Diferensial Fungsi Majemuk Widita Kurniasari SE ME Diferensial

  • Slides: 28
Download presentation
Diferensial Fungsi Majemuk Widita Kurniasari, SE, ME

Diferensial Fungsi Majemuk Widita Kurniasari, SE, ME

Diferensial Fungsi Majemuk l l l Diferensiasi untuk fungsi-fungsi yang mengandung lebih dari satu

Diferensial Fungsi Majemuk l l l Diferensiasi untuk fungsi-fungsi yang mengandung lebih dari satu macam variabel bebas Diferensiasi parsial (diferensiasi secara bagian demi bagian) Pada umumnya variabel ekonomi berhubungan fungsional tidak hanya satu macam variabel, tetapi beberapa macam variabel

Diferensiasi Parsial 1. y = f(x, z) fx (x, z) = ∂ y ∂x

Diferensiasi Parsial 1. y = f(x, z) fx (x, z) = ∂ y ∂x y’ fz (x, z) = ∂ y ∂z dy = ∂∂ yx dx 2. p = f(q, r, s) p’ = …. +∂ y dz ∂z

Contoh y = x 3+ 5 z 2 - 4 x 2 z –

Contoh y = x 3+ 5 z 2 - 4 x 2 z – 6 x z 2 + 8 z – 7 (1) ∂ y = 3 x 2 - 8 xz – 6 z 2 ∂x (2) ∂ y = 10 z - 4 x 2 – 12 xz + 8 ∂z ∂y ∂y dy = ∂ x dx + ∂ z dz dy =(3 x 2 - 8 xz – 6 z 2) dx+ (10 z - 4 x 2 – 12 xz + 8) dz

Lanjutan… l Dalam contoh diatas ∂y/ ∂x maupun ∂y/ ∂z masih dapat diturunkan secara

Lanjutan… l Dalam contoh diatas ∂y/ ∂x maupun ∂y/ ∂z masih dapat diturunkan secara parsial lagi baik terhadap x maupun terhadap z 2 ∂ y terhadap x : ∂ y = 6 x – 8 z (1 a) ∂x ∂ x 2 2 ∂ y (1 b) ∂ y terhadap z : ∂ x ∂ z = -8 x – 12 z ∂x 2 ∂ y (2 a) ∂ y terhadap x : ∂ z ∂ x = -8 x – 12 z ∂z 2 ∂ y (2 b) ∂ y terhadap z : ∂ z 2 = 10 – 12 x ∂z

Nilai Ekstrim : Maksimum & Minimum Untuk y = f(x, z) maka y akan

Nilai Ekstrim : Maksimum & Minimum Untuk y = f(x, z) maka y akan mencapai titik ekstrimnya jika : ∂ y ∂y =0 dan = 0 ∂x ∂z Untuk mengetahui apakah titik ekstrimnya berupa titik maksimum atau titik minimum maka dibutuhkan syarat : 2 2 ∂ y <0 Maksimum bila dan < 0 ∂ z 2 ∂ x 2 Minimum bila ∂ 2 y > 0 dan ∂ x 2 ∂2 y > 0 ∂ z 2

Contoh 1. Tentukan apakah titik ektrim dari fungsi dibawah ini merupakan titik maksimum atau

Contoh 1. Tentukan apakah titik ektrim dari fungsi dibawah ini merupakan titik maksimum atau minimum : y = -x 2 + 12 x – z 2 + 10 z – 45 ∂ y = -2 x + 12 ∂ y = -2 z + 10 ∂x ∂z -2 x + 12 = 0, x = 6 -2 z + 10 = 0, z = 5 ∂2 y ∂ x 2 = -2 < 0 (maks) ∂2 y ∂ z 2 = -2 < 0 y = -(6) 2 + 12(6) – (5)2 + 10(5) – 45 y maks = -36 + 72 – 25 + 50 – 45 = 16 (maks)

Tugas 1. Tentukan apakah titik ektrim dari fungsi : 2 2 y = 3

Tugas 1. Tentukan apakah titik ektrim dari fungsi : 2 2 y = 3 q - 18 q + s – 8 s + 50 merupakan titik maksimum ataukah titik minimum.

Optimisasi Bersyarat Ketika kita ingin mengoptimumkan suatu fungsi yakni mencari nilai maksimum atau minimumnya,

Optimisasi Bersyarat Ketika kita ingin mengoptimumkan suatu fungsi yakni mencari nilai maksimum atau minimumnya, tetapi terhalang oleh fungsi lain yang harus dipenuhi Contoh dalam kasus ekonomi : l Ketika seseorang hendak memaksimumkan utilitas atau kepuasannya, tetapi terikat pada fungsi pendapatan l Sebuah perusahaan ingin memaksimumkan labanya, namun terikat pada fungsi produksi l

Pengganda Lagrange l l Metode penyelesaian menghitung nilai ekstrim suatu fungsi yang menghadapi kendala

Pengganda Lagrange l l Metode penyelesaian menghitung nilai ekstrim suatu fungsi yang menghadapi kendala Caranya dengan membentuk fungsi baru yang disebut fungsi Lagrange : menjumlahkan fungsi yang hendak dioptimumkan + hasil kali pengganda Lagrange dengan fungsi kendala Fungsi yang dioptimumkan : z = f(x, y) Syarat yang harus dipenuhi : u = g(x, y) maka fungsi Lagrangenya : F (x, y, λ) = f(x, y) + λ g(x, y)

Lanjutan… l l Nilai ekstrim dapat dicari dengan memformulasikan masing-masing derivatif parsial pertama =

Lanjutan… l l Nilai ekstrim dapat dicari dengan memformulasikan masing-masing derivatif parsial pertama = 0 Fx (x, y, λ) = fx + λgx = 0 Fy (x, y, λ) = fy + λgy = 0 Untuk mengetahui jenis nilai ektrimnya, maksimum atau minimum maka syaratnya adalah : Maksimum bila Fxx < 0 dan Fyy < 0 Minimum bila Fxx > 0 dan Fyy > 0

Contoh 1. Tentukan nilai ekstrim z dari fungsi z = 2 x + 2

Contoh 1. Tentukan nilai ekstrim z dari fungsi z = 2 x + 2 y dengan syarat x 2 + y 2 = 8. Jelaskan jenis nilai ekstrimnya. 2 2 Fungsi Lagrange : F = 2 x + 2 y + λ(x + y - 8) F = 2 x + 2 y + λx 2 + λy 2 - 8 λ F ekstrim, F’ = 0 Fx = 2 + 2 λx = 0, diperoleh λ = -1/x …………. (1) Fy = 2 + 2 λy = 0, diperoleh λ = -1/y …………. (2)

Lanjutan… l l l Berdasarkan (1) dan (2) : -1/x = -1/y maka x

Lanjutan… l l l Berdasarkan (1) dan (2) : -1/x = -1/y maka x = y Fungsi Kendala : x 2 + y 2 = 8 y 2 + y 2 = 8 2 y 2 = 8, y 2 = 4, y = ± 2 Karena y = ± 2, x = ± 2 z = 2 x + 2 y = ± 8 jadi nilai ekstrim z = ± 8 Penyidikan nilai ekstrimnya : untuk x = 2 dan y = 2, λ = -1/2

Lanjutan… l. Fxx =2λ = -1 < 0 l. Fyy =2λ = -1 <

Lanjutan… l. Fxx =2λ = -1 < 0 l. Fyy =2λ = -1 < 0 Karena Fxx dan Fyy < 0 nilai ekstrimnya adalah nilai maksimum dengan zmaks = 8 l Untuk x = -2 dan y = -2, λ = ½ l. Fxx =2λ = 1 > 0 l. Fyy =2λ = 1 > 0 Karena Fxx dan Fyy > 0 nilai ekstrimnya adalah nilai minimum dengan zmin = -8

Tugas Optimumkan z = xy dengan syarat x + 2 y = 10 F

Tugas Optimumkan z = xy dengan syarat x + 2 y = 10 F = xy + λ(x + 2 y – 10) F = xy + λx + 2λy - 10λ Jawab : Syarat yang diperlukan agar F optimum, F’ = 0 F’x = y + λ = 0 diperoleh λ = -y F’y = x + 2λ = 0 diperoleh λ = -1/2 x -y = -1/2 x maka 2 y = x Fungsi Kendala : x + 2 y = 10 l

Lanjutan… x + 2 y = 10 2 y + 2 y = 10,

Lanjutan… x + 2 y = 10 2 y + 2 y = 10, 4 y = 10, y = 2, 5 X = 2(2, 5) = 5 Jadi Z optimum pada x = 5 dan y = 2, 5 Zopt = xy = (5) (2, 5) = 12, 5

Metode Kuhn Tucker l l l Metode Kuhn Tucker merupakan pengembangan lebih lanjut dari

Metode Kuhn Tucker l l l Metode Kuhn Tucker merupakan pengembangan lebih lanjut dari model optimisasi bersyarat Jika dalam metode pengganda Lagrange, yang dioptimalkan adalah fungsi terhadap kendala yang berbentuk persamaan Dalam metode Kuhn Tucker, yang dioptimumkan sebuah fungsi yang berbentuk pertidaksamaan

Metode Kuhn Tucker Maksimumkan fungsi tujuan f(x, y) terhadap kendala g(z, y) ≤ 0

Metode Kuhn Tucker Maksimumkan fungsi tujuan f(x, y) terhadap kendala g(z, y) ≤ 0 atau l Minimumkan fungsi tujuan f(x, y) terhadap kendala g(z, y) ≥ 0 l Cara penyelesaiannya ada 2 : 1. Dengan metode Lagrange yang dimodifikasi kemudian diuji dengan kondisi Kuhn Tucker : l l l Fungsi baru Lagrange : F(x, y, λ) = f(x, y) – λ g(x, y) Dilakukan pengujian terhadap nilai λ

Lanjutan… l l Jika λ ≤ 0 berarti optimisasi fungsi tujuan f(x, y) tanpa

Lanjutan… l l Jika λ ≤ 0 berarti optimisasi fungsi tujuan f(x, y) tanpa menyertakan fungsi kendala g(x, y) sudah dengan sendirinya memenuhi kendala, sehingga dapat diabaikan Jika λ > 0 kendalanya bersifat mengikat sehingga nilai optimum yang diperoleh berdasarkan fungsi kendala yang berbentuk pertidaksamaan

Metode Kuhn Tucker 2. Metode Kuhn Tucker secara langsung : l Rumuskan permasalahannya, misalnya

Metode Kuhn Tucker 2. Metode Kuhn Tucker secara langsung : l Rumuskan permasalahannya, misalnya maksimumkan f(x, y) thd g(x, y) ≤ 0 atau minimumkan f(x, y) thd g(x, y) ≥ 0 l Tetapkan kondisi Kuhn Tucker : (a) ∂ f(x, y) λ ∂ g (x, y) = 0 ∂x ∂x (b) ∂ f(x, y) λ ∂ g (x, y) = 0 ∂y ∂y (c) λ g (x, y) = 0 dimana g(x, y) ≤ 0 atau g(x, y) ≥ 0

Lanjutan… l l Diuji untuk λ = 0 dan g(x, y) = 0 untuk

Lanjutan… l l Diuji untuk λ = 0 dan g(x, y) = 0 untuk menentukan mana diantara yang memenuhi persamaan (a) dan (b) serta pertidaksamaan kendala g(x, y). Nilai-nilai x dan y yang memenuhi ketiga kondisi ini merupakan nilai-nilai yang mengoptimumkan fungsi tujuan f(x, y)

Contoh 1 Maksimumkan f(x, y) = 10 xy – 2, 5 x 2– y

Contoh 1 Maksimumkan f(x, y) = 10 xy – 2, 5 x 2– y 2 terhadap kendala x + y ≤ 9 Jawab : Dengan menganggap x + y = 9 maka berdasarkan metode Lagrange : l 2 2 F(x, y, λ) = 10 xy – 2, 5 x – y – λ(x+y-9) F’x = 0 → 10 y – 5 x – λ = 0 → λ = 10 y - 5 x F’y = 0 → 10 x – 2 y – λ = 0 → λ = 10 x – 2 y

Lanjutan… l l 10 y – 5 x = 10 x – 2 y

Lanjutan… l l 10 y – 5 x = 10 x – 2 y 12 y = 15 x, y = 1, 25 x atau x = 0, 8 y Menurut kendala : x + y = 9 → 0, 8 y + y = 9 1, 8 y = 9 y=5 x = 0, 8 (5) = 4 → f(x, y) maks = 135 λ = 10(5) – 5(4) = 30 karena λ > 0 berarti x = 4 dan y = 5 yang memaksimumkan f(x, y) terhadap kendala yang dianggap berbentuk persamaan, berlaku juga terhadap kendala yang berbentuk pertidaksamaan

Contoh 2 l Maksimumkan f(x, y) = 20 x + 10 y X+5 y+10

Contoh 2 l Maksimumkan f(x, y) = 20 x + 10 y X+5 y+10 terhadap x + y ≤ 15 x y

Contoh 3 Minimumkan f(x, y) = x 2 – xy + 2 y 2

Contoh 3 Minimumkan f(x, y) = x 2 – xy + 2 y 2 terhadap x + y ≥ 8 Jawab : Cara Kuhn Tucker 2 x – y – λ = 0 (a) ∂ f(x, y) λ ∂ g (x, y) = 0 ∂x ∂x (b) ∂ f(x, y) -x + 4 y – λ = 0 λ ∂ g (x, y) = 0 ∂y ∂y (c) λ g (x, y) = 0 λ(x + y – 8) = 0 l Jika λ = 0, maka agar (a) dan (b) terpenuhi haruslah x = y = 0, akan tetapi kemudian kendala x + y ≥ 8 tidak terpenuhi.

Lanjutan… Jika x + y – 8 = 0, dengan kata lain y =

Lanjutan… Jika x + y – 8 = 0, dengan kata lain y = 8 – x maka : (a) 2 x – y – λ = 0 → 2 x – (8 -x)- λ= 0 → 3 x – 8 – λ = 0 (b) -x + 4 y – λ = 0 → -x + 4(8 -x)-λ=0 → -5 x + 32 – λ = 0 λ = 3 x – 8 …. (1) λ = -5 x + 32 …. (2) 3 x – 8 = -5 x + 32 8 x = 24 x=3 , y = 8 -3 = 5 Dengan x=5 dan y=3 kendala x+y ≥ 8 terpenuhi. Jadi f(x, y) min = 28 l

PR l l 2 2 Maksimumkan f(x, y) = 10 xy – 5 x

PR l l 2 2 Maksimumkan f(x, y) = 10 xy – 5 x – 7 y + 40 x jika x + y ≤ 13 2 2 Minimumkan f(x, y) = 4 x + 5 y – 6 y jika x + 2 y ≥ 18

TERIMA KASIH

TERIMA KASIH