Chronic Renal Failure CRF Di Sampaikan Oleh Edi

  • Slides: 29
Download presentation
Chronic Renal Failure (CRF) Di Sampaikan Oleh : Edi Purwanto Dalam Perkuliahan Keperawatan Medikal

Chronic Renal Failure (CRF) Di Sampaikan Oleh : Edi Purwanto Dalam Perkuliahan Keperawatan Medikal Bedah I Semester Ganjil Th. Ak. 2010 -2011 PROGRAM DIPLOMA III KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2010 1

Pengertian Ú Penurunan faal ginjal yang menahun, yang umumnya tidak reversibel dan cukup lanjut

Pengertian Ú Penurunan faal ginjal yang menahun, yang umumnya tidak reversibel dan cukup lanjut yang merupakan perkembangan payah ginjal progresif dan lambat atau menahun. 2

Incidence Ú Chronic renal failure and end stage renal disease (ESRD) affect more than

Incidence Ú Chronic renal failure and end stage renal disease (ESRD) affect more than 2 out of 1000 people in the United States 3

What are the causes? Glomerular Disease • Glomerulonephriti • Acute/chronic lupus erythematosis • Polyarteritis

What are the causes? Glomerular Disease • Glomerulonephriti • Acute/chronic lupus erythematosis • Polyarteritis Nordosa • Diabetes Mellitus Vascular Disease • Hypertension • Renal Artery Disease • Nephrosclerosis Infections • Pyelonephritis • Tuberculosis Interstitial Nephritis • Chronic. Hypercalce mia • Chronic analgesic ingestion • Antibiotics, diuretics, other drugs Hereditary Disease • Polycyctic kidney disease • Familial amyloidosis • Medullary cyctic disease Obstructive Disease • Calculi • Tumors 4

GAMBARAN KLINIS Ú Pada penurunan cadangan ginjal, tidak tampak gejala-gejala klinis. Ú Pada insufisiensi

GAMBARAN KLINIS Ú Pada penurunan cadangan ginjal, tidak tampak gejala-gejala klinis. Ú Pada insufisiensi ginjal, dapat timbul poliuri (peningkatan pengeluaran urine) karena ginjal tidak mampu memekatkan urine. Ú Pada gagal ginjal, pengeluaran urine turun akibat GFR yang sangat rendah. Hal ini menyebabkan peningkatkan beban volume, ketidakseimbangan elektrolit, asidosis metabolik, azotemia dan uremia. 5

Ú Pada penyakit ganjil stadium akhir, terjadi azotemia dan uremia berat. Asidosis metabolik memburuk,

Ú Pada penyakit ganjil stadium akhir, terjadi azotemia dan uremia berat. Asidosis metabolik memburuk, yang secara mencolok merangsang kecepatan pernapasan. Timbul hipertensi, anemi, osteodistrofi, hiperkalemia, ensefalopati uremik, dan pruritus (gatal). Dapat terjadi gagal jantung kongestif dan perikarditis. Tanpa pengobatan terjadi koma dan kematian. 6

responsible for removing wastes from the body, regulating electrolyte balance and blood pressure, and

responsible for removing wastes from the body, regulating electrolyte balance and blood pressure, and the stimulation of red blood cell production. 7

FUNGSI UTAMA EKSKRESI GINJAL - Mempertahankan osmolalitas plasma - Mempertahankan konsentrasi elektrolit plasma -

FUNGSI UTAMA EKSKRESI GINJAL - Mempertahankan osmolalitas plasma - Mempertahankan konsentrasi elektrolit plasma - Mempertahankan p. H plasma - Mengeksresikan urea, asam urat, keratinin Glomerular Disease, Vascular Disease, Interstitial Nephritis, Infections, Hereditary Disease and Obstructive Disease NON EKSKERSI - Menghasilkan rennin - Menghasilkan eritropoitin - Metabolisme vitamin D - Membentuk prostagladin GAGAL GINJAL KRONIS 8

Patofiologi Kerusakan permanen unit fungsional ginjal Penurunan faal ginjal menahun dan progersif Penumpukan Produk

Patofiologi Kerusakan permanen unit fungsional ginjal Penurunan faal ginjal menahun dan progersif Penumpukan Produk akhir metabolisme 9

This is the typical appearance of the blood vessels (vasculature) and urine flow pattern

This is the typical appearance of the blood vessels (vasculature) and urine flow pattern in the kidney. The blood vessels are shown in red and the urine flow pattern in yellow 10

GAGAL GINJAL KRONIS GFR dan RBF Menurun Cepat Sindrom Uremik Kelainan volume cairan &

GAGAL GINJAL KRONIS GFR dan RBF Menurun Cepat Sindrom Uremik Kelainan volume cairan & elektrolit Ketidak-seimbangan asam basa Retensi metabolic nitrogen Defisiensi sekresi ginjal Respirasi Kusmaul Paru-paru uremik Pneuminitis Dalam Darah Ureum dan Kreatinin meningkat Produksi dan masa hidup SDM menurun Biokimiawi Asidosis metabolic Ketidak-seimbangan kalium Ketidak-seimbangan natrium Hipermag-nesemia Azotemia Hiperuri-kemia 11

Kardiovasular Kardiomegali Hipertensi SSP Integumen Pigmen urin Ketajaman mental menurun Neuro-muskular Perubahan warna kulit

Kardiovasular Kardiomegali Hipertensi SSP Integumen Pigmen urin Ketajaman mental menurun Neuro-muskular Perubahan warna kulit Kulit kering bersisik Payah jantung RESIKO KERUSAKAN INTEGRITAS KULIT Kalsium menurun Muskuloskeletal Mudah fraktur Apatis Insomia Gelisah Koma Kejang-kejang PENURUNAN CURAH JANTUNG RESIKO CIDERA 12

Gastrointestinal Anorexia Mual, muntah Terasa logam dalam Edema mulut Nafas berbau ammonia KELEBIHAN VOL.

Gastrointestinal Anorexia Mual, muntah Terasa logam dalam Edema mulut Nafas berbau ammonia KELEBIHAN VOL. CAIRAN stomatitis Retensi Na+ & H 2 O NUTRISI (-) DR KEBUTUHAN Perdarahan saluran cerna BUN meningkat cepat Dehidrasi Diare 13

Pemeriksaan Penunjang Ú TES KLIREN KREATININ : GFR pada umumnya menurun Ú KIMIA DARAH

Pemeriksaan Penunjang Ú TES KLIREN KREATININ : GFR pada umumnya menurun Ú KIMIA DARAH : urea/BUN meningkat, serum kreatinin juga meningkat, dapat terjadi hipoalbunemia, dislipidemia, hiperfosfatase. Ú DARAH LENGKAP : Hb, trombosit, hematokrit, Fe serum dan feritin menurun sedang lekosit meningkat. 14

Ú ANALISA GAS DARAH : penurunan p. H, p. CO 2, HCO 3, dan

Ú ANALISA GAS DARAH : penurunan p. H, p. CO 2, HCO 3, dan kadang-kadang terjadi penurunan p. O 2. Ú HAPUSAN DARAH : leukosit meningkat, trombosit menurun dan eritrosit normokrom normositer. Ú PEMERIKSAAN URINE : dapat terjadi hematuri, proteinuri, albuminuri, bakteriuri. 15

Pemeriksaan Radiologis – – Intravenous Infusion Pyelographi (IVP) : menilai sistem pelviokalises dan ureter.

Pemeriksaan Radiologis – – Intravenous Infusion Pyelographi (IVP) : menilai sistem pelviokalises dan ureter. USG : menilai besar dan bentuk ginjal, tebal parenkim ginjal, anatomi ureter proksimal, kandung kemih dan prostat. ROTGENT ABDOMEN : untuk menilai bentuk dan besar ginjal, apakah ada batu atau obstruksi lain. EKG : untuk mengetahui kemungkinan hipertropi ventrikel kiri dan kanan, tanda-tanda perikarditis, disritmia, gangguan elektrolit. 16

– Renogram : menilai fungsi ginjal kiri dan kanan, lokasi gangguan serta sisa fungsi

– Renogram : menilai fungsi ginjal kiri dan kanan, lokasi gangguan serta sisa fungsi ginjal normal. – Renal anterogram : mengkaji terhadap sirkulasi ginjal dan ekstravaskularisasi serta adanya masa. – Rotgen thorak : mengetahui tanda-tanda kardiomegali dan odema paru. 17

Ú Pemeriksaan neurologis Ú Tingkat kesadaran dapatis sampai dengan keadaan koma. Hal ini terjadi

Ú Pemeriksaan neurologis Ú Tingkat kesadaran dapatis sampai dengan keadaan koma. Hal ini terjadi karena keadaan azotemia/toksik uremia yang menyebar ke otak. 18

Stadium Gagal Ginjal Kronik 1. Penurunan cadangan ginjal (GFR turun 50 %) 2. Insufisiensi

Stadium Gagal Ginjal Kronik 1. Penurunan cadangan ginjal (GFR turun 50 %) 2. Insufisiensi ginjal (GFR turun 20 -35 %) 3. Gagal ginjal (20 % normal) 4. Penyakit ginjal stadium akhir (5 % dari normal) 19

PENATALAKSANAAN Ú Pada penurunan cadangan ginjal dan insufisiensi ginjal, tujuan penatalaksanaan adalah memperlambat kerusakan

PENATALAKSANAAN Ú Pada penurunan cadangan ginjal dan insufisiensi ginjal, tujuan penatalaksanaan adalah memperlambat kerusakan nefron lebih lanjut, terutama dengan retriksi protein dan obat-obat antihipertensi. Ú Pada gagal ginjal, terapi ditujukanuntuk mengoreksiketidakseimbangan cairandan elektrolit. Ú Pada penyakit ginjal tahap akhir, terapi berupa dialisis atau tranplantasi ginjal. Ú Pada semua stadium pencegahan infeksi perlu dilakukan 20

21

21

Asuhan Keperawatan Pengkajian Kebutaan pada mata akibat dampak dari adanya hipertensi Pengecapan rasa menurun

Asuhan Keperawatan Pengkajian Kebutaan pada mata akibat dampak dari adanya hipertensi Pengecapan rasa menurun karena adanya stomatitis, ginggivitis, parotis akibat dari iritasi amonia. Sensasi kulit menurun karena: Ú Ú Ú – – – Kulit kering dan besisik sebagai manifestasi dari tubuh yang banyak kehilangan protein, uremic frost terjadi oleh karena kadar urea dalam darah sangat tinggi, sehingga bagian kulit yang berkeringat timbul kristal-kristal halus berwarna putih, Adanya odema akibat dari adanya retensi air dan natrium dampak dari penurunan GFR oleh kerusakan glomerolus selain itu karena hipoalbuminemia yang dapat menimbulkan penurunan tekanan osmotik, sehingga cairan masuk ke ruang interstisium. 22

NURSING PROBLEMS Ú BASED ON THE CLIENTS’ CLINICAL PATHWAY 1. 2. 3. 4. 5.

NURSING PROBLEMS Ú BASED ON THE CLIENTS’ CLINICAL PATHWAY 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. Fluid and electrolyte imbalance Pain Anxiety Urine Incontinence Bleeding Hyperthermia Fatigue Ineffective Airway Clearance Decreased Cardiac Output Activity Intolerance Impaired Skin Integrity Fear Sexual Dysfunction Ineffective Therapeutic Regimen Management Lack of knowledge Risk of infection

Rencana Asuhan Keperawatan Kelebihan Vol. Cairan Tujuan : mempertahankan berat tubuh ideal tanpa kelebihan

Rencana Asuhan Keperawatan Kelebihan Vol. Cairan Tujuan : mempertahankan berat tubuh ideal tanpa kelebihan cairan a. Kaji status cairan b. Batasi masukan cairan c. Catat keseimbangan cairan d. Jelaskan pd pasien dan klg rasional pembarasan cairan e. Bantu pasien dlm menghadapi ketidaknyaman akibat pembatasan cairan 1. 24

2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Tujuan : mempertahankan masukan nutrisi yg adekuat a.

2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Tujuan : mempertahankan masukan nutrisi yg adekuat a. Kaji status nutrisi b. Kaji pola diet pasien c. Kaji adanya : anoreksi, mual muntah, stomatitis d. Menyediakan mak kesukaan pasien dlm batas” diet 25

3. Kurang pengetahuan ttg kondisi dari program terapi a. Kaji pemahaman mengenai penyebab GG,

3. Kurang pengetahuan ttg kondisi dari program terapi a. Kaji pemahaman mengenai penyebab GG, konsekuensi dan penanganya b. Sediakan informasi baik tertulis maupun lisan mengenai : fungsi kegagalan renal, pembatasan diet, medikasi, melaporkan masalah, tanda dan gejala, jadual tindak lanjut dan pilihan 26

Perawatan diri dirumah Ú Berikan penyuluhan berkelanjutan Ú Ajarkan pasien dan keluarga ttg mslh

Perawatan diri dirumah Ú Berikan penyuluhan berkelanjutan Ú Ajarkan pasien dan keluarga ttg mslh yg harus dilaporkan Ú Berikan penjelasan ttg medikasi Ú Berikan konsul nutritional Ú Pantau kemajuan pasien dan kepatuhan terhadap regimen penatalaksanaan 27

homework Belajar mandiri tentang keganasan pada sistem uropuitika, stiktur uretra 2. Buat Soal 5

homework Belajar mandiri tentang keganasan pada sistem uropuitika, stiktur uretra 2. Buat Soal 5 soal/perkelompok di kumpulkan lewat emai ke purwa_edi@umm. ac. id 1. 28 purwa_edi@yahoo. com

Terima Kasih…. . Semoga Bermanfa’at Sekian …. . Wassalam…. . 29

Terima Kasih…. . Semoga Bermanfa’at Sekian …. . Wassalam…. . 29