CostVolumeProfit Analysis Analisa Biaya Volume dan Laba DOSEN
Cost-Volume-Profit Analysis Analisa Biaya Volume dan Laba DOSEN : A KARMA SENTIKA, SE. , Akt. , MM. @aks Cost-Volume-Profit Analysis aeb : 1
Pengertian @aks ® Suatu analisa yang menggambarkan bagaimana perubahan biaya variabel, biaya tetap, harga jual, volume penjualan dan bauran penjualan akan mempengaruhi laba perusahaan. ® Analisis ini merupakan instrumen yang lazim dipakai untuk menyediakan informasi yang bermanfaat bagi manajemen untuk pengambilan keputusan, misal : dalam menetapkan harga jual produk. ® Merupakan salah satu alat perencanaan dan pengambilan keputusan yang berguna dalam menganalisis keterkaitan biaya, kuantitas yang terjual, dan harga (termasuk laba yang diharapkan). ® Analisis ini membantu manajemen suatu perusahaan untuk memahami timbal-balik antara Biaya, Volume dan Laba Organisasi dengan memfokuskan pada interaksi antara 5 elemen berikut : Harga Jual produk atau tingkat aktivitas, biaya Variable perunit, total biaya tetap dan bauran produk yang di jual. Cost-Volume-Profit Analysis aeb : 2
Asumsi 1. Harga jual konstan. Harga jual produk atau jasa tidak berubah ketika volume berubah. 2. Biaya adalah linear dan dapat secara akurat dibagi menjadi elemen variable dan tetap. Elemen variable adalah konstan per unit dan elemen tetap adalah konstan secara total dalam rentang yang relevan. 3. Dalam perusahaan dengan berbagai produk, bauran penjualan (sales mix) adalah konstan. 4. Dalam perusahaan manufaktur, persediaan tidak berubah atau di asumsikan tidak ada. Jumlah unit yang diproduksi sama dengan jumlah unit terjual. 5, Nilai waktu dari uang (bunga) diabaikan @aks Cost-Volume-Profit Analysis aeb : 3
Konsep Contribution Margin v v v @aks Constribution Margin adalah Selisih antara hasil penjualan dengan total biaya variabel atau keuntungan perusahaan yang diperhitungkan sebelum dikurangi biaya tetap Constribution Margin dapat dihitung dengan menggunakan satuan mata uang atau basis per unit Pada titik impas, Constribution Margin sama dengan beban tetap Tujuan utama adalah penentuan keuntungan maksimum atau kerugian minimum. Variabel mencerminkan pengeluaran untuk memproduksi dan menjual produk seperti produksi, pengemasan, biaya tenaga kerja, komisi penjualan, pengiriman, pemasaran langsung dan sejenisnya. Apa pun yang terlibat dalam produksi dan penjualan produk berada di bawah lingkup biaya variabel Cost-Volume-Profit Analysis aeb : 4
Contoh Contribution Margin Uraian Perunit Jumlah % dari Penjualan (800 VCD) Biaya Variabel Rp. 250. 000 Rp. 150. 000 Rp. 200. 000 Rp. 120. 000 100 60 Margin Kontribusi Biaya Tetap Rp. 100. 000 Rp. 80. 000 Rp. 70. 000 40 35 Rp. 10. 000 5 Laba / Rugi • Margin kontribusi perunit Rp. 100. 000 menunjukkan bahwa untuk setiap unit produk yang dibuat akan menyumbang margin kontribusi sebesar Rp. 100. 000 • Diasumsikan biaya variable per unit Rp 150. 000 pada aktivitas apapun dan biaya tetap adalah konstant untuk semua tingkat aktivitas @aks Cost-Volume-Profit Analysis aeb : 5
Contribution Margin Rasio Margin kontribusi juga dapat disajikan dalam bentuk persentase atau ratio, dan contribution margin ratio (rasio margin kontribusi ) adalah bagian dari setiap rupiah penjualan yang tersedia untuk menutup biaya tetap dan menghasilkan laba. Adapun rumus rasio margin kontribusi adalah: CMR = Constribution Margin Revenue (sales) Semakin tinggi CMR semakin baik ! Dapatkah saudara menjelaskan analisisnya ? @aks Cost-Volume-Profit Analysis aeb : 6
Analisis Impas adalah keadaan suatu usaha yang tidak memperoleh laba dan tidak menderita rugi Analisis impas adalah suatu cara untuk mengetahui berapa volume penjualan minimum agar supaya perusahaan tidak menderita rugi, tetapi juga belum memperoleh laba (atau laba = Rp 0, -) Analisa ini dikenal dengan nama Break Even Point (BEP), yaitu titik dimana total pendapatan sama dengan total biaya atau titik dimana laba sama dengan nol. Langkah umum menghitung BEP adalah menentukan laba yang diharapkan dan memisahkan biaya menjadi biaya tetap dan biaya variabel. @aks Cost-Volume-Profit Analysis aeb : 7
Rumus Dasar Laba = Penjualan – Harga Pokok Penjualan = Penjualan – Bya Variable – Bya Tetap = Px. Q – VCx. Q – FC Dimana : = CM – FC margin kontribusi Break Even Point Laba = 0 Px. Q – VCx. Q – FC = 0 Q x (P – VC) = FC Atau Q= @aks Q= P Q VC FC CM CM(U) = Price / unit = Quantity (volume penjualan) = Variable Cost / unit = Fixed Cost = Contribution Margin per unit FC P - VC FC BEP dalam satuan produk yang di jual (quantitas yang dijual dalam keadaan impas) CM (u) Cost-Volume-Profit Analysis aeb : 8
Rumus Dasar Jika rumus Q = FC x P Qx. P= P – VC FC dikalikan P, maka : P - VC FC FC = (P – VC) / = 1 – VC/P P Dimana : P = Price / unit Q = Quantity (volume penjualan) VC = Variable Cost / unit FC = Fixed Cost CMR = Contribution Margin Ratio ( BEP dalam Rupiah Penjualan ) Seperti di ketahui bahwa : CMR = @aks Constribution Margin Revenue (sales) Px. Q – VCx. Q Px. Q = = 1– VC FC CMR P Cost-Volume-Profit Analysis aeb : 9
@aks Jika Keadaan Perusahaan CM = Biaya Tetap (FC) Impas CM > Biaya Tetap (FC) Laba CM < Biaya Tetap (FC) Rugi Cost-Volume-Profit Analysis aeb : 10
Tujuan Mencari Titik Impas @aks ® Mencari tingkat aktivitas dimana pendapatan = biaya ® Menunjukkan suatu sasaran volume penjualan minimal yang harus diraih oleh perusahaan ® Mengawasi kebijakan penentuan harga ® Memungkinkan perusahaan mengetahui apakah mereka beroperasi dekat / jauh dari titik impas ? Cost-Volume-Profit Analysis aeb : 11
CVP, Secara Grafis Daerah Laba Operasi Garis pendapatan total Breakeven point = 25 units Garis biaya total Titik impas Garis biaya variable Total costs line Operating loss area Daerah rugi Operasi @aks Laba operasi Cost-Volume-Profit Analysis Garis biaya tetap Biaya Variabel Biaya Tetap
Contoh 1 PT Hazazi, merencanakan untuk merealisasikan penjualannya selama tahun 20 xx sebanyak 100 unit produk dengan harga Rp 1. 000 per unit. Biaya bahan baku langsung Rp 250. 000 per unit barang jadi, dan biaya tenaga kerja langsung Rp 150. 000 per unit barang jadi. Biaya tetap setiap tahunnya Rp 30. 000 Diminta : Tentukan BEP dalam unit dan rupiah Dengan metoda : 1. Pendekatan Persamaan /formula 2. Pendekatan Marjin Kontribusi 3. Pendekatan Grafik @aks Cost-Volume-Profit Analysis aeb : 13
Pendekatan Persamaan FC BEP (unit) = P - VC 30. 000 BEP (unit) = 1. 000 – 400. 000 = 30. 000 600. 000 = 50 unit 30. 00 = = 0 1 – VC/P 1 – 400. 000/1. 000 1 – 0, 4 = Rp 50. 000 BEP (Rupiah) = @aks FC 30. 000 Cost-Volume-Profit Analysis aeb : 14
Pendekatan Marjin Kontribusi Harga Jual per unit (P) Biaya Variabel per Unit (VC) Margin kontribusi (MCu) Rp. 1. 000 Rp. 400. 000 – Rp. 600. 000 BEP(unit) = (Biaya tetap Total : Margin kontribusi per unit) BEP(unit) = 30. 000/600. 000 = 50 unit BEP (rupiah) : Terlebih dahulu dihitung Rasio Margin Kontribusi (CMR) Harga Jual per unit (P) Biaya Variabel per Unit (VC) Margin kontribusi (MCu) Ratio margin kontribusi (CMR) Rp. 1. 000 100% Rp. 400. 000 – 40% Rp. 600. 000 60 % 0, 60 BEP (rupiah) = (Biaya Tetap Total : Rasio Margin kontribusi) = Rp. 30. 000 / 0, 60 = Rp. 50. 000 @aks Cost-Volume-Profit Analysis aeb : 15
Graphical Approach Breakeven point = 25 units Rp 50. 000 Rp 30. 000 Titik impas Total costs line Operating loss area 50 unit @aks Cost-Volume-Profit Analysis
Perubahan Titik Impas bisa terjadi, karena : 1. Perubahan harga jual per unit 2. Perubahan biaya variabel 3. Perubahan biaya tetap 4. Perubahan komposisi sales mix @aks Cost-Volume-Profit Analysis aeb : 17
Perubahan Harga Jual per Unit 1. Perubahan harga jual per unit akan mempengaruhi besarnya BEP 2. Apabila harga jual per unit naik sementara biaya tidak berubah, maka akan menurunkan BEP, demikian pula sebaliknya bila harga jual turun akan menaikkan BEP Contoh : Perusahaan A mempunyai struktur biaya dan harga jual sbb: Harga jual per unit Biaya variabel per unit Biaya tetap per tahun Rp 20. 000 Rp 12. 000 Rp 200. 000 Tentukan : BEP (unit) awal, serta BEP (unit) jika harga jual per unit menjadi Rp 22. 000, sementara biaya yang lainnya tetap Jawab : BEP (unit) = FC / (P-VC) = 200. 000 / (20. 000 -12. 000) = 25. 000 unit Jika harga jual Rp 22. 000 / unit, maka : BEP (unit) = FC / (P-VC) = 200. 000 / (22. 000 -12. 000) = 20. 000 unit @aks Cost-Volume-Profit Analysis aeb : 18
Perubahan Biaya Variabel & Biaya Tetap Perubahan pada biaya (variabel atau tetap) akan merubah posisi BEP, yakni apabila biaya naik akan menaikkan BEP dan bila turun akan menurunkan BEP Contoh : Dari contoh di sebelumnya, misalnya biaya variabel per unit menjadi Rp 13. 000, sementara harga dan biaya tetap tidak berubah. Tentukan : BEP (unit) Jawab : BEP (unit) = FC/(P-VC) = 200. 000/(20. 000 -12. 000)=25. 000 unit Jika biaya variable berubah menjadi Rp 13. 000 / unit, maka : BEP (unit) = 200. 000 / (20. 000 -13. 000) = 28. 571 unit Dari contoh sebelumnya, misalkan biaya tetap naik menjadi Rp 240. 000 per tahun, sementara yang lain tidak berubah, maka : BEP (unit) = FC/(P-VC) = 240. 000/(20. 000 -12. 000) = 30. 000 unit @aks Cost-Volume-Profit Analysis aeb : 19
Perubahan komposisi sales mix Ø Dalam asumsi disebutkan bahwa perusahaan hanya menghasilkan satu macam produk, dan bila menghasilkan lebih dari dua macam produk, maka tidak boleh ada perubahan komposisi dalam bauran penjualan (sales mix) nya. Ø bauran penjualan (sales mix) atau disebut juga bauran penghasilan (revenue mix) adalah kombinasi kuantitas dari beberapa macam produk atau jasa yang dihasilkan. Apabila ada perubahan sales mix nya akan menyebabkan perubahan pada BEP secara total Bagaimana jika terjadi perubahan pada kombinasi tsb, apakah Titik Impas berubah? Contoh : Produk Dua Harga jual/unit P $130 $ 200 Biaya variable/unit VC $ 90 $ 120 $ 40 $ 80 Margin Kontribusi/unit CM @aks Satu (u) Cost-Volume-Profit Analysis aeb : 20
Perhitungan dengan Metoda Rasio Marjin Kontribusi Rata-rata Komposisi kuantitas produk terjual / sales mix : S dan D adalah = 1 : 2, serta biaya tetap adalah $20. 000, maka berapa BEP (unit) masing-masing produk ? 1 unit S 2 unit D Total unit in sales mix Averg for sales mix Ratio (%) Price / unit 130 400 530 3 176, 67 100 B var / unit 90 240 330 3 110 62, 26 MK / unit 40 160 200 3 66, 67 37, 74 BEP volume = FC/MCu = 20. 000 / 66, 67 = 300 unit ® 300 unit terdiri dari unsur S dan D, dengan perbandingan 1 : 2 ® Maka : ® BEP volume untuk S = 1/3 x 300 = 100 unit ® BEP volume untuk D = 2/3 x 300 = 200 unit @aks Cost-Volume-Profit Analysis aeb : 21
Jika komposisi sales mix menjadi 1 : 1, maka berapa BEP nya ? 1 unit S 1 unit D Total unit in sales mix Averg for sales mix Ratio (%) Price / unit 130 200 330 2 165 100 B var / unit 90 120 210 2 105 63, 64 MK / unit 40 80 120 2 60 36, 36 BEP volume = FC/MCu = 20. 000 / 60 = 333 unit ® 300 unit terdiri dari unsur S dan D, dengan perbandingan 1 : 1 ® Maka : ® BEP volume untuk S = ½ x 333 = 166 unit ® BEP volume untuk D = ½ x 333 = 166 unit @aks Cost-Volume-Profit Analysis aeb : 22
Jika soal tsb diatas, diketahui komposisi kuantitas produk adalah S : D = 1 : 2, dan perusahaan mentargetkan volume keseluruhan adalah 900 unit, maka rencana laba dapat disusun ; URAIAN Satu Unit yang akan dijual Q Dua 300 600 900 Hasil penjualan P. Q 39. 000 120. 000 159. 000 Biaya variable VC. Q 27. 000 72. 000 99. 000 Margin Kontribusi CM 12. 000 48. 000 60. 000 Biaya tetap FC Laba yg diharapkan @aks Jumlah Cost-Volume-Profit Analysis 20. 000 $40. 000
Perencanaan Laba Dengan penyesuaian sederhana, rumus Titik Impas dapat dimodifikasi menjadi alat Perencanaan Laba ® Dari persamaan dasar, diperoleh : Laba Operasi = Penjualan – Biaya Variabel – Biaya Tetap OI = Px. Q – VC x Q – FC Q x (P – VC) = FC + OI ® Q= @aks FC + OI P - VC = FC + OI CM Jumlah satuan produk yang harus di jual untuk mendapatkan laba sebesar OI Cost-Volume-Profit Analysis
CVP dan Pajak Penghasilan ® Pada saat menghitung titik impas, pajak penghasilan tidak memainkan peranan karena perusahaan tidak membayar pajak bila tidak mendapatkan laba ® Banyak perusahaan memilih menetapkan laba sasaran mereka sebagai laba bersih seteleh pajak dalam hal ini pajak penghasilan dianggap sebagai biaya ® Laba sebelum-pajak dapat dihitung dengan: ® NI = OI x (1 -Tarif Pajak) ® NI dapat substitusi ke dalam persamaan perencanaan laba, diperoleh : ® @aks OI = NI 1 – Tarif Pajak Laba Operasi = Cost-Volume-Profit Analysis Laba Bersih 1 – Tarif Pajak
Contoh PT CIBADUYUT, memproduksi dan menjual sepatu. Kapasitas per tahun adalah 10. 000 unit. Biaya Tetap pertahun Rp 30 juta. Harga jual sepatu per-unit Rp 10. 000. Laba bersih setelah pajak 20% jika terjual sesuai kapasitas Rp 24 juta Diminta : Hitunglah BEP dalam unit dan Rupiah Laba Operasi = Laba Bersih / (1 -Tarif pajak) = 24 juta / (1 -0, 2) = Rp 30. 000 Q= FC+OI P-VC BEP (dalam unit) 10. 000 = 30 jt + 30 jt 10. 000 - VC 100 jt– 10. 000 VC=60 jt = FC / (P-VC) = 30 jt / (10. 000 -4. 000) VC = Rp 4. 000 = 5. 000 unit BEP (dalam Rupiah) = FC / (1 -VC/P) = 30 jt / (1 -4. 000/10. 000) = = 30 jt x 0, 6 = Rp 50. 000 @aks Cost-Volume-Profit Analysis aeb : 26
Margin of Safety (Mo. S) Margin Keamanan (Magin of Safety) adalah kelebihan dari penjualan yang dianggarkan (aktual) di atas titik impas volume penjualan. Mo. S menjelaskan jumlah dimana penjualan dapat menurun sebelum kerudian mulai terjadi. Semakin tinggi Mo. S, semakin rendah resiko untuk tidak balik modal. Ø Merupakan batas penurunan penjualan yang bisa ditolerir agar perusahaan tidak menderita kerugian Ø Merupakan batas kemanan penjualan sebagai analisis sensitivitasnya terhadap rencana penjualan. Ø Misalnya margin of safety ditemukan 30%, artinya realisasi penjualan dipertahankan jangan sampai turun lebih dari 30%. Ø Apabila realisasi penjualan turun lebih dari 30%, maka perusahaan akan menderita kerugian, sedang bila penurunan sampai 30% perusahaan dalam kondisi Break even Ø Rumus margin of safety : @aks Mo. S = Anggaran Penjualan – BEP Anggaran Penjualan Cost-Volume-Profit Analysis x 100% aeb : 27
Contoh Soal Jumlah gelas yang di jual direncanakan Harga Jual per unit gelas Harga Pokok Penjualan per unit. Biaya penjualan variable per unit Biaya administrasi tetap per tahun Biaya Penjualan Tetap per tahun Q P VC 1 VC 2 FC 1 FC 2 25. 000 50. 000 25. 000 125. 000 Jumlah penjulan yang direncanakan : Q x P = 25. 000 x 50. 000 Titik Impas (Rup) = FC/(1 -VC/P) = 150. 000/(1 -30. 000/50. 000) = Margin of Safety : = (Angg. Penjualan – BEP)/ Angg. Penjualan = = (1. 250. 000 -375. 000)/1. 250. 000 = Margin of Safety dinyatakan dalam hasil Penjualan Dalam Rupiah = 70% x 1. 250. 000 Dalam Unit @aks = 875. 000 / 50. 000 Cost-Volume-Profit Analysis 1. 250. 000 375. 000 70% 875. 000 17. 500 aeb : 28
Latihan Sebuah perusahaan menghasilkan produk berupa mainan anak-anak, dan saat ini sedang melakukan perencanaan produksi • • Perkiraan biaya variabel per unit adalah Rp. 16. 000 • • Kapasitas produksi 200. 000 unit per tahun. Produk tersebut akan dijual dengan harga Rp. 22. 000 per unit. Perkiraan biaya tetap untuk tahun yang akan datang adalah Rp. 960. 000. Diminta : • Berapa volume penjualan yang harus dicapai untuk mencapai titik impas? (gambar juga grafiknya) • Berapa volume penjualan jika perusahaan ingin memperoleh profit sebelum pajak sebesar Rp. 90. 000 Berapa volume penjualan jika perusahaan ingin memperoleh profit setelah pajak sebesar Rp. 90. 000 dimana tingkat pajak adalah 30% Apabila tingkat kapasitas produksi mencapai maksimal dan seluruh produksi dapat terjual, berapa keuntungan setelah pajak (EAT) ? • • @aks Cost-Volume-Profit Analysis aeb : 29
Selesai @aks Cost-Volume-Profit Analysis aeb : 30
- Slides: 30