Dasar Algoritma dan Pemrograman S 1 TEKNIK TELEKOMUNIKASI

  • Slides: 28
Download presentation
Dasar Algoritma dan Pemrograman S 1 TEKNIK TELEKOMUNIKASI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM PURWOKERTO

Dasar Algoritma dan Pemrograman S 1 TEKNIK TELEKOMUNIKASI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM PURWOKERTO 2016

Outline • • • Pendahuluan Algoritma Program Bahasa Pemrograman Klasifikasi menurut generasi Klasifikasi menurut

Outline • • • Pendahuluan Algoritma Program Bahasa Pemrograman Klasifikasi menurut generasi Klasifikasi menurut tingkatan Paradigma Pemrograman Cara membuat program Flowchart Pseudocode

Pendahuluan • Komponen Komputer – Input – Process – Output • Energi listrik +

Pendahuluan • Komponen Komputer – Input – Process – Output • Energi listrik + perangkat lunak -> komponen computer dapat aktif

Algoritma • Algoritma dari nama belakang seorang tokoh matematikawan Persia bernama Muhammad ibn Musa

Algoritma • Algoritma dari nama belakang seorang tokoh matematikawan Persia bernama Muhammad ibn Musa al-Khuwarizmi • Algoritma merupakan metode umum yang digunakan untuk menyelesaikan kasus-kasus tertentu. • Dalam menuliskan algoritma, dapat digunakan bahasa natural atau menggunakan notasi matematika, sehingga masih belum dapat dijalankan pada komputer

Contoh Algoritma • Contoh algoritma dalam membuat telur dadar – Nyalakan api kompor –

Contoh Algoritma • Contoh algoritma dalam membuat telur dadar – Nyalakan api kompor – Tuangkan minyak ke dalam wajan – Pecahkan telur ayam ke dalam mangkok – Tambahkan garam secukupnya – Aduk campuran telur dan garam – Tuangkan adonan telur ke dalam wajan – Masak telur hingga matang • Algoritma dapat ditulis secara sistematis dengan skema Flowchart atau Pseudocode

Program adalah formulasi sebuah algoritma dalam bentuk bahasa pemrograman, sehingga siap untuk dijalankan pada

Program adalah formulasi sebuah algoritma dalam bentuk bahasa pemrograman, sehingga siap untuk dijalankan pada mesin komputer.

Bahasa Pemrograman • Bahasa Pemrograman adalah bahasa buatan yang digunakan untuk mengendalikan perilaku dari

Bahasa Pemrograman • Bahasa Pemrograman adalah bahasa buatan yang digunakan untuk mengendalikan perilaku dari sebuah mesin, biasanya berupa mesin komputer, sehingga dapat digunakan untuk memberitahu komputer tentang apa yang harus dilakukan. • Struktur bahasa ini memiliki kemiripan dengan bahasa natural manusia: terdapat kata benda dan kata kerja serta mengikuti aturan untuk menyusunnya menjadi kalimat.

Alpro – MIU 0122/ 2 SKS • Mata kuliah ini mempelajari langkah-langkah (alur) logis

Alpro – MIU 0122/ 2 SKS • Mata kuliah ini mempelajari langkah-langkah (alur) logis penyelesaian masalah yang kemudian direpresentasikan dalam bentuk notasi standar serta cara menerjemahkan alur yang dihasilkan ke dalam bentuk bahasa pemrograman.

Klasifikasi menurut generasi • First Generation Language (IGL): kode-kode mesin yang hanya bias dipahami

Klasifikasi menurut generasi • First Generation Language (IGL): kode-kode mesin yang hanya bias dipahami oleh mikroprosesor • Second Generation Language (2 GL): assembly language • Generasi ketiga, didesain supaya mudah dipahami oleh manusia. Contoh FORTRAN, COBOL, ALGOL, BASIC, C, C++, Pascal, Java • Generasi keempat: SQL, Matlab • Generasi kelima: Prolog, Mercury

Bahasa Assembly • Bahasa assembly adalah sebuah program yang terdiri dari instruksi-instruksi yang menggantikan

Bahasa Assembly • Bahasa assembly adalah sebuah program yang terdiri dari instruksi-instruksi yang menggantikan kode-kode biner dari bahasa mesin dengan “mnemonik” yang mudah diingat. • Misalnya sebuah instruksi penambahan dalam bahasa mesin dengan kode “ 10110011” yang dalam bahasa assembly dapat dibuat dalam instruksi mnemonik ADD, sehingga mudah diingat dibandingkan dengan angka 0 dan 1, dalam setiap instruksi membutuhkan suatu operand baik berupa data langsung maupun suatu lokasi memori yang menyimpan data yang bersangkutan.

Bahasa Assembly • Bahasa assembly sering juga disebut kode sumber atau kode simbolik yang

Bahasa Assembly • Bahasa assembly sering juga disebut kode sumber atau kode simbolik yang tidak dapat dijalankan oleh prosesor, sedangkan assembler adalah suatu program yang dapat menerjemahkan program bahasa assembly ke program bahasa mesin. • Bahasa mesin adalah kumpulan kode biner yang merupakan instruksi yang bisa dijalankan oleh komputer. Program bahasa mesin sering disebut sebagai kode objek.

Klasifikasi menurut tingkatan • Low –level programming language • High-level programming language • Very

Klasifikasi menurut tingkatan • Low –level programming language • High-level programming language • Very High-level programming language

Paradigma dalam Pemrograman • Untuk setiap paradigma, tersedia bahasa pemrograman yang mempermudah 1. Prosedural

Paradigma dalam Pemrograman • Untuk setiap paradigma, tersedia bahasa pemrograman yang mempermudah 1. Prosedural : Algol, Pascal, Fortran, Basic, Cobol, C 2. Fungsional : LOGO, APL, LISP 3. Deklaratif/Lojik : Prolog 4. Object oriented: Java, C++.

Paradigma dalam Pemrograman • Prosedural: Instruksi akan dieksekusi satu per satu secara sekuensial oleh

Paradigma dalam Pemrograman • Prosedural: Instruksi akan dieksekusi satu per satu secara sekuensial oleh sebuah pemroses tunggal • Fungsional: Didasari oleh konsep pemetaan dan fungsi pada matematika • Deklaratif: Pemrograman ini menguraikan sekumpulan fakta dan aturan-aturan, ketika program dieksekusi, pemakai mengajukan pertanyaan dan program akan menjawab, apakah pernyataan itu dapat dideduksi dari aturan dan fakta yang ada

Paradigma dalam Pemrograman • Berorientasi Objek: Paradigma ini didasari oleh Kelas dan Objek. Paradigma

Paradigma dalam Pemrograman • Berorientasi Objek: Paradigma ini didasari oleh Kelas dan Objek. Paradigma ini juga menawarkan konsep modularitas, penggunaan kembali, dan kemudahan modifikasi

Tahapan Membuat Program 1. Definisi Masalah Menentukan model /rancangan apa yang akan dibuat untuk

Tahapan Membuat Program 1. Definisi Masalah Menentukan model /rancangan apa yang akan dibuat untuk penyelesaian masalah. 2. Analisa Kebutuhan Menentukan data untuk masukan dan keluaran yang diminta, bahasa pemrograman yang digunakan serta tipe komputer apa yang dibutuhkan. 3. Pembuatan Algoritma/Desain algoritma Membuat susunan langkah-langkah/instruksi penyelesaian masalah. Hal ini dapat dilakukan dengan 2 cara : a. Menggunakan Flowchart b. Menggunakan bahasa semu (pseudocode)

4. Pemrograman (dengan bahasa Pemrograman) Pembuatan program dengan menggunakan bahasa pemrograman. 5. Pengujian Program

4. Pemrograman (dengan bahasa Pemrograman) Pembuatan program dengan menggunakan bahasa pemrograman. 5. Pengujian Program Dapat dilakukan melalui 2 tahap : 1. Pengujian Tahap Debuging Untuk mengecek kesalahan program, Baik sintaksis maupun logika. 2. Pengujian tahap profiling. Untuk menentukan waktu tempuh dan banyak nya memori program yang digunakan. Setelah program bebas dari kesalahan sehingga dapat dilakukan proses excute program.

6. Dokumentasi digunakan untuk file backup 7. Pemeliharaan Upaya yang dilakukan dengan Menghindari kerusakan

6. Dokumentasi digunakan untuk file backup 7. Pemeliharaan Upaya yang dilakukan dengan Menghindari kerusakan atau hilangnya suatu program baik hardware maupun Human Error

Flowchart • Dalam membuat algoritma, diperlukan suatu mekanisme atau alat bantu untuk menuangkan hasil

Flowchart • Dalam membuat algoritma, diperlukan suatu mekanisme atau alat bantu untuk menuangkan hasil pemikiran mengenai langkah-langkah penyelesaian masalah yang sistematis dan terurut. • Untuk bias menyusun solusi diperlukan problem solving yang baik. • Sarana untuk melatih problem solving: flowchart

Contoh Flowchart

Contoh Flowchart

Contoh Flowchart Mulai A Surat Permohonan Medical Check-up dari PJTKI Pembayaran di Kasir Pendaftaran

Contoh Flowchart Mulai A Surat Permohonan Medical Check-up dari PJTKI Pembayaran di Kasir Pendaftaran di Poliklink Uji Kesehatan Penetapan Status Kesehatan Penyerahan Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang oleh Tim A Selesai

Pseudocode adalah bentuk informal untuk mendeskripsikan algoritma yang mengikuti struktur bahasa pemrograman tertentu. Tujuan

Pseudocode adalah bentuk informal untuk mendeskripsikan algoritma yang mengikuti struktur bahasa pemrograman tertentu. Tujuan dari penggunaan pseeudocode adalah supaya: 1. lebih mudah dibaca oleh manusia 2. lebih mudah untuk dipahami 3. lebih mudah dalam menuangkan ide/hasil pemikiran

 • Pseudocode sering digunakan dalam buku tentang ilmu komputer ataupun publikasi ilmiah untuk

• Pseudocode sering digunakan dalam buku tentang ilmu komputer ataupun publikasi ilmiah untuk menjelaskan urutan proses atau metode tertentu. • Seorang programmer yang ingin menerapkan algoritma tertentu, terutama yang kompleks atau algoritma baru, biasanya akan memulainya dengan membuat deskripsi dalam bentuk pseudocode.

 • Setelah pseudocode tersebut jadi, maka langkah selanjutnya hanya tinggal menterjemahkannya ke bahasa

• Setelah pseudocode tersebut jadi, maka langkah selanjutnya hanya tinggal menterjemahkannya ke bahasa pemrograman tertentu. • Pseudocode ini biasanya disusun dalam bentuk yang terstruktur dengan pendekatan sekuensial (berurutan) dari atas ke bawah.

Contoh Pseudocode if sales > 1000 then bonus <- sales * 25% salary <-

Contoh Pseudocode if sales > 1000 then bonus <- sales * 25% salary <- 2000000+bonus endif output(salary)

 • C++: int sales; sales=1001; if (sales > 1000) { bonus = sales*0.

• C++: int sales; sales=1001; if (sales > 1000) { bonus = sales*0. 25; salary= 2000 + bonus; } cout<<"Salary: "<<salary;

TERIMA KASIH

TERIMA KASIH