By Asmaul Husna S ST M Kes Berkembang
* By Asmaul Husna, S. ST. , M. Kes
Berkembang terdapat siklus keadaan yang merupakan suatu lingkaran yang tak berujung, yang menghambat perkembangan masyarakat secara keseluruhan. Masalah kesehatan masyarakat di Indonesia umumnya disebabkan karena Rendahnya Tingkat Sosial Ekonomi masyarakat yang mengakibatkan Ketidakmampuan dan Ketidaktahuan dalam berbagai hal khususnya dalam bidang kesehatan dan perawatan dalam memelihara diri mereka sendiri ( Self Care ).
1. Menurut ” Bhattacarya “ Pengembangan Masyarakat adalah Pengembangan manusia yang bertujuan untuk mengembangkan potensi dan kemampuan manusia untuk mengontrol lingkungannya. Pengembangan masyarakat merupakan usaha membantu manusia mengubah sikapnya terhadap masyarakat, membantu menumbuhkan kemampuan untuk berorganisasi, berkomunikasi dan menguasai lingkungan fisiknya. Manusia didorong untuk mampu membuat keputusan, mengambil inisiatif dan mampu berdiri sendiri.
2. Menurut ” T. R. Betten”. Pengembangan Masyarakat bertujuan mempengaruhi perikehidupan rakyat jelata dimana keberhasilannya tergantung sekali pada kemauan masyarakat untuk aktif bekerjasama. 3. Menurut ” Yayasan Indonesia Sejahtera “ Pengembangan Masyarakat adalah Usaha – usaha yang menyadarkan dan menanamkan pengertian kepada masyarakat agar dapat menggunakan dengan lebih baik semua kemampuan yang dimiliki, baik alam maupun tenaga, serta menggali inisiatif setempat untuk lebih banyak melakukan kegiatan investasi dalam mencapai kesejahteraan yang lebih baik. Hakekat Pengembangan Masyarakat pada dasarnya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan manusia atau kesejahteraan masyarakat. Hal ini sebenarnya mempunyai kesamaan / tidak berbeda atau dalam arti lain sejalan dengan hakekat pembangunan ekonomi pada umumnya.
Setiap usaha yang bertujuan untukmengembangkan masyarakat hendaknya menempuh langkah -langkah sebagai berikut : 1. Ciptakan kondisi agar potensi ( kemampuan ) setempat dapat dikembangkan dimanfaatkan. 2. 3. 4. Tingkatkan mutu potensi yang ada. Usahakan kelangsungan kegiatan yang sudah ada. Tingkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Peranan lembaga dari luar hanyalah sebagai perangsang agar proses yang terjadi berjalan secara optimal. Dengan demikian, maka Penjabarannya secara Operasional dilaksanakan dengan cara : 1. Berikan kesempatan agar masyarakat sendiri yang menentukan masalah kesehatannya, baik yang dihadapi secara individu, keluarga, kelompok maupun masyarakat. 2. Berikan kesempatan agar masyarakat sendiri yang membuat analisa dan kemudian menyusun perencanaan penanggulangan masalah. 3. Berikan kesempatan agar masyarakat sendiri yang mengorganisir diri untuk melaksanakan usaha perbaikan tersebut. 4. Dalam proses ini sedapat mungkin digali sumber – sumber daya yang ada dalam masyarakat sendiri dan kalau betul – betul diperlukan dimintakan bantuan dari luar.
Dengan menjadikan masyarakat sebagai Subyek kegiatan, maka Tujuan yang ingin dicapai dalam Pengembangan Masyarakat adalah : 1. Menumbuhkan rasa percaya pada diri sendiri. 2. Menimbulkan rasa bangga, semangat dan gairah kerja 3. Meningkatkan dinamika masyarakat untuk membangun 4. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, maka harus diperhatikan Prinsip – prinsip dalam Pengembangan Masyarakat sebagai berikut : 1. Program ditentukan oleh atau bersama masyarakat. 2. Program harus disesuaikan dengan kemampuan masyarakat setempat, 3. Dalam melaksanakan kegiatan harus selalu diberikan bimbingan, pengarahan dorongan agar dari satu kegiatan dapat dihasilkan kegiatan lainnya, 4. selama proses ini petugas harus bersedia mendampingi masyarakat dengan mengambil fungsi sebagai katalisator untuk mempercepat proses.
Menurut “Ross Murray” Pengorganisasian Masyarakat adalah : Suatu proses dimana masyarakat dapat mengidentifikasi kebutuhan – kebutuhan dan menentukan prioritas dari kebutuhan – kebutuhan tersebut, dan mengembangkan keyakinan untuk berusaha memenuhi kebutuhan – kebutuhan sesuai dengan skala prioritas berdasarkan atas sumber – sumber yang ada dalam masyarakat sendiri maupun yang berasal dari luar dengan usaha secara gotong royong. ASPEK – ASPEK PENGORGANISASIAN MASYARAKAT Pada pengertian tersebut terdapat 3 aspek penting yang terkandung di dalamnya, yaitu : 1. PROSES a). Merupakan proses yang terjadi secara sadar, tetapi mungkin juga tidak disadari, b). Jika proses disadari, berarti masyarakat menyadari akan adanya kebutuhan, c). Dalam prosesnya ditemukan unsur – unsur kesukarelaan. Kesukarelaan timbul karena adanya keinginan untuk memenuhi kebutuhan sehingga mengambil inisiatif atau prakarsa untuk mengatasinya, d). Kesukarelaan juga terjadi karena dorongan untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan kelompok atau masyarakat, e). Kesadaran terhadap kebutuhan dan masalah yang dihadapi biasanya ditemukan pada segelintir orang saja yang kemudian melakukan upaya menyadarkan masyarakat untuk mengatasinya. f). Selanjutnya mengintruksikan kepada masyarakat untuk bersama – sama mengatasinya.
MASYARAKAT Masyarakat biasanya diartikan sebagai : a). Kelompok besar yang mempunyai Batas – batas Geografis : Desa, Kecamatan, Kabupaten dsb. b). Suatu kelompok dari mereka yang mempunyai kebutuhan bersama dari kelompok yang lebih besar, c). Kelompok kecil yang menyadari suatu masalah harus dapat menyadarkan kelompok yang lebih besar, d). Kelompok yang secara bersama – sama mencoba mengatasi masalah dan memenuhi kebutuhannya. 3. BERFUNGSINYA MASYARAKAT Untuk dapat memfungsikan masyarakat, maka harus dilakukan langkah – langkah sebagai berikut : a). Menarik orang – orang yang mempunyai inisiatif dan dapat bekerja, untuk membentuk kepanitiaan yang akan menangani masalah – masalah yang berhubungan dengan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, b). Membuat rencana kerja yang dapat diterima dan dilaksanakan oleh keseluruhan masyarakat, c). Melakukan upaya penyebaran rencana ( kampanye ) untuk mensukseskan rencana tersebut.
LANGKAH 2 PENGORGANISASIAN MASYARAKAT Menurut “Adi Sasongko ( 1978 )”, langkah – langkah yang harus ditempuh dalam Pengorganisasian Masyarakat adalah : 1. Persiapan sosial : a). Pengenalan Masyarakat b). Pengenalan Masalah c). Penyadaran Masyarakat 2. Pelaksanaan 3. Evaluasi 4. Perluasan
2. PELAKSANAAN Setelah rencana penanggulangan masalah disusun dalam Lokakarya Mini atau MMD, maka langkah selanjutnya adalah Melaksanakan kegiatan tersebut sesuai dengan perencanaan yang telah disusun. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam pelaksanaan kegiatan penanggulangan masalah kesehatan masyarakat adalah : 1). Pilihlah kegiatan yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, 2). Libatkan peran serta masyarakat secara aktif dalam upaya penaggulangan masalah, 3). Kegiatan disesuaikan dengan kemampuan, waktu, dan sumber daya yang tersedia di masyarakat, 4). Tumbuhkan rasa percaya diri masyarakat bahwa mereka mempunyai kemampuan dalam penanggulangan masalah.
3. EVALUASI Penilaian dapat dilakukan setelah pelaksanaan dijalankan dalam jangka waktu tertentu. Dalam melakukan penilaian ada 2 cara, yaitu : 1). Penilaian Selama Kegiatan Berlangsung • Disebut juga Penilaian Formatif = Monitoring • Dilakukan untuk melihat apakah pelaksanaan kegiatan yang dijalankan sesuai dengan perencanaan penanggulangan masalah yang telah disusun. • Sehingga dapat diketahui perkembangan hasil yang akan dicapai. 2). Penilaian Setelah Program Selesai Dilaksanakan • Disebut juga Penilaian Sumatif = Penilaian Akhir Program • Dilakukan setelah melalui jangka waktu tertentu dari kegiatan yang dilakukan. • Dapat diketahui apakah tujuan / target dalam pelayanan kesehatan telah tercapai atau belum.
4. PERLUASAN Perluasan merupakan pengembangan dari kegiatan yang dilakukan, dan dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu : 1). Perluasan Kuantutatif Yaitu : perluasan dengan menambah jumlah kegiatan yang dilakukan, baik pada wilayah setempat maupun wilayah lainnya sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. 2). Perluasan Kualitatif Yaitu : perluasan dengan meningkatkan mutu atau kualitas kegiatan yang telah dilaksanakan sehingga dapat meningkatkan kepuasan dari masyarakat yang dilayani.
Contohnya pada KADAER DESA
- Slides: 15