Chapter 2 Klasifikasi Konsep dan Terminologi Biaya Objectives
Chapter 2 Klasifikasi, Konsep, dan Terminologi Biaya
Objectives After studying this chapter, you should be able to: 1. Mengklasifikasikan Biaya dalam perusahaan pabrikasi, nonpabrikasi, biaya utama dan biaya konversi dan biaya produk serta biaya periode. 2. Mengklasifikasikan Biaya dalam perusahaan dagang. 3. Mengklasifikasikan Biaya dalam perusahaan jasa. 4. Mengklasifikasikan Biaya untuk perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan.
Definisi Biaya (cost) adalah kas atau setara kas (cash equivalent) yang dikorbankan (dibayarkan) untuk barang/jasa yang diharapkan memberikan manfaat (benefit) pada saat ini atau dimasa mendatang bagi organisasi.
Payment for revenue Biaya (Cost) Aktiva (Asset) Beban (expense) Memberi manfaat lebih dari suatu periode akt. Memberi manfaat hanya pada periode Akt kini. Aktiva (Asset) Bagian dari by perolehan yang belum terpakai Beban (expense) Bagian dari by perolehan yang sudah terpakai
LIMA TUJUAN INFORMASI BIAYA BAGI MANAJER 1. Penilaian persediaan. 2. Penentuan laba usaha. 3. Perencanaan keuangan. 4. Pengendalian kegiatan usaha. 5. Pengambilan keputusan.
MANUFACTURING COST Meliputi semua biaya yang berkaitan dengan proses produksi. 3 komponen utama : • Bahan baku langsung. • Tenaga kerja langsung • Overhead pabrikasi
JUMLAH BIAYA DI PERUSAHAAN PABRIKASI Biaya bahan baku langsung Biaya produk Biaya tenaga kerja langsung Biaya overhead pabrik Jumlah biaya Biaya pemasaran/penjualan Biaya periode Biaya umum dan administrasi
BAHAN BAKU LANGSUNG (direct Material) Adalah bahan baku yang menjadi bagian integral produk jadi perusahaan dapat ditelusuri dengan mudah. Contoh : • Plat baja untuk karoseri mobil • Alkohol untuk parfum • Kertas untuk buku • Kayu untuk perabot rumah tangga
BIAYA BAHAN BAKU LANGSUNG (DIRECT MATERIALS COST) Biaya komponen fisik produk Dibebankan secara langsung ke produk karena pengamatan fisik dapat dilakukan untuk mengukur kuantitas yang dikonsumsi untuk setiap produk.
CONTOH : Untuk membuat 1 unit kursi sofa diperlukan 6 meter persegi kulit sintesis yang harganya Rp. 125. 000 permeter, maka biaya bahan baku langsung per unit kursi sofa dapat dihitung sebagai berikut : • harga per meter persegi kulit x jumlah kulit perunit sofa. = Rp. 125. 000 x 6 = Rp. 750. 000
BAHAN PENOLONG (INDIRECT MATERIAL) Adalah bahan baku yang tidak dapat diidentifikasi secara langsung dengan satu unit produk jadi. Misalnya bahan perekat yang dipakai dalam pembuatan kursi sofa. Dimasukkan ke dalam biaya overhead pabrikasi.
TENAGA KERJA LANGSUNG (direct Labor) Adalah jasa tenaga kerja dibeli karyawan-karyawan yang bekerja di dalam pabrik. dapat ditelusuri dengan mudah atau karyawan yg mengubah bahan baku mentah menjadi sebuah produk atau karyawan yang memberikan jasa kpd pelanggan. Contoh : • pilot pada maskapai penerbangan, • teller di sebuah bank • dokter dan perawat di sebuah rumah sakit • karyawan staf dll
CONTOH Apabila untuk memproduksi 1 kursi sofa dibutuhkan 3 orang tukang dengan jam kerja yang dibutuhkan untuk penyelesaiannya selama 8 jam, dengan tarif Rp. 20. 000 perjam, maka biaya tenaga kerja langsung dpt dihitung : = Tarip upah x jumlah jam kerja = Rp. 4. 000 x 8 x 3 = Rp. 96. 000
Biaya Tenaga Kerja tidak Langsung (Indirect Labor Cost) q biaya tenaga kerja yang tidak dapat ditelusuri ke dalam pembuatan suatu produk atau hanya dapat dilacak dengan mengeluarkan banyak biaya. q merupakan bagian dari overhead pabrikasi Contoh tenaga kerja tidak langsung : Karyawan bagian kebersihan dan pemeliharaan pabrik, karyawan baian gudang, satpam pabrik dan penyelia bagian produksi.
OVERHEAD PABRIKASI Manufacturing overhead cost meliputi semua biaya selain bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung. 3 jenis manufacturing overhead cost : 1) bahan penolong 2) tenaga kerja tidak langsung 3) pabrikasi lain-lain
Biaya bahan penolong (Indirect Materials Cost) • biaya bahan baku yang dibutuhkan untuk proses produksi, namun bukan merupakan bagian integral produk jadi. • bahan baku yang mrp bagian dari proses produksi tetapi tidak signifikan biayanya diklasifikasikan sbg bahan penolong. •
Other manufacturing cost adalah biaya pabrikasi lain-lain yang bukan bahan baku langsung dan tenaga kerja. Contoh other manufacturing cost : beban penyusutan, asuransi, PBB, listrik dll.
Biaya pengolahan sebuah produk Bahan Baku tdk Langsung Bahan Baku Langsung Tenaga kerja langsung Tenaga kerja tdk Langsung Sewa pabrik, utilitas, dan overhead pabrikasi lainnya Overhead pabrik Biaya pengolah an suatu barang
Non. Manufacturing Cost Adalah biaya keluaran yang tidak dapat dikaitkan atau dibebankan kepada sebuah produk manufaktur. Biaya pemasaran atau penjualan Biaya umum dan adminisrasi
BIAYA PEMASARAN ATAU PENJUALAN Semua biaya utk medapat pesanan pelanggan dan penyerahan produk kepada pelanggan. Contoh : biaya perjalanan, biaya iklan dan komisi penjualan.
BIAYA UMUM DAN ADMINISRASI meliputi semua biaya klerikal, organisasi dan eksekutif Contoh biaya administrasi adalah 1. Gaji eksekutif kunci 2. Biaya humas 3. Bagian hukum
PRIME COST & CONVERSION COST Bahan baku langsung Biaya Utama + Tenaga Kerja Langsung + Overhead Pabrik Biaya Konversi
Period Cost : biaya nonfabrikasi yang dikeluarkan utk menjual produk dg tujuan : 1. Utk menentukan biaya pabrikasi unit shg persediaan dpt dinilai dan hrg jual ditetapkan serta diverifikasi. 2. Utk melaporkan biaya produksi pada Laporan Keuangan. 3. Menganalisis biaya utk tujuan pengendalian.
DIRECT COST • Biaya yang dapat ditelusuri kepada sebuah objek biaya. • Cost object mrp setiap unsur atau aktivitas seperti produk, departemen, proyek.
INDIRECT COST • Biaya bersama dari beberapa obyek sehingga tidak dapat ditelusuri secara langsung kepada objek biaya tertentu.
BIAYA BERSAMA (COMMON COST) Dikeluarkan untuk menyediakan manfaat lebih dari satu aktivitas. Contoh : beban pemeliharaan dan penyusutan pabrik
BIAYA BERGABUNG (JOINT COST) Diterapkan dalam situasi dimana bermacam-macam keluaran berasal dari satu sumber. Contoh : menyak mentah dapat diolah menjadi bermacam-macam produk seperti solar, premium, oli dll.
BIAYA RELEVAN (RELEVANT COST) Harus berbeda pada waktu dilakukan perbandingan pilihan keputusan Harus bernilai kini atau masa yang akan datang.
IRRELEVANT COST Biaya yang tidak berubah untuk semua alternaif. Contoh : apabila dibutuhkan bahan baku Rp. 20. 000/kg yang sama untuk kedua mesin, maka bahan baku mrp biaya tidak relevan. Jika salah satu mesin dioperasikan dg BB Rp. 15. 000/kg dan mesin lainnya Rp. 20. 000/kg, maka biaya BB menjadi relevan.
BIAYA TERBENAM (SUNK COST) Biaya yang dikeluarkan dan tidak dapat diganti dengan keputusan sekarang atau dimasa mendatang. Semua biaya historis mrp sunk cost. Contoh : biaya perolehan mesin produksi yang dibeli dimasa lalu, dan biaya pabrikasi di gudang.
BIAYA DIFERENSIAL (DIFFERENTIAL COST) Disebut juga incremental cost. Adalah perbedaan jumlah biaya diantara dua alternatif. Contoh : perusahaan perlu mengirim barang dari Jakarta ke Semarang. Biaya pengiriman melalui darat adalah Rp. 120. 000, sedangkan melalui udara sebesar Rp. 280. 000
BIAYA DIFERENSIAL UNTUK KEDUA ALTERNATIF TERSEBUT ADALAH : Alternatif pengiriman melalui udara : Rp. 280. 000 Alternatif pengiriman melalui darat Biaya deferensial : Rp. 120. 000 : Rp. 160. 000 Dua karakteristik diferential cost adalah : 1. Mrp estimasi masa depan. 2. Hanya meliputi biaya yang berubah akibat keputusan yg sedang dianalisis
BIAYA TUNAI (OUT –OFPOCKET COST) Biaya yang memerlukan pengeluaran kas atau sumberdaya lainnya. Contoh : membayar tunai untuk keperluan kantor, biaya untuk menghasilkan pesanan khusus.
BIAYA KESEMPATAN (OPPORTUNITY COST) Manfaat potensial yang hilang atau dikorbankan ketika memilih suatu tindakan yang perlu mengorbankan tindakan lainnya. Mrp taksiran pendapatan yg melayang krn tidak dilakukan(semestinya dilakukan).
TRACEABILITY (KETERTELUSURAN) • Biaya yang dapat ditelusuri kepada sebuah objek biaya. • Cost object mrp setiap unsur atau aktivitas seperti produk, departemen, proyek.
DIRECT TRACING (PENELUSURAN LANGSUNG) Adalah proses pengidentifikasian dan pembebanan biaya yang secara khusus atau fisik berhubungan dengan sebuah obyek biaya ke objek biaya tersebut. Contoh : Restaurant objek biayanya orang yang makan. Produk sepeda objek biayanya ban yang diperlukan.
DRIVER TRACING (PENELUSURAN PENGGERAK) Penggunaan pemicu untuk membebankan (melekatkan) biaya ke objek biaya. Contoh anggaplah Shana dan Rian sepakat untuk berbagi biaya makan siang, mereka memesan pizza ukuran besar yg terbagi menjadi 10 pot seharga Rp. 90. 000, satu gelas besar root beer seharga Rp. 20. 000 yg berisi 5 gelas minum, shana memesan sepiring kecil salad seharga dg harga Rp. 10. 000. berapa biaya yg hrs dibeban per orang? Jika rian memakan 7 pot pizza dan tiga gelas root beer, sedangkan Shana sisanya.
BIAYA PER ORANG DAPAT DIHITUNG SBB : Shana Salad (direct tracing) …………………. Rp. 10. 000 Rian 0 Pizza (Driver tracing) : 0. 90 x 3 pot ……………. 27. 000 - 0. 90 x 7 pot ……………. - 63. 000 0. 4 x 2 gelas …………… 8. 000 - 0. 4 x 3 gelas …………… - 12. 000 Root beer (driver tracing) : Total …………………. . . Rp. 45. 000 75. 000
Penelusuran tidak langsung (Alokasi) • Tidak ada hubungan sebab akibat atara biaya dan objek biaya. • Didasarkan pd kemudahan atau asumsi yang berhubungan Contoh pada penetapan biaya utilitas (pemanasan dan penerangan ruang pabrik) yang dibebankan pada 5 produk dalam satu pabrik.
Biaya Sumber Daya Direct tracing Driver tracing Alokasi observasi fisik Sebab akibat Asumsi hubungan Objek biaya
PRODUCT 1. Produk berwujud adalah barang 2 yg diproduksi dg mengubah BB melalui pengg TKL dan input modal spt tanah, mesin dan pabrik. 2. Produk tidak berwujud atau jasa adalah tugas/aktivitas yg dilakukan utk seorang pelanggan atau aktivits yg dilakukan seorang pelanggan dg mengg produk atau fasilitas organisasi
Laporan Laba Rugi Perush Jasa dan Manufaktur Apabila beban dikelompokkan menurut fungsi dan kemudian dikurangkan dengan pendapatan, maka akan menghasilkan laporan perhitungan laba absorpsi utk pihak eksternal.
Laporan L/R pada perush Manufaktur Penjualan ……………. . . . 2. 800. 000 Dikurangi hrg pokok penjualan : Persediaan awal brg jadi ………. . . 500. 000 ditambah : hrg pokok prod …………… 1. 200. 000 Brg yg tersedia utk dijual ……. . . 1. 700. 000 dikurangi : Persediaan akhir brg jadi … 300. 000 1. 400. 000 Margin kotor ……………… 1. 400. 000 Dikurangi : beban operasi : Beban penjualan ……………. 600. 000 Beban administrasi …………. 300. 000 Laba sebelum pajak …………. . 900. 000 500. 000
LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI Bahan baku langsung Persediaan awal…………… 200. 000 Ditambah : Pembelian …………………. 450. 000 Bahan baku yg tersedia ………………… 650. 000 Dikurangi persediaan akhir ……………. . ( 50. 000) Bahan baku langsung yg terpakai. . . 600. 000 Tenaga kerja langsung………… 350. 000 Overhead manufaktur Tenaga kerja tdk langsung……………. . 122. 500 Depresiasi……………… 177. 500 Sewa………………… 50. 000 Listrik, air dll……………. . 37. 500 Pajak Properti…………. . 12. 500 Pemeliharaanan…………… 50. 000 Total tambahan by manufactur…………… Ditambah: brang dlm proses awal………. . Total biaya manufactur………… Dikurangi barg dlm proses akhir …………. Harga Pokok Produksi …………. 450. 000 1. 400. 000 200. 000 1. 600. 000 (400. 000) 1. 200. 000
LAPORAN L/R PERUSAHAAN JASA Penjualan ……………. . . . 300. 000 Dikurangi beban : Biaya penjualan jasa : BDP awal ……………… ………. . . 5. 000 Biaya jasa yang ditambahkan : BB langsung ………. . . . 40. 000 Tenaga Kerja Langsung …………. 80. 000 Overhead …. ………… … 100. 000 220. 000 Total …………… 225. 000 Dikurangi : barang dlm proses akhir … 10. 000 215. 000 Margin kotor ……………. . …. 85. 000 Dikurangi beban operasi : Beban penjualan ……………. 8. 000 Beban administrasi …………. 22. 000 Laba sebelum pajak …………. . 30. 000 55. 000
Fungsional Based Management (FBM) Tinjauan Biaya Sumber Daya Tujuan Operasional Analisi Efesiensi Fungsi Produk Analisis Kinerja
Sistem Manajemen berdasarkan fungsional 1. Penggerak berdasarkan unit. 2. Intensif alokasi 3. Pembiayaan produk sempit dan kaku 4. Fokus pada pengelolaan biaya 5. Informasi aktivitas sedikit 6. Maksimalisasi dari kinerja individual 7. Penggunaan ukuran kinerja finansial
Activity Based Management (ABM) Tinjauan Biaya Sumber Daya Tinjauan Proses Analisis Penggerak Mengapa? Aktivitas Apa? Produk & Pelanggan Analisis Kinerja Seberapa baik?
SISTEM MANAJEMEN BERDASARKAN AKTIVITAS 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Penggerak berdasarkan unit dan nonunit Intensif pada penelusuran Pembiayaan produk luas dan fleksibel Fokus pada pengelolaan aktivitas Imformasi aktivitas terinci MAksimalisasi kinerja sistem meluas Penggunaan baik ukuran finansial maupun non finansial
SOAL DAN SOLUSI Pop’s burger memproduksi dan menjual burger. Setiap burger dijual dengan harga Rp. 15. 000. Selama bulan Oktober, Pop’s menjual 10. 000 burger (jumlah rata 2 dijual setiap bulan). Restoran tersebu mempekerjakan juru masak, pelayan dan seorang supervisor (yaitu pemiliknya sendiri). Semua juru masak dan pelayan merupakan karyawan paruh waktu. Seorang petugas kebersihan disewa untuk membersihkan gedung tiap minggu. Gedung disewa dari perusahaan properti lokal. Gedung tidak dilengkapi fasilitas tempat duduk. Seluruh pesanan dipenuhi dengan cara langsung dibawa pulang. Supervisor menjadwalkan pekerjaan, membuka gedung, menghitung kas, membuat iklan, dan bertanggung jawab untuk merkrut dan memberhentikan karyawan.
Biaya berikut terjadi selama bulan oktober dalam puluhan ribu rupiah: Daging 1. 600 Utilitas 500 Selada 300 Penyusutan : Tomat 250 Peralt. Masak 200 Kismis 300 Mesin kas 50 Bahan lainnya 20 Iklan 100 Upah juru masak 2. 550 Upah ptgs keb Upah pelayan 2. 032 Perlk kebshn 50 Gaji supervisor 2. 000 Sewa 120 800 Diminta : 1. Klasifikasikan biaya operasinya. 2. Susunlah laporan L/R absorpsi untuk bulan oktober.
SOLUSI 1 Bahan langsung : daging burger, selada, tomat, dan kismis. Tenaga kerja langsung : Upah juru masak Overhead : utilitas, peny. Peraltn masak, upah penj kbrshn, pelrk kebrshn, dan sewa. Penjualan dan administrasi : Upah pelayan, gaji supervisor, peny msn kas, dan iklan.
Laporan L/R Pop’s Burger Penjualan ……………. . . . 15. 000 Dikurangi hrg pokok produksi : BB langsung ………. . . . Tenaga Kerja Langsung …………. Overhead …. ………… … 2. 450. 000 2. 550. 000 1. 690. 000 Margin kotor …………………. 6. 690. 000 8. 310. 000 Dikurangi : beban operasi : Beban penjualan ………………… 2. 182. 000 Beban administrasi ……………… 2. 000 Laba sebelum pajak ………………. . (4. 182. 000) 4. 128. 000
Chapter 2 The End
- Slides: 54