Community Development 2017 8 Desember 2017 Hotel Aryaduta
Community Development 2017 8 Desember 2017, Hotel Aryaduta, Jakarta Strategi Mewujudkan Kemandirian Sektor Finansial Lokal Melalui Sustainabilitas Lembaga Keuangan Mikro Syariah (Baitul Maal wa. Tamwil, BMT) Yus Indra SE. MM dan DR. Muhammad Yusuf
Pendapat Pakar Ekonomi “Jangan biarkan kaum kaya mempengaruhi kebijakan publik demi kepentingan warga kaya itu sendiri. Pemerintah dengan sistem politik yang baik bukan sistem politik yang mendistorsi, harusnya mampu mensejahterahkan rakyat”. (Deaton mendapatkan Nobel Ekonomi 2015) “Globalisasi tidak otomatis menguntungkan orang miskin dan jika anda obyektif melihat, situasi dunia saat ini tidak adil untuk negara berkembang” (Stiglitz mendapatkan Nobel Ekonomi 2001) “Jangan terbius dengan data makro seperti pertumbuhan ekonomi sebab tidak otomatis pertumbuhan tersebut memakmurkan semua rakyat, lihatlah kelompok mana yang paling diuntungkan dengan pertumbuhan tersebut. ” (Paul Samuelson mendapatkan Nobel Ekonomi 1970)
Potensi Sektor Finansial Indonesia Rasio Kredit terhadap GDP Beberapa Negara ASEAN 180 Thailand 160 146. 7 Singapore 126. 3 120 Malaysia 100 120. 5 80 60 Filipina 39. 1 40 Indonesia 36. 5 20 0 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Sumber : ASEAN Secretariat Rendahnya Rasio Kredit terhadap GDP menunjukkan pasar perbankan di Indonesia masih sangat potensial, otomatis akan menjadi target pasar bank-bank dari negara Thailand, Singapore dan Malaysia Sumber : Halim Alamsyah (2016), Perbankan Indonesia dalam Menghadapi KEA Akses keuangan di luar wilayah pulau Jawa juga masih terbatas. Masuknya sumber dana baru diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang tinggi, inklusif & berkesinambunga.
Identifikasi dan Rumusan Masalah Institutional Sustainability Apa faktor-faktor yang mempengaruhi sustainabilitas kelembagaaan di BMT ? Financial Sustainability Apa faktor-faktor yang mempengaruhi sustainabilitas keuangan di BMT ? External Support Apa faktor-faktor yang mempengaruhi aspek eksternal di BMT ? Best Practice Framework Bagaimana kerangka sustainabilitas berdasarkan Best Practices ? Sustainability Implementation Bagaimana kerangkasustainabilitas dapat di implementasikan pada BMT ?
Masyarakat dalam Sistem Ekonomi Masyarakat dengan Sistem Ekonomi Konvesional Masyarakat dengan Sistem Ekonomi Syariah Nilai-Nilai Muamalah Masyarakat Sumber : Data Diolah Ekonomi Kelembagaan Sumber : Indonesi Banking School, 2014 Para pelaku ekonomi dan ekonom hanya terfokus pada pasar, dimana kepentingan ekonomi terpisah dari kepentingan masyarakat karena setiap agen ekonomi berusaha untuk memaksimalkan keuntungan ekonomi. Sehingga rentan terhadap terjadinya moral hazard. Sumber : Indonesi Banking School, 2014 Kepentingan ekonomi melekat dengan kepentingan sosial, sehingga sistem ini menekankan moral dan etika melalui kepedulian sosial dari para pelaku ekonomi, sebagai cara untuk menciptakan dan mendistribusikan kekayaan kepada masyarakat serta meminimalkan intervensi negara dalam perekonomian. Tauhid (Ketuhanan) Hubungan sosial mengandung unsur ketuhanan, sehingga mendorong adanya moral yang mampu membedakan antara yang halal dgn yang haram Mengutamankan Kepentingan (Kemaslahatan) Umum Kepentingan umum lebih diutamakan dari kepentingan individu, mendorong adanya perilaku etis yang mengarah kepada keharmonisan dan berorientasi kpd pemerataan Keabsahan Wajib adanya mekanisme yang mengatur hubungan muamalah guna menjamin adanya kepastian hukum dari para pihak sekaligus menghindari adanya pertikaian.
Penyusunan Kerangka Konseptual Sustainabilitas LKMS Kerangka Konseptual Studi Kepustakaan Kuestioner Operasional Variabel Kerangka Konseptual
Rangkaian Pengujian • t – Test • Geometric Mean Distribusi nilai Sampel UJI K. -SMIRNOV (KS) Keacakan Pengambilan Sampel UJI RUNS Konsistensi Kuesioner UJI RELIABILITAS Validitas Kuesioner UJI VALIDITAS -t-Test : Menguji perbedaan rata-rata sebuah sampel dengan nilai hipotesisnya - Geo. Mean : Perhitungan rata-rata yang menunjukan tendensi • t. -Test : Seluruh faktor sustainabilita rata-rata memiliki perbedaan tingkat kepentingan yang signifikan. • Geo. Mean akan menjadi parameter pembahasan Distribusi nilai sampel yang teramati apakah sesuai dengan distribusi teoritis tertentu (normal, uniform, poisson) 63 dari total 64 kuesioner memiliki nilai lebih besar dari nilai ½ α (0, 025), maka H 0 ditolak. Sehingga distribusi dinyatakan tidak sesuai dengan distribusi normal atau Poisson Suatu rangkaian sampel merupakan proses yang random atau telah dibuat pola tertentu terlebih dahulu (direncanakan) Sampel dinyatakan random, atau rangkaian pengambilan data dalam penelitian ini merupakan proses yang random atau tidak direncanakan Konsistensi atau reliable kuesioner atas hasil pengukuran, walaupun digunakan untuk mengukur berkali-kali Total 64 pertanyaaan, berdasarkan inilai alpha Cronbach’s memiliki tingkat kehandalan yang mamadai (> 0, 6 dari standart yang dipersyaratkan) Apakah kuesioner tersebut mampu mengukur apa yang harus diukur. 62 Dari total 64 kuesioner atau 97% adalah valid atau dianggap mampu untuk mengukur tingkat kepentingan dari masing-masing aspek terkaitnya
Penyusunan Kerangka Implementasi Penelitian Pustaka Pendekatan kajian pustaka dan interview. Kerangka Konseptual Penelitian Best Practices Penelitian Deskriptif Kualitatif Pendekatan statistik deskriptif dengan data primer untuk mendapatkan urutan (prioritas) tingkat kepentingan. Kerangka Hasil Penelitian Kerangka Implementasi Pendekatan melalui ketentuan OJK yang bersifat bank wide (GCG, Manajemen Risiko, Tingkat Kesehatan Bank)
Kerangka Implementasi Sustainabilitas BMT Sustainabilitas Proses Bisnis Tata Kelola Sumber : Data Diolah
Kesimpulan Institutional Sustainability Outreach Financial Sustainability Profit External Support Best Practice Framework Sustainability Implementation Badan Otoritas Tata Kelola, Proses Bisnis Tata Kelola, Proses, SPI, APEX Organisasi, kebijakan dan prosedur, sistem pengendalian internal, tugas & kewenangan, manajemen risiko dan SDI kecukupan permodalan, likuiditas, kualitas aset serta profitabilitas dan efisiensi UUdan Regulasi yang mendukung, pengawasan dan pembinaan oleh otoritas terkait, Apex, serta komunitas Tata kelola struktur, tata kelola, proses dan sistem pengendalian internal. Tata kelola struktur, tata kelola proses, sistem pengendalian internal, lingkungan industri BMT
- Slides: 10