Dan cabangcabangnya Makna kaidah Setiap pekerjaan itu bergantung
ﺍﻻ ﺍ ﺍ Dan cabang-cabangnya
Makna kaidah ﺍﻻﻣﻮﺭ ﺑﻤﻘﺎ ﺻﺪﻫﺎ “Setiap pekerjaan itu bergantung pada maksudnya” Al- umuru q Etimologi, al-amru = keadaan, kebutuhan, peristiwa dan perbuatan. q Terminologi = perbuatan dan tindakan mukallaf baik ucapan atau tingkah laku, yang dikenai hukum syara’ Maqashid q Etimologi, Qashd = keinginan, maksud, arah dan bangkit untuk melakukan sesuatu q Terminologi = bagian dari kehendak (idarah) yang kekuatannya bisa sampai ketingkat keinginan kuat. 2
Tentang Niat Tujuan Niat 1. Untuk membedakan antara perbuatan ibadah dengan perbuatan adat 2. Untuk menentukan itingkatan ibdah satu sama lain Hukum Melefazhkan Niat tempatnya di hati, bukan di ucapkan dengan lisan, dalam semua ibadah seperti bersuci, salat, puasa, zakat, haji dan lainnya. 3
Cabang-cabang 1. ﺍ ﺍﻟ ﺓ ﻻﺍ Tidak ada pahala selain dengan niat Contoh 1 : v Mandi yang disertakan niat untuk beribadah berbeda dengan mandi menurut kebiasaan umum. v Contoh 2 : Karena berniat puasa, maka tidak makan dan minum menjadi ibadah, bukan hanya menghindari penyakit atau diet. 5
ﺍ ﺍ ﺍ ﻩ. ۲ Dalam amal yang disyaratkan menyatakan niat, maka kekeliruan pernyataannya membatalkan amalnya Contoh : v Kekeliruan menyatakan niat dalam sembahyang dzuhur dengan sembahyang ashar v. Kekeliruan menyatakan niat dalam puasa arafah dengan puasa asyura 6
ﺍ ﺍﻟ ﻻ ﻳ ﻻ ﺍ. ٣ perbuatan yang secara keseluruhan diharuskan niat tetapi secara terperinci tidak diharuskan menyatakan niatnya, maka bila dinyatakan dan ternyata keliru, berbahaya. Contoh 2: menyatakan niat bersembahyang jenazah untuk sepuluh orang, padahal jenazahnya lebih dari sepuluh orang. Karena dalam niat sholat jenazah tidak diwajibkan mwnwtukan jumlah mayit Contoh 1: seseorang sembahyang jama’ah dengan niat ma’mum kepada Muhammad. Ternyata orang yang jadi imamnya bukan Muhammad, tetapi Amin. Karena, dalam niat shalat jamaah tidak diwajibkan 7 mencantumkan nama
ﺍ ﻳﻼ ﺍ ﺍ ﻻ ﺷ ﺍﻟ. ٤ perbuatan yang secara keseluruhan, maupun secara terperinci tidak disyaratkan mengemukakan niat, bila dinyatakannya dan ternyata keliru, tidak berbahaya. Contoh 2 : Seorang imam menyatakan niatnya sebagai imam dari Ahmad, padahal yang makmum adalah Mahmud. Contoh 1 : Orang yang niat sholat ashar di Mesir, ternyata ia berada di Irak, shalatnya tetap sah. 8
Contoh 1 : Suami memanggil istrinya yang bernama Thaliq, atau seorang tuan memanggil budaknya yang benama Hurrah ( orang yang bebas) Contoh 2 : Di tengah –tengah menjalankan sholat, seseorang mengeluarkan ucapan berupa ayat alqur”an, dan tidak ada maksud lain maka di perbolehkan. ﺍ. ۵ ﺍﻟﻠ ﻟﻰ ﺍﻟﻼ Maksud lafadz itu tergantung pada niat orang yang mengatakannya 8
Daftar Pustaka Al-Asyqar, Umar Sulaiman. 2006. Fiqih Niat. Jakarta : Gema Insani. Hasbiyallah. 2014. Fiqh dan Ushul Fiqh Metode Istinbath dan Istidlal. Bandung : Remaja Rosdakarya. Mu’in, dkk. 1986. Ushul Fiqh Qaidah Istinbath dan Ijtihad. Jakarta: TP Yahya, Mukhtar dkk. 1986. ﺍﻷﺸﺒﺎﻩ ﻭﺍﻟﻨﻈﺎﺋﺮ 9
e Da nk n ro uk ky an Th Sy ou un w M at ur su te rim ak as ih ﻭﺍﻟﻠﻪ ﺍﻋﻠﻢ ﺑﺎﻟﺼﻮﺍ ﺏ Ayo lanjutkan Bab berikutnya 10
- Slides: 11