CHRYSANTHEMUM Chrysanthemum latin kuning keemasan warna emas Seruni

  • Slides: 28
Download presentation
CHRYSANTHEMUM

CHRYSANTHEMUM

 • Chrysanthemum (latin) = kuning keemasan (warna emas) • Seruni (Indonesia) • Asal

• Chrysanthemum (latin) = kuning keemasan (warna emas) • Seruni (Indonesia) • Asal : Cina • Sering disamakan dengan bunga aster • Termasuk famili Compositae (Asteraceae)

BOTANI Tanaman semusim dan tahunan Terdapat + 150 sp. tersebar di seluruh dunia, terutama

BOTANI Tanaman semusim dan tahunan Terdapat + 150 sp. tersebar di seluruh dunia, terutama yang beriklim sedang Batangnya berkayu → semak, perdu, ada juga yang tidak berkayu Daun berlekuk dangkal dan dalam, berwarna hijau muda → kelam, berbulu halus, mempunyai aroma tertentu

Bunga keluar dari ujung percabangan, petalnya banyak tersusun menurut lingkaran, membentuk malai datar dengan

Bunga keluar dari ujung percabangan, petalnya banyak tersusun menurut lingkaran, membentuk malai datar dengan dasar bunga melebar. Warna bunga bervariasi : kuning, putih, merah, orange PERBANYAKAN Bagian vegetatif : Anakan dari stolon Stek Kultur aseptik

STEK - Bibit berumur 1 tahun - Tunas air yang keluar dari rumpun, 3

STEK - Bibit berumur 1 tahun - Tunas air yang keluar dari rumpun, 3 -8 cm - 3 -4 ruas - Daun bagian atas dipotong, diambil pucuknya - Ditanam pada bak berisi pasir yang diberi alas agar air tetap tersedia → p. H terkontrol - Temperatur 17°C - Jarak tanam rapat - Hindarkan penyinaran langsung → bak tanam dapat ditutup dengan kain blacu • Cff : Untuk memperoleh bahan stek, dibuat pembibitan khusus untuk mengambil pucuknya/tunas air

PEMISAHAN ANAKAN • Memisahkan rumpun tergantung dari spesiesnya • Apakah musiman atau tahunan •

PEMISAHAN ANAKAN • Memisahkan rumpun tergantung dari spesiesnya • Apakah musiman atau tahunan • Anakan tumbuh dari stolon • Keberhasilan lebih besar tetapi jumlah terbatas • Tempatkan ditempat teduh

IKLIM MIKRO • Tumbuh dari dataran rendah → pegunungan • Waktu tanam di daerah

IKLIM MIKRO • Tumbuh dari dataran rendah → pegunungan • Waktu tanam di daerah musiman : bulan Mei – Juli • Masa vegetatif → hari panjang • Masa generatif → hari pendek • Dengan temperatur malam sekitar 15 -16°C • Selama 3 -4 minggu untuk induksi inisiasi bunga

 • Bunga dipanen + 7 -14 minggu setelah hari pendek/penutupan dengan kain hitam

• Bunga dipanen + 7 -14 minggu setelah hari pendek/penutupan dengan kain hitam • Jenis yang pendek untuk tanaman pot (dapat dibantu B-Nine dengan dosis 2. 500 ppm) • Penutupan dengan kain hitam lebih cepat dibanding bunga potong

TANAH • • Pada umumnya ditanam dipot Di lapang → masalah pemeliharaan Di rumah

TANAH • • Pada umumnya ditanam dipot Di lapang → masalah pemeliharaan Di rumah kaca/plastik Campuran tanah : pasir : kompos (BO) → Tanah sarang Tanah aerasi baik Tanah hindari air yang berlebihan

 • Naungan diperlukan hanya pada saat tanam/bibit baru dipindahkan. • Setelah tumbuh →

• Naungan diperlukan hanya pada saat tanam/bibit baru dipindahkan. • Setelah tumbuh → cahaya penuh

PEMUPUKAN • Bahan organik diperlukan sekali • Dikehendaki tanah dengan p. H yang netral

PEMUPUKAN • Bahan organik diperlukan sekali • Dikehendaki tanah dengan p. H yang netral • Nitrogen untuk kualitas daun 1015 ppm, P 5 -10 ppm K 5 -10 ppm Ca 150 ppm

PEMELIHARAAN • Pembuangan tunas samping yang menghasilkan bunga disbudding untuk tanaman yang menghendaki bunga

PEMELIHARAAN • Pembuangan tunas samping yang menghasilkan bunga disbudding untuk tanaman yang menghendaki bunga tunggal • Disbudding : membuang tunas bunga • Pinching : membuang tunas samping

Chrysanthemum indicana hyb PENOPANG • Di pot → ajir bambu agar tumbuhnya tegak •

Chrysanthemum indicana hyb PENOPANG • Di pot → ajir bambu agar tumbuhnya tegak • Di lapang → jala dibuat dari tambang plastik atau kawat PEMANGKASAN • Dilapang/rumah kaca bila perennial → sekali habis. Tinggalkan anakan tidak menjadi sumber HPT

PENYIRAMAN • Lihat situasi dan kondisi yang mendukung • Hindari keadaan yang terlalu lembab/media

PENYIRAMAN • Lihat situasi dan kondisi yang mendukung • Hindari keadaan yang terlalu lembab/media basah

HAMA • Aphis nufa maculata : kutu hijau • Macrosiphum samboni : kutu hitam

HAMA • Aphis nufa maculata : kutu hijau • Macrosiphum samboni : kutu hitam • Tetranychus dimaculatus : laba-laba merah • Heliothrips haemorrhoidalis : tungau • Phlyctaenia ferrugalis : ulat daun • Lygus pratensis : kumbang/kepik kumbang bunga

PENYAKIT • Bercak daun bakteri (Bacterial leaf spot) • Busuk pucuk (Bud rot) Gejala

PENYAKIT • Bercak daun bakteri (Bacterial leaf spot) • Busuk pucuk (Bud rot) Gejala : Bercak garis kebasahan pada daun, batang abuabu, coklat kemerahan. Daun layu mati Pengendalian : yang mengandung Co atau Streptomycin

 • Bercak – hawar daun (leaf blight, leaf blotch, anthracnose) Bercak pada daun

• Bercak – hawar daun (leaf blight, leaf blotch, anthracnose) Bercak pada daun berbentuk angular → tidak merata → Usahakan sirkulasi udara yang baik • Layu fusarium : kerdil dan kuning Gejala : Dimulai dari batang bagian bawah, daun dan kelopak bunga layu, mati, batang dipotong garis hitam pada jaringan pembuluhnya

Nematode membantu masuknya Fusarium Pengendalian • Seed treatment • Sterilisasi tanah • Pemupukan dan

Nematode membantu masuknya Fusarium Pengendalian • Seed treatment • Sterilisasi tanah • Pemupukan dan pengairan yang teratur • Membakar sisa tanaman terinfeksi

 • Layu ferticillium Gejala : Daun kuning dimulai bagian bawahnya Jaringan batang berwarna

• Layu ferticillium Gejala : Daun kuning dimulai bagian bawahnya Jaringan batang berwarna pada cuaca dingin Melalui luka infeksinya Pengendalian • Tanaman terserang dicabut – dibakar • Sterilisasi tanah • Memusnahkan serangga tanah yang melukai akar dengan aldrin, dieldrin, chlordane • Membersihkan gulma

 • Bercak coklat (Puccinia chrysantherii) • Layu bakteri Gejala : Daun lebih hijau

• Bercak coklat (Puccinia chrysantherii) • Layu bakteri Gejala : Daun lebih hijau bagian yang sep. basah → coklat kering, kerdil, layu Batang dipotong, keluar lendir berwarna kuning Bau pada musim hujan Pengendalian : Serangga vektor diberantas Methoxychlor, DDT, Mekthios Sterilisasi tanah • Mozaik belang (Mottle) • Krupuk (Crinkle)

 • Flower breaking Gejala : Belang kuning dan gelap, berkerut, berubah bentuk, keriting

• Flower breaking Gejala : Belang kuning dan gelap, berkerut, berubah bentuk, keriting Bercak pada bunga Penyebaran oleh Aphid, penyambungan Pengendalian : Serangga dengan Malathion nicotine sulfat hidrane Membersihkan tanaman terinfeksi

 • Bercak Cincin (Ring spot) Gejala : Beragam Daun kuning → mati Bercak

• Bercak Cincin (Ring spot) Gejala : Beragam Daun kuning → mati Bercak cincin Daun muda mengkerut Berubah bentuk, kerdil Pengendalian : Tanaman terinfeksi dicabut Serangga dengan DDT, methoxychlor, malathion Serangga melalui Nemathoda pada daun pucuk → Nematode bertahan pada pucuk, batang, tanah

 • Gejala daun hijau hitam layu mati Pengendalian : Nematoda → dengan malathion

• Gejala daun hijau hitam layu mati Pengendalian : Nematoda → dengan malathion rotasi mulsa kering • Flower blight ; blossom blight • Bunga layu busuk

PENUNDAAN • IAA 25 -400 ppm C. morifolium var. fortyniners dan ice berg di

PENUNDAAN • IAA 25 -400 ppm C. morifolium var. fortyniners dan ice berg di R. K 8 jam penyinaran → menunda pembungaan dan membatasi tunas (Lindstrom & Asen, 1967) • V. Indianapolis yellow A 6 100 ppm. Minggu ke 4 setelah L. P. 8 jam → mengurangi pembungaan (Cathey, 1959) 2 -4, 2

 • GA 100 ppm. Minggu ke 3 L. P. 8 jam Setelah inisiasi

• GA 100 ppm. Minggu ke 3 L. P. 8 jam Setelah inisiasi sebelum berbunga AMO – 1618 500 ppm Yellow lace, panjang tangkai bunga Penyemprotan minggu ke 1 – L. P 8 jam Penundaan 14 -18 hari AMO – 1618 + GA → sama peng. dengan kontrol (minggu ke 2 L. P 8 jam) • Ethylene indianapolis white 1 -4 ppm → mengganggu pembungaan dan tunas bunga tidak berkembang, buku batang pendek, tebal daun tumbuh tidak menentu epinasti (Tija & Calleque)

INDUKSI “Japanese” → tidak sensitif pada L. P → tetapi temp. Shuokan, Ken Ko

INDUKSI “Japanese” → tidak sensitif pada L. P → tetapi temp. Shuokan, Ken Ko Zan S Harada & Nitsch (1959) → 1°C - 2 -4 minggu sebelum pembungaan - 10 mg GA 3 → menginduksi pembungaan

PINCHING & PRUNNING • • Jumlah tunas Bentuk tanaman Menstimulir jumlah bunga Waktu pembungaan

PINCHING & PRUNNING • • Jumlah tunas Bentuk tanaman Menstimulir jumlah bunga Waktu pembungaan • Cathey et al (1996) Alkyl ester C 8, C 10, C 12 dari asam lemak (pada indianapolis) efektif pengganti pinching & prunning Methyl nanvate, Methyl decanoats. → Chrysan juga Carnation 0. 025 – 0. 05 M 0. 05 – 6. 10 M 0. 16 – 0. 27 M

PEMENDEKAN BUKU BATANG • Phospon D → pada tanah 200 -250 m. L. →

PEMENDEKAN BUKU BATANG • Phospon D → pada tanah 200 -250 m. L. → 1 bagian 10 gram powder dalam 160 -800 bagian air • SADH 2. 500 -5. 000 ppm pada daun 2 minggu, • i. p 8 jam pada disbudding → membuat kerdil bentuk bunga lebih baik, ukuran lebih besar