CURICULUM VITAE Nama Tempat Tanggal Lahir Alamat No

  • Slides: 27
Download presentation
CURICULUM VITAE Nama Tempat, Tanggal Lahir Alamat No. Telpon : : Dr. Rianto Setiabudy

CURICULUM VITAE Nama Tempat, Tanggal Lahir Alamat No. Telpon : : Dr. Rianto Setiabudy Mentok, 25 Sept. 1948 Jl. Agung Permai 10 no. 2 Rumah : 021 -64712831 HP Alamat E- Mail Tempat Bekerja Jabatan : : 081514546085 rianto_set@yahoo. com FKUI Staf pengajar

Rianto Setiabudy Dept. Farmakologi FKUI Bekasi, 14 Nov. 2015

Rianto Setiabudy Dept. Farmakologi FKUI Bekasi, 14 Nov. 2015

Latar Belakang Obat adalah bagian yang sangat penting dalam hidup manusia Obat ibarat pisau

Latar Belakang Obat adalah bagian yang sangat penting dalam hidup manusia Obat ibarat pisau Penggunaan obat yang berlebihan dan tidak terkendali (irasional) sangat merugikan karena: 1. Mencelakakan pasien (biasanya tidak ketahuan) 2. Memboroskan biaya pengobatan WHO (2002): angka penggunaan obat irasional secara global ialah 50%, ditambah lagi pasien salah menggunakannya sebanyak 50%. 3

Kerangka bahasan 1. Masalah penggunan obat di Indonesia 2. Penggunaan obat yang rasional 3.

Kerangka bahasan 1. Masalah penggunan obat di Indonesia 2. Penggunaan obat yang rasional 3. Penggunaan antibiotika di layanan primer di era JKN 4. Kiat menggunakan obat secara rasional di layanan primer di era JKN 4

Masalah penggunaan obat irasional di Indonesia 5

Masalah penggunaan obat irasional di Indonesia 5

Ciri dari penggunaan obat irasional 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Penggunaan

Ciri dari penggunaan obat irasional 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Penggunaan obat yang tidak berbasis bukti ilmiah, termasuk suplemen makanan, dan sebagian besar penggunaan vitamin Penggunaan tanpa indikasi Polifarmasi (terutama pada anak dan manusia lanjut) Penggunan dosis yang terlalu besar/kecil Penggunaan obat terlalu lama/singkat Penggunaan obat yang mahal yang tidak perlu (contoh: simvastatin vs rosuvastatin) Interaksi obat yang merugikan pasien Penggunaan obat tanpa indikasi (termasuk off label use) 6

Contoh Penggunaan Obat Irasional (1) Contoh kasus: Seorang anak perempuan umur 5 tahun (BB

Contoh Penggunaan Obat Irasional (1) Contoh kasus: Seorang anak perempuan umur 5 tahun (BB 19 kg) dibawa ke dokter dengan keluhan muntah 2 seharian setelah makan obat flu dan malam hari mengeluh “deg-degan” dan tidak bisa tidur. 7

Resep yang diperoleh dari dokter itu mengandung 4 obat: R/Fenobarbital 3 x 15 mg

Resep yang diperoleh dari dokter itu mengandung 4 obat: R/Fenobarbital 3 x 15 mg Parasetamol 3 x 250 mg R/Ethicef (sefadroksil) 3 x 275 mg R/ Lesidas (loratadin) 3 x ½ tab Teofilin 3 x 30 mg Bricasma (terbutalin) 3 x ½ tab 8

Transbroncho (ambroksol) 3 x 1/3 tab Kenantist (triamsinolon + karbinoksamin maleat) 3 x 1/3

Transbroncho (ambroksol) 3 x 1/3 tab Kenantist (triamsinolon + karbinoksamin maleat) 3 x 1/3 tab Tremenza (pseudoefedrin + triprolidin) 3 x 1/3 tab Lactas calcicus 3 x 25 mg R/ Kiddi Pharmaton 1 x 1 sendok teh 9

Analisis Jumlah jenis obat: 10 Jumlah jenis zat aktif: 13 Obat yang mengandung antihistamin:

Analisis Jumlah jenis obat: 10 Jumlah jenis zat aktif: 13 Obat yang mengandung antihistamin: Lesidas, Kenantist, Tremenza Obat yang menimbulkan jantung berdebar: Bricasma, Lesidas, Tremenza (efek simpatomimetik) Obat yang dosisnya terlalu besar/kecil: parasetamol, Ethicef, teofilin, terbutalin 10

Mengapa kita perlu “menyaring” obat yang boleh masuk ke DOS? 1. Pertimbangan keselamatan pasien

Mengapa kita perlu “menyaring” obat yang boleh masuk ke DOS? 1. Pertimbangan keselamatan pasien karena banyak obat yang kurang efektif dan kurang aman 2. Banyak obat yang indikasinya sama 3. Terbatasnya tempat penyimpanan obat 4. Dead stock 5. Kebingungan petugas instalasi farmasi dan perawatan (looks alike, sounds alike medication error) 6. Pengendalian biaya pemeliharaan kesehatan 11

Manifestasi penggunaan obat yang tidak rasional Menggunakan dosis terlalu tinggi/rendah Menggunakan obat toksik Meresepkan

Manifestasi penggunaan obat yang tidak rasional Menggunakan dosis terlalu tinggi/rendah Menggunakan obat toksik Meresepkan obat mahal yang tidak diperlukan Meresepkan obat yang menimbulkan interaksi yang membahayakan pasien Meresepkan obat yang tidak ditunjang bukti ilmiah ( EBM support) a. l. Food supplement dan obat 2 yang tidak bermanfaat Polifarmasi dan penggunaan off-label 12

Contoh selisih harga OGB, branded generics, dan originator Obat Harga OGB Harga branded generics

Contoh selisih harga OGB, branded generics, dan originator Obat Harga OGB Harga branded generics Harga originator Diklofenak tablet 50 mg Rp. 280, - Rp 1. 500, - Rp. 5500, (19 x lipat) Siprofloksasin tablet 500 mg Rp. . 300, - Rp 10. 000, - Rp. 24. 000, (80 x lipat) Levofloksasin tablet 500 mg Rp. 1. 100, - Rp. 40. 000, - Rp 36. 000, (32 x lipat) Piroksikam 20 mg tablet Rp. 1. 300, - Rp. 12. 000, (60 x lipat) 200, - 13

Penggunaan Obat yang Rasional 14

Penggunaan Obat yang Rasional 14

Definisi Penggunaan Obat Rasional (Rational Drug Use) Penggunaan Obat Rasional (POR) ialah penggunaan obat

Definisi Penggunaan Obat Rasional (Rational Drug Use) Penggunaan Obat Rasional (POR) ialah penggunaan obat yang: 1. sesuai dengan kebutuhan pasien (jenis obat, dosis, interval dosis lama terapi) 2. menggunakan obat berkualitas baik dan tersedia 3. terjangkau serta termurah untuk pasien yang bersangkutan dan komunitasnya (WHO, 2003) 15

Ciri dari POR 1. Pilihan obat dan indikasi yang tepat 2. Dosis yang tepat

Ciri dari POR 1. Pilihan obat dan indikasi yang tepat 2. Dosis yang tepat 3. Cara pemberian yang tepat 4. Lama pemberian yang tepat 5. Tidak ada kontra-indikasi atau interaksi yang merugikan 16

Manfaat Formularium Nasional Hanya obat yang paling aman dan efektif yang dapat diresepkan oleh

Manfaat Formularium Nasional Hanya obat yang paling aman dan efektif yang dapat diresepkan oleh dokter dalam sistem BPJS Obat yang bisa masuk dalam daftar formularium nasional adalah obat-obat yang memenuhi EBM Obat disesuaikan dengan tingkat layanan kesehatan dan kebutuhan masyarakat setempat Suplemen makanan, obat herbal, obat tradisional, tidak masuk dalam daftar obat Fornas Para dokter akan lebih berpengalaman dengan jumlah obat yang tidak terlalu banyak 17

o Jumlah jenis obat dirampingkan tanpa mengurangi kualitas obat yang disediakan (mis obat copy

o Jumlah jenis obat dirampingkan tanpa mengurangi kualitas obat yang disediakan (mis obat copy dan obat me too) o Obat yang terlalu mahal, tidak efektif, atau belum mantap keamanannya tidak akan tercantum dalam Fornas o Keruwetan pengadaan obat dapat dikurangi o Biaya pembelian obat dapat ditekan karena pembelian dilakukan dalam jumlah besar o Prinsip keadilan obat dapat ditegakkan o Konsistensi pengadaan obat lebih terjamin 18

Penggunaan Antibiotik di Layanan Primer dalam Era JKN 19

Penggunaan Antibiotik di Layanan Primer dalam Era JKN 19

 PENGGUNAAN RASIONAL PENGGUNAAN IRASIONAL PENGGUNAAN SERING RESISTENSI MENINGKAT

PENGGUNAAN RASIONAL PENGGUNAAN IRASIONAL PENGGUNAAN SERING RESISTENSI MENINGKAT

Apa saja upaya yang diterapkan Fornas untuk menghambat penyebaran resistensi kuman? 1. Membatasi jenis

Apa saja upaya yang diterapkan Fornas untuk menghambat penyebaran resistensi kuman? 1. Membatasi jenis AB yang boleh digunakan 2. Mengatur alokasi AB sesuai dengan Tingkat Fasiltas Pelayanan Kesehatan 3. Memberi “rambu” penggunaan AB tertentu

Apa antibiotika oral yang tidak lagi tersedia untuk layanan primer? Sefadroksil, sefaleksin, sefiksim, sefpodoksim

Apa antibiotika oral yang tidak lagi tersedia untuk layanan primer? Sefadroksil, sefaleksin, sefiksim, sefpodoksim proksetil, azitromisin, klaritromisin, klindamisin, spiramisin, metenamin mandelat.

Antibiotika apa yang tersedia untuk layanan primer Oral: Ampisilin, amoksisilin, penisilin V, doksisiklin, tetrasiklin,

Antibiotika apa yang tersedia untuk layanan primer Oral: Ampisilin, amoksisilin, penisilin V, doksisiklin, tetrasiklin, kloramfenikol, kotrimoksazol, eritromisin, siprofloksasin, metenamin mandelat, nitrofurantoin, metronidazol, griseofulvin, ketokonazol, nistatin Parenteral: penisilin prokain, benzatin penisilin, streptomisin

Kiat Menggunakan Obat Secara Rasional di Era JKN 24

Kiat Menggunakan Obat Secara Rasional di Era JKN 24

Penggunaan obat irasional yang sering terjadi di layanan primer 1. Antibiotika: terutama ISPA dan

Penggunaan obat irasional yang sering terjadi di layanan primer 1. Antibiotika: terutama ISPA dan Gastroenteritis akut 2. Obat antiviral: isoprinosin 3. Enzim pencernaan 4. Kortikosteroid 5. Stimulator sistem imun 6. Vitamin dosis berlebih 7. Mukolitik 25

Kiat menggunakan obat secara rasional di layanan primer 1. Gunakanlah obat sesuai dengan kebutuhan

Kiat menggunakan obat secara rasional di layanan primer 1. Gunakanlah obat sesuai dengan kebutuhan pasien, tepat indikasi, dosis, lama pemberian, dan cara pemberian 2. Gunakanlah sedikit mungkin jenis obat (hindari polifarmasi) 3. Pilihlah obat drug of choice 4. Hindari penggunaan obat off-label 5. Gunakan obat yang tercantum dalam Formularium Nasional 26

Penutup 1. Penggunaan Obat yang Rasional (POR) berpengaruh besar terhadap keamanan dan efikasi penggunaan

Penutup 1. Penggunaan Obat yang Rasional (POR) berpengaruh besar terhadap keamanan dan efikasi penggunaan obat dalam layanan primer 2. Sistem “Per capita” yang diterapkan sekarang dalam JKN jauh lebih baik untuk menerapkan POR dari pada sistem “Fee for service” yang berlaku sebelumnya 3. Sosialisasi, evaluasi, dan umpan balik amat diperlukan untuk menyukseskan penggunaan obat yang rasional dan berkeadilan TERIMA KASIH 27