Dampak Fta Aseanchina Terhadap Ekonomi Makro Dan Ekonomi

  • Slides: 26
Download presentation
Dampak Fta Asean-china Terhadap Ekonomi Makro Dan Ekonomi Sektoral Indonesia Rina Oktaviani, Ph. D

Dampak Fta Asean-china Terhadap Ekonomi Makro Dan Ekonomi Sektoral Indonesia Rina Oktaviani, Ph. D Widyastutik, M. Si Syarifah Amaliah, SE 1

Latar Belakang l l Kepala negara menyepakati pembentukan suatu kerangka kerjasama ekonomi dan pendirian

Latar Belakang l l Kepala negara menyepakati pembentukan suatu kerangka kerjasama ekonomi dan pendirian suatu kawasan perdagangan bebas Indonesia mengimplementasikan 2 skema FTA: ASEAN Free Trade Area (skema Common Effective Preferential Tariff for AFTA /CEPT-AFTA) dan ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) Ruang lingkup kerja sama dalam FTA : (1) liberalisasi perdagangan barang, (2) liberalisasi perdagangan jasa, (3) liberalisasi investasi, dan (4) kerja sama dibidang ekonomi lainnya sektor pertanian, teknologi informasi dan komunikasi dan pengembangan sumber daya manusia. Kerjasama-kerjasama tersebut liberalisasi perdagangan barang mengurangi /menghilangkan tarif 2 bea masuk

Tujuan Skema perdagangan FTA mempengaruhi makroekonomi dan sektoral ekonomi Indonesia tujuan: l Menganalisis dampak

Tujuan Skema perdagangan FTA mempengaruhi makroekonomi dan sektoral ekonomi Indonesia tujuan: l Menganalisis dampak pelaksanaan FTA yang terkait keragaan makroekonomi dan sektoral l Rekomendasi kebijakan dalam skema FTA untuk peningkatan ekspor dan investasi. 3

Kerangka Penelitian Ekonomi Indonesia FTA ASEAN - CINA Dampak Ekonom (Data dan Model GTAP)

Kerangka Penelitian Ekonomi Indonesia FTA ASEAN - CINA Dampak Ekonom (Data dan Model GTAP) Makro Ekonomi -Kesejahteraan -GDP Riil dan Deflator -TOT - Volume dan Harga Investasi Sektoral Ekonomi - Harga - Output - Kesempatan Kerja REKOMENDASI KEBIJAKAN 4

Metodologi 2. GTAP Analisis Dampak FTA model CGE dengan multi region dan multi komoditas.

Metodologi 2. GTAP Analisis Dampak FTA model CGE dengan multi region dan multi komoditas. Keterkaitan antar negara ditunjukkan oleh aliran perdagangan dan modal antar negara Data GTAP versi (Global Trade Analysis Project) Purdue University 113 negara dan 57 sektor Agregasi 7 negara/regional dan 57 komoditas 5

Agregasi Negara berdasarkan GTAP Data Base No. 1 2 3 4 5 6 New

Agregasi Negara berdasarkan GTAP Data Base No. 1 2 3 4 5 6 New region Comprising Code Idn Mys Thai Phil Sing China Description Indonesia Malaysia Thailand Phillipines Singapore China old regions IDN MYS THA PHL SGP CHN HKG TWN Rest of the World AUS NZL XOC JPN KOR XEA KHM LAO MMR VNM XSE BGD IND PAK LKA XSA CAN USA MEX XNA ARG BOL BRA CHL COL ECU PRY PER URY VEN XSM CRI GTM NIC PAN XCA XCB AUT BEL CYP CZE DNK EST FIN FRA DEU GRC HUN IRL ITA LVA LTU LUX MLT NLD POL PRT SVK SVN ESP SWE GBR CHE NOR XEF ALB BGR BLR HRV ROU RUS UKR XEE XER KAZ KGZ XSU ARM AZE GEO IRN TUR XWS EGY MAR TUN XNF NGA SEN XWF XCF 6 XAC ETH MDG MWI MUS MOZ TZA UGA ZMB ZWE XEC BWA ZAF XSC 7 ROW

Agregasi Komoditi Berdasarkan GTAP No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Agregasi Komoditi Berdasarkan GTAP No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 New Code pdr wht gro v_f osd c_b pfb ocr ctl oap rmk wol frs fsh coa oil gas omn cmt omt sector Description Paddy rice Wheat Cereal grain nec Vegetables, fruits, nuts Oilseeds Sugar cane, sugar beet Plantbased fibers Crops nec Cattle, sheep, goats, horses Animal products nec Raw milk Wool, silk worm cocoons Forestry Fishing Coal Oil Gas Mineral nec Meat: cattle, sheep, goats, Meat products nec Comprising old sectors pdr wht gro v_f osd c_b pfb ocr ctl oap rmk wol frs fsh coa oil gas omn cmt omt 7

Lanjutan Agregasi Komoditi Berdasarkan GTAP 21 22 23 24 25 26 27 28 29

Lanjutan Agregasi Komoditi Berdasarkan GTAP 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 vol mil pcr sgr ofd b_t tex wap lea lum ppp p_c crp nmm i_s nfm fmp mvh otn ele Vegetable oils and fats Dairy products Processed rice Sugar Food products nec Beverage and tobacco products Textiles Weariing apparels Leather products Wood products Paper product, publishing Petroleum, coal products Chemical, rubber, plastic prod Mineral prod nec Ferrous metals Metals nec Metal prod Motor vehicles and parts Transport equipment nec Electronic equipment nec vol mil pcr sgr ofd b_t tex wap lea lum ppp p_c crp nmm i_s nfm fmp mvh otn ele 8

Lanjutan Agregasi Komoditi Berdasarkan GTAP 41 42 43 44 45 46 47 48 49

Lanjutan Agregasi Komoditi Berdasarkan GTAP 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 ome omf ely gdt wtr cns trd otp wtp atp cmn ofi isr obs ros osg dwe machinery and equipment manufactures nec electricity gas manufacture, distribution water construction trade transport nec sea transport air transport communication financial services nec insurance business services nec recreation and oth services pubadmin/defence/health/edu dwellings ome omf ely gdt wtr cns trd otp wtp atp cmn ofi isr obs ros osg dwe 9

Simulasi Untuk melihat dampak diberlakukannya FTA ASEAN-Cina, maka dalam kajian ini digunakan simulasi kebijakan,

Simulasi Untuk melihat dampak diberlakukannya FTA ASEAN-Cina, maka dalam kajian ini digunakan simulasi kebijakan, yaitu: l Skenario : Tarif impor ASEAN dan Cina menjadi 0% untuk semua komoditi perdagangan ASEAN-Cina 10

Free Trade Area dalam Skema ASEAN-China Dampak terhadap beberapa Peubah Ekonomi Makro Negara Kesejahtera

Free Trade Area dalam Skema ASEAN-China Dampak terhadap beberapa Peubah Ekonomi Makro Negara Kesejahtera Neraca an Perdagangan GDP Kuantitas GDP Deflator Konsumsi Pemerintah Swasta TOT Harga Investasi Indonesia 619, 000 -423, 330 0, 122 0, 671 0. 276 0. 262 0, 366 0, 285 1, 398 Malaysia 1174, 340 -472, 660 0, 323 0, 437 1. 206 1. 069 0, 412 -0, 184 6, 021 Thailand 2567, 400 -7455, 460 0, 578 2, 774 2. 245 2. 104 1, 509 1, 135 20, 346 Philipina 160, 100 -255, 930 0, 138 0, 186 0. 221 0. 209 0, 070 -0, 158 2, 114 882, 720 1360, 180 -6123, 450 -139, 280 -772, 470 9519, 130 -0, 018 0, 040 -0, 005 1, 600 0, 165 -0, 064 0. 947 0. 714 -0. 018 0. 926 0. 068 -0. 017 0, 556 0, 045 -0, 050 0, 564 0, 099 -0, 047 1, 497 0, 238 -0, 132 Singapura China ROW • Penghapusan tarif tingkat kesejahteraan ASEAN 5 • FTA ASEAN-China berpengaruh positif bagi ASEAN 5 (trade creation effect) • China tingkat kesejahteraan MENINGKAT LEBIH BESAR • GDP riil Indonesia meningkat karena terjadi peningkatan investasi dan konsumsi namun peningkatan karena kenaikan investasi lebih besar daripada karena konsumsi

Dampak terhadap Peubah Ekonomi Makro q q q FTA ASEAN-China tidak serta menyebabkan produktivitas

Dampak terhadap Peubah Ekonomi Makro q q q FTA ASEAN-China tidak serta menyebabkan produktivitas meningkat → biaya produksi turun → ditunjukkan oleh GDP Deflator yang meningkat, dan GDP deflator Indonesia meningkat > Cina Neraca perdagangan Indonesia negatif. Peningkatan TOT yang disebabkan perubahan harga ekspor lebih tinggi dibandingkan dengan harga impor → menyebabkan impor Indonesia lebih besar dibandingkan ekspor Implikasinya Indonesia harus meningkatkan daya saing melalui perbaikan iklim investasi yang kondusif (infrastruktur, energi/listrik, menghilangkan high cost economy di jalur distribusi dan biaya pelabuhan dan masalah kelembagaan/birokrasi) 12

q q FTA ASEAN-China mendorong dunia usaha menyesuaikan dengan lingkungan bisnis bilateral yang tanpa

q q FTA ASEAN-China mendorong dunia usaha menyesuaikan dengan lingkungan bisnis bilateral yang tanpa hambatan → daya tarik investasi semakin tinggi (investasi ↑) karena: a. Reformasi regulasi b. Minimisasi resiko ketidakpastian usaha c. Perbaikan iklim investasi Indonesia secara keseluruhan Jika iklim investasi tidak kondusif, tidak terjadi peningkatan investasi dan peningkatan GDP riil tidak seperti yang diharapkan Namun demikian manfaat kenaikan investasi yang dialami Indonesia relatif rendah, hal ini menandakan perbaikan iklim investasi harus terus ditingkatkan. 13

Dampak Free Trade Area dalam Skema ASEAN-China terhadap Ekspor (qxw), Impor (qiw), Output (qo),

Dampak Free Trade Area dalam Skema ASEAN-China terhadap Ekspor (qxw), Impor (qiw), Output (qo), Harga Domestik (ppd) dan Kesempatan Kerja (persen) Tenaga Kerja Ekspor Impor Harga Domestik Output Tidak Terdidik Deskripsi Sektor Coding Paddy rice pdr -0, 570 38, 978 -0, 390 0, 430 -0, 599 -0, 600 Wheat wht -3, 586 -0, 160 -2, 768 0, 651 -3, 226 -3, 227 Cereal grain nec gro 5, 023 0, 162 -0, 031 0, 583 -0, 202 -0, 203 Vegetables, fruits, nuts v_f 3, 333 5, 621 -0, 055 0, 578 -0, 228 -0, 230 Oilseeds osd 5, 421 0, 899 -0, 326 0, 495 -0, 528 -0, 529 Sugar cane, sugar beet c_b 23, 331 -22, 935 -11, 706 -3, 637 -13, 095 -13, 097 Plantbased fibers pfb -0, 148 -0, 982 -0, 777 0, 295 -1, 026 -1, 027 Crops nec ocr 3, 226 5, 549 0, 841 0, 890 0, 761 0, 760 Cattle, sheep, goats, horses ctl -1, 515 0, 896 -0, 077 0, 536 -0, 253 -0, 255 Animal products nec oap 3, 769 1, 742 0, 316 0, 558 0, 181 0, 179 Raw milk rmk -3, 738 0, 081 -0, 110 0, 480 -0, 291 Wool, silk worm cocoons wol -3, 975 2, 059 0, 093 0, 295 -0, 066 Forestry frs 7, 330 1, 772 -0, 459 1, 010 -0, 511 -0, 512 Fishing fsh 1, 944 3, 487 0, 157 1, 302 0, 234 0, 233 Coal coa -0, 620 9, 327 -0, 460 0, 348 -0, 666 -0, 667 Oil oil -0, 507 0, 149 -0, 534 0, 201 -0, 772 -0, 773 Gas gas -0, 785 25, 928 -0, 603 0, 074 -0, 869 -0, 870 Mineral nec omn 0, 016 1, 410 -0, 671 0, 844 -0, 752 Meat: cattle, sheep, goats, cmt 0, 221 2, 286 -0, 225 0, 649 -0, 247 Meat products nec omt -6, 997 5, 486 -0, 467 1, 079 -0, 484 14 -0, 753 -0, 253 -0, 490

Vegetable oils and fats vol -0, 556 2, 257 -0, 426 0, 847 -0,

Vegetable oils and fats vol -0, 556 2, 257 -0, 426 0, 847 -0, 444 -0, 450 Dairy products mil 0, 749 1, 741 -0, 380 0, 639 -0, 398 -0, 403 Processed rice pcr -0, 691 23, 525 -0, 363 0, 569 -0, 387 -0, 393 Sugar sgr 4, 998 20, 711 -11, 927 -1, 664 -11, 951 -11, 956 Food products nec ofd 0, 251 4, 992 -0, 167 0, 761 -0, 190 -0, 196 Beverage and tobacco products b_t 25, 252 10, 301 0, 951 -0, 378 0, 929 0, 923 Textiles tex 7, 603 9, 384 0, 755 -0, 316 0, 728 0, 722 Weariing apparels wap -1, 433 8, 571 -2, 004 0, 197 -2, 028 -2, 035 Leather products lea -3, 781 6, 678 -2, 960 0, 760 -2, 982 -2, 988 Wood products lum -1, 735 6, 001 -1, 352 0, 990 -1, 376 -1, 382 Paper product, publishing ppp 2, 766 2, 595 1, 115 0, 675 1, 083 1, 077 Petroleum, coal products p_c 2, 738 2, 014 -0, 339 0, 273 -0, 380 -0, 386 Chemical, rubber, plastic prod crp 7, 596 4, 627 1, 243 0, 684 1, 219 1, 213 Mineral prod nec nmm 1, 496 7, 682 0, 169 0, 896 0, 139 0, 132 Ferrous metals i_s 1, 213 1, 283 -2, 017 0, 660 -2, 054 -2, 061 Metals nec nfm -2, 413 1, 308 -1, 961 0, 805 -1, 989 -1, 995 Metal prod fmp 0, 856 12, 390 -0, 470 0, 406 -0, 497 -0, 504 Motor vehicles and parts mvh 15, 187 2, 684 2, 115 0, 489 2, 084 2, 078 Transport equipment nec otn -2, 404 2, 991 -1, 480 0, 645 -1, 510 -1, 516 Electronic equipment nec ele 4, 403 2, 361 3, 552 0, 250 3, 516 3, 510 machinery and equipment ome 4, 256 2, 120 1, 711 0, 324 1, 682 1, 676 manufactures nec omf -1, 357 10, 066 -2, 674 0, 479 -2, 703 -2, 709 electricity ely -3, 548 1, 889 0, 104 0, 640 0, 063 0, 056 15

Water wtr -4, 938 2, 420 -0, 004 0, 913 -0, 032 -0, 039

Water wtr -4, 938 2, 420 -0, 004 0, 913 -0, 032 -0, 039 Construction cns -2, 478 2, 507 1, 219 0, 620 1, 198 1, 191 Trade trd -3, 590 1, 757 0, 145 1, 016 0, 122 0, 113 transport nec otp -2, 742 1, 494 0, 063 0, 759 0, 034 0, 025 sea transport wtp -1, 244 1, 032 0, 358 0, 392 0, 311 0, 302 air transport atp -0, 835 0, 566 0, 054 0, 254 0, 012 0, 003 communication cmn -4, 473 2, 232 -0, 608 1, 177 -0, 646 -0, 652 financial services nec ofi -4, 469 2, 215 0, 063 1, 153 0, 025 0, 018 insurance isr -4, 138 1, 554 -0, 215 1, 074 -0, 236 -0, 243 -3, 807 1, 083 -0, 577 1, 000 -0, 604 -0, 611 -3, 941 1, 952 -0, 190 1, 029 -0, 203 -0, 209 -3, 956 1, 924 -0, 179 1, 010 -0, 182 -0, 189 0, 084 0, 107 1, 290 0, 057 0, 050 business services nec obs recreation and oth services ros pubadmin/defence/health/ edu osg dwellings dwe 16

Dampak FTA ASEAN-China terhadap Output q FTA ASEAN-China menimbulkan konsekuensi tidak adanya hambatan tarif

Dampak FTA ASEAN-China terhadap Output q FTA ASEAN-China menimbulkan konsekuensi tidak adanya hambatan tarif sehingga mendorong produsen meningkatkan output, kenaikan output terjadi pada beberapa komoditi, terbesar pada electronic equipment (sebesar 3. 552 persen) kedua, motor vehicles and parts (sebesar 2. 115 persen), ketiga, machinery equipment (1. 711 persen). Selain itu komoditas lain yang mengalami peningkatan output adalah: crops nec; wool silkworm cocoons; beverage and tobacco product; paper product, publishing, chemical, rubber, and plastic product; mineral product; machinery and equipment; electricity; construction; trade; transport nec; sea transport; air transport; Financial service nec. 17

q q q Peningkatan output akan menyebabkan kelebihan penawaran domestik yang selanjutnya mendorong peningkatan

q q q Peningkatan output akan menyebabkan kelebihan penawaran domestik yang selanjutnya mendorong peningkatan ekspor dan sekaligus peningkatan kesempatan kerja (lihat Tabel). Hasil ini konsisten juga bagi komoditas yang mengalami penurunan output maka ekspor maupun kesempatan kerjanya juga mengalami penurunan Peningkatan ekspor dan KK tertinggi sejalan dengan peningkatan output yaitu ketiga tertinggi pada electronic equipment, motor vehicles and part dan machinery and equipment. Peningkatan impor yang terjadi dimungkinkan karena bahan baku yang digunakan untuk memproduksi komoditas tersebut berasal dari impor 18

q l Dampak FTA ASEAN-China terhadap beberapa industri tidak hanya berhenti sampai pada industri

q l Dampak FTA ASEAN-China terhadap beberapa industri tidak hanya berhenti sampai pada industri itu sendiri, namun akan berdampak pada industri lain yang terkait baik industri di depannya (forward lingkage) maupun industri di belakangnya (backward lingkage) -----Lihat Keterkaitan ke depan dan belakang serta multiplier output Berdasarkan tabel tersebut juga dapat dilihat bahwa selama ini tidak terdapat perubahan struktural yang cukup berarti pada industri di Indonesia dari tahun 1995 -2005. Adanya FTA dapat memacu indutri meningkatkan penerapan teknologi baru dan meningkatkan produktivitas sehingga dapat bersaing di pasar internasional. 19

Pemetaan Industri berdasarkan Analisis Input -Output Analisis Keterkaitan ke Belakang Sektor 1995 Perubahan 1.

Pemetaan Industri berdasarkan Analisis Input -Output Analisis Keterkaitan ke Belakang Sektor 1995 Perubahan 1. 17 1995 -2000 0. 06 2000 -2003 -0. 03 2003 -2005 -0. 03 1. 16 0. 01 -0. 05 0. 11 Industri penggilingan padi 1. 34 -0. 19 -0. 02 0. 05 Industri tepung, segala jenis Industri pengolahan dan pengawetan makanan Industri minyak dan lemak 1. 19 0. 01 0. 05 0. 00 Industri gula 1. 03 0. 12 0. 01 Industri makanan lainnya 1. 17 0. 00 -0. 02 0. 05 Industri minuman 1. 18 -0. 09 -0. 04 0. 15 Industri rokok 1. 00 -0. 06 0. 00 Industri pemintalan 1. 27 0. 02 0. 03 -0. 02 Industri tekstil, pakaian dan kulit 1. 41 -0. 12 0. 05 -0. 06 Industri bambu, kayu dan rotan 1. 20 -0. 03 -0. 08 0. 03 Industri kertas, barang dari kertas karton 1. 26 0. 04 -0. 07 0. 05 Industri pupuk dan pestisida 1. 38 -0. 30 0. 25 -0. 28 Industri kimia 1. 35 -0. 21 0. 27 -0. 21 Pengilangan minyak 0. 96 -0. 10 -0. 01 -0. 04 Industri barang karet dan plastik 1. 39 -0. 12 0. 11 -0. 06 Industri barang-barang dari mineral bukan logam 1. 11 -0. 03 -0. 05 0. 02 Industri semen 1. 12 -0. 02 -0. 20 0. 17 Industri dasar besi dan baja 1. 16 0. 16 -0. 07 Industri logam dasar bukan besi 1. 24 -0. 05 -0. 12 0. 17 Industri barang dari logam 1. 28 0. 02 0. 23 -0. 28 Industri mesin, alat-alat dan perlengkapan listrik 1. 47 -0. 11 0. 00 0. 01 Industri alat pengangkutan dan perbaikannya 1. 30 -0. 11 0. 02 0. 04 Industri barang lain yang belum digolongkan dimanapun 1. 27 -0. 01 0. 00 0. 05 • Industri mesin, alat 2 dan perlengkapan listrik memiliki indeks IKKB terbesar • Industri pengilangan minyak memiliki indeks IKKB terkecil • 15 dari 24 sektor mengalami penurunan IKKB

Pemetaan Industri Berdasarkan Analisis Input-Output Analisis Keterkaitan ke Depan Sektor 1995 Industri pengolahan dan

Pemetaan Industri Berdasarkan Analisis Input-Output Analisis Keterkaitan ke Depan Sektor 1995 Industri pengolahan dan pengawetan makanan Industri minyak dan lemak Industri penggilingan padi Industri tepung, segala jenis Industri gula Industri makanan lainnya Industri minuman Industri rokok Industri pemintalan Industri tekstil, pakaian dan kulit Industri bambu, kayu dan rotan Industri kertas, barang dari kertas karton Industri pupuk dan pestisida Industri kimia Pengilangan minyak Industri barang karet dan plastik Industri barang-barang dari mineral bukan logam Industri semen Industri dasar besi dan baja Industri logam dasar bukan besi Industri barang dari logam Industri mesin, alat-alat dan perlengkapan listrik Industri alat pengangkutan dan perbaikannya Industri barang lain yang belum digolongkan dimanapun 0. 62 0. 78 0. 71 0. 75 0. 83 1. 00 0. 64 1. 00 0. 89 0. 83 1. 46 1. 38 3. 95 1. 72 1. 34 0. 72 0. 62 1. 23 1. 14 0. 86 2. 01 1. 33 0. 72 Perubahan 1995 -2000 -2003 -2005 0. 13 0. 08 -0. 14 0. 21 -0. 05 0. 00 -0. 07 0. 42 -0. 02 -0. 14 -0. 06 -0. 10 -0. 21 -1. 44 0. 26 -0. 30 -0. 07 -0. 33 0. 02 0. 46 -0. 17 -0. 19 0. 00 -0. 04 0. 16 0. 27 0. 00 -0. 18 0. 38 0. 73 -0. 25 0. 42 0. 01 0. 26 0. 02 -0. 41 0. 12 -0. 01 0. 00 0. 01 -0. 29 0. 04 0. 19 -0. 08 -0. 84 0. 81 -0. 34 -0. 01 -0. 02 -0. 09 -0. 31 -0. 05 -0. 89 0. 40 -0. 12 0. 00 -0. 20 -0. 04 0. 29 -0. 21 -0. 03 0. 00 0. 01 0. 17 0. 05 -0. 23 0. 72 -0. 15 0. 04 • Industri kimia memiliki indeks IKKD terbesar • Industri pengolahan dan pengawetan makanan memiliki indeks IKKD terkecil • 11 dari 24 sektor mengalami penurunan IKKD.

Pemetaan Industri Berdasarkan Analisis Input-Output Tabel 12. Multiplier Output 1995 -2005 Sektor Industri pengolahan

Pemetaan Industri Berdasarkan Analisis Input-Output Tabel 12. Multiplier Output 1995 -2005 Sektor Industri pengolahan dan pengawetan makanan Industri minyak dan lemak Industri penggilingan padi Industri tepung, segala jenis Industri gula Industri makanan lainnya Industri minuman Industri rokok Industri pemintalan Industri tekstil, pakaian dan kulit Industri bambu, kayu dan rotan Industri kertas, barang dari kertas karton Industri pupuk dan pestisida Industri kimia Pengilangan minyak Industri barang karet dan plastik Industri barang-barang dari mineral bukan logam Industri semen Industri dasar besi dan baja Industri logam dasar bukan besi Industri barang dari logam Industri mesin, alat-alat dan perlengkapan listrik Industri alat pengangkutan dan perbaikannya Industri barang lain yang belum digolongkan dimanapun 1995 2. 06 2. 04 2. 35 2. 08 1. 81 2. 05 2. 07 1. 75 2. 22 2. 47 2. 11 2. 21 2. 41 2. 37 1. 69 2. 44 1. 96 2. 04 2. 17 2. 24 2. 57 2. 29 2. 24 Perubahan 1995 -2000 -1. 85 -1. 27 -1. 40 -1. 10 -1. 25 -1. 62 -1. 33 -1. 20 -1. 43 -2. 05 -1. 75 -1. 26 -1. 35 -1. 12 -0. 84 -0. 86 -0. 82 -1. 25 -1. 33 -1. 25 -1. 24 -1. 23 2000 -2003 0. 31 -0. 10 0. 09 0. 01 0. 04 0. 01 0. 11 0. 03 -0. 02 0. 21 0. 23 0. 02 0. 04 0. 12 -0. 17 -0. 29 -0. 42 -2. 02 -0. 43 -0. 03 0. 00 -0. 11 -0. 14 2003 -2005 0. 16 0. 29 0. 13 0. 10 0. 07 -0. 01 -0. 08 0. 00 -0. 26 -0. 23 0. 00 -0. 08 0. 04 0. 02 0. 00 0. 05 0. 88 -0. 22 -0. 06 -0. 01 -0. 05 0. 09

KESIMPULAN q q Secara makro, dampak FTA ASEAN-China meningkatkan kesejahteraan, GDP riil, GDP deflator,

KESIMPULAN q q Secara makro, dampak FTA ASEAN-China meningkatkan kesejahteraan, GDP riil, GDP deflator, konsumsi (pemerintah dan swasta), investasi, TOT, volume dan harga investasi namun menyebabkan neraca perdagangan yang negatif. Secara sektoral, dampak FTA ASEAN-China meningkatkan beberapa output dari komoditas tertentu yang hal ini sejalan dengan peningkatan ekspor dan kesempatan kerja. Komoditas yang mengalami penurunan output, kecenderungannya ekspor maupun kesempatan kerjanya juga mengalami penurunan. 23

SARAN KEBIJAKAN Berdasarkan analisis IO, tidak terjadi perubahan struktural yang cukup berarti pada Industri

SARAN KEBIJAKAN Berdasarkan analisis IO, tidak terjadi perubahan struktural yang cukup berarti pada Industri Indonesia yang menunjukkan stagnasi penguasaan dan penerapan teknologi q Dalam menghadapi FTA ASEAN-China Indonesia menghadapi tantangan untuk meningkatkan daya saing. Peningkatan daya saing mutlak diperlukan untuk memperoleh manfaat dari perdagangan. Tidak cukup hanya mengandalkan keunggulan komparatif q FTA ASEAN-China merupakan peluang bagi Indonesia untuk memperluas pasar ekspor dan investasi di China jika Industri Indonesia mampu meningkatkan daya saing. q Strateginya adalah perbaikan iklim investasi di dalam negeri dan memperkuat kemampuan intelejen pasar di pasar internasional untuk menganalisis komoditas yang diminati konsumen luar negeri. q. Diperlukan respon penawaran yang cepat dengan manajemen rantai pasokan yang efisien untuk memenuhi keinginan konsumen dengan kwalitas, waktu, harga dan jumlah yang tepat. 24 q

SARAN DAN KEBIJAKAN l Menarik diri dari perjanjian FTA yang telah disepakati atau menerapkan

SARAN DAN KEBIJAKAN l Menarik diri dari perjanjian FTA yang telah disepakati atau menerapkan hambatan non tarif kecil sekali kemungkinannya karena akan terjadi retaliasi (pembalikan) dari negara lain, kecuali Indonesia dapat memberikan argumen ilmiah yang dapat diterima. Contohnya, Negara maju seperti Australia menerapkan Bio-security Act untuk menghambat masuknya produk pertanian dan kebijakan tersebut memerlukan biaya yang besar tapi berhasil menghambat masuknya produk pertanian ke Australia. 25

TERIMA KASIH 26

TERIMA KASIH 26