Data Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data MUHLIS FAJAR

  • Slides: 39
Download presentation
Data Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data MUHLIS FAJAR WICAKSANA, S. Pd. , M. Pd

Data Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data MUHLIS FAJAR WICAKSANA, S. Pd. , M. Pd

Pendahuluan �Penelitian adalah merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid. Untuk bisa mendapatkan

Pendahuluan �Penelitian adalah merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid. Untuk bisa mendapatkan data yang valid tersebut, maka peneliti harus terlebih mengetahui macam-macam data. �Macam data ada dua yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.

Pengertian Data �Data : bentuk jamak dari kata “datum” yang artinya : keterangan mengenai

Pengertian Data �Data : bentuk jamak dari kata “datum” yang artinya : keterangan mengenai satu atau beberapa hal. �Menurut Donald Cooper, data merupakan kumpulan sejumlah fakta atau kenyataan yang dapat dipercaya kebenarannya sehingga dapat digunakan untuk menarik suatu kesimpulan. Maka dapat disimpulkan; Keterangan / informasi yang menunjukan fakta, baik kuantitatif maupun kualitatif. Diperoleh dari hasil pengukuran.

SYARAT-SYARAT DATA YANG BAIK 1. Objektif : data harus sesuai dengan keadaan yang sebenarnya

SYARAT-SYARAT DATA YANG BAIK 1. Objektif : data harus sesuai dengan keadaan yang sebenarnya (as it is). 2. Representatif (mewakili) : data harus mewakili objek yang diamati. 3. Kesalahan sampling (sampling error) kecil : Estimasi (perkiraan) dikatakan baik (memiliki tingkat ketelitian tinggi) bila kesalahan samplingnya kecil. Ketiga syarat tersebut dikatakan syarat data yang Reliable (dapat diandalkan).

SYARAT-SYARAT DATA YANG BAIK 4. Tepat waktu : Apabila data akan digunakan untuk pengendalian

SYARAT-SYARAT DATA YANG BAIK 4. Tepat waktu : Apabila data akan digunakan untuk pengendalian atau evaluasi, maka syarat tepat waktu sangat penting agar dapat segera dilakukan koreksi apabila ada kesalahan/penyimpangan dalam implementasi suatu perencanaan. 5. Relevan : data yang dikumpulkan harus ada hubungannya dengan masalah yang akan dipecahkan.

JENIS-JENIS DATA A. Menurut SIFAT 1. Data Kualitatif : data yang tidak berbentuk angka

JENIS-JENIS DATA A. Menurut SIFAT 1. Data Kualitatif : data yang tidak berbentuk angka (non-numeris) Contoh : - Harga daging sapi mahal. - Produksi padi di Jawa Tengah meningkat. 2. Data Kuantitatif : data yang berbentuk angka. Contoh : - Harga daging ayam naik jadi Rp 20. 000/kg - Produksi kerajinan tas kulit menurun 10%

JENIS-JENIS DATA Data sebagai nilai variabel. Ada 4 tingkatan variabel/Skala Pengukuran : a. Nominal

JENIS-JENIS DATA Data sebagai nilai variabel. Ada 4 tingkatan variabel/Skala Pengukuran : a. Nominal (N) : angka berfungsi hanya untuk membedakan (sebagai lambang/simbol). b. Ordinal (O) : angka selain berfungsi nominal, juga untuk menunjukkan urutan dan jarak tidak sama. c. Interval (I) : angka yang menunjukkan jarak yg sama tetapi tidak sampai brp kali & tidak mempunyai titik asal nol. d. Rasio (R) : angka yang menunjukkan berapa

1. Skala Pengukuran Nominal Merupakan skala yang hanya membedakan kategori/klasifikasi berdasarkan jenis atau macamnya.

1. Skala Pengukuran Nominal Merupakan skala yang hanya membedakan kategori/klasifikasi berdasarkan jenis atau macamnya. Ciri Data Nominal: � Posisi data setara. Dalam contoh tersebut, pegawai negeri tidak lebih tinggi/lebih rendah dari pegawai swasta. � Tidak bisa dilakukan operasi matematika (X, +, - atau : ). Contoh, tidak mungkin 3 -2=1 (Wiraswasta dikurangi pegawai swasta=pegawai negeri Contoh : - Pekerjaan : ABRI, Pedagang, PNS. - Golongan Darah : A, B, AB, O

2. Skala Pengukuran Ordinal Merupakan skala yang membedakan kategori berdasarkan tingkat atau urutan Ciri

2. Skala Pengukuran Ordinal Merupakan skala yang membedakan kategori berdasarkan tingkat atau urutan Ciri Data Ordinal: � posisi data tidak setara. Dalam kasus di atas, sikap pelanggan yang sangat puas, lebih tinggi dari yang puas. Sikap pelanggan yang puas, lebih tinggi dari yang cukup puas, dst. Angka/tanda bisa dibalik dari 5 hingga 1, tergantung kesepakatan. � Tidak bisa dilakukan operasi matematika. Tidak mungkin 1+2=3 (yang berarti sangat puas ditambah puas = cukup puas)

3. Skala Pengukuran Interval Merupakan skala yang membedakan kategori dengan selang atau jarak tertentu

3. Skala Pengukuran Interval Merupakan skala yang membedakan kategori dengan selang atau jarak tertentu dengan jarak antar kategorinya sama. Ciri Data Interval: � Tidak ada kategorisasi atau pemberian kode seperti terjadi pada data nominal dan ordinal. � Bisa dilakukan operasi matematika. (panas 40 derajad adalah dua kali panas disbanding 20 derajad) Contoh : � Celcius pada 0° C sampai 100° C. Sakala ini jelas jaraknya, bahwa 100 -0=100 � Fahreinheit pada 32° F sampai 212°F. Skala ini jelas jaraknya, 212 -32=180

4. Skala Pengukuran Rasio Merupakan penggabungan dari ketiga sifat skala sebelumnya. Skala rasio memiliki

4. Skala Pengukuran Rasio Merupakan penggabungan dari ketiga sifat skala sebelumnya. Skala rasio memiliki nilai nol mutlak dan datanya dapat dikalikan atau dibagi. Ciri Data Rasio: � Tak ada kategorisasi atau pemberian kode. � Bisa dilakukan operasi matematika. Missal: 100 cm + 35 cm = 135 cm; 5 mangga + 2 mangga = 7 mangga. Contoh : tinggi badan sampel terdiri dari 143, 145, 153, 156, 175, 168, 173, 164, 165, 152.

SUMBER DATA 1. Sumber primer adalah Data dapat dikumpulkan langsung oleh peneliti 2. Sumber

SUMBER DATA 1. Sumber primer adalah Data dapat dikumpulkan langsung oleh peneliti 2. Sumber Sekunder adalah Data-data yang dikumpulkan oleh peneliti melalui pihak kedua atau tangan kedua.

Ada dua jenis teknik pengumpulan data: 1. TEKNIK PENGUMPULAN DATA YANG BAKU/STANDAR 2. TEKNIK

Ada dua jenis teknik pengumpulan data: 1. TEKNIK PENGUMPULAN DATA YANG BAKU/STANDAR 2. TEKNIK PENGUMPULAN DATA YANG TIDAK BAKU/STANDAR

Dasar Teknik Pengumpulan Data Yang Baku 1. Kejelasan konsep dan variabel yang akan digunakan

Dasar Teknik Pengumpulan Data Yang Baku 1. Kejelasan konsep dan variabel yang akan digunakan 2. Standarisasi- semua pertanyaan sama untuk semua responden 3. Obyektivitas (netral)- responden memiliki penafsiran yang sama 4. Relevansi unit/satuan pengamatan

Jenis pertanyaan Pertanyaan tentang fakta-usia 2. Pertanyaan tentang opini atau pendapat 3. Pertanyaan tentang

Jenis pertanyaan Pertanyaan tentang fakta-usia 2. Pertanyaan tentang opini atau pendapat 3. Pertanyaan tentang informasi atau pengetahuan 4. Pertanyaan tentang persepsi 1.

Bentuk pertanyaan a. Pertanyaan tertutup � Bentuk pertanyaan yang dilengkapi dengan sejumlah alternatif/kategori jawaban,

Bentuk pertanyaan a. Pertanyaan tertutup � Bentuk pertanyaan yang dilengkapi dengan sejumlah alternatif/kategori jawaban, sehingga responden tinggal memilih jawaban. � Jawaban harus bersifat tuntas (exhaustive) dan tidak saling tumpang tindih (mutually exclusive) Apakah responden sering mengalami kesulitan mengajar karena keterbatasan alat peraga yang dimiliki sekolah: 1. Selalu kesulitan 2. Sering kesulitan 3. Terkadang kesulitan 4. Jarang mengalami kesulitan 5. Tidak pernah mengalami kesulitan

Kelebihan: Pertanyaan tertutup 1. Karena jawaban bersifat baku, maka dapat dibuat perbandingan antar responden

Kelebihan: Pertanyaan tertutup 1. Karena jawaban bersifat baku, maka dapat dibuat perbandingan antar responden 2. Jawaban mudah diolah 3. Responden mengerti maksud pertanyaan karena tersedia jawaban 4. Kemungkinan jawaban yang tidak relevan sangat kecil

Kelemahan: Pertanyaan tertutup 1. Ada kemungkinan responden memilih jawaban asal 2. 3. 4. 5.

Kelemahan: Pertanyaan tertutup 1. Ada kemungkinan responden memilih jawaban asal 2. 3. 4. 5. 6. saja Responden akan kecewa bila jawabannya tidak tersedia pada alternatif jawaban Alternatif jawaban bisa dalam daftar panjang Bila responden berbeda dalam menafsirkan pertanyaan, maka terdapat perbedaan dalam memilih jawaban Kesulitan melacak bila responden salah memilih jawaban Pada jawaban yang berupa interval, variasi jawaban tidak nampak

b. Pertanyaan terbuka 1. Responden bebas untuk mengemukakan jawabannya. 2. Bentuk pertanyaan yang tidak

b. Pertanyaan terbuka 1. Responden bebas untuk mengemukakan jawabannya. 2. Bentuk pertanyaan yang tidak disertai alternatif/kategori jawaban. Berapa penghasilan Saudara? . . . .

Kelebihan: Pertanyaan terbuka 1. Peneliti dapat memperoleh variasi jawaban 2. 3. 4. 5. responden

Kelebihan: Pertanyaan terbuka 1. Peneliti dapat memperoleh variasi jawaban 2. 3. 4. 5. responden Responden dapat menjawab secara rinci Peneliti memberikan kesempatan pada responden untuk mengekspresikan jawaban dengan cara masing-masing Ada kemungkinan untuk jawaban yang rumit ditulis secara lengkap Peneliti terhindar dari alternatif/kategori jawaban yang panjang

Kelemahan: Pertanyaan terbuka 1. Kemungkinan jawaban tidak relevan 2. Jawaban umumnya tidak baku 3.

Kelemahan: Pertanyaan terbuka 1. Kemungkinan jawaban tidak relevan 2. Jawaban umumnya tidak baku 3. Tidak semua responden dapat mengemukakan jawaban 4. Jawaban responden bersifat umum sehingga dibutuhkan waktu yang panjang untuk menggali informasi yang lebih jauh 5. Bila jawaban cukup panjang, maka jawaban bisa sangat tebal

C. Pertanyaan Setengah Terbuka �Bentuk pertanyaan yang disamping tersedia sejumlah alternatif jawaban, responden juga

C. Pertanyaan Setengah Terbuka �Bentuk pertanyaan yang disamping tersedia sejumlah alternatif jawaban, responden juga diberi kesempatan untuk mengemukakan jawabannya sesuai dengan kehendaknya Buku penunjang untuk mengajar selama ini diperoleh responden dari: 1. Sekolah 2. Sumbangan wali murid 3. Usaha sendiri (membeli) 4. Meminjam teman/orang lain 5. Lainnya, (sebutkan)…………

3. Isi Pertanyaan 1. Jelas dan sederhana 2. Hindari kata-kata yang tidak jelas atau

3. Isi Pertanyaan 1. Jelas dan sederhana 2. Hindari kata-kata yang tidak jelas atau kabur dalam membuat pertanyaan 3. Hindari penggunaan kata-kata/bahasa yang tidak sesuai dengan kemampuan responden 4. Hindari rumusan pertanyaan yang mengarahkan jawaban responden

4. Urutan Pertanyaan 1. Pertanyaan yang sensitive/peka sebaiknya 2. 3. 4. 5. diletakkan pada

4. Urutan Pertanyaan 1. Pertanyaan yang sensitive/peka sebaiknya 2. 3. 4. 5. diletakkan pada bagian akhir (biasanya dalam bentuk terbuka) Dahulukan pertanyaan yang mudah Dahulukan pertanyaan yang berfungsi menghubungkan dengan pertanyaan berikutnya (pertanyaan filter) Pertanyaan disusun berdasarkan urutan yang logis Pisahkan pertanyaan pokok dari pertanyaan yang berfungsi menguji kebenaran jawaban pertanyaan pokok

Teknik Pengumpulan data TIDAK SISTEMATIS WAWANCARA TEKNIK PENGUMPULAN DATA PENGAMATAN ANGKET SISTEMATIS TIDAK LANGSUNG

Teknik Pengumpulan data TIDAK SISTEMATIS WAWANCARA TEKNIK PENGUMPULAN DATA PENGAMATAN ANGKET SISTEMATIS TIDAK LANGSUNG TERTUTUP TERBUKA TERCETAK DOKUMENTASI TERGAMBAR TEREKAM

A. Teknik Kuesioner/ Angket 1. Teknik koleksi data melalui pertanyaan yang diisi oleh responden

A. Teknik Kuesioner/ Angket 1. Teknik koleksi data melalui pertanyaan yang diisi oleh responden sendiri 2. Responden punya peran yang sangat penting 3. Penyampaian pertanyaan dan pengembalian jawaban dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung melalui pos (mailed questioner) 4. Banyak sedikitnya Pengembalian kuesioner khususnya Mailed questioner tergantung pada : sponsor penelitian, panjang pendeknya kuesioner, cara pengiriman dan pengembalian kuesioner, karakteristik responden, waktu pengiriman, surat peringatan kepada responden

Kelebihan mailed questioner 1. Tidak perlu adanya petugas wawancara 2. Menghemat waktu 3. Responden

Kelebihan mailed questioner 1. Tidak perlu adanya petugas wawancara 2. Menghemat waktu 3. Responden lebih leluasa dalam mengisi kuesioner 4. Kerahasiaan jawaban lebih terjamin 5. Tidak ada pengaruh dari pewawancara

Kelemahan mailed questioner 1. Kurang luwes karena tidak ada pewawancara 2. Tingkat pengembalian kuesioner

Kelemahan mailed questioner 1. Kurang luwes karena tidak ada pewawancara 2. Tingkat pengembalian kuesioner rendah 3. Tidak dapat mengamati reaksi responden ketika menjawab pertanyaan 4. Suasana dan kondisi lingkungan responden ketika mengisi kuesioner tidak terkontrol 5. Sulit mengontrol responden agar sesuai dengan urutan pertanyaan 6. Tidak dapat menggunakan format kuesioner yang kompleks.

B. Teknik observasi (pengamatan) Marshall dalam Sugiyono (2008) menyatakan bahwa melalui observasi, peneliti belajar

B. Teknik observasi (pengamatan) Marshall dalam Sugiyono (2008) menyatakan bahwa melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut. � Petunjuk-petunjuk untuk mengadakan observasi: 1. Pelajari dulu apa observasi itu 2. Pelajari tujuan penelitian 3. Buat cara mencatat yang sistematis 4. Batasi tingkat kategori yang dipakai 5. Lakukan observasi secara cermat dan kritis 6. Catat masing-masing gejala secara terpisah menurut kategorinya 7. Periksa alat bantunya 8. Waktu yang tersedia 9. Hubungan dengan pihak yang diobservasi ( Observe ) 10. Intensitas dan ekstensi partisipasi

Beberapa metode observasi bagi pengumpulan data Terstruktur Tingkat Struktur Observasi Tingkat Penyamaran Latar Tidak

Beberapa metode observasi bagi pengumpulan data Terstruktur Tingkat Struktur Observasi Tingkat Penyamaran Latar Tidak Terstruktur Tersamar Tidak Tersamar Alamiah Buatan Metode Pencacatan Manusia Mesin

1. Observasi Menurut Tingkat Struktur Observasi terstruktur dilakukan jika masalah penelitian sudah jelas seperti

1. Observasi Menurut Tingkat Struktur Observasi terstruktur dilakukan jika masalah penelitian sudah jelas seperti dalam peneliitan kuantitatif Observasi tidak terstruktur ; observasi yg tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi.

2. Observasi Menurut Tingkat Penyamaran Obyek tidak tersamar : subyek menyadari mereka sedang diamati.

2. Observasi Menurut Tingkat Penyamaran Obyek tidak tersamar : subyek menyadari mereka sedang diamati. - Obyek tersamar : Subyek tidak menyadari bahwa mereka sedang diamati. - 3. Observai Menurut Tingkat Latar ü Latar Alami : Subyek diobservasi dalam lingkungan di mana perilaku biasanya terjadi. ü Latar buatan : subyek diobservasi dalam lingkungan yg telah dirancang sebelumnya untuk mencatat perilaku mereka.

4. Observasi Menurut Metode Pencatatan ü Observasi manusia : individu dilatih untuk secara sistematis

4. Observasi Menurut Metode Pencatatan ü Observasi manusia : individu dilatih untuk secara sistematis mengamati suatu fenomena dan mencatat peristiwa khusus yg terjadi dalam formulir observasi. ü Observasi oleh mesin : sebuah mesin yg mengamati suatu fenomena dan mencatat peristiwa yg terjadi. Contoh : Galvanometer, Tachistoscope

C. TEKNIK WAWANCARA /INTERVIEW Proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab

C. TEKNIK WAWANCARA /INTERVIEW Proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dg responden WAWANCARA TERSTRUKTUR TIDAK TERSTRUKTUR

WAWANCARA TERSTRUKTUR �Peneliti menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis dan alternatif jawaban telah disediakan

WAWANCARA TERSTRUKTUR �Peneliti menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis dan alternatif jawaban telah disediakan �Setiap responden diberi pertanyaan yang sama dan pengumpul data mencatatnya �Dapat menggunakan pewawancara sebagai pengumpul data �Dilakukan training kpd calon pewawancara agar pewawancara mempunyai ketrampilan yang sama �Pewawancara dapat menggunakan alat bantu seperti tape recorder, gambar, brosur

Contoh pertanyaan �Bagaimanakah tanggapan Ibu/Bpk terhadap pelayanan pendidikan di Kab, Sumenep? a. Sangat bagus

Contoh pertanyaan �Bagaimanakah tanggapan Ibu/Bpk terhadap pelayanan pendidikan di Kab, Sumenep? a. Sangat bagus b. Bagus c. Tidak bagus d. Sangat tidak bagus

WAWANCARA TIDAK TERSTRUKTUR �Wawancara yg bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yg telah

WAWANCARA TIDAK TERSTRUKTUR �Wawancara yg bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yg telah tersusun secara sistematis �Pedoman wawancara yg digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yg akan ditanyakan �Sering digunakan untuk penelitian pendahuluan atau penelitian yg lebih mendalam �Peneliti belum mengetahui secara pasti data yg akan diperoleh, peneliti lebih banyak mendengarkan apa yang diceriterakan responden

BAGAIMANA MELAKSANAKAN WAWANCARA DENGAN BAIK SITUASI WAWANCARA n. Waktu n. Tempat n. Kehadiran orang

BAGAIMANA MELAKSANAKAN WAWANCARA DENGAN BAIK SITUASI WAWANCARA n. Waktu n. Tempat n. Kehadiran orang lain n. Sikap ISI WAWANCARA n. Peka untuk ditanyakan n. Sukar untuk ditanyakan n. Sumber kekhawatiran PEWAWANCARA n. Karakteristik sosial Keterampilan berwawancara n Motivasi n. Rasa aman RESPONDEN n. Karakteristik sosial n. Kemampuan menangkap pertanyaan n. Kemampuan menjawab pertanyaan n

D. METODE DOKUMENTER �Metode yang digunakan untuk menelusuri data historis �Banyak digunakan dalam penelitian

D. METODE DOKUMENTER �Metode yang digunakan untuk menelusuri data historis �Banyak digunakan dalam penelitian ilmu sejarah �Sebagian besar data yang tersedia dalam bentuk surat-surat, catatan harian, kenang-kenangan, laporan �Perbedaan dengan literatur: Ø Dokumenter adalah informasi yang disimpan atau didokumentasikan sebagai bahan dokumenter Ø Literatur adalah bahan-bahan yang diterbitkan baik secara rutin maupun berkala