CAIRAN INTRASELULAR ICF 40 BB 23 TBW CAIRAN
CAIRAN INTRASELULAR (ICF) 40% BB / 2/3 TBW CAIRAN TUBUH 60% BB CAIRAN INTERSTITIAL (ISF) 15% TBW CAIRAN EKSRASELULAR (ECF) 20% BB / 1/3 TBW INTRA VENA FLUID (IVF) / PLASMA 5% TBW CAIRAN TRANSELULAR 1 - 2% BB SEREBROSPINAL INTRATORAKAL SEKRESI SEL CERNA
TOTAL CAIRAN TUBUH Total cairan = Total Body Water (TBW) Persentasi dari berat air dibandingkan dengan berat badan total UMUR BAYI (Baru lahir) DEWASA - Pria (20 – 40 th) - Wanita (20 – 40 th) - Lansia ( > 60 th ) TBW 75 % BB 60 % BB 50 % BB 45 – 50 % BB
1. AIR MINUM SUMBER I VARIASI TERGANTUNG KEBIASAAN & KEADAAN 2. AIR DLM MAKANAN (PERFOMEN WATER) SUMBER II TERGANTUNG JENIS MAKANAN 3. OKSIDASI METABOLIK HASIL AKHIR dr METABOLISME MAKANAN Ø BERVARIASI MENURUT JENIS NUTRIEN Ä 100 gr LEMAK 107 gr AIR Ä 100 gr KH 55 gr AIR Ä 100 gr PROTEIN 40 gr AIR
Ø MINUMAN Ø MAKANAN Ø CAIRAN INTRAVENA KATION (+) Ø Na + ØK+ Ø Ca +2 Ø Mg +2 ANION ( - ) Ø Cl + Ø HPO 4 Ø SO 4 - PROTEIN UREA GLUKOSA OKSIGEN CO 2
CAIRAN EKSTRASEL CAIRAN INTRASEL Na + ------------142 m. Eq / L -------- 10 m. Eq / L K + ------------ 4 m. Eq / L --------140 m. Eq / L Ca ++ ------------- 5 m. Eq / L --------- <1 m. Eq / L Mg ++ ------------- 3 m. Eq / L --------- 58 m. Eq / L Cl ------------- 103 m. Eq / L --------4 m. Eq / L HCO 3 - ------------ 28 m. Eq / L --------- 10 m. Eq / L Fosfat ------------4 m. Eq / L --------- 75 m. Eq / L Ca ++ ------------5 m. Eq / L --------- <1 m. Eq / L SO 3 - -------------1 m. Eq / L --------2 m. Eq / L Glukosa ----------- 90 mg% --------- 0– 20 mg % Asam Amino -------- 30 mg % --------- 200 mg % Kolesterol Fosfo Lipid ----- 0, 5 g % --------- 2 – 29 g % Lemak Netral PO 2 ------------- 35 mm. Hg --------- 20 mm. Hg PCO 2 ------------46 mm. Hg --------- 50 mm. Hg p. H -------------- 7, 4 -------------- 7, 0 Protein ------------2 gr % --------- 16 gr % ( 5 m. Eq/L ) ( 40 m. Eq/L) INTI SEL
Ion Na+ dan Cl- terutama terdapat pada cairan ekstrasel sedangkan ion K+ banyak di cairan intrasel. Anion protein tidak tampak dalam cairan interstisial karena jumlahnya paling sedikit dibandingkan dg intrasel dan plasma.
Perbedaan komposisi cairan tubuh berbagai kompartemen terjadi karena adanya barier yg memisahkan mereka. Membran sel memisahkan cairan intrasel dengan cairan interstitial sedangkan dinding kapiler memisahkan cairan interstitial dengan plasma.
Dlm keadaan normal, terjadi keseimbangan susunan dan volume dan elektrolit antar kompartemen Bila terjadi perubahan konsentrasi atau tekanan disalah satu kompartemen, maka akan terjadi perpindahan cairan atau ion antar kompartemen sehingga terjadi keseimbangan kembali.
Perpindahan substansi antar kompartemen Setiap kompartemen dipisahkan oleh barier atau membran yg membatasi mereka. Setiap zat yg akan pindah harus dapat menembus barier atau membran tersebut Bila zat dapat melalui membran permiable thd zat tsb
Jika zat tidak dapat menembus membran maka membran tidak permiable thd zat tersebut. Membran disebut semipermiable / permiable selektif jika beberapa partikel dapat melewatinya tetapi partikel lain tidak dapat melewatinya.
Perpindahan substansi melalui membran Aktif – Membutuhkan energi transport aktif Pasif – Tidak membutuhkan tenaga Difusi Osmosis Filtrasi
Difusi Partikel (ion atau molekul) suatu substansi yg terlarut selalu bergerak dan cendrung menyebar dari daerah yg KONSENTRASINYA TINGGI KE KONSENTRASINYA RENDAH, sehingga substansi partikel tersebut merata.
Difusi Dibantu Molekul yg besar : Glukosa # bisa menembus membran pembuluh darah dibantu oleh bahan pembawa (protein)
Faktor yang mempengaruhi laju difusi (Fick’s law of difusion) Peningkatan perbedaan konsentrasi substansi Peningkatan permeabilitas Peningkatan luas permukaan difusi Berat molekul substansi Jarak yang ditempuh untuk difusi
Osmosis Bila suatu substansi larut dalam air maka konsentrasi air dalam larutan tersebut lebih rendah dibandingkan konsentrasi air dalam larutan murni dengan volume yg sama, hal ini karena tempat molekul air telah ditempati oleh molekul substansi tersebut. Bila konsentrasi zat yg terlarut meningkat maka konsentrasi air akan menurun
Bila suatu larutan dipisahkan oleh suatu membran yg semipermeabel dgn larutan yg volumenya sama namun berbeda konsentrasi zat yang terlarut, maka terjadi PERPINDAHAN AIR / ZAT PELARUT DARI LARUTAN DGN KONSENTRASI ZAT TERLARUT YANG RENDAH KE LARUTAN YG KONSENTRASI ZAT TERLARUT YG LEBIH TINGGI
Filtrasi terjadi karena adanya perbedaan tekanan antara dua ruang yang dibatasi oleh membran. CAIRAN AKAN KELUAR DARI DAERAH YANG BERTEKANAN TINGGI KE DAERAH YANG BERTEKANAN RENDAH
Jumlah cairan yg keluar sebanding dgn besar perbedaan tekanan, luas permukaan membran dan permeabelitas membran Tekanan yang mempengaruhi filtrasi ini disebut tekanan hidrostatik
Transport Aktif Transport aktif diperlukan untuk mengembalikan partikel yang telah berdifusi secara pasif dari daerah yang konsentrasinya rendah ke daerah yang konsentrasinya lebih tinggi Perpindahan seperti ini membutuhkan energi (ATP) untuk melawan perbedaan konsentrasi Contoh : pompa Na-K
Ø Adanya molekul pembawa (protein) Ø Zat / elektrolit yang diangkut : - Natrium Besi - Kalium - Hidrogen - Calsium - Clorida - Glukosa - Iodida - Asam Amino - Magnesium Ø Energi ATP ( Adenosin Trifosfat) Ø Besarnya energi dipengaruhi oleh : - Karakteristik selaput / membran sel - Enzim 2 - Konsentrasi zat / Ion 2
Ø MEKANISME Ekstrasel Membran Intrasel Energi (ATP) Sitoplasma Enzim : Zat / Ion : Molekul pembawa (protein)
Na+ K+ EKSTRASEL : 142 m. Eq/L : 4 m. Eq/L 2 ION K+ INTRASEL 10 m. Eq/L 155 m. Eq/L 3 ION Na+ 1 Mol ATP Ekstrasel Membran Sel Intrasel difusi Na+ 142 m. Eq/L Na+ 10 m. Eq/L ATP ase Protein Sitoplasma K+ 156 m. Eq/L K+ 4 m. Eq/L difusi
CATATAN : Ø KONSENTRASI Na + INTRA SEL MENINGKAT POMPA Na - K MENINGKAT PENINGKAT SEBANDING DENGAN PENINGKATAN Na+ Ø TRANSPOR Na+ : ( Na – K) • Menghantarkan impuls serat saraf • Menghantarkan impuls otot • Kelenjar sekresi enzim, hormon
IVF ISF ICF
KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT Pengaturan keseimbangan cairan perlu memperhatikan dua parameter penting yaitu : –Volume cairan ekstrasel –Osmolaritas cairan ekstrasel Kedua hal tersebut diatur oleh ginjal
Ginjal mempertahankan keseimbangan ini dg mengatur keluaran garam dan air dalam urine sesuai kebutuhan untuk mengkompensasi asupan dan kehilangan abnormal dari air dan garam tersebut.
PENGATURAN VOLUME CAIRAN EKSTRASEL Penurunan volume cairan ekstrasel menyebabkan penurunan tekanan darah arteri dg menurunkan volume plasma, begitu juga sebaliknya. Pengaturan volume cairan ekstrasel penting utk pengturan tekanan darah jangka panjang.
Pengaturan volume cairan ekstrasel dapat dilakukan dg cara : –Mempertahankan keseimbangan asupan dan keluaran (intake dan output) air –Memperhatikan keseimbangan garam
Mempertahankan keseimbangan asupan dan keluaran (intake dan output) air Water turnover dibagi dalam External fluid exchange – Pertukaran air antara tubuh dan lingkungan luar Internal fluid exchange – Pertukaran cairan antar pelbagai kompartemen seperti proses filtrasi dan reabsorbsi di kapiler ginjal
Air seni : 1200– 1700 Makanan Yg Dicerna : 700– 1000 Tinja : 100– 200 Oksidasi metabolik : 200– 400 Keringat : 200– 400 : 2100– 2900 Hilang # terasa (IWL) Air yang dicerna Total : 1200– 1500 Ø Kulit : 350 – 400 Ø Paru : 350 – 400 Total 2100 – 2900
- Slides: 32