Community sebagai subjek dan objek dalam PPM 1
Community sebagai subjek dan objek dalam PPM 1. Baikhati C. Stevia (2013 -31 -225) 2. Shifa Nur Aini Badrein (2013 -31 -296) 3. Iin Efriani (2013 -31 -263) 7. Riri Oktaviani (2013 -31 -226)
Definisi Community Komunitas adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Dalam komunitas manusia, individu-individu di dalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko dan sejumlah kondisi lain yang serupa. Komunitas berasal daribahasa Latin communitas yang berarti "kesamaan", kemudian dapat diturunkan dari communis yang berarti "sama, publik, dibagi oleh semua atau banyak". (Wenger, 2002: 4).
Menurut Crow dan Allan, Komunitas dapat terbagi menjadi 3 komponen: Berdasarkan Lokasi atau Tempat Wilayah atau tempat sebuah komunitas dapat dilihat sebagai tempat dimana sekumpulan orang mempunyai sesuatu yang sama secara geografis. Berdasarkan Minat Sekelompok orang yang mendirikan suatu komunitas karena mempunyai ketertarikan dan minat yang sama, misalnya agama, pekerjaan, suku, ras, maupun berdasarkan kelainan seksual. Berdasarkan Komuni dapat berarti ide dasar yang dapat mendukung komunitas itu sendiri
Community sebagai subjek dan objek dalam PPM kedudukan masyarakat sebagai subyek sekaligus obyek kegiatan pembangunan (kesehatan). kaitan nya dibahas perkembangan pendekatan dalam program kesehatan masyarakat dimana terjadi pergeseran dari pendekatan yang bersifat doing things to and for people menjadi doing things with people
. Dalam menempatkan kelompok sasaran sebagai subyek kegiatan, dibahas juga tentang konsep "piring terbang", dimana upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama dilihat sebagai upaya peningkatan dinamika mereka sendiri yang terwujudkan dalam efek "tinggal landas" (upward spirall movement). Intervensi luar dalam konsep ini harus menyesuaikan diri dengan kecepatan perputaran "piringan" dinamika masyarakat yang ada agar tidak timbul kegoncangan masyarakat
Bentuk asosiatif merupakan bentuk interaksi yang akan mendorong terciptanya keteraturan sosial. – Bentuk : a. b. Kerja Sama Kerja sama atau kooperasi (cooperation) Akomodasi (accomodation) adanya keseimbangan interaksi sosial yang berkaitan dengan norma dan nilai sosial yang berlaku
Akulturasi (acculturation) adalah berpadunya unsur-unsur kebudayaan yang berbeda dan membentuk suatu kebudayaan baru tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaannya yang asli.
Konsep gotong royong Prinsip keterlibatan masyarakat dalam upaya kesehatan sebetulnya mempunyai akar dalam tradisi gotong royong. Pembahasan masalah gotong royong ini terutama merujuk pada tulisan dari Koentjaraningrat yang membahas konsep gotong royong dikaitkan dengan kegiatan pembangunan. Bahasan ini memperlihatkan bahwa konsep gotong royong erat kaitannya dengan konsep kelompok primer dan sekunder
Gotong royong lebih sesuai dikembangkan dalam kelompok primer yang mempunyai kesempatan untuk berkomunikasi secara lebih intensif dibandingkan dengan kelompok sekunder. Hal ini dikaitkan dengan masalah penerapan gotong royong di pedesaan dan perkotaan. Posisi yang diambil dalam bahasan ini adalah dikaitkan dengan sifat kelompok seperti disebutkan diatas, bahwa penerapan gotong royong lebih dikaitkan dengan sifat kelompok. Oleh karena itu di perkotaan pun bisa diterapkan gotong royong dengan bentuk yang berbeda dengan penerapannya di pedesaan.
Kontraversi dalam ppm Upaya pembangunan pada dasarnya ditujukan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat, dan untuk tercapainya kemandirian tersebut maka partisipasi masyarakat merupakan hal yang mutlak diperlukan. Dalam pengertian partisipasi maka didalamnya terkandung 3 komponen, yaitu : interaksi, pengambilan keputusan dan kesedera¬jatan kekuasaan. Interaksi terjadi antara yangmengajak berpartisipasi dan yang diajak berpartisipasi, dalam suatu proses pengambilan
keputusan yang mempunyai akibat bagi kedua belah pihak. Dalam proses interaksi ini, kedua belah pihak berada dalam kedudukan yang sederajat. Bertitik tolak dari pengertian partisipasi ini, maka partisipasi mengandung konsekwensi kesediaan berbagi kekuasaan antara yang mengajak berpartisipasi dan yang diajak berpartisipasi. Dalam pembangunan di bidang kesehatan, maka tujuan yang ingin dicapai adalah meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat. Tujuan ini mengandung konsekwensi bahwa partisipasi merupakan proses yang harus dikembangkan dalam setiap upaya kesehatan dan ini terlihat dalam upaya pengembangan peran serta masyarakat Kontraversi menghambat semua proses tersebut
Daftar pustaka http: //id. wikipedia. org/wiki/Komunitas) http: //riansap. blogspot. com/2012/10/memban gun-perilaku-ppm. html http: //www. siswapedia. com/interaksi-sosialdan-keteraturan/
- Slides: 12