DASAR TEKNIK PEMBIBITAN RUMINANSIA DAN NON RUMINANSIA PENGERTIAN
DASAR TEKNIK PEMBIBITAN RUMINANSIA DAN NON RUMINANSIA PENGERTIAN NI, NRR dan Output Ternak
Natural Increase (NI) • Nilai natural increase (NI) dihitung berdasarkan selisih antara persentase tingkat kelahiran dan kematian terhadap populasi dalam kurun waktu satu tahun. • Dalam mengidentifikasi adanya kenaikan atau penurunan NI pada suatu populasi dalam kurun waktu tertentu harus dilakukan dengan perbandingan (Ikhsan, 2011). • Hardjosubroto (1992) menyatakan bahwa besarnya natural increase tergantung dari produktivitas induk, persentase induk dalam populasi, kelahiran, kematian dan pola pembiakan. • Produktivitas induk meliputi umur pertama kali birahi, umur pertama kali dikawinkan, umur pertama kali beranak, timbulnya birahi setelah beranak, jumlah perkawinan per kebuntingan, jumlah beranak dan lama kosong. • Semakin banyak individu diharapkan semakin banyak kelahiran sehingga nilai natural increase tinggi, sebaliknya kematian yang tinggi akan menurunkan nilai natural increase
• NI Manusia dianggap tidak ikut campur karena terjadi “secara alami” • Nilai NI mencapai maksimal Kematian 0% • Nilai NI tinggi, sedang, rendah dihitung dengan membandingkan nilai NI dengan %kelahiran/3 • NI Dihitung berdasarkan kejadian satu tahun terakhir dilapangan yang ditanyakan kejadian satu tahun terakhir • Menaikan NI dapat dilakukan dengan menaikan angka kelahiran perbaikan manajemen reproduksi • NI selalu berkaitan dengan NRR dan Output • NI Koefisien reproduksi ternak Sapi & Kerbau 2 th, Babi 1 th, Kambing + Domba 1 th
Net Replacement Rate (NRR) • Net Replacement Rate (NRR) diperoleh dari perbandingan jumlah betina muda calon penganti dengan kebutuhan sapi betina penganti per tahun dikalikan 100%. • Besarnya persen induk yang diganti per tahun, tergantung dari lama penggunaan betina dalam pembiakan. • Hardjosubroto (1994) menyatakan bahwa NRR adalah jumlah anak betina yang terlahir dan dapat diharapkan hidup pada umur tertentu, dibagi dengan jumlah kebutuhan ternak betina pengganti tiap tahunnya, dikalikan dengan 100%. • Nilai NRR digunakan untuk mengetahui apakah jumlah kelahiran ternak dapat menutupi kebutuhan akan ternak pengganti agar populasi tetap konstan. • Jika NRR < 100% maka kebutuhan ternak pengganti tidak terpenuhi, sebaliknya apabila NRR > 100% maka kebutuhan ternak pengganti tercukupi (Sumadi, 2001). • NRR selalu berkaitan dengan ketersediaan bibit
Potensi (Output) Ternak • Output ternak banyaknya ternak yang dapat dikeluarkan untuk dikirim ke daerah lain atau dipotong dari suatu daerah tertentu tanpa mengganggu keseimbangan populasi ternak tersebut • Pola pengembangbiakan ternak akan mempengaruhi komposisi dari ternak yang dapat dipotong dari suatu wilayah mempengaruhi besarnya output • Besarnya kebutuhan ternak pengganti dalam suatu pola dasar pertimbangan dalam perhitungan output mencegah terkurasnya akibat pengeluaran yang berlebihan. • Data yang digunakan tahun 2017 adalah data tahun 2016 (kejadian lampau) • Sensus pertanian dilakukan 10 tahun sekali (2003, 2013, 2023) padahal generasi sapi potong cuma 5 tahun, sensus ekonomi (2005, 2015, 2025) dinamika populasinya sangat beragam.
Rumus Perhitungan NI, NRR dan Output a. NI = % Kelahiran per tahun - % Kematian per tahun dimana, b. NRR = b. Output = Ternak dewasa afkir + sisa replacement
Contoh Soal Perhitungan NI, NRR dan Output
1. Contoh soal perhitungan NI Populasi sapi potong di pulau Jawa (terdiri dari propinsi Banten, Jabar, Jateng, DIY dan Jatim) sebanyak 7, 8 juta ekor. Sapi tersebut terdiri atas sapi PO 30%, SIMPO 40%, LIMPO 30%. Semua sapi kawin pertama umur 24 bulan diafkir umur 84 bulan (pejantan dan induk). Kelahiran sapi PO 75%, SIMPO 70% dan LIMPO 65% dari jumlah induk. Induk dewasa sebanyak 50% dan pejantan 10% dari populasi. Kematian sapi PO 2%, SIMPO 4% dan LIMPO 5% dari populasi. Hitung nilai NI populasi tersebut! Langkah –langkah mengerjakan : 1. Hitung jumlah populasi masing-masing bangsa 2. Hitung proporsi jantan dan betina dewasa 3. % kelahiran ternak 4. % kematian ternak 5. Buat tabel !
Pembahasan Diketahui : 1. Populasi masing-masing bangsa sapi Populasi sapi PO = 30% x 7800000 = 2340000 Populasi sapi SIMPO = 40% x 7800000 = 3120000 Populasi sapi LIMPO = 30% x 7800000 = 2340000 2. Proporsi jantan dan betina dewasa a. Jantan dewasa PO = 10% x 2340000 = 234000 SIMPO = 10% x 3120000 = 312000 LIMPO = 10% x 2340000= 234000 b. Betina dewasa PO = 50% x 2340000 = 1170000 SIMPO = 50% x 3120000 = 1560000 LIMPO = 50% x 2340000 = 1170000 3. Jumlah kelahiran pedet PO = 75% x 1170000 = 877500 SIMPO = 70% x 1560000 = 1092000 LIMPO = 65% x 1170000 = 760500 4. Jumlah Kematian pedet PO = 2% x 2340000 = 46800 SIMPO = 4% x 3120000 = 124800 LIMPO = 5% x 2340000 = 117000
Perhitungan NI Variabel Populasi Induk Kelahiran pedet a. Ekor b. % terhadap populasi Kematian a. Ekor PO Breed SIMPO LIMPO Total 2340000 1170000 3120000 1560000 2340000 1170000 7800000 3900000 877500 37. 5 1092000 35 760500 32. 5 2730000 35 46800 124800 117000 288600 b. % terhadap populasi 2 4 5 NI 1 th a. % 35. 5 31 27. 5 b. Ekor 830700 967200 643500 NI 2 th a. % 33. 5 27 22. 5 b. Ekor 783900 842400 526500 NI = (% kelahiran dalam populasi) – (% kematian dalam populasi) 3. 7 NI 2 th= NI 1 th – (% kematian /th) 31. 3 2441400 27. 6 2152800 NI Max Tinggi Sedang Rendah Kategori 50 % 33, 34 - 50 16, 67 - 33, 34 0 - 16, 67 *Koefisien teknis Setiap tahun dianggap sama
Lanjutan Variabel Populasi NI 1 th a. % b. Ekor NI 1 th Jantan % Ekor NI 1 th Betina % ekor NI 2 th Jantan % Ekor NI 2 th Betina % ekor PO Breed SIMPO LIMPO Total 2340000 3120000 2340000 7800000 35. 5 830700 31 967200 27. 5 643500 31. 3 2441400 17. 75 415350 15. 5 483600 13. 75 321750 15. 65 1220700 16. 75 391950 13. 5 421200 11. 25 263250 13. 8 1076400
• TUGAS KERJAKAN! Populasi sapi potong di pulau Sumatera sebanyak 3. 278. 059 ekor. Sapi tersebut terdiri atas sapi PO 30%, SIMPO 35%, LIMPO 35%. Semua sapi kawin pertama umur 24 bulan diafkir umur 84 bulan (pejantan dan induk). Kelahiran sapi PO 70%, SIMPO 65 % dan LIMPO 60% dari jumlah induk. Induk dewasa sebanyak 60% dan pejantan 10 % dari populasi. Kematian sapi PO 2%, SIMPO 4% dan LIMPO 5% dari populasi. Hitung nilai NI total dan masing-masing jantan dan betina!
Pembahasan Diketahui : 1. Populasi masing-masing bangsa Populasi sapi PO = 30% x 3278059 = 983418 Populasi sapi SIMPO = 35 % x 3278059 = 1147321 Populasi sapi LIMPO = 35 % x 3278059 = 1147321 2. Proporsi jantan dan betina dewasa a. Jantan dewasa PO = 10% x 983418 = 98342 SIMPO = 10% x 1147321 = 114732 LIMPO = 10% x 1147321 = 114732 b. Betina dewasa PO = 60% x 983418 = 590051 SIMPO = 60% x 1147321 = 688393 LIMPO = 60% x 1147321 = 688393 3. Jumlah kelahiran pedet PO = 70% x 590051 = 413036 SIMPO = 65 % x 688393 = 447455 LIMPO = 60 % x 688393 = 413036 4. Jumlah Kematian pedet/populasi PO = 2% x 983418 = 19668 SIMPO = 4% x 1147321 = 45893 LIMPO = 5% x 1147321 = 57366
Perhitungan NI Variabel Populasi Induk Kelahiran pedet a. Ekor b. % terhadap populasi Kematian a. Ekor PO Breed SIMPO LIMPO Total 983418 590051 1147321 688393 3278060 1966837 413036 42. 00 447455 39. 00 413036 36. 00 1273527 38. 85 19668 45893 57366 122927 b. % terhadap populasi 2. 00 4. 00 5. 00 NI 1 th a. % 40. 00 35. 00 31. 00 b. Ekor 393368 401562 355670 NI 2 th a. % 38. 00 31. 00 26. 00 b. Ekor 373700 355669 298304 NI = (% kelahiran dalam populasi) – (% kematian dalam populasi) 3. 75 NI 2 th= NI 1 th – (% kematian /th) 35. 10 1150600 31. 35 1027673 NI Max Tinggi Sedang Rendah 42. 00 28 -42 14 -28 0 -14
Lanjutan Variabel Populasi NI 1 th a. % b. Ekor NI 1 th Jantan % Ekor NI 1 th Betina % ekor NI 2 th Jantan % Ekor NI 2 th Betina % ekor PO Breed SIMPO LIMPO Total 2340000 3120000 2340000 7800000 35. 5 830700 31 967200 27. 5 643500 31. 3 2441400 17. 75 415350 15. 5 483600 13. 75 321750 15. 65 1220700 16. 75 391950 13. 5 421200 11. 25 263250 13. 8 1076400
• TUGAS KERJAKAN! Populasi sapi potong di pulau Sumatera sebanyak 3. 278. 059 ekor. Sapi tersebut terdiri atas sapi PO 30%, SIMPO 35%, LIMPO 35%. Semua sapi kawin pertama umur 24 bulan diafkir umur 84 bulan (pejantan dan induk). Kelahiran sapi PO 70%, SIMPO 65 % dan LIMPO 60% dari jumlah induk. Induk dewasa sebanyak 60% dan pejantan 10 % dari populasi. Kematian sapi PO 2%, SIMPO 4% dan LIMPO 5% dari populasi. Tahun ke 2 kemudian kelahiran menjadi 73%, SIMPO 67 % dan LIMPO 63% terhadap populasi dan kematian menjadi PO 2%, SIMPO 4% dan LIMPO 2% berapa nilai NI 2 tahun
2. Contoh soal perhitungan output Populasi kerbau di Provinsi Aceh sebanyak 164294 ekor. Semua kerbau kawin pertama umur 24 bulan diafkir umur 84 bulan (pejantan dan induk). Persentase kelahiran pedet 60% dari jumlah induk. Induk dewasa sebanyak 71% dan pejantan 29% dari populasi. Kematian kerbau 4% terhadap populasi. Hitung NI, NRR dan output! Apakah wilayah tersebut merupakan wilayah sumber bibit? Langkah –langkah mengerjakan : 1. Hitung NI 2. Proporsi ternak jantan dan betina 3. Lama penggunaan dalam breeding 4. Kebutuhan replacement 5. Sisa replacement 6. Output 7. Buat tabel !
Pembahasan Diketahui : 1. Populasi masing-masing breed Populasi Kerbau (2016) = 164294 2. Proporsi jantan dan betina dewasa a. Jantan dewasa 29% x 164294 = 47645 b. Betina dewasa 71% x 164294 = 116649 3. Jumlah kelahiran pedet 60% x 116649 = 69989 4. Jumlah Kematian anak 4% x 69989 = 6572
Perhitungan NI Variabel Total Populasi Induk Kelahiran pedet a. Ekor b. % terhadap populasi Kematian a. Ekor 164294 116649 b. % terhadap populasi NI 1 th a. % b. Ekor NI 2 th a. % b. Ekor 4% 69989 42. 60% NI = (% kelahiran dalam populasi) – (% kematian dalam populasi) NI 2 th= NI 1 th – (% kematian /th) 6572 38, 6% 63417 34, 6% 56846
Lanjutan Variabel Total Populasi NI 2 th a. % b. Ekor NI 2 th Jantan % Ekor NI 2 th Betina % ekor 164294 34. 6% 56846 17. 3% 28423
Perhitungan Output Diketahui : 1. Proporsi Jantan = 29% Proporsi Betina = 71% 2. Lama penggunaan dalam breeding jantan = 84 -24 = 60 bulan = 5 th betina = 84 -24 = 60 bulan = 5 th 3. Kebutuhan Replacement/th Rumus = proporsi ternak /lama penggunaan dalam jantan = 29/5 = 5. 8% betina = 71/5 =14. 2% breeding 4. Sisa replacement jantan dan betina Rumus= Ketersedian bibit (NI 2 th) – kebutuhan replacement 5. Output Rumus= Jantan dan betina dewasa+sisa replacement
NI 2 th Jantan % Ekor NI 2 th Betina % ekor Variabel Proporsi jantan (%) Proporsi betina (%) 17. 3% 28423 Total (rata 2) 29 71 Lama penggunaan dlm breeding (th) 5 Kebutuhan replacement jantan (%) 5. 8 Kebutuhan replacement betina (%) 14. 2 Sisa replacement jantan (%) 11. 5 Sisa replacement betina (%) 3. 1 Output 34. 6 ekor 56846 NRR Jantan 298, 28% Betina 121, 8%
KOMPONEN OUTPUT JANTAN DEWASA (Kebutuhan replacement jantan/tahun) 5. 8 9259 BETINA DEWASA (Kebutuhan replacement betina/tahun) 14. 2 23330 Sisa replacement jantan (%) 11. 5 18894 Sisa replacement betina (%) 3. 1 5093 Output 34. 6 56846
Rincian output sisa replacement Sisa replacement jantan (%) 11. 5 18894 Bibit (10%) 1, 15 1889 Penggemukkan (90%) 10. 35 17005 Sisa replacement betina (%) 3. 1 5093 Bibit (90%) 2, 79 4584 Penggemukkan(10%) 0, 31 509
- Slides: 24