Definisi Piutang Klasifikasi Piutang Pengakuan Piutang Penilaian dan
- Slides: 19
§ § Definisi Piutang. Klasifikasi Piutang. Pengakuan Piutang. Penilaian dan Penyajian Piutang.
Sejumlah tagihan yang akan diterima oleh perusahaan dari pihak lain, baik sebagai akibat penyerahan barang dan jasa secara kredit, memberikan pinjaman, maupun sebagai akibat kelebihan pembayaran kas kepada pihak lain (Hery, 2013). *
§ Sebagian besar piutang timbul dari penyerahan barang dan jasa secara kredit kepada pelanggan. *
1. 2. 3. Piutang Usaha (Accounts Receivable) Piutang Wesel (Notes Receivable) Piutang lain-lain (Other Receivable) *
§ Yaitu jumlah yang akan ditagih dari pelanggan sebagai akibat penjualan barang atau jasa secara kredit. § § Saldo normal piutang usaha di sebelah debit. Jangka waktu piutang usaha yang akan dapat ditagih diperkirakan dalam waktu 30 hingga 60 hari sehingga diklasifiikasikan dalam neraca sebagai aset lancar. *
§ § Tagihan perusahaan kepada pembuat wesel. Pembuat wesel adalah pihak yang telah berhutang kepada perusahaaan, baik melalui pembelian barang atau jasa secara kredit maupun melalui peminjaman sejumlah uang. Pihak yang berhutang berjanji kepada perusahaan untuk membayar sejumlah uang tertentu berikut bunganya dalam kurun waktu yang telah disepakati. Janji pembayaran tersebut ditulis secara formal dalam sebuah wesel atau promes. *
§ § § Bagi pihak yang berjanji untuk membayar, instrumen kreditnya dinamakan wesel bayar, yang tidak lain akan dicatat sebagai utang wesel. Bagi pihak yang dijanjikan untuk menerima pembayaran, instrumennya dinamakan wesel tagih, yang akan dicatat sebagai piutang wesel. Piutang wesel memiliki saldo normal di sebelah debit. *
§ § § Piutang wesel diklasifikasikan dalam neraca sebagai aset lancar atau aset tidak lancar. Piutang wesel yang timbul sebagai akibat penjualan barang atau jasa secara kredit akan dilaporkan dalam neraca sebagai aset lancar. Piutang wesel yang timbul dari transaksi pemberian pinjaman sejumlah uang kepada debitur akan dilaporkan dalam neraca sebagai aset lancar ataupun aset tidak lancar tergantung pada lamanya jangka waktu pinjaman. *
§ Piutang wesel yang bersifat lancar yang timbul sebagai akibat dari penjualan barang atau jasa secara kredit, merupakan pengganti dari piutang usaha yang belum juga diterima pembayarannya hingga batas waktu kredit berakhir. *
§ § § Contoh piutang lain-lain yaitu piutang bunga, piutang dividen, piutang pajak, dan tagihan kepada karyawan. Piutang lain-lain umumnya diklasifikasikan dilaporkan secara terpisah dalam neraca. Jika piutang dapat ditagih dalam jangka waktu satu tahun maka akan diklasifikasikan dilaporkan sebagai aset lancar. Jika piutang dapat ditagih dalam jangka waktu lebih dari satu tahun maka akan diklasifikasikan dilaporkan sebagai aset tidak lancar. Piutang lain-lain memiliki saldo normal di sebelah debit. *
Piutang juga diklasifikasi sebagai piutang dagang (Trade Receivables) dan Non Dagang atau Piutang Lancar dan Tidak Lancar. *
§ Piutang dagang dihasilkan dari kegiatan normal bisnis perusahaan yaitu penjualan secara kredit barang atau jasa ke palanggan. § Piutang dagang merupakan piutang kepada pelanggan tanpa adanya jaminan dari pelanggan untuk membayar atau open accounts, yang sering dikenal sebagai piutang usaha. § Untuk tujuan klasifikasi, seluruh piutang dagang dianggap sebagai piutang lancar. Karenanya bersifat lancar. *
§ § § Piutang dagang yang dibuktikan dengan sebuah janji tertulis secara formal oleh pelanggan untuk membayar, diklasifikasikan sebagai piutang wesel. Piutang non dagang meliputi seluruh jenis piutang lainnya seperti yang telah disebutkan diatas, yaitu piutang bunga, piutang dividen, piutang pajak, tagihan kepada perusahaan asosiasi, dan tagihan kepada karyawan. Piutang wesel bisa merupakan piutang dagang dan oleh karenanya bersifat lancar, tetapi bisa juga merupakan piutang non dagang baik lancar atau tidak lancar. *
§ Akun piutang usaha pertama kali akan timbul oleh karena penjualan barang dagangan secara kredit, yang kemudian dapat diikuti dengan transaksi retur penjualan, penyesuaian atau pengurangan harga jual, dan pada akhirnya penagihan (baik tanpa ataupun disertai dengan pemberian potongan penjualan). *
§ § Ayat jurnal yang dibuat oleh penjual pada saat melakukan transaksi penjualan barang dagangan secara kredit: Piutang Usaha XXXX Penjualan XXXX Ayat jurnal yang dibuat oleh penjual pada saat menerima kembali barang dagangan yang telah dijualnya secara kredit atau pada saat memberikan penyesuaian/pengurangan harga jual kepada pelanggannya, yaitu : Retur penjualan & penyesuaian harga jual XXXX Piutang Usaha XXXX *
§ § Ayat jurnal yang dibuat oleh penjual pada saat menerima pembayaran utang dari pelanggan yang memanfaatkan potongan tunai (selama periode potongan) adalah sebagai berikut: Kas XXXX Potongan Penjualan XXXX Piutang Usaha XXXX Sedangkan untuk perusahaan jasa, akun piutang usaha akan timbul apabila perusahaan belum menerima pembayaran atas jasa yang secara substansial telah selesai diberikan kepada pelanggan. Ayat jurnal yang dibuat oleh pemberi jasa, yaitu : Piutang Usaha XXXX Pendapatan Jasa XXXX *
§ § Piutang usaha dinilai dan disajikan dalam neraca dalam kelompok aset lancar dengan jumlah nilai realisasi bersih, yakni jumlah piutang usaha dikurangi cadangan piutang yang tidak dapat ditagih. Contoh piutang usaha bersih dilaporkan dalam neraca per 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut: Piutang usaha Rp 90. 000 Cadangan piutang yang tidak dapat ditagih (Rp 4. 500. 000) Piutang Usaha Bersih Rp 85. 500. 000 *
- Tabel pvf
- Macam macam piutang
- Ilustrasi pengakuan piutang usaha
- Ilustrasi pengakuan piutang wesel
- Contoh soal piutang dagang pengantar akuntansi 2
- Sifat
- Perbedaan definisi dan klasifikasi
- Cetak gl hrmis
- Psak 55
- Klasifikasi instrumen keuangan psak 71
- Tes acuan norma
- Contoh account receivable
- Pengakuan iman rasuli
- Pengakuan iman rasuli
- Aset kontrak adalah
- Habeas corpus act berisi
- Materi pendapatan akuntansi keuangan menengah 2
- Pengakuan penghasilan
- Contoh pergeseran pengakuan pendapatan
- Contoh kontrak memberatkan