Dakwah Nabi Muhammad Periode Mekkah Kelas X semester
Dakwah Nabi Muhammad Periode Mekkah Kelas X semester I Bab IV
Peta Jazirah Arab
Kompetensi Inti • • K 1 -SPIRITUAL K 2 -AFFEKTIF ( SIKAP/ AKHLAK ) K 3 -KOGNITIF ( PENGETAHUAN ) K 4 -PSIKOMOTOR ( KETERAMPILAN )
Kompetensi Dasar • MEMAHAMI substansi dan strategi dakwah Rasulullah SAW di Makkah • MENDESKRIPSIKAN substansi dan strategi dakwah Rasulullah SAW di Makkah. • MENELADANI keluhuran Akhlak Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam.
Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Menjelaskan perkembangan Agama Islam periode Mekkah 2. Menjelaskan sistem dan strategi dakwah Rasulullah SAW di Mekkah 3. Meneladani akhlak terpuji Rasulullah 4. Menerapkan perilaku terpuji Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari
Tujuan Pembelajaran Siswa diharapkan dapat memahami proses dan strategi dakwah, perjuangan, dan kegigihan Nabi Muhammad SAW, sehingga dapat meneladaninya dalam kehidupan sehari-hari
Siapakah Tokoh Ini? Syekh Shafiyurrahman Mubarakfury Syekh Dr. M. Said Ramadhan Al Buthi
Sumber Rujukan Sejarah Nabi Muhammad
POKOK BAHASAN Latar Belakang Dari Kelahiran kenabian Dari Kenabian. Hijrah
LATAR BELAKANG Rahasia dipilihnya jazirah Arab sebagai pusat dakwah Nabi Hubungan risalah Nabi Muhammad dengan risalah para nabi sebelumnya
Rahasia Dipilihnya Jazirah Arab Sebagai Kelahiran Nabi 1. 2. 3. 4. 5. Jazirah arab berada di pusat dunia Jazirah Arab tidak terpengaruh kebudayaan dari luar, yang pada saat itu, sebagian besar dunia di kuasai oleh Romawi yang berpaham kolonialisme (penjajahan) dan materialisme) dan kekuasaan Persia yang menganut penyimpangan pemikiran, zoroaster (penyembahan dewa-dewa) Bangsa Arab memiliki keutamaan sifat diantaranya menepati janji, memuliakan tamu dan pemberani. Bahasa Arab sebagai bahasa pemersatu dunia Budaya Jahiliyah merupakan tantangan terbesar Nabi Muhammad SAW, sehingga pribadi yang terbiasa dengan tantangan besar memungkinkan menyelesaikan persoalan besar. (sumber: Kitab Sirah Nabawiyah, Syekh Ramadhan Al Buthi)
Jazirah Arab Berada di Pusat Dunia
Hubungan dakwah nabi Muhammad dengan dakwah sebelumnya • Akidah ( keyakinan ): Dakwah nabi-nabi terdahulu hingga nabi Muhammad berjalan atas dasar akidah. • Syariat: Ajaran Nabi Muhammad adalah menyempurnakan ajaran para nabi terdahulu, dengan kata lain ajaran baru menghapus ajaran yang lama.
Nasab (Garis Keturunan) Nabi Muhammad SAW Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muttalib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qusayy bin Kilab bin Murrah bin Ka’b bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin al-Nadlr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudhar bin Nizar bin Ma’add bin ‘Adnan bin Muqawwim bin Nahur bin Tayrah bin Ya’ruba bin Yasyjuba bin Nabat bin Ismail bin Ibrahim (Imam Ibnu Hisyam, al-Sirah al-Nabawiyyah, Dar al-Kutub al-‘Arab, 1990, juz 1, h. 11 -16)
Silsilah Nabi Muhammad
Kelahiran • Lahir pada hari Senin, 12 Rabiul Awwal tahun gajah 571 Masehi, ( 50 hari setelah peristiwa penyerangan ka’bah ) dalam kondisi yatim. • Ayahnya Abdullah, Ibunya Aminah, lalu Nabi di susukan kpd kabilah ( suku ) Bani Sa’d bernama Halimatus Sa’diyah • Nabi umur 6 tahun kemudian Aminah wafat, nabi diasuh oleh kakeknya yaitu Abdul Muthalib, • Nabi umur 8 tahun Abdul Muthalib wafat, lalu nabi diasuh oleh pamannya, Abu Thalib.
• Umur 12 tahun diajak berdagang oleh Abu Thalib • Umur 25 tahun menikah dg Khadijah binti Khuwailid istri pertamanya • Umur 40 tahun menerima wahyu sebagai nabi dan Rasul
Mengapa Budaya Menyusukan Bayi Berkembang Pada Zaman Nabi Muhammad Kecil • Menambah silaturahim, karena ibu susu jika memiliki anak, maka menjadi saudara sepersusuan bagi bayi tersebut. • Untuk membantu perekonomian suku pedalaman • Menghindari penyakit menular yg mungkin ada dikeluarga dekat • Memperkuat kemampuan Bahasa Arab, karena lisan suku pedalaman lebih fasih • Memperkuat fisik dan tubuh, karena suasana pedesaan memungkinkan anak-anak tumbuh kuat alami.
Siapakah Ibu Yang Menyusui Nabi Muhammad? 1. Tsuwaibah ( mantan budak Abu Lahab) – Ibu susunya Hamzah bin Abdul Muthalib – Ibu susu Abu Salamah 2. Ummu Aiman (nama aslinya Barakah binti Tsa’labah) menyusui Nabi hanya beberapa hari. 3. Halimatu Sa’diyah ( asal dari Bani Sa’ad, selama 4 tahun (terlama).
Keberkahan di rumah Halimatusa’diyah • Sebelumnya kemarau panjang, ladang-ladang mengering, peternakan dan pertanian terbengkalai, namun setelah Nabi Muhammad tinggal disana, ladang-ladang menghijau, peternakan sarat dengan air susu, tanaman subur makmur. • Setelah peristiwa pembelahan dada seperti diriwayatkan oleh Imam Muslim, kemudian nabi dikembalikan kepada ibunya.
Imam Muslim dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'anhu diceritakan: ﺍ ﻱ ﺍ ﺍ ﺍﺍ ﻯ ﻱ ﺍﻭﺍ ﺍ ﺍﻭ ﻱ ﺍ ﺍ ﺍ ﺍﻟ ﺍ ﺍﺍ ﻭ ﺍﻟ ﻯ ﺍﻟ ﺍ ﻳ ﻯ ﺍﻟ ﺍ ﻱ "Bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam didatangi Malaikat Jibril ketika beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam sedang bermain dengan beberapa anak. Jibril kemudian menangkapnya, menelentangkannya, lalu Jibril membelah dada. Jibril mengeluarkan hatinya, dan mengeluarkan dari hati beliau n segumpal darah beku sambil mengatakan “Ini adalah bagian setan darimu”. Jibril kemudian mencucinya dalam wadah yang terbuat dari emas dengan air zam-zam, lalu ditumpuk, kemudian dikembalikan ke tempatnya. Sementara teman-temannya menjumpai ibunya (maksudnya orang yang menyusuinya) dengan berlari-lari sembari mengatakan: “Sesungguhnya Muhammad telah dibunuh”. Kemudian mereka bersama-bersama menjumpainya, sedangkan dia dalam keadaan berubah rona kulitnya (pucat). Anas mengatakan: “Saya pernah diperlihatkan bekas jahitan di dadanya”.
Berdagang Ke Syam
Pernikahan Dengan Khadijah • Nabi menikah dengan Khadijah pada usia 25 tahun , dan Khadijah berusia 40 tahun, sebelumnya nabi turut membantu menjalankan perdagangan Khadijah, kejujuranlah yang membuat Khadijah tertarik kepada Nabi Muhammad.
Turunnya Wahyu Pertama • Nabi gemar menyendiri di gua Hira, mengasingkan diri dari hiruk pikuk kota Mekkah, memikirkan kerusakan moral kaumnya, kapankah ada sinar perbaikan? • Pada usia 40 tahun pada bulan Ramadhan, Malaikat Jibril turun menyampaikan wahyu, surat Al-Alaq: 1 -5, sebagai tanda bahwa beliau menjadi Nabi dan Rasul terakhir untuk menyebarkan islam.
Gua Hira
Pintu Masuk
Setelah Wahyu Turun • Dalam kondisi gemetar, nabi kembali ke Mekkah dari Gua Hira. • Nabi meminta Khadijah untuk menyelimutinya, karena ketakutan dan gemetar • Esok harinya, Khadijah membawa Nabi kepada Waraqah bin Naufal anak pamannya Khadijad.
“Beliaupun pulang dalam kondisi gemetar dan bergegas hingga masuk ke rumah Khadijah. Kemudian Nabi berkata kepadanya: Selimuti aku, selimuti aku. Maka Khadijah pun menyelimutinya hingga hilang rasa takutnya. Kemudian Nabi bertanya: ‘wahai Khadijah, apa yang terjadi denganku ini? ’. Lalu Nabi menceritakan kejadian yang beliau alamai kemudian mengatakan, ‘aku amat khawatir terhadap diriku’. Maka Khadijah mengatakan, ‘sekali-kali janganlah takut! Demi Allah, Dia tidak akan menghinakanmu selama-lamanya. Sungguh engkau adalah orang yang menyambung tali silaturahmi, pemikul beban orang lain yang susah, pemberi orang yang miskin, penjamu tamu serta penolong orang yang menegakkan kebenaran. Setelah itu Khadijah pergi bersama Nabi menemui Waraqah bin Naufal, ia adalah saudara dari ayahnya Khadijah. Waraqah telah memeluk agama Nasrani sejak zaman jahiliyah. Ia pandai menulis Al Kitab dalam bahasa Arab. Maka disalinnya Kitab Injil dalam bahasa Arab seberapa yang dikehendaki Allah untuk dapat ditulis. Namun usianya ketika itu telah lanjut dan matanya telah buta.
Khadijah berkata kepada Waraqah, “wahai paman. Dengarkan kabar dari anak saudaramu ini”. Waraqah berkata, “Wahai anak saudaraku. Apa yang terjadi atas dirimu? ”. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam menceritakan kepadanya semua peristiwa yang telah dialaminya. Waraqah berkata, “(Jibril) ini adalah Namus yang pernah diutus Allah kepada Nabi Musa. Duhai, semoga saya masih hidup ketika kamu diusir oleh kaummu”. Nabi bertanya, “Apakah mereka akan mengusir aku? ” Waraqah menjawab, “Ya, betul. Tidak ada seorang pun yang diberi wahyu seperti engkau kecuali pasti dimusuhi orang. Jika aku masih mendapati hari itu niscaya aku akan menolongmu sekuat-kuatnya”. Tidak berapa lama kemudian Waraqah meninggal dunia” (HR. Al Bukhari no. 6982).
Bagaimana Cara Turun Wahyu Kepada Nabi ?
Cara Turun Wahyu Kepada Nabi 1. Melalui mimpi, nabi melihat dalam mimpinya cahaya terang seperti cahaya pagi hari. 2. Malaikat Jibril menyerupai manusia, lalu menyampaikan wahyu 3. Malaikat Jibril berwujud asli dan menyampaikan wahyu kepada Nabi 4. Wahyu turun seperti suara lonceng yang keras, dan ini cara yang paling berat menurut nabi. 5. Nabi Muhammad diundang Allah menerima wahyu langsung pada peristiwa Isra dan Mi’raj
SEMBUNYI-SEMBUNYI SELAMA 3 TAHUN TERANG- TERANGAN
DAKWAH SECARA SEMBUNYI-SEMBUNYI (sirriyah) • Berdakwah dikalangan orang terdekat ( keluarga dan sahabat dekat) • Jumlah kaum muslimin masih sedikit, kaum musyrikin Makkah kuat dan kejam, menyelamatkan kaum muslimin lebih diutamakan • Yang pertama kali masuk islam adalah, Khadijah, Ali bin Abi Thalib, Zaid bin Haritsah (Zaid bin Haritsah disebut dalam Surat Al Ahzab: 37), Abu Bakar Siddik, Utsman bin Affan, Abdurrahman bin Auf, Saad bin Abi Waqqash, Talhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam. • Berikutnya yg masuk islam: Bilal bin Rabbah, Abu Ubaidah bin Jarrah, Abu Salamah, Al-Arqam bin Abil Arqam, Said bin Zaid, Fatimah binti Khattab, Khabbab bin Al Arat dan Abdullah bin Mas’ud, • Memilih rumah al Arqam bin Abil Arqam sebagai pusat pembinaan dan pengajaran, sekitar 40 orang masuk islam selama 3 tahun. • Kaum yang pertama kali masuk islam disebut: Assabiqunal Awwalun ( ) ﺍﻟ ﺍﻭ ﺍﻷ ﻥ
Apa Yang Dimaksud Dengan Assabiqunal Awwalun? Siapa Saja?
Dakwah Secara Terang-Terangan ( Jahriyyah ) • Nabi mengumpulkan keluarga terdekat Bani Hasyim, lalu Rasulullah bersabda: ﺃﺮﺃﻴﺘﻢ ﻟﻮ ﺃﺨﺒﺮﺗﻜﻢ ﺃﻦ ﺧﻴﻼ ﺑﺎﻟﻮﺍﺩﻱ ﺗﺮﻳﺪ ﺃﻦ ﺗﻐﻴﺮ ﻋﻠﻴﻜﻢ ﺃﻜﻨﺘﻢ ﻣﺼﺪﻗﻲ ؟ “Bagaimana pendapat kalian jika saya sampaikan bahwa ada pasukan berkuda di lembah yang hendak menyerang kalian, apakah kalian membenarkannya? “ ﻧﻌﻢ ! ﻣﺎ ﺟﺮﺑﻨﺎ ﻋﻠﻴﻚ ﺇﻻ ﺻﺪﻗ : ﻗﺎﻟﻮﺍ Mereka menjawab: “ Ya, kami tidak pernah membuktikan ucapanmu kecuali selalu benar. ” ﺗﺒ ﻟﻚ ! ﺃﻠﻬﺬﺍ ﺟﻤﻌﺘﻨﺎ ؟ : ﻓﺈﻧﻲ ﻧﺬﻳﺮ ﻟﻜﻢ ﺑﻴﻦ ﻳﺪﻱ ﻋﺬﺍﺏ ﺷﺪﻳﺪ ﻓﻘﺎﻝ ﺃﺒﻮ ﻟﻬﺐ : ﻗﺎﻝ Kata Nabi: “ Sesungguhnya kami memperingatkan kalian dari adzab yang berat. “ Abu Lahab berkata: “Celaka engkau! Hanya untuk urusan ini, engkau kumpulkan kami. ” (Ar-Rahiq Al Makhtum, 1/69)
Turun Surat Al-Lahab Sebagai Jawaban Atas Sikap Abu Lahab
Rasulullah Diancam ﺍ ﺍ ﻭ ﻭ ﺍﻟ ﻯ ﺍﻟ ﻱ ﺍ آ ﻯ ﻯ ﺍ ﺍ ﺍﺍ ﺍﺍ “Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu anhu, ia berkata: Abu Jahl pernah berkata: “Seandainya aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat di Ka’bah, tentu akan mendatanginya, hingga menginjak lehernya”. Ibnu ‘Abbas berkata: Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Seandainya ia berbuat, tentulah para malaikat akan menyiksanya secara terang-terangan” (HR. Ahmad)
Kaum Quraiys Mengajak Kompromi Nabi • Kaum Quraiys mengutus Utbah bin Rabi’ah untuk membujuk Nabi agar menghentikan dakwah Islam, dengan cara menawarkan harta, tahta dan wanita sebagai balasannya, namun Nabi menolaknya. • Kaum Quraiys juga menekan Abu Thalib agar membujuk Nabi supaya menghentikan dakwahnya, lalu Nabi menjawab: ﺣﺘﻰ - ﻳﺎ ﻋﻢ! ﻭﺍﻟﻠﻪ ﻟﻮ ﻭﺿﻌﻮﺍ ﺍﻟﺸﻤﺲ ﻓﻲ ﻳﻤﻴﻨﻲ ﻭﺍﻟﻘﻤﺮ ﻓﻲ ﻳﺴﺎﺭﻱ ﻋﻠﻰ ﺃﻦ ﺃﺘﺮﻙ ﻫﺬﺍ ﺍﻷﻤﺮ ﻣﺎ ﺗﺮﻛﺘﻪ - ﻳﻈﻬﺮﻩ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻮ ﺃﻬﻠﻚ ﻓﻴﻪ “Wahai Pamanku, walaupun mereka meletakkan matahari di tangan kananku dan rembulan di tangan kiriku agar aku berpaling dari risalah yang aku bawa, aku tidak akan berhenti sampai Allah SWT mengantarkan aku pada kejayaan Islam atau aku binasa karenanya. “ (Ar Rahiq Al-Makhtum, 1/86)
Penyiksaan dan Tekanan Kepada Pemeluk Islam Kaum Quraiys menggunakan cara kekerasan, dengan menyiksa para pengikut Islam yang lemah, seperti Bilal bin Rabbah, Sumayyah, Yasir, Amr bin Yasir, dan lain-lain. Mereka menghadapi penyiksaan yang demikian kejam, sampai-sampai Yasir dan Sumayyah meninggal dunia akibat siksaan itu.
Hijrah Pertama Ke Habasyah (Ethiopia) • Raja Habasyah bernama Najasyi, terkenal adil dan cinta damai kepada siapapun. • Hijrah ke Habasyah yang pertama bulan Rajab, tahun ke 5 Hijriyah, diikuti oleh sekitar 16 orang (12 laki-laki dan 4 wanita) dari sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, termasuk Utsman bin Affan dan keluarganya. • Setelah sekitar 3 bulan tinggal di Habasyah, sebagian mereka kembali lagi ke Makkah karena mendengar kabar Umar bin Khattab masuk Islam, dan ada sikap melunak dari kaum musyrikin terhadap kaum muslimin. Namun berita tersebut ternyata dusta. Bahkan terjadi tekanan yang lebih keras lagi
Hijrah Ke-2 Ke Habasyah • Karena tekanan musyrikin Quraisy semakin keras, maka sekitar 83 laki-laki dan 19 wanita dari kaum muslimin melakukan hijrah kembali ke Habasyah. • Hal ini membangkitkan kemarahan suku Quraisy, dan mendorongnya untuk berfikir tentang hijrah itu, serta menganggapnya sebagai bahaya besar. Hal ini karena hijrah itu akan menjadi sebab dikenalnya Islam di Habasyah. • Kaum Quraiys mengutus 2 orang yaitu Amr bin Ash dan Abdullah bin Abi Rabi’ah, dengan membawa hadiah kepada Najasyi, tujuannya menghasut Najasy terhadap kedatangan kaum muslimin.
Sikap Raja Najasy Para pembantu Najasyi mengusulkan kepadanya agar menyerahkan kaum muslimin kepada Amr bin Ash dan Abdullah bin Abi Rabi’ah. Maka Najasyi marah dan mengatakan, ﺍ ﺍﻟ ﺍ ﻯ ﺍ ﺍ ﺗﻬﻢ ﻭﺃ ﺍ ، ﻯ ﺃ ﺍ ﺍ ﺍ ، ﻻ ﺍﻟﻠ ﻻ ﺃ ﻣ ﺍﻱ ﺍ ﻻﻱ ﺍﺍﻱ ﻯ ﺍ “Demi Allah, saya tidak akan menyerahkan kaum yang meminta perlindungan kepadaku, tinggal di negeriku dan memilih kami dari pada yang lainnya, sehingga kami panggil mereka dan kami tanyakan tentang apa yang dikatakan kedua orang ini. Jika betul kedua orang ini maka akan saya serahkan kepada mereka, dan jika mereka itu tidak seperti yang keduanya katakan, maka saya tidak akan menyerahkannya dan akan saya lindungi dengan baik. ”
Kemudian Najasy mengutus seseorang untuk menghadirkan para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam itu. Setelah dipanggil dan hadir di hadapan Najasi, mereka ditanya, ﺍ ﻱ ﻳ ﺍ ؟ ، ﻭﺍ ﻱ ﻳﻱ ، ﺍ ﺍ ﺍﻟ ﻳ ﺍﻱ ﺍ ﻳ “Agama apakah yang telah membuat kalian meninggalkan kaum kalian, juga tidak membuat kalian masuk ke dalam agamaku, atau ke dalam agama orang pengikut berbagai kepercayaan? ”
Ja’far Bin Abu Thalib Menjelaskan Tentang Islam Kepada Raja Najasy “Wahai raja, kami dulu adalah kaum Jahiliyyah menyembah berhala-berhala, memakan bangkai, berbuat perbuatan keji, memutus silaturrahmi, berbuat buruk kepada tetangga, yang kuat dari kami memakan yang lemah. Kami berada dalam kondisi itu hingga Allah utus kepada kami Rasul dari kami yang kami kenal nasabnya (garis keturunannya), kejujurannya, sikap amanah dan iffah pada dirinya. Beliau mengajak kami untuk beribadah hanya kepada Allah dan melepaskan sesembahan yang disembah oleh kami dan ayah-ayah kami berupa batu dan berhala-berhala. Beliau memerintahkan kami untuk jujur dalam menyampaikan berita, menunaikan amanah, menyambung silaturrahmi, berbuat baik kepada tetangga, menahan diri dari hal yang diharamkan dan menjaga darah (orang lain). Beliau melarang kami dari perbuatan keji, ucapan palsu, memakan harta anak yatim, menuduh wanita yang baik berbuat zina. Beliau memerintahkan kami untuk menyembah Allah semata tidak mensekutukan. Nya dengan suatu apapun. Beliau memerintahkan kepada kami untuk shalat, zakat, shaum kemudian beliau menyebutkan perintah-perintah Nabi yang lain- selanjutnya Ja’far berkata maka kami membenarkannya, beriman kepadanya, dan mengikutinya. Maka kami beribadah hanya kepada Allah tidak berbuat syirik sedikitpun. Kami mengharamkan yang diharamkan kepada kami dan kami menghalalkan yang dihalalkan kepada kami. Maka dengan itu kaum kami memusuhi kami, menyiksa dan memfitnah kami dari Dien kami agar kami kembali menyembah berhala selain Allah, kembali menghalalkan yang sebelumnya kami halalkan berupa keburukan-keburukan. Ketika kaum kami itu memaksa dan mendzhalimi kami hingga berat itu kami rasakan, mereka mencegah kami dari Dien kami, maka kami keluar menuju negeri anda. Kami memilih Anda bukan yang lain kami ingin berada dekat dengan Anda. Kami berharap tidak didzhalimi ketika berada di sisi (dekat) Anda wahai raja. ” (HR. Ahmad)
Lalu Najasyi bertanya, “Apakah ada padamu sebagian yang dibawakan oleh Nabimu dari Allah yang dapat kamu bacakan kepadaku? ” Kemudian Ja’far membacakan surah Maryam dari awal surah sampai pada ayat 31, • ﺍ ﺍﻭﺍ ﺍ ﻱ ﺍﻟ آﺍ ﺍﺍ ﻱ ﺍﺍ ﺍ “Maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata: ‘Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih di dalam ayunan? ’ Berkata Isa: ‘Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi, dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup. ” (QS. Maryam: 29 – 31)
Usaha Lain untuk Memulangkan Kaum Muslimin dari Habasyah • Keesokan harinya Amr bin Ash mendatangi kembali Najasyi dan berkata, “Sesungguhnya kaum muslimin ini, mengatakan tentang Isa dengan perkataan yang berbahaya” • Nasjasyi memanggil mereka dan menanyakan kepada mereka tentang perkataan mereka terhadap Nabi Isa. • Ja’far menjawab, “Isa adalah Abdullah (hamba Allah), Rasul -Nya, dan kalimat yang diberikan kepada Maryam yang suci” • Najasyi lalu memungut sebatang ranting pohon dan tanah. Ia kemudian berujar, “Demi Allah, apa yang kamu ungkapkan itu tidak melangkahi isa bin Maryam meski seukuran ranting ini. ”
Embargo • Puncak kezaliman petinggi Quraisy • Pemboikotan ekonomi selama 3 tahun • Bani Hasyim dan Bani Muthalid dilarang berinteraksi dan dilarang menikahkan dengan orang-orang Quraiys.
Rasulullah Berdakwah Ke Thaif
Rasulullah Berdakwah Ke Thaif • Thaif berjarak sekitar 72 Km dari Kota Mekkah, wilayahnya sejuk dan banyak bukit diselingi kebun bunga dan buah-buahan. • Setelah wafatnya Khadijah radhiyallahu ‘anha dan Abu Thalib, tekanan kaum musyrikin kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam semakin meningkat. Dakwah di tengah masyarakat Quraisy sangat sulit dilakukan. • Ketika tiba di Thaif, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam segera menemui tiga bersaudara pemimpin dan bangsawan Thaif yaitu: Abdu Yalil bin Amr bin Umair, Mas’ud bin Amr bin Umair, dan Habib bin Amr bin Umair. • Beliau mengajak mereka agar menyembah kepada Allah Ta’ala dan bersedia membela Islam dari rongan orang-orang yang menentangnya. Namun ketiganya menolak tawaran beliau itu dengan penolakan yang buruk sekali. Tidak terlihat sedikitpun kebaikan dari mereka. Salah seorang dari mereka berkata: “Apakah Allah tidak menemukan orang lain yang bisa diutus selain kamu? ” Yang lainnya mengatakan: “Demi Allah, aku tidak akan mau berbicara denganmu selama-lamanya.
Rasulullah Dilempari Batu Mereka mengerahkan para budak dan anak-anak kecil mereka untuk mengusir Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di tengah terik matahari; melemparinya dengan batu sehingga kedua kaki beliau berlumuran darah. Zaid bin Haritsah radhiyallahu ‘anhu berusaha menghalau batu itu, kemudian keduanya berlindung di kebun milik Utbah dan Syaibah bin Rabi’ah sampai anak-anak kecil itu kembali ke Thaif. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian menuju ke bawah pohon kurma dan duduk di sana, seraya berdoa.
Doa Rasulullah di Thaif ، ﺇﻯ ﻱ ؟ ﺇﻯ ﻳ ﻱ ؟ ﺇﻯ ﻱ ؟ ﺇ ﻙ ﺍ ﺍﻱ ، ﺍ ﺍﻟﺍﻳ ! ﺍﻳ ﻱ ، ﺍﻱ ﻯ ﺍﻟﺍ ، ﻳﻱ ، “ﺍﻟ ﺇﻙ ﻭ ﻱ ” ﺍ ﺍ ﺇﺍ ﻙ ، ﻙ ﺍﻯ ﻯ ﻯ ، ، ﻭ ﻭ ﻙ ﺍﻱ ﺍﻟﺍ ﺍآ ﻱ ﻙ ، ﺍﻙ ﻱ “Ya Allah kepadamu kuadukan lemahnya kekuatanku, dan sedikitnya kesanggupanku, kerendahan diriku berhadapan dengan manusia, wahai Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang! Engkau adalah Pelindung orang-orang yang lemah dan Engkau juga Pelindungku, kepada siapakah diriku hendak Engkau serahkan? Kepada orang jauh yang berwajah suram terhadapku? Ataukah kepada musuh yang akan menguasai urusanku? Asalkan Engkau tidak murka kepadaku, semuanya itu tak kuhiraukan, karena sungguh besar nikmat yang telah Engkau limpahkan kepadaku. Aku berlindung pada sinar wajah-Mu, yang menerangi kegelapan dan mendatangkan kebaikan di dunia dan akhirat, dari murka-Mu yang hendak Engkau tumpahkan kepadaku. Hanya Engkaulah yang berhak menegur dan mempersalahkan diriku hingga Engkau Ridha (kepadaku), dan tiada daya dan kekuatan apa pun selain atas perkenan-Mu. ” (HR. At-Thabrani, Sirah Ibnu Hisyam 1/420).
Malaikat Penjaga Gunung “Ya Rasulullah ! Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan kaummu kepadamu, dan aku inilah Malaikat penjaga gunung. Sesungguhnya Tuhanmu telah mengutusku untuk datang kepadamu, supaya engkau perintahkan kepadaku tentang urusanmu, apa yang kau kehendaki? Jika engkau mau supaya aku menghimpitkan kedua gunung yang besar ini kepada mereka, tentu kukerjakan”. • Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, . ﺧ ﺍﻟﻠ ﻻـ ـ ﺍﻟﻠ ﻻ ـ ـ ﻳﺍ. ﻻ “Tidak! Bahkan saya mengharap, mudah-mudahan Allah mengeluarkan dari keturunan mereka itu orang yang menyembah kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun”.
‘Addas (Si Penjaga Kebun) Masuk Islam Utbah dan Syaibah bin Rabi’ah tergerak hatinya melihat kesedihan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka kemudian menyiapkan setangkai kurma, dan menyuruh budaknya—seorang nasrani—yang bernama Adas untuk memberikannya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika beliau mulai makan kurma itu, beliau mengucapkan: “Bismillahirrahmanirrahim”. Adas berkata, “Ucapan ini tidak dikenal di tempat ini. ”. Nabi bertanya kepadanya, “Dari negeri manakah kamu? Dan apakah agamamu? ”Adas menjawab, “Saya nasrani dari Niniveh. ”Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dari negerinya orang shalih, Yunus bin Matta. ” “Apa yang kamu ketahui tentang Yunus? ” tanya Adas. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Dia itu saudaraku, seorang nabi, dan aku juga nabi. ” lalu Adas tertarik dan masuk islam
Masjid ‘Addas
Tugas 1. Jelaskan perjalanan Rasulullah berdagang ke Syam bersama pamannya, Abu Thalib. 2. Bagaimana kisah pernikahan Nabi dengan Khadijah 3. Bagaimana kisah Nabi turut serta merenovasi ka’bah 4. Bagaimana kisah Nabi menerima wahyu 5. Bagaimana dakwah nabi secara sembunyi? 6. Bagaimana dakwah Nabi secara terang –terangan? 7. Bagaimana penyiksaan dan intimidasi yang dialami oleh kaum muslimin Mekkah pada awal dakwah. 8. Apa yang dimaksud Tahun Duka Cita ( )ﺍ ﻟﻱ dan peristiwa Isra’ Mikraj. 9. Ceritakan peristiwa Hijrah 1 dan 2 ke Habasyah 10. Ceritakan peristiwa dakwah Nabi ke Thaif
REFERENSI 1. Sirah Nabawiyah, Analisis Sejarah Pergerakan Islam di Masa Rasulullah, Dr. Muhammad Sa’id Ramadhan Al Buthi, Rabbani Press, Jakarta, 1999 M. 2. Ar Rahiq al Makhtum Fi Sirat Nabi Shalallallahu alaihi wasallam, Shafiyurrahman al Mubaraq fury, Darul Wafa, Mesir, 1999 M 3. Sirah Nabawiyah, Syaikh Ramadhan Al Buthy 4. Al Qur’an digital 5. Buku PAI Kurtilas pdf.
- Slides: 59