CRITICAL PATH METHOD CPM Oleh Junaidi Fakultas Ekonomi

  • Slides: 9
Download presentation
CRITICAL PATH METHOD (CPM) Oleh : Junaidi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi

CRITICAL PATH METHOD (CPM) Oleh : Junaidi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi

Pengantar • CPM dikembangkan J. E. Kelly dari perusahaan Renington Rand dan M. R.

Pengantar • CPM dikembangkan J. E. Kelly dari perusahaan Renington Rand dan M. R. Walker dari perusahaan Du Pont untuk membantu jadwal perencanaan dalam pabrik kimia perusahaan mereka • Perbedaan PERT dgn CPM adalah CPM lebih mementingkan konsep biaya dalam proses perencanaan dan pengawasan. • Prinsip-prinsip jaringan kerja CPM sama dengan yang adal dalam sistem PERT • Dalam sistem CPM ada dua waktu dan dua perkiraan biaya yg ditunjukkan untuk tiap aktivitas dlm jaringan kerja, yakni yg normal dan yg perpendekan • Biaya normal berkaitan dgn biaya penyelesaian proyek dalam waktu normal. Biaya perpendekan adalah biaya yg dibutuhkan untuk memacu pekerjaan agar lebih cepat selesai.

Dari kasus dlm contoh PERT, jalur kritis adalah CJKL, dgn waktu penyelesaian paling dini

Dari kasus dlm contoh PERT, jalur kritis adalah CJKL, dgn waktu penyelesaian paling dini dari proyek tersebut adalah 19 minggu. Kita tampilkan kembali daftar aktivitas proyek tersebut, yg dilengkapi biaya normal (biaya aktivitas pd waktu normal = waktu yg diharapkan), waktu perpendekan dan biaya perpendekan sbb:

Kita tampilkan kembali gambar jaringan kerja dari PERT sebelumnya, dengan menampilkan waktu normal masing-masing

Kita tampilkan kembali gambar jaringan kerja dari PERT sebelumnya, dengan menampilkan waktu normal masing-masing aktivitas. Dari analisis PERT kita ketahui bahwa jalur kritis adalah C-J-K-L dgn waktu tercepat penyelesaian proyek adalah 19 minggu Sekarang kita tampilkan biaya normal untuk masing-masing aktivitas (berdasarkan tabel sebelumnya). Dari penjumlahan biaya ini kita dapatkan total biaya proyek pada waktu penyelesaian normal (19 minggu) adalah Rp 156 juta 3 3 2 E 4 20 A 12 F 0 C 8 I 25 6 14 2 J 16 8 G 15 H 10 4 7 4 B 10 2 0 5 2 1 6 D 13 3 7 K 11 4 L 12 9

Sekarang kita tampilkan waktu perpendekkan masing-masing aktivitas. Tentukan kembali jalur kritis (yg membutuhkan waktu

Sekarang kita tampilkan waktu perpendekkan masing-masing aktivitas. Tentukan kembali jalur kritis (yg membutuhkan waktu terpanjang). Ternyata juga masih pada jalur C-J-K-L, dan waktu tercepat penyelesaian proyek adalah 13, 5 minggu Sekarang kita tampilkan biaya perpendekan. Dari penjumlahan biaya ini didapatkan total biaya proyek pd waktu penyelesaian perpendekan (13, 5 minggu) adalah Rp 190 juta 2 3 1. 5 E A 14 3 D 15 B C F 5 4 G 10 11 2 K 20 7 J 25 8 20 4 H 1. 5 2 3 I 0 26 2 1 0 5 22 6 7 13 3 L 9 14

Masalah : Pemimpin proyek tetap berkeinginan untuk memperpendek penyelesaian proyek menjadi 13, 5 minggu.

Masalah : Pemimpin proyek tetap berkeinginan untuk memperpendek penyelesaian proyek menjadi 13, 5 minggu. Tetapi dgn mengusahakan kenaikan biayanya kurang dari Rp 34 juta (190 juta – 156 juta)

Ini adalah gambar jaringan kerja dengan waktu normal (angka merah) dan tambahan biaya perminggu

Ini adalah gambar jaringan kerja dengan waktu normal (angka merah) dan tambahan biaya perminggu jika waktu tsb dipendekkan (lingkaran kuning). Untuk penyelesaian persoalan kita, perhatikan jalur kritis. Cari aktivitas di jalur kritis dgn tambahan biaya perminggu yg terkecil, dan lakukan perpendekan pd aktivitas tsb. Dalam kasus kita adalah aktivitas K atau L. Misalnya kita ambil K, maka lakukan perpendekan pada K dari waktu normal 3 menjadi 2. 3 3 2 E A 4 4 2 F- C 6 2 J 3 4 1 8 G 2. 5 H 10 I 7 4 B 2 0 5 2 1 6 D 2 6 3 23 7 K 2 4 L 2 9

Dengan mengganti waktu normal K dengan waktu perpendekan, penyelesaian proyek menjadi 18 minggu. Teruskan

Dengan mengganti waktu normal K dengan waktu perpendekan, penyelesaian proyek menjadi 18 minggu. Teruskan proses ini dgn mencari aktivitas berikutnya dijalur kritis dgn biaya perpendekan perminggu yg terkecil, sampai didapatkan waktu 13, 5 minggu. Perhatikan, ketika dalam proses ini, bisa terjadi jalur kritisnya mengalami perubahan. Dalam kasus kita, aktivitas berikutnya yang diperpendek adalah L dari 4 menjadi 3 J dari 10 menjadi 7 dan C dari 2 menjadi 1, 5 3 3 2 E A 4 2 0 F- 5 2 1 1, 5 2 4 6 D 2 C 6 2 J 3 1 8 G 2. 5 H 7 10 4 7 4 B - I 6 3 23 7 K 2 34 L 2 9

Aktivitas-aktivitas lain tidak perlu diperpendek, karena tidak akan mempengaruhi penyelesaian proyek secara keseluruhan. Karenanya,

Aktivitas-aktivitas lain tidak perlu diperpendek, karena tidak akan mempengaruhi penyelesaian proyek secara keseluruhan. Karenanya, tidak ada penambahan biaya untuk aktivitas tsb. Dari proses yg kita lakukan, ternyata proyek dapat diperpendek menjadi 13, 5 minggu dan biaya hanya menjadi 172 juta (bukan 190 juta). Perhatikan grafik di bawah ini. Dlm lingkaran biru adalah waktu perpendekan dlm lingkaran merah biaya perpendekan 3 3 2 E 20 A 12 F 0 C 11 I 25 6 14 J 25 8 G 15 H 7 10 4 7 4 B 10 2 0 5 2 1 1, 5 2 4 6 D 13 23 7 K 13 34 L 14 9