DIKLAT CONSTRUCTION COST ESTIMATING ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI Hasil
DIKLAT CONSTRUCTION COST ESTIMATING (ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI)
Hasil Belajar: Setelah studi kasus ini diharapkan peserta dapat mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan merumuskan masalah untuk menentukan alternative pemecahan masalah, menyusun strategi pemecahan masalah untuk merencanakan langkah tidak lanjut sehingga diharapkan dapat memahami penyusunan Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) Construction Cost Estimating (Estimasi Biaya Konstruksi)
Indikator Hasil Belajar: Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta pelatihan diharapkan mampu: • Memahami tentang Penyusunan Studi Kasus • Memahami tentang Proses Pelaksanaan Studi Kasus • Menerapkan tentang Laporan dan Evaluasi
Pengantar Diklat Construction Cost Estimating (Estimasi Biaya Konstruksi) diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga keahlian (Perencana, Pelaksana, Pengawasan) dalam penyelenggaraan pembangunan Bidang PUPR, melalui peningkatan kualitas kemampuan profesional
Deskripsi Singkat Materi Studi Kasus • Pedoman Studi Kasus ini membekali peserta dengan pengetahuan berhubungan dengan praktek, melalului bimbingan di kelas tentang Koefisien Tenaga Kerja, Bahan, dan Alat, dan Harga Satuan Dasar (HSD) Tenaga Kerja, Bahan, dan Alat, dalam penyusunan Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) Bidang Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Cipta Karya. Serta penyusunan pelaporan, dan seminar.
Salah satu kegiatan pelatihan bagi peserta Diklat ini, adalah mengerjakan Studi Kasus (Kerja Kelompok) dengan materi substansi yang sifatnya aplikatif dengan mengambil kasus nyata yang dijadikan objek studi, melalui proses pembimbingan. Kerja Kelompok
Ruang Lingkup Kegiatan Studi Kasus 1) Mempelajari Struktur Analisis Koefisien Tenaga Kerja, Bahan, dan Alat, Struktur Analisis Harga Satuan Dasar (HSD) upah, alat mekanis, dan bahan, serta Analisis Harga Satuan Pekerjaan (HSP). 2) Mempelajari harga satuan pekerjaan terdiri atas biaya langsung dan biaya tidak langsung. 3) Mempelajari Komponen biaya langsung terdiri atas upah, bahan dan alat. Komponen biaya tidak langsung terdiri atas biaya umum atau overhead dan keuntungan. Biaya overhead dan keuntungan belum termasuk pajak-pajak yang harus dibayar, besarnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 4) Menyusun strategi pemecahan masalah untuk merencanakan langkah tidak lanjut dalam penetapan Harga Satuan Pekerjaan (HSP), terkait dengan Koefisien Tenaga Kerja, Bahan, dan Alat. 5) Membuat Laporan Kelompok 6) Melaksanakan Seminar
ASPEK YANG HARUS DIPERHATIKAN 1) Kemampuan merumuskan masalah untuk menentukan alternative pemecahan masalah. 2) Kemampuan pengumpulan dan kolekting data yang dibutuhkan dan pengolahan data. 3) Kemampuan pemecahan masalah terkait dengan karakteristik, permasalahan dan kendala terkait dengan penggunaan Koefisien Tenaga Kerja, Bahan, dan Alat dari objek studi kasus dari masing-masing kelompok.
Tujuan Studi Kasus Kegiatan Studi Kasus. Merupakan rangkaian kegiatan pelatihan yang sifatnya wajib diikuti semua peserta. Tujuan Studi Kasus adalah untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalisme peserta dalam menggunakan pengetahuan / pengalaman yang diperoleh selama pelatihan, dalam menyiapkan Construction Cost Estimating (Estimasi Biaya Konstruksi) sesuai dengan tujuan Pelatihan
Sasaran Studi Kasus Setelah menyelesaikan tugas Studi Kasus diharapkan: 1) Dapat bekerjasama, bekerja bersama dan sama bekerja dalam satu tim 2) Dapat menjelaskan peranan dan pentingnya Construction Cost Estimating (Estimasi Biaya Konstruksi) dalam mendukung estimasi biaya konstruksi untuk infrastruktur bidang ke-PU-an. 3) Dapat memahami koefisien tenaga kerja, bahan, dan alat. 4) Dapat memahami Harga Satuan Dasar (3 HSD), Tenaga kerja, Alat, dan Bahan.
Sasaran Studi Kasus …. . Lanjutan 5) Dapat menghitung Harga Satuan Pekerjaan (HSP), Biaya Langsung, dan Biaya Tidak Langsung. 6) Dapat mengidentifikasi, mengevaluasi Harga Satuan Dasar, meliputi mengevaluasi koefesien tenaga kerja, bahan, dan peralatan, serta merencanakan langkah tidak lanjut dalam menetapkan Harga Satuan Pekerjaan (HSP) untuk menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) Konstruksi dan dapat menuangkannya dalam bentuk laporan kelompok.
Materi Studi Kasus Materi yang dijadikan objek Studi Kasus disini adalah, Bidang Sumber Daya Air, Bidang Bina Marga dan Bidang Cipta Karya. Tema dan Topik Studi Kasus Tema merupakan kompetensi sasar sebagai keluaran dari sasaran kegiatan PBM Studi Kasus secara keseluruhan, yang merupakan keluaran sasaran gabungan dari tiap-tiap topik yang diungkap berdasarkan tema yang diangkat. Tema Studi Kasus adalah Construction Cost Estimating (Estimasi Biaya Konstruksi).
Topik Studi Kasus Terdiri dari 7 (tujuh) topik, yaitu: 1) Bidang Sumber Daya Air: Pembuatan Tanggul dan Pelindung Tebing Sungai Cicaheum. 2) Bidang Bina Marga: Pembangunan Perkerasan Jalan Masuk dan Puncak Bendung, di Bendungan Cicaheum.
Topik Studi Kasus 3) Bidang Cipta Karya: Pembangunan Gedung Kantor. 4) Bidang Umum: Estimasi Biaya Tidak Langsung pada Pembangunan Pembuatan Tanggul dan Pelindung Tebing Sungai Cicaheum.
Topik Studi Kasus 5) Bidang Perumahan: Estimasi Biaya Konstruksi (Rencana Anggaran Biaya) Pembangunan Pos Jaga 6) Bidang Umum: Estimasi Biaya Konstruksi (Rencana Anggaran Biaya) Pembangunan Ruang Genset 7) Bidang Umum : Estimasi Biaya Konstruksi (Rencana Anggaran Biaya) Pembangunan Pagar & Pintu Gerbang.
Topik Studi Kasus Penetapan jumlah banyaknya kelompok dan topik yang akan diangkat pada pelaksanaan Studi Kasus tergantung Instruktur, berdasarkan 7 (tujuh) topik tersebut diatas. Pada Pedoman ini topik yang diambil untuk Studi Kasus dibagi atas 4 (empat) kelompok, masing-masing terdiri dari 6 -8 orang, dengan topik:
Topik Studi Kasus 1)Kelompok I (Bidang Sumber Daya Air): Estimasi Biaya Konstruksi pada Pembuatan Tanggul dan Pelindung Tebing Sungai Cicaheum. 2)Kelompok II (Bidang Bina Marga): Estimasi Biaya Konstruksi pada Pembangunan Perkerasan Jalan Masuk dan Puncak Bendung, di Bendungan Cicaheum.
Topik Studi Kasus …… lanjutan 3) Kelompok III (Bidang Cipta Karya): Estimasi Biaya Konstruksi pada Pembangunan Gedung Kantor. 4) Kelompok IV (Bidang lainnya): Estimasi Biaya Tidak Langsung (meliputi Biaya Umum dan Keuntungan) (Overhead) (Perpres Nomor 70 Tahun 2012, Pasal 66, Ayat 8) pada Pembangunan Pembuatan Tanggul dan Pelindung Tebing Sungai Cicaheum.
Tahapan Penyusunan Studi Kasus • Tahap persiapan adalah tahap pengumpulan dan analisis data yang berkaitan dengan Estimasi Biaya Konstruksi sesuai dengan topik dari tiap-tiap kelompok. • Mengidentifikasi, mengevaluasi Harga Satuan Dasar, meliputi mengevaluasi koefesien tenaga kerja, bahan, dan peralatan sesuai dengan topik masing-masing kelompok untuk merumuskan permasalahan. • Merencanakan langkah tidak lanjut dalam penetapan Harga Satuan Pekerjaan (HSP) untuk menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) Konstruksi dan dapat menuangkannya dalam bentuk laporan kelompok.
PROSES PENYUSUNAN STUDI KASUS
PELAKSANAAN STUDI KASUS Secara umum peserta pelatihan diberi data sesuai dengan topik masing-masing kelompok, sebagai berikut: 1) Harga Satuan Upah Tenaga Kerja 2) Harga Satuan Bahan/Material 3) Harga Satuan Alat/Peralatan 4) Rekapitulasi Analisa Harga Satuan Pekerjaan 5) Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan, dan 6) Daftar Kuantitas dan Harga, serta 7) Rencana Anggaran Biaya
Identifikasi Masalah Secara umum identifikasi masalah dimulai dari hasil evaluasii kasus yang terkait dengan Koefisien Tenaga Kerja, Bahan, dan Alat, meliputi hal-hal berikut: 1) Mempelajari struktur Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) Rencana Anggaran Biaya (RAB) Konstruksi sesuai dengan topik-topik dari tiap-tiap kelompok. 2) …. .
2) Melakukan pengamatan secara langsung, dengan dilandasi pengalaman, pengetahuan dan teori ilmiah. 3) Menggali dan kompilasi data dari struktur Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) Rencana Anggaran Biaya (RAB) Konstruksi sesuai dengan topik-topik dari tiap-tiap kelompok. 4) Melakukan analisis terkait Koefisien Tenaga Kerja, Bahan, dan Alat. 5) Kemudian dirumuskan permasalahannya untuk pemecahan masalah dalam menentukan alternative pemecahan masalah,
6) Menyusun rencana tindak lanjut dalam penyusunan Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP), serta Rencana Anggaran Biaya (RAB) Konstruksi sesuai dengan topik-topik dari tiap-tiap kelompok, berdasarkan Permen PUPR No. 28/PRT/M/2016, Tentang Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHSP). 7) Kemudianalisis penyebab perbedaan harga antara Rencana Anggaran Biaya (RAB) semula (dari data) dengan hasil perhitungan berdasarkan Permen PUPR No. 28/PRT/M/2016, Tentang Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHSP). Uraikan/beri komentar hasil analis penyebab perbedaan harga tersebut.
Kelompok – I (Bidang Sumber Daya Air): TOPIK: Estimasi Biaya Konstruksi pada Pembuatan Tanggul dan Pelindung Tebing Sungai Cicaheum 1 2 3 4 5 6 dst
Identifikasi Masalah Secara Khusus Tiap Kelompok (untuk Kelompok – I, II, dan III): • Misalnya Kelompok-I, dengan adanya pembuatan Tanggul dan Pelindung Tebing Sungai Cicaheum, apakah pembangunan Tanggul dan Pelindung Tebing Sungai Cicaheum tersebut sudah menerapkan Estimasi Biaya Konstruksi sesuai dengan Permen PUPR No. 28/PRT/M/2016, Tentang Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) ? Yang dianalisis terkait Koefisien Tenaga Kerja, Bahan, dan Alat apakah sudah sesuai dengan Permen PUPR No. 28/PRT/M/2016. • Untuk Kelompok –II, III dan IV pada prinsipnya sama dengan Kelompok-I.
Analisa Harga Satuan Pekerjaan Tiap Kelompok : • Kegiatan Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP), adalah kegiatan individu. Setiap anggota menganalisis satu AHSP, sehingga banyaknya AHSP yang dianalisis sesuai dengan jumlah anggota tiap-tiap kelompok. • Sebagai contoh Analisa Harga Satuan Pekerjaan Biaya Konstruksi pada Pembuatan Tanggul dan Pelindung Tebing Sungai Cicaheum, sebagai berikut:
Analisa Harga Satuan Pekerjaan Tiap Kelompok : No I. Uraian Pekerjaan PEKERJAAN PERSIAPAN Satu an Volume Harga Jumlah Satuan ( Rp ) Harga ( Rp ) 1. Mobilisasi dan Demobilisasi Ls 1, 00 13. 100. 000, 00 II. 1. Pekerjaan Galian tanah biasa m 3 2. 440, 00 16. 500, 00 40. 260. 000, 00 2. Pekerjaan Timbunan tanah kembali dipadatkan m 3 1. 154, 00 18. 500, 00 21. 349. 000, 00 3. Pekerjaan Timbunan Sirtu m 3 400, 00 121. 000, 00 48. 400. 000, 00 III. 1. Pekerjaan Beton untuk struktur K 225 (Bor Pile) m 3 291, 30 825. 600, 00 240. 497. 280, 00 2. Pekerjaan Pembesian kg 45. 648, 00 16. 600, 00 757. 756. 800, 00 3. m 3 3. 723, 00 2. 229. 704. 700, 00 PEKERJAAN TANAH PEKERJAAN KONSTRUKSI Pekerjaan pasangan batu kali ad. 1 : 4 598. 900, 00
Analisa Harga Satuan Pekerjaan Tiap Kelompok : • Kemudianalisis penyebab perbedaan harga antara Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) semula (dari data) dengan hasil perhitungan tiap kelompok, berdasarkan Permen PUPR No. 28/PRT/M/2016. • Uraikan/beri komentar hasil analis penyebab perbedaan harga tersebut.
Kelompok – II (Bidang Bina Marga): TOPIK: Estimasi Biaya Konstruksi pada Pembangunan Perkerasan Jalan Masuk dan Puncak Bendung, di Bendungan Cicaheum 1 2 3 4 5 6 dst
Kelompok – III (Bidang Cipta Karya): TOPIK: Estimasi Biaya Konstruksi pada Pembangunan Gedung Kantor. 1 2 3 4 5 6 dst
Kelompok – IV (Bidang Lainnya): TOPIK: Estimasi Biaya Tidak Langsung (meliputi Biaya Umum dan Keuntungan)/Overhead, pada Pembangunan Pembuatan Tanggul dan Pelindung Tebing Sungai Cicaheum. 1 2 3 4 5 6 dst
Identifikasi Masalah Secara Khusus Kelompok– IV (Analisa Biaya Tidak langsung ): Perhitungan Biaya Tidak langsung (Biaya Umum dan Keuntungan), meliputi: 1. Biaya kantor pusat yang bukan dari biaya pengadaan untuk setiap mata pembayaran 2. Biaya upah pegawai kantor lapangan 3. Biaya manajemen (bunga bank, biaya tender, dll) 4. Biaya akuntansi 5. Biaya pelatihan dan auditing 6. Biaya perizinan dan registrasi 7. Biaya iklan, humas dan promosi Topik yang diambil bisa yang lain, tergantung arahan Pembimbing
Lanjutan …. . 9) Biaya kantor, listrik, telepon dll 10) Biaya pengobatan pegawai kantor/lapangan 11) Biaya travel, pertemuan/rapat 12) Biaya asuransi di luar peralatan 13) Biaya Keselamatan & Kesehatan Kerja (K 3) Konstruksi atau satu kesatuan dlm HSP. 14) Dan lain sebagainya berdasarkan pengalaman. Dalam Lampiran Perpres No. 70/2012, Overhead & Profit maksimum 15%.
Lanjutan …. . • Misalnya dengan adanya pembuatan Tanggul dan Pelindung Tebing Sungai Cicaheum, apakah pembangunan Tanggul dan Pelindung Tebing Sungai Cicaheum tersebut perhitungan Pembiayaan Tidak langsung (Biaya Umum dan Keuntungan) sudah sesuai dengan Permen PUPR No. 28/PRT/M/2016, Tentang Pedoman Analisis Harga (AHSP) ? .
Lanjutan …. . • Sebagai contoh gaji Manager, Site Manager, Pelaksana, Juru ukur logisitik apakah sudah dialokasikan dalam RAB? Biaya Umum apa saja yang harus dialokasikan (uraikan berdasarkan pengalaman), lalu berapakah total Biaya Umum yang harus dialokasikan dan berapa Keuntungan pemborong tersebut. .
Mekanisme Pelaksanaan Studi Kasus
Mekanisme Pelaksanaan Studi Kasus URAIAN JADWAL PELAKSANAAN Pengarahan Studi Kasus Waktu : 2 Jam Pelatihan q Pengenalan Umum Studi Kasus q Arahan Tugas q Pembagian Kelompok dan Mekanisme pelaksanaan Studi Kasus Bimbingan Studi Kasus di Kelas ………(8 JP) q Tahap Pengumpulan dan Analisis Data q Mengidentifikasi, mengevaluasi Harga Satuan Dasar, meliputi mengevaluasi koefesien tenaga kerja, bahan, dan peralatan q Menganalisis Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) q Uraikan/beri komentar hasil analis penyebab perbedaan harga tersebut. q Penyusunan Laporan Kelompok Seminar dan Diskusi dikelas Waktu : 4 Jam Pelatihan Pemaparan Hasil Studi Kasus Per kelompok Evaluasi / Penilaian
OUT LINE Laporan Studi Kasus BAB URAIAN BAB II : PENDAHULUAN : KAJIAN TEORI BAB III : PEMBAHASAN STUDI KASUS: BAB IV : PENUTUP BAB I 1. Hasil Evaluasi Kasus (terkait Koefisien Tenaga Kerja, Bahan, dan Alat, serta Biaya Tidak langsung) 2. Inventarisasi, Identifikasi masalah, dan Perumusan masalah 3. Penyusunan Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) Rencana Anggaran Biaya (RAB) Konstruksi (berdasarkan Permen PUPR No. 28/PRT/M/2016)
TATA CARA PRESENTASI ü TIAP KELOMPOK DIBERI WAKTU 15 MENIT PRESENTASI – 15 MENIT DISKUSI ü Tiap Group/kelompok menunjuk petugas : – Sebagai Moderator (dari Kelompok lain) – Sebagai Natulen – Presenter – Anggota lainnya kelompok yang presentasi aktif menanggapi pertanyaan dari kelompok lain ü Tanggapan Narasumber/Pembimbing maksimum 15 menit/Kelompok
TUGAS PEMBIMBING Pembimbing kegiatan studi Kasus ini terdiri dari dua bagian, yaitu: 1) Pembimbing Utama (Instrukstur WI/lainnya), yaitu yang ditunjuk oleh penyelenggara untuk melakukan proses pembimbingan di kelas. Dengan Tugas sebagai berikut: • Memberi penjelasan dan bimbingan tentang kegiatan studi Kasus, meliputi pelaksanaan bembingan di kelas dan bimbingan Penyusunan Laporan Studi Kasus.
TUGAS NARASUMBER 2) Pembimbing lainnya sebagai Narasumber: Dengan tugas sebagai berkut: • Memberi penjelasan Gambaran Umum kegiatan studi kasus • Memberi penjelasan proses kegiatan studi kasus dan penyusunan laporan studi kasus. • Memfasilitasi, menyediakan data-data yang dibutuhkan
I J U : u G t i r a N u y t , E s a k P u u r d t i s r M n a I I ( d T i a r i m d r a t e t U i j g u n g i n b e m i a P y b r n m e m i n T Pe /lai mb I ) u 1 W as r a N
TUGAS TIM PENGUJI • Memberikan tanggapan terhadap laporan dari tiap-tiap kelompok • Memberikan Penilaian tiap-tiap kelompok, termasuk penilaian individu dari masing-masing kelompok. • Penilaian terhadap kelompok yang presentasi, dan kelompok yang mangajukan pertanyaan (nilai individu)
EVALUASI • Untuk melakukan evaluasi Pelaksanaan Pelatihan, Tim Pembimbing melaksanakan evaluasi dari kegiatan/proses pembelajaran, sehingga obyektifitas penilaian benar-benar dapat dilakukan oleh Tim Pembimbing.
EVALUASI • Hal-hal utama untuk dievaluasi, sehingga nantinya dapat dijadikan dasar dalam melihat kinerja/penilaian dari kegiatan Studi Kasus adalah : 1. Kedisiplinan yang dapat dilihat dari komitmen peserta terhadap kehadiran/absensi, serta keaktifan di Kasus. 2. Keaktifan peserta pelatihan bekerja dalam kelompok selama proses praktek di Kasus, proses bimbingan, diskusi aktif dan partisipasi dalam kelompok, menyelesaikan laporan dan menyelesaikan laporan kelompok. 3. Evaluasi terhadap kegiatan seminar, hasil laporan, kegiatan / keaktifan selama proses presentasi
DAFTAR ISI Contoh Daftar Isi KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB. I PENDAHULUAN 1. Gambaran Umum Studi Kasus 2. Tujuan dan Sasaran Studi Kasus 3. Ruang Lingkup Studi BAB. II KAJIAN TEORI (Sesuai Topik masing-masing Kelompok) BAB. III PEMBAHASAN 1. Hasil Evaluasi Kasus (terkait Koefisien Tenaga Kerja, Bahan, dan Alat, serta Biaya Tidak langsung) 2. Inventarisasi, Identifikasi masalah, dan Perumusan masalah 3. Penyusunan Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) Rencana Anggaran Biaya (RAB) Konstruksi (berdasarkan Permen PUPR No. 28/PRT/M/2016) BAB. IV PENUTUP 4. 1 Simpulan 4. 2 Saran
FORMAT PENULISAN • Fonts: Arial; Ukuran Kertas A 4; • Judul; 12 point, Bold, Center; • Nama Penulis/Kelompok: 11 points bold • Narasi: 11 pints • Paragraph: 1 spasi; Istilah Asing: huruf miring.
3 cm Contoh Arial, 14, Bold, Spasi 1, 5 JUDUL MATA PELATIHAN Cover Laporan NAMA PELATIHAN NAMA KELOMPOK 3 cm Foto / Gambaryang Relevan Spasi 1, 5 Arial 10, Bold, Kapital Setiap Hurup Center Nama Kelompok SATKER . . . . Cop disesuaikan dengan nama instansi Kertas A 4, 80 gr 2 cm
Penutup Simpulan Studi Kasus merupakan suatu proses Pembelajaran yang sangat terkait dengan konsep sistem pembelajaran yang dianut oleh Pusdiklat SDA dan Konstruksi khususnya dalam penerapan PBM Studi Kasus yaitu melalui pendekatan pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Tujuan Studi Kasus adalah untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalisme peserta dalam menggunakan pengetahuan / pengalaman yang diperoleh selama pelatihan, dalam menyiapkan Estimasi Biaya Konstruksi (Renacan Anggaran Biaya) sesuai dengan tujuan Pelatihan.
Topik yang disediakan ada 7 (tujuh) topik, penentuan jumlah kelompok dan topik untuk tiap-tiap kelompok merupakan wewenang Instruktur menentukan, yaitu: a) Bidang Sumber Daya Air: Pembuatan Tanggul dan Pelindung Tebing Sungai Cicaheum. b) Bidang Bina Marga: Pembangunan Perkerasan Jalan Masuk dan Puncak Bendung, di Bendungan Cicaheum. c) Bidang Cipta Karya: Pembangunan Gedung Kantor. d) Bidang Umum: Estimasi Biaya Tidak Langsung pada Pembangunan Pembuatan Tanggul dan Pelindung Tebing Sungai Cicaheum. e) Bidang Perumahan: Estimasi Biaya Konstruksi (Rencana Anggaran Biaya) Pembangunan Pos Jaga f) Bidang Umum: Estimasi Biaya Konstruksi (Rencana Anggaran Biaya) Pembangunan Ruang Genset g) Bidang Umum : Estimasi Biaya Konstruksi (Rencana Anggaran Biaya) Pembangunan Pagar & Pintu Gerbang
Dalam pedoman ini jumlah kelompok dibagi sebanyak 4 (empat) kelompok, dengan topik yang diambil tiap-tiap kelompok adalah: a) Kelompok I (Bidang Sumber Daya Air): Estimasi Biaya Konstruksi pada Pembuatan Tanggul dan Pelindung Tebing Sungai Cicaheum. b) Kelompok II (Bidang Bina Marga): Estimasi Biaya Konstruksi pada Pembangunan Perkerasan Jalan Masuk dan Puncak Bendung, di Bendungan Cicaheum. c) Kelompok III (Bidang Cipta Karya): Estimasi Biaya Konstruksi pada Pembangunan Gedung Kantor. d) Kelompok IV (Bidang lainnya): Estimasi Biaya Tidak Langsung (meliputi Biaya Umum dan Keuntungan) (Overhead) (Perpres Nomor 70 Tahun 2012, Pasal 66, Ayat 8) pada Pembangunan Pembuatan Tanggul dan Pelindung Tebing Sungai Cicaheum
ASSALAMU’ALAIKUM
- Slides: 53