DIKSI ATAU PILIHAN KATA Contoh kata mati bersinonim
DIKSI ATAU PILIHAN KATA Contoh kata mati bersinonim dengan mampus, meninggal, wafat, mangkat, tewas, gugur, berpulang, kembali keharibaan, dan lain sebagainya.
DIKSI ATAU PILIHAN KATA Ø Pilihan kata untuk mengungkapkan gagasan (Zaidan, Abdul Rozak et al, 2000: 58). Ø Pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan hingga diperoleh efek tertentu (Depdikbud, 2003: 264). “Pilihan kata yang tepat untuk mengungkapkan ide/gagasan kepada orang lain”
Kesalahan Diksi • Pemakaian Kata Tidak Tepat Ada beberapa kata yang digunakan secara tidak tepat. Kata dari atau daripada sering digunakan secara tidak tepat, seperti yang terdapat dalam contoh berikut ini. • Hasil daripada penjualan saham akan digunakan untuk memperluas bidang usaha. Kalimat di atas seharusnya tanpa kata daripada karena kata daripada digunakan untuk membandingkan dua hal. Misalnya, tulisan itu lebih baik daripada tulisan saya.
Berikut contoh kalimat yang masih terdapat pemakaian kata yang tidak tepat, seperti, • Sebagian dari kekayaan pengusaha itu diserahkan kepada yayasan yatim piatu. • Anak daripada keluarga yang berdisiplin akan melahirkan generasi yang tangguh. Perbaikan: • Sebagian kekayaan pengusaha itu diserahkan kepada yayasan yatim piatu. • Anak keluarga yang berdisiplin akan melahirkan generasi yang tangguh
• Penggunaan Kata Berpasangan Ada sejumlah kata yang penggunaannya berpasangan (konjungsi relatif), sepert baik. . . maupun, bukan. . . melainkan, tidak. . . tetapi, antara. . . dan. . Berikut contoh pemakaian kata berpasangan secara tidak tepat. • Baik pedagang ataupun konsumen masih menunggu kepastian harga sehingga tidak terjadi transaksi jual beli. • Bukan harga sembilan bahan pokok yang mengalami kenaikan harga tetapi harga produk yang menggunakan bahan baku impor. • Sebagian pedagang tidak menaikkan harga melainkan menimbun sebagian barang dagangannya sampai ada ketentuan beberapa persen kenaikan harga dapat dilakukan. • Antara kemauan konsumen dengan kemauan pedagang terdapat perbedaan dalam penentuan kenaikan harga.
Perbaikan: • Baik pedagang maupun konsumen masih menunggu kepastian harga sehingga tidak terjadi transaksi jual beli. • Bukan harga sembilan bahan pokok yang mengalami kenaikan harga, melainkan harga produk yang menggunakan bahan baku impor. • Sebagian pedagang tidak menaikkan harga, tetapi menimbun sebagian barang dagangannya sampai ada ketentuan bebrapa persen kenaikan harga dapat dilakukan. • Antara kemauan konsumen dan kemauan pedagang terdapat perbedaan dalam penentuan kenaikan harga.
• Penggunaan Dua Kata Di dalam kenyataannya terdapat penggunaan dua kata yang makna dan fungsinya kurang lebih sama. Penggunaan dua kata secara serempak ini tidak efisien. Katakata yang sering dipakai secara serempak itu, bahkan pada posisi yang sama, antara lain adalah merupakan, agar supaya, demi untuk, seperti misalnya, atau daftar nama-nama.
Contoh: • Peningkatan mutu penggunaan bahasa Indonesia adalah merupakan kewajiban kita semua. • Agar supaya dapat mencapai hasil yang baik, marilah kita bermusyawarah dulu. • Mulai sekarang marilah kita tingkatkan mutu sumber daya manusia kita demi untuk masa depan bangsa Indonesia. Perbaikan: • Peningkatan mutu penggunaan bahasa Indonesia adalah kewajiban kita semua. • Peningkatan mutu penggunaan bahasa Indonesia merupakan kewajiban kita semua. • Agar dapat mencapai hasil yang baik, marilah kita bermusyawarah dulu. • Supaya dapat mencapai hasil yang baik, marilah kita bermusyawarah dulu. • Mulai sekarang marilah kita tingkatkan mutu sumber daya manusia kita demi masa depan anak bangsa. • Mulai sekarang marilah kita tingkatkan mutu sumber daya manusia kita untuk masa depan anak bangsa.
• Penghubung Antarkalimat dan Kata Maka Kata maka sering menyertai ungkapan penghubung antarkalimat, seperti sehubungan dengan itu, maka, oleh kerena itu maka, dengan demikian maka, dan setelah itu maka. Contoh: SALAH • Sehubungan dengan itu maka suatu penelitian harus dibatasi secara jelas supaya simpulannya terandalkan. • Oleh kerena itu maka perencanaan penelitian harus disusun berdasarkan observasi lapangan. • Dengan demikian, maka rencana yang disusun dapat dilaksanakan dengan baik. • Jika demikian, maka penelitian tidak akan menemukan hambatan.
Perbaikan: • Sehubungan dengan itu, suatu penelitian harus dibatasi secara jelas supaya simpulannya terandalkan. • Maka, suatu penelitian harus dibatasi secara jelas supaya simpulannya terandalkan. • Oleh karena itu, perencanaan penelitian harus disusun berdasarkan observasi lapangan. • Maka, perencanaan penelitian harus disusun berdasarkan observasi lapangan. • Dengan demikian, rencana yang disusun dapat dilaksanakan dengan baik. • Maka, rencana yang disusun dapat dilaksanakan dengan baik. • Jika demikian, peneliti tidak akan menemukan hambatan. • Maka, peneliti tidak akan menemukan hambatan.
KETEPATAN PILIHAN KATA Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan /penggunaan kata, yaitu : ü ü ü ü Kata yang bermakna denotatif dan konotatif Kata yang bermakna sama dan hampir sama Kata yang umum dan kata khusus Kata yang mengalami perubahan makna Kata dengan ejaan yang mirip Kata ciptaan sendiri Kata ungkapan atau idiom Kata yang singkat dan tak singkat
ü Kata Yang Bermakna Denotatif dan Bermakna Konotatif q Makna denotatif adalah makna dalam wajar. Makna wajar ini adalah makna yang sesuai dengan apa adanya. Contohnya : Kata makan, dalam makna denotatif berarti memasukkan sesuatu kedalam mulut, dikunyah, dan ditelan. q Makna konotatif adalah makna asosiatif, makna yang timbul sebagai akibat dari sikap sosial, sikap pribadi, dan kriteria tambahan yang dikenakan pada sebuah makna konseptual. Contohnya : makan hati.
ü Makna Konotatif Harus kita ketahui bahwa makna konotatif selalu berbeda dari zaman ke zaman, disesuaikan dengan kondisi dan situasi tertentu. Contohnya : rumah gedung, wisma, graha penonton pemirsa, pemerhati dibuat dirakit, disulap sesuai harmonis tukang ahli, juru pembantu asisten bunting hamil, mengandung mati meninggal, wafat
ü Kata Bersinonim Sinonim adalah dua kata lebih yang pada asasnya mempunyai makna yang sama, tetapi bentuknya berlainan. Sinonim ini dipergunakan untuk mengalih-alihkan pemakaian kata pada tempat tertentu sehingga kalimat itu tidak membosankan. Kita ambil contoh kata cerdas dan cerdik. Kedua kata ini bersinonim, tetapi kedua kata tersebut tidak persis sama benar. Kata-kata lain yang bersinonim ialah : agung, besar, raya mati, mangkat, wafat, meninggal cahaya, sinyal penelitian, penyelidikan.
ü Kata Bermakna Umum dan Khusus Kata bermakna umum mencakup kata bermakna khusus. q Kata bermakna umum Contohnya : Ikan memiliki acuan yang lebih luas daripada kata mujair atau tawes q Kata bermakna khusus Contohnya : gurame, lele, tawes, dan mas
Kata yang Mengalami Perubahan Makna Generalisasi Spesialisasi Bapak Saudara Sarjana Amelioratif Peyoratif Tunakarya Pengangguran Sinestesia : Wajah Sofi tampak asam karena cintanya ditolak Willy Asosiasi : Rijal menyikat habis makanan di kantin fikom
Kata dengan Ejaan yang Mirip ١ Homonim contoh : buku, bisa, tanggal ٢ Homofon contoh : bang dengan bank masa dengan massa sangsi dengan sanksi ٣ Homograf contoh : teras, sedan, tahu
Ungkapan Atau Idiom Kata-kata yang dipakai secara kiasan yang disampaikan pada suatu kesempatan disebut idiom atau ungkapan. Semua bentuk idiom atau ungkapan tergolong dalam kata yang bermakna konotatif. Contoh : q keras kepala q panjang tangan q sakit hati q banting tulang
Kata Yang Singkat Atau Kata ‘Tak singkat Demi ketepatan pilihan kata, sebaiknya kita memilih kata atau ungkapan yang lebih singkat. Misalnya : • Membuat betul menjadi membetulkan. • Memberikan informasi menjadi menginformasikan.
Kesalahan Pemakaian Gabungan Kata yang mana, di mana, daripada 1. *Marilah kita dengarkan sambutan yang mana akan disampaikan oleh Pak Lurah. 2. *Demikian tadi sambutan Pak Lurah di mana beliau telah menghimbau kita untuk lebih tekun bekerja. 3. *Tujuan daripada pertemuan in adalah untuk memperkenalkan pejabat baru di lingkungan unit kerja kita.
Perbaikan Kesalahan Pemakaian Gabungan Kata yang mana, di mana, daripada 1. Marilah kita dengarkan sambutan yang akan disampaikan oleh Pak Lurah. 2. (a) Demikian tadi sambutan Pak Lurah. (b) Beliau telah menghimbau kita untuk lebih tekun bekerja. 3 Tujuan pertemuan in adalah untuk memperkenalkan pejabat baru di lingkungan unit kerja kita.
Untuk memenuhi persyaratan ketepatan dan kesesuaian di dalam pemilihan kata, perlu diperhatikan : a. Kaidah kelompok/frase b. Kaidah makna kata c. Kaidah lingkungan sosial d. Kaidah karang mengarang Keempat kaidah ini saling berkaitan dan saling mendukung sehingga karangan atau tutur sampai kepada pembaca/pendengar bernilai serta berbobot.
a) Pilihan kata sesuai dengan kaidah kelompok kata/frase. Pilihan kata/diksi yang sesuai dengan kaidah kelompok kata/frase, seharusnya pilihan kata / diksi yang tepat, seksama, lazim, dan benar. Tepat adalah pemilihan kata dengan menempatkannya pada kelompoknya.
Contoh Makna kata lihat dengan kata pandang biasanya bersinonim, tetapi kelompok kata pandangan mata tidak dapat digantikan dengan lihatan mata.
Seksama adalah makna kata harus benar dan sesuai dengan yang hendak disampaikan. Contoh: Kata besar, agung, akbar, raya, dan tinggi termasuk kata-kata yang bersinonim. Kita biasanya mengatakan hari raya serta hari besar, tetapi tidak pernah mengatakan hari agung, hari akbar atau hari tinggi.
Lazim adalah kata itu sudah menjadi milik bahasa indonesia. Oleh karena itu, di dalam sebuah karangan jangan dipergunakan ungkapan, frase, serta kata-kata yang belum menjadi milik bahasa indonesia. Contoh: Anjing makan, tidak bisa kita ganti dengan anjing bersantap. Walaupun kata makan bersinonim dengan kata bersantap.
Benar adalah pilihan kata itu harus mempunyai bentuk yang sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku di dalam bahasa Indonesia. Contoh: pengrusak rumah, merubah rencana adalah contoh yang tidak benar, yang benar adalah perusak rumah, mengubah rencana.
* Pilihan Kata dan Penggunaannya a. Kata dari dan daripada b. Kata pada dan kepada c. Kata di dan ke d. Kata dengan e. Kata antar dan antara f. Kata suatu dan sesuatu
a. Kata dari dan daripada 1. Untuk menyatakan keterangan tempat asal sesuatu atau menyatakan asal sesuatu dibuat contoh. Saya naik kereta api dari Surabaya. Kursi itu terbuat dari kayu jati. 2. Menyatakan keterangan sebab Contoh; Persoalan ini timbul dari peristiwa seminggu yang lalu 3. Menyatakan bahwa sesuatu merupakan anggota dari suatu kelompok Contoh; Seorang dari mereka telah ditahan seminggu yang lalu 4. Untuk menyatakan kekhususan atau pembatasan sesuatu hal Contoh; Anak itu sedang sakit dilihat dari matanya. Contoh; Kalau kurang sehat, lebih baik duduk daripada berdiri.
b. Kata pada dan kepada 1. Sebagai pengantar keterangan untuk orang, binatang atau benda abstrak Contoh; Buku cataan saya ada pada Aminah. 2. Sebagai pengantar keterangan waktu Contoh; Pada hari Minggu banyak orang pergi keberastagi 3. Dipakai bersama-sama dengan kata bergantung menjadi bergantung pada (tergantung dari) Contoh; Semua itu bergantung pada kemampuan saudara. Contoh ; Hal itu sudah dikatakannya kepada saya Contoh; Pedagang yang di depan rumah kami itu sangat baik kepada tetangganya c. Kata di dan ke Contoh; Orang tuanya sedang di luar kota. Contoh; Percayalah, Saudara akan bertemu lagi di suatu saat nanti. Contoh; ke rumah, ke luar negeri Contoh; Ke mana Saudara tadi?
d. Kata dengan Kesalahan Pemakaian Kata dengan 1. *Sampaikan salam saya dengan Dona. 2. * mari kita tanyakan langsung dengan dokter ahlinya. 3. *Rumahnya diagunkan dengan bank. Perbaikan Kesalahan Pemakaian Kata dengan 1. Sampaikan salam saya kepada Dona. 2. mari kita tanyakan langsung kepada dokter ahlinya. 3. Rumahnya diagunkan kepada bank.
• SEKIAN
- Slides: 32