CAPAIAN PEMBELAJARAN HORTI5 Mahasiswa mampu membuat perencanaan dan
CAPAIAN PEMBELAJARAN HORTI-5 Mahasiswa mampu membuat perencanaan dan mengelola komoditi hortikultura
Perlu penerapan sistem budidaya hortikultura yang lebih baik serta penggunaan teknologi yang tepat dan berwawasan lingkungan, yang sering dikenal dengan sistem GAP (Good Agricultural Practice).
Produksi hortikultura diarahkan agar mampu mencukupi kebutuhan pasar dalam negeri serta memenuhi kebutuhan pasar luar negeri Hortikultura mencakup aspek produksi dan penaganan hasil, termasuk teknik perbanyakan, penanaman, pemeliharaan, panen dan pengelolaan paska panen. Perlu pengelolaan dalam usaha hortikultura agar mutu hasil daya saing produk hortikultura sesuai dengan standar GAP (good agriculture practices), GHP (good handling practices) dan GMP (good manufacturing practices). Dengan menerapkan GHP maka persoalan seperti produk hortikultura yang bersifat musiman, fluktuasi harga, susutnya hasil panen dan penampilan produk olahan yang sangat sederhana dapat teratasi.
Perbedaan komoditi hortikultura dan perkebunan Perbedaan antara hortikultura serta perkebunan ialah pada tanaman hortikultura hasil dari bercocok tanamnya bisa atau dapat dimanfaatkan dengan secara langsung, sedangkan apabila pada perkebunan hasilnya itu melalui tahap produksi kembali atau pun kemudian diolah lagi supaya bisa atau dapat dimanfaatkan
Pengelolaan usahatani dari mulai lapangan (on-farm) hingga merubah menjadi produk (off-farm) dengan didukung pengolahan secara industrialisasi menjadi produk hilirisasi yang mempunyai nilai tambah (value added) terhadap produk hortikultura, sekaligus berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan petani. Kegiatan ini harus melibatkan sistem dan aplikasi dari fungsi manajemen yang terstruktur rapi, dengan didukung dengan pemasaran (marketing) dan stakeholder lain produk hilir tersebut dengan mengadopsi dari ketepatan kebijakan pemasaran: kebijakan tempat, harga, memproduksi produk dan promosi. Seluruh aktivitas yang diusahakan merupakan bagian dari kegiatan professional di dalam pengelolaan usahatani modern yang sekarang ini dikenal dengan manajemen agribisnis.
MANAJEMEN AGRIBISNIS HORTIKULTURA Pengertian manajemen agribisnis adalah suatu kegiatan di industri pertanian (agro-industri) yang menerapkan ilmu manajemen dengan memberlakukan fungsi perencanaan, penyusunan, pengarahan, dan pengendalian, serta memanfaatkan semua sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan, yaitu menghasilkan produk pertanian yang menguntungkan.
Secara konsep, manajemen agribisnis adalah semua kegiatan dari pengadaan, penyaluran hingga pemasaran produk-produk pertanian serta agroindustri yang memiliki kaitan antara satu dengan lainnya. Manajemen dibutuhkan dalam agribisnis sebagai sarana untuk membentuk perencanaan agribisnis yang terstruktur dan terorganisasi dengan baik. Melalui definisinya tersebut, dapat dipahami bahwa perencanaan sangat vital dalam bisnis hortikultura mengingat sifatnya yang penuh ketidakpastian dan rentan terhadap risiko kerugian.
Manajemen agribisnis merupakan sebuah sistem yang utuh mulai dari sub-sistem penyediaan sarana produksi dan peralatan pertanian, sub-sistem usaha tani, sub-sistem pengolahan atau agroindustri, dan subsistem pemasaran. Dukungan dari sub-sistem kelembagaan sarana dan prasarana, serta sub-sistem pembinaan sangat diperlukan agar sistem Agribisnis bisa berjalan sesuai fungsinya.
Di Indonesia secara umum skala penguasahaan lahan sempit (67 %), sedangkan petani yang berskala luas lahan luas (37%). Pada umumnya petani yang berskala lahan sempit belum menerapkan manajemen agribisnis yang baik dan benar.
ASPEK PENTING MANAJEMEN AGRIBISNIS 1. PENYUSUNAN VISI MISI DAN MISI BISNIS Mencakup analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threats) terhadap usaha yang dikembangkan. Tujuannya adalah untuk menentukan kearah mana bisnis akan bergerak dan bagaimana bisnis akan dijalankan.
2. RENCANA PEMASARAN Manajemen pemasaran dalam bisnis pertanian perlu disusun sebelum masuk ke rencana produksi. Tujuannya adalah untuk membuat bagan target atau sasaran dari produk yang bisnis seperti produk apa yang dihasilkan, siapa yang akan membeli, kemana akan dipasarkan dan kisaran berapa harganya.
Rencana pemasaran sangat penting karena tanpa adanya rencana pemasaran yang baik bisa jadi produk yang dihasilkan tidak laku dipasaran. Padahal pada industri yang menjual produk hortikultura sangat rentan dengan risiko mudah rusak, atau sudah tak layak konsumsi.
3. RENCANA PRODUKSI Dalam manajemen agribisnis, rencana produksi adalah penggunaan asset dan sarana untuk menghasilkan produk. Prinsip utama perencanaan produksi dalam agribisnis adalah market orientation yang berarti memproduksi barang atau jasa yang diperlukan pasar. Tujuannya adalah ketika barang tersebut diproduksi, maka akan laku di pasar karena adanya nilai guna.
4. RENCANA KEUANGAN Keuangan menjadi faktor yang paling krusial dalam bisnis. Tak bisa dipungkiri bahwa tujuan bisnis adalah untuk menghasilkan keuntungan dalam hal ini uang. Manajemen agribisnis dibutuhkan untuk membuat perencanaan keuangan dan jika diperlukan biasanya dilakukan bersama konsultan.
5. RENCANA SUMBER DAYA Agribisnis adalah bisnis pertanian yang berarti membutuhkan banyak sumber daya manusia dalam hal ini tenaga kerja untuk membantu pengelolaannya. Sehingga dengan rekruitmen yang banyak tersebut menjadi pengeluaran terbesar perusahaan. Melalui manajamen agribisnis yang mumpuni bisa membantu menekan kebutuhan sumber daya misalnya dengan menggabungkan beberapa kegiatan dengan satu tanggung jawab.
PRINSIP 4 W 1 H dalam agribisnis What: Produk apa yang akan dibuat sesuai dengan kebutuhan pasar dan trend pasar saat sekarang dan yang akan datang Why: Mengapa produk itu dibuat? Gambaran dan perincian yang jelas berdasarkan fakta yang sebenarnya dan peluang bisnis yang akan terjadi Who: Siapa pasarnya/pembelinya? Pembahasan ini untuk mentukan pangsa pasar yang akan dicapai dalam perencanaan bisnis tersebut sesuai produk yang akan dihasilkan When: Kapan produk itu harus dibuat? Bertujuan untuk memperhitungkan dan memperkirakan kapan waktu yang tepat dan sesuai dalam pembuatan produk tersebut
Where: dimana produk akan dibuat atau dimana bisnis akan dilakukan? Hal ini untuk merencanakan tempat bisnis berdasarkan pertimbangan beberapa hal yaitu keamanan, bahan baku, pemasaran, sarana pra sarana transportasi, tenaga kerja dan permodalan. How: Bagaimana membuat produk? solusi-solusi dan keterangan-keterangan tentang hambatan yang akan dihadapi dalam menjalankan perencanaan bisnis terutama dalam hal modal, bahan baku, tenaga kerja, metode dan teknologi
Dengan adanya manajemen agribisnis yang baik maka bisnis akan berjalan secara sistematis dan sebagai upaya untuk meningkatkan keuntungan dan meminimalisir potensi kerugian. Oleh karena itu, setiap usaha pertanian pada umumnya sangat membutuhkan adanya manajemen yang baik agar dapat berjalan ke arah yang tepat dan menghasilkan keuntungan.
- Slides: 18