedaan Bank Konvensional Bank Islam 1. Insentif 2. Landasan Hukum Bunga Hukum Positif

21 Perbedaan Bank Konvensional Bank Islam 1. Insentif 2. Landasan Hukum Bunga Hukum Positif Bagi Hasil Syari’ah dan Hukum Positif 3. Orientasi Dunia-Akhirat 4. Kelembagaan 5. Sektor Moneter vs Riel 6. Laporan Keuangan 7. Proyek 8. Missi Dakwah Pengawasan Komisaris Terpisah Accrual Basis Halal, haram, syubhat Tdk ada Orientasi Amar Ma’ruf Nahi Munkar Pengawasan DPS dan Komisaris Terkait erat Cash Basis Halal dan thayyib Orientasi Amar Ma’ruf& Nahi Munkar

9. Sumber Ajaran Faham Kapitalisme 10. Fungsi Uang Sebagai Komoditas Al-quran, Sunnah & Ijtihad

9. Sumber Ajaran Faham Kapitalisme 10. Fungsi Uang Sebagai Komoditas Al-quran, Sunnah & Ijtihad Ulama Uang bukan komoditas 11. Inflasi Mendorong inflasi Tidak mendorong inflasi 12. Hubungan Para Pihak Debitur-Kreditur Kemitraan yang harmonis 13. Menghadapi Gejolak Krisis Rawan hadapi krisis Tahan dan lebih resisten 14. Siklus Terjadi siklus Kezaliman : Nasabah, Bank, BI, Rakyat Tidak terjadi siklus kezaliman 15. Dampak Bisa menaikkan harga BBM, Tidak ada dampak buruk Malah sebaliknya ; Listrik, telp, dll merecovery ekonomi Dapat berkah (Hadits Dapat laknat (hadits Nabi) 16. Keberkahan

17. Produk Tidak ada jual-beli, ijarah/leasing, gadai Produk lebih luas Murabahah, Ijarah, Ar -Rahn

17. Produk Tidak ada jual-beli, ijarah/leasing, gadai Produk lebih luas Murabahah, Ijarah, Ar -Rahn Melarang keras spekulasi Valas 18. Spekulasi Valas Tidak dengan tegas me Larangnya 19. Hukum Syari’ah Bunga haram Halal & Thayyib 20. Akselerasi arus barang Kurang berorientasi Akselerasi aus barang, Krn tak ada jual-beli Menopang pertumbuhan Produksi; akselerasi arus barang dg murabahah, dll 21. Penentuan bunga&bagi hasil Besar Kecil Bunga tergantung : 1. Tingkat bunga yang berlaku, 2. Nominal deposito, 3. Jangka wkt deposito Besar Kecil Bagi hasil Tergantung : 1. Pendapatan bank, 2. Nisbah Bagi hasil 3. Nominal &Jangka wkt

Perbedaan Bunga dan Bagi Hasil 1. Penentuan bunga dibuat sebelum nya (pada waktu akad)

Perbedaan Bunga dan Bagi Hasil 1. Penentuan bunga dibuat sebelum nya (pada waktu akad) tanpa berpedoman pada untung rugi 2. Besarnya persentase (bunga) ditentukan sebelumnya berdasar kan jumlah uang yang dipinjamkan 3. Jumlah pembayaran bunga tidak mening kat sekalipun jumlah keuntungan meningkat 4. Jika terjadi kerugian, ditanggung si Peminjam saja, berdasarkan pemba yaran bunga tetap yang dijanjikan 5. Besarnya bunga yang harus dibayar si peminjam pasti diterima bank 6. Umumnya Agama (terutama Islam) Mengecamnya 7. Berlawanan dgn Surah Luqman : 34 Penentuan besarnya rasio bagi hasil dibuat pada waktu akad dgn berpedoman pada untung rugi Besarnya bagi hasil berdasarkan keuntungan, sesuai dgn rasio yang disepakati Jumlah pembagian laba meningkat sesuai dengan peningkatan pendapatan Jika terjadi kerugian ditanggung kedua belah pihak Keberhasilan usaha menjadi perhatian bersama Tidak ada yang Meragukan Sistem Bagi Hasil Melaksanakan Surah Luqman : 34

BEDA BUNGA & MARGIN KEUNTUNGAN MURABAHAH 1 Bunga (Ar-Riba) Margin keuntungan (Ar-Ribh) 2 Uang

BEDA BUNGA & MARGIN KEUNTUNGAN MURABAHAH 1 Bunga (Ar-Riba) Margin keuntungan (Ar-Ribh) 2 Uang sbg Objek/ Komoditas Bank Serahkan uang Barang sebagai Objek ; Bank Serahkan barang 3 Bunga bisa berubah secara sepihak Harga yang telah disepakati tidak bisa berubah Tidak dikaitkan dengan sektor 4 riel (Sektor Moneter & Riel terpisah) Sektor Moneter dan Riel terkait kuat, sehingga mendorong percepatan arus barang dan produksi 5 ﻭ ﺣﺮﻡ ﺍﻟﺮﺑﺎ ﻭ ﺃﺤﻞ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺒﻴﻊ 6 Bila Macet, bunga berbunga Margin dan harga jual tidak berubah Agustianto 03

10 Alasan Mengapa Ummat Islam Memilih Bank Syari’ah 1. Al-Barakah (mendapat berkah, sesuai Hadits

10 Alasan Mengapa Ummat Islam Memilih Bank Syari’ah 1. Al-Barakah (mendapat berkah, sesuai Hadits Nabi R. Ib. N Majah) 2. Al-Falah fi ad-Dunya wal Akhirah ( Keberuntungan Dunia- Akhirat) 3. Al-Amnu wa- Adh Dhaman (Uang Aman dan terjamin) 4. Mewujudkan Islam Kaffah (Sempurna) 5. Al-Ibadah (Bernilai Ibadah, karena mengamalkan aj. ARAN Islam) 6. Irtifa’u Iqtishadil Ummah (Mengangkat ekonomi Ummat) 7. Amar Ma’ruf Nahi Munkar 8. Memajukan Lembaga ekonomi Islam 9. Membantu menyelamatkan ekonomi negara 10. Berpengaruh pada Pendidikan (SDM) ummat.

 ﺍﻟﻤﻘﺎﺭﺿﺔ ﻭﺍﻟﺒﻴﻊ ﺍﻟﻰ ﺍﺟﻞ : ﺛﻼﺛﺔ ﻓﻴﻬﻦ ﺍﻟﺒﺮﻛﺔ ( ﻭﺧﻠﻂ ﺍﻟﺒﺮ ﺑﺎﺍﻟﺸﻌﻴﺮ ﻟﻠﺒﻴﺖ

ﺍﻟﻤﻘﺎﺭﺿﺔ ﻭﺍﻟﺒﻴﻊ ﺍﻟﻰ ﺍﺟﻞ : ﺛﻼﺛﺔ ﻓﻴﻬﻦ ﺍﻟﺒﺮﻛﺔ ( ﻭﺧﻠﻂ ﺍﻟﺒﺮ ﺑﺎﺍﻟﺸﻌﻴﺮ ﻟﻠﺒﻴﺖ ﻻ ﻟﻠﺒﻴﻊ)ﺍﺑﻦ ﻣﺎﺟﻪ Sabda Rasulullah Saw : ”Tiga macam mendapat barakah: muqaradhah/ mudharabah, jual beli secara tangguh, mencampur gandum dgn tepung untuk keperluan rumah bukan untuk dijual (H. R. Ibnu Majah) Agustianto 03

DOSA RIBA/BUNGA • • • Pelaku Riba/Bunga kekal di Neraka (QS. 2: 275) Mudah

DOSA RIBA/BUNGA • • • Pelaku Riba/Bunga kekal di Neraka (QS. 2: 275) Mudah dipengaruhi Syetan (QS. 7: 96) Riba diperangi Allah dan Rasulnya (QS. 2: 279) Sistem Riba Sumber Petaka (QS. 2: 275) Rezekinya tidak berkah (QS. 2: 276) Doanya tidak Maqbul (QS. 2: 186) Dosanya lebih berat dari menzinai ibu kandungnya sendiri (Hadits Riwayat Hakim dari Ibnu Mas’ud) Dilaknat Rasulullah Saw (H. R. Ahmad & At-Tarmizi) Termasuk 7 dosa besar yang dimurkai Allah (H. R. Muttafaq Alaih) Tidak akan masuk syurga (Pemakan riba, peminum khamar, pemakan harta anak yatim, durhaka kpd ibu -Bapa, Hadits Riwayat Al-Hakim)

 ﻟﻴﺄﺘﻴﻦ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺯﻣﺎﻥ ﻻ ﻳﺒﻘﻰ ﻣﻨﻬﻢ ﺍﺣﺪ ﻣﻦ ﺍﻟﺮﺑﺎ ( ﻓﻤﻦ ﻟﻢ

ﻟﻴﺄﺘﻴﻦ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺯﻣﺎﻥ ﻻ ﻳﺒﻘﻰ ﻣﻨﻬﻢ ﺍﺣﺪ ﻣﻦ ﺍﻟﺮﺑﺎ ( ﻓﻤﻦ ﻟﻢ ﻳﺄﻜﻠﻪ ﺃﺼﺎﺑﻪ ﻣﻦ ﻏﺒﺎﺭﻩ )ﺍﺑﻮ ﺩﺍﺅﺪ Sabda Nabi Muhammad Saw : Pasti akan datang suatu masa terhadap manusia, di mana tak seorang pun yang bisa terhindar dari riba. Siapa yang berusaha tidak mengambilnya, dia akan terkena juga debu-debunya (H. Riwayat Abu Daud) ﺍﻟﺮﺑﺎ ﺛﻼﺛﺔ ﻭﺳﺒﻌﻮﻥ ﺑﺎﺑﺎ ﺍﻳﺴﺮﻫﺎ ﻣﺜﻞ ﺍﻥ : ﻋﻦ ﺍﺑﻦ ﻣﺴﻌﻮﺩ ﺍﻥ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻌﻢ ﻗﺎﻝ ( ﻳﻨﻜﺢ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﺃﻤﻪ )ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺤﺎﻛﻢ Dari Ibnu Mas’ud, bahwa Nabi Saw bersabda, Riba itu ada 73 tingkatan. Yang paling ringan daripadanya adalah seumpama seseorang menzinai ibunya sendiri (Al-Hakim)

Sabda Nabi Saw : Pasti akan datang suatu zaman, di mana tak seorang pun

Sabda Nabi Saw : Pasti akan datang suatu zaman, di mana tak seorang pun yang terbebas dari riba, siapa yang tidak mau memakannya, pasti ia terkena debunya juga (H. R. Abu Daud dan Ibnu Majah) • Dari Jabir : Rasulullah Saw melaknat yang menerima riba dan membayarnya, orang yang mencatatnya dan dua orang saksinya. Kemudian beliau bersabda, “Mereka itu semuanya sama” (H. R. Muslim No 2995, Kitab Al-Musaqat) • Sabda Nabi Saw, “Empat golongan yang tidak dimasukkan Allah ke dalam syurga : 1. Peminum Khamar 2. Pemakan Riba, 3. Pemakan harta anak Yatim, 4. Orang yang durhaka pada ibu-bapa (Hadits Al-Hakim)

 • Sabda Nabi Saw, “Jauhi kamu 7 dosa besar • • yang membinasakan

• Sabda Nabi Saw, “Jauhi kamu 7 dosa besar • • yang membinasakan !!!, : 1. Syirik kepada Allah 2. Sihir 3. Membunuh orang yang diharamkan Allah 4. Makan riba 5. Makan harta anak yatim 6. Lari dari medan perang 7. Menuduh orang beriman yang telah kawin melakukan zina (Muttafaq ‘Alaih)

Topik Kajian Ibnu Khaldun tentang Ekonomi • Ibnu Khaldun has a wide range of

Topik Kajian Ibnu Khaldun tentang Ekonomi • Ibnu Khaldun has a wide range of discussions on economics including the subject value, division of labour, the price system, the law of supply and demand, consumption and production, money, capital formation, population growth, macroeconomics of taxation and public expenditure, trade cycles, agricultural, industry and trade, property and prosperity, etc. He discussses the various stages through which societies pass in economics progress. We also get the basic idea embodied in the backward-sloping supply curve of labour Shiddiqy, Muhammad Nejatullah, Muslim Economic Thinking, A Survey of Contemporary Literature, dalam buku Studies in Islamic Economics, International Centre for Research in Islamic Economics King Abdul Aziz Jeddah and The Islamic Foundation, United Kingdom, 1976, hlm. 261.

 • Ibnu Khaldun discovered a great number of fundamental economic notions a few

• Ibnu Khaldun discovered a great number of fundamental economic notions a few centuries before their official births. He discovered the virtue and the necessity of a division of labour before Smith and the principle of labour value before Ricardo. He elaborated a theory of population before Malthus and insisted on the role of the state in the economy before Keyneys. But much more than that, Ibnu Khaldun used these concepts to build a coherent dinamics system in which the economic mechanism inexorably led economic activity to long term fluctuation. . . [1] • [1] Boulakia, Jean David C. , “Ibn Khaldun: A Fourteenth Century Economist” – Journal of Political Economiy 79 (5) September –October 1971: 1105 -1118